B. Fungsi Pengorganisasian
Struktur organisasi
Direktur
Kasie yanmied
Koordinator pelayanan
keperawatan
Karu
Pra PK PK I PK II
Uraian Tugas
KEPALA RUANG
Ketenagaan
D. Fungsi Pengarahan
Komunikasi
Motivasi
1. Bagaimana penilaian motivasi perawat di ruang rawat ?
Penilaia motibvasi di ruang rawat sudah baik, hal ini untuk meningkatkan
kualitas dan profesionalitas kerja.
2. Cara apa yang digunakan untuk meningkatkan motivasi perawat di
ruang rawat?
Cara motivasi yang dilakukan di ruang R adalah memberikan kesempatan
bagi para perawat dengan mengikuti pelatihan dan juga adanya
peningkatan di bidang alih jenjang yang di anjurkan kepada perawat yang
bekerja di ruang R.
3. Bagaimana system reward dan punishment diruang rawat?
sistem pemberian reward belum berjalan, dikarenakan belum ada
agenda atau perencanaan. Pemberian reward dipandang menjadi
salah satu upaya peningkatan kinerja perawat dalam dunia kerja.
Tertundanya pelaksanaan pemberian reward pada klien dikarenakan
tidak ada penanggungjawab dan monitoring untuk kategori reward
yang diberikan.
Sistem punishment yang diterapkan di ruang R mempunyai tahap-
tahap tertentu. Pada fase pertama ada tahap teguran yang dilakukan
kepada perawat yang melakukan kesalah. Tahap selanjutnya ada
pembuatan surat pernyataan yang ditolerir sampai 3 kali. Tahap
selanjutnya bisa dilakukan pemberhentian kerja bagi tenaga honorer,
dan adanya laporan ke dinas terkait bagi tenaga yang sudah pegawai
negeri sipil. Pemberian punishment dilakukan sebagai upaya
menciptakan rasa tanggung jawab dan peningkatan kualitas sebagai
profesional keperawatan. Setiap tindakan salah yang dilakukan oleh
perawat akan merusak citra dari rumah sakit sehingga akan
mengurangi tingkat kepuasan dari klien. Hal ini yang melatar belakangi
di ruang kemuning selalu memberikan aturan yang jelas dan tegas
terhadap kinerja setiap tenaga kesehatan.
Supervisi
E. Fungsi Pengendalian
Penialian kerja
1. Bagaimana mekanisme penilaian kerja diruang rawat?
Penilaian kinerja perawat di ruang R dilakukan dengan rutin tiap
semester. Instrumen yang digunakan untuk penilaian kinerja perawat
adalah format instrumen yang sudah tersedia di rumah sakit yaitu
berupa lembar observasi yang meliputi penilaian intelektual, kognitif,
afektif dan psikomotor. Penilaian dilakukan secara menyeluruh agar
menjaga kualitas dan profesionalisme kerja.
2. Apa saja indicator mutu keperawatan yang ditetapkan di ruang
rawat?
kualitas kinerja para perawat terjaga dan tetap berada di atas rata-rata
sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap
pelayanan yang diberikan.
3. Bagaimana hasil penilaian mutu keperawatan di ruang rawat?
Hasil penilaian kinerja perawat di ruang R bersinergis dengan program
yang dirancang oleh manajemen rumah sakit. Rumah sakit selalu
melakukan follow-up terkait dengan upaya peningkatan kualitas dan
profesionalisme kerja para perawatnya. Selama semester ini diperoleh
hasil penilaian kinerja perawat berada pada kategori diatas rata-rata
atau dikatakan diatas 75%. Ruang R menerapkan sistem yang tegas
dan disiplin dimana bila ada perawat yang yang melakukan
pelanggaran akan ditindak lanjuti dengan pemberian surat peringatan
pertama. Bila masih melakukan pelanggaran lagi, akan diberikan surat
peringatan yang kedua. Pemberian surat peringatan ini diiringi dengan
pemberian pembinaan pada perawat tersebut. Namun bila setelah
pemberian pembinaan tidak ada perubahan, perawat akan
diberhentikan dari pekerjaannya. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan
atau tetap menjaga profesionalisme kinerja para perawat di ruang
kemuning. Selama semester ini didapatkan bahwa tidak ada perawat
yang dikeluarkan. Hal ini menandakan perawat di ruang R tetap
menjunjung tinggi profesionalisme kinerjanya.
Pengembangan standar
1. Bagaimana standar asuhan keperawatan di ruang rawat?
Ruang R mempunyai beberapa rencana untuk melakukan pengembangan
standard asuhan keperawatan dan kinerja untuk lebih meningkatan
kualitas pelayanan keperawatan yang optimal. Salah satu pengembangan
standard asuhan keperawatan yang akan dilakukan ialah akan
menggunakan acuan asuhan keperawatan dengan Nanda, NIC, dan
NOC, karena di ruang kemuning belum menggunakan standard acuan
asuhan keperawatan tersebut. Selama ini dalam memberi asuhan
keperawatan kepada pasien, ruang R menggunakan Standard
Operasional Prosedure (SOP) Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit
sebagai pedoman serta tolak ukur mutu pelayanan yang diberikan
sehingga seluruh staf keperawatan harus melaksakan pelayanan sesuai
standard yang telah diterapkan. Ruang R sedang dalam proses dalam
mengembangkan standard asuhan keperawatan dengan menggunakan
acuan Nanda, NIC, dan NOC, namun dibutuhkan sosialisasi kepada
perawat senior untuk mengubah paradigma mengenai tindakan asuhan
keperawatan yang sesuai Nanda, NIC, dan NOC.