Anda di halaman 1dari 18

Pengkajian Fungsi Managemen

1. Kelompokkan hasil pengkajian tersebut sesuai dengan prinsip


A. Fungsi manajemen
a. Fungsi perencanaan
Mengkaji visi dan misi organisasi
1. Apa visi ruang rawat?
RUMAH SAKIT
Menjadi Rumah Sakit Pilihan Utama Masyarakat
2. Apa misi ruang rawat? RUMAH SAKIT
a. Mewujudkan pelayanan kesehatan aman, ramah dan berkualitas.
b. Mewujudkan pelayanan unggulan respirasi paripurna.
c. Mengembangkan manajemen dan sumberdaya berbasis teknologi
informasi / iptek berwawasan wisata (hospital tourism).
d. Menyelenggarakan penelitian pengembangan, pendidikan dan
pelatihan di bidang pelayanan kesehatan.
e. Meningkatkan kesejahteraan karyawan berdasarkan
profesionalisme dan kepuasan pelanggan.

Mengkaji filosofi organisasi

1. Apa filosofi ruang rawat? Rumah sakit


Filosofi Rumah Sakit dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
harus dipegang teguh agar arah organisasi tidak dikacaukan oleh anggota
organisasi yang berbeda nilai.

Mengkaji tujuan dan target organisasi

1. Apa yang menjadi tujuan dan target ruang rawat?


Tujuan umum:
Mengembangkan Rumah Sakit menjadi Rumah Sakit Umum
dengan unggulan pelayanan prima untuk segala jenis penyakit.
Tujuan khusus:
a. Menyediakan pelayanan kesehatan yang ramah, manusiawi, dan
terjangkau.
b. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang memenuhi standar mutu
dan kebutuhan serta kepuasan pelanggan.
c. Mengembangkan dan meningkatkan sarana dan prasarana serta
teknologi kesehatan dengan kebutuhan dan kemampuan.
d. Mengembangkan profesionalitas sumber daya manusia.
e. Meningkatkan kesejahteraan seluruh karyawan secara berkeadilan
dan bertanggung jawab.
Mengkaji kebijakan dan tujuan dan prosedur organisasi
1. Apa saja kebijakan yang telah diterapkan di ruang rawat?
Kebijakan, prosedur, dan peraturan terkait dengan keperawatan
saat ini masih mengikuti kebijakan, prosedur, dan peraturan terkait
dengan keperawatan rumah sakit.
2. Apa saja panduan yng telah diterapkan diruang rawat?
Melaksanakan fungsi perencanaan (p1)
Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan (p2)
Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan
penilaian (p3)
3. Apa saja prosedur yang telah diterapkan diruang rawat?
Ruang Rawat mempunyai persyaratan untuk pegawai
(perawat) sama dengan ruang ruang lainnya yang ada di
RS sesuai dengan syarat Rumah Sakit yaitu melalui tes
wawancara, tes tulis, dan skill.
Kepala ruangan dan perawat-perawat yang bertugas di
Ruang R selalu mengorientasikan setiap karyawan baru
yang telah dipilih oleh tim penyeleksi. Orientasi diantaranya
pengenalan anggota tenaga kerja yang ada di ruangan,
orientasi ruangan, peralatan, peraturan-peraturan yang
berlaku di ruangan, dll
4. Bagaimana pelaksanaan kebijakan, panduan, dan prosedur
tersebut diruang rawat?
Ruang R mempunyai persyaratan untuk pegawai (perawat)
sama dengan ruang ruang lainnya yang ada di RS sesuai
dengan syarat Rumah Sakit yaitu melalui tes wawancara,
tes tulis, dan skill. Setelah itu pegawai baru harus mengikuti
orientasi setelah menjalani perekrutan. Tidak ada pelatihan
khusus untuk seleksi di ruang R namun jika mempunyai
sertifikat atau pernah mengikuti pelatihan menjadi
pertimbangan khusus. Untuk penempatan di ruang R
diserahkan kepada tim yang sudah menyeleksi, pegawai
baru diorientasi terlebih dahulu selama 2 bulan baru
ditempatkan sesuai dengan kebutuhan ruangan dan skill
yang dimiliki pegawai baru tersebut. system penempatan ini
juga dipakai dalam penempatan pegawai baru di ruang
Rawat.
Peraturan organisasi
1. Apa saja peraturan yang ada diruang rawat?terutama
peraturan bagi perawat diruangan?
a. Ruang R mempunyai persyaratan untuk pegawai (perawat)
sama dengan ruang ruang lainnya yang ada di RS sesuai
dengan syarat Rumah Sakit yaitu melalui tes wawancara, tes
tulis, dan skill.
b. Kepala ruangan dan perawat-perawat yang bertugas di
Ruang R selalu mengorientasikan setiap karyawan baru yang
telah dipilih oleh tim penyeleksi. Orientasi diantaranya
pengenalan anggota tenaga kerja yang ada di ruangan,
orientasi ruangan, peralatan, peraturan-peraturan yang
berlaku di ruangan, dll.
c. Ruang R menerapkan pertemuan satu bulan sekali sebagai
bentuk perencanaan dan penyusunan program kerja dari
ruang R.
d. Dokter setiap hari akan melakukan kunjungan rutin untuk
mengobservasi kondisi klien. Dokter memberikan resep dan
terapi untuk klien. Dokter juga akan memberikan dlegasi
tindakan kepada perawat yang bertugas.
e. Sistem punishment yang diterapkan di ruang Rawat
f. Kepala ruangan memiliki jadwal kerja, 5 hari kerja dan jika
tidak ada halangan hadir di rumah sakit kepala ruangan akan
langsung masuk dalam proses perawatan langsung ke
pasien.
2. Bagaiamana pelaksanaan peraturan tersebut diruang rawat?
a. melalui tes wawancara, tes tulis, dan skill. Setelah itu pegawai
baru harus mengikuti orientasi setelah menjalani perekrutan.
Tidak ada pelatihan khusus untuk seleksi di ruang R namun
jika mempunyai sertifikat atau pernah mengikuti pelatihan
menjadi pertimbangan khusus. Untuk penempatan di ruang R
diserahkan kepada tim yang sudah menyeleksi, pegawai baru
diorientasi terlebih dahulu selama 2 bulan baru ditempatkan
sesuai dengan kebutuhan ruangan dan skill yang dimiliki
pegawai baru tersebut. system penempatan ini juga dipakai
dalam penempatan pegawai baru di ruang R.
b. Orientasi diantaranya pengenalan anggota tenaga kerja yang
ada di ruangan, orientasi ruangan, peralatan, peraturan-
peraturan yang berlaku di ruangan, dll. Masih ada kesulitan
dalam ijin untuk melanjutkan pendidikan bagi perawat -
perawat yang bekerja di ruangan pavilion R karena
keterbatasan tenaga kerja.Ruangan tidak membantu
masalah finansial, namun ruangan tidak akan mempersulit
kepada perawat yang akan melanjutkan pendidikan.
Sedangkan untuk pengembangan staf berupa pelatihan,
pendelegasian perawat sebagai peserta ditentukan oleh
pihak Rumah Sakit. Selain itu, perawat bisa mengikuti
pelatihan atau seminar diluar pendelegasian oleh instalasi
jika diperlukan.
c. jenis komunikasi botton-up dan up-down. Antara tenaga
keperawatan diruang R tergabung dalam group di media
sosial. Hal ini memiliki keutungan dari penyampaian informasi
dan hambatan selama kinerja lebih cepat dan akan bisa
didiskusikan antar tenaga kesehatan yang lainnya. Selain itu
dengan adanya media sosial mempermudah dalam proses
berbagi masalah pasien terkini dan jika ada hambatan terkait
kinerja bisa di sampaikan ke petugas lain.
d. Pertemuan yang dilakukan juga bisa seminggu 2 kali
tergantung dengan situasi dan kondisi apakah ada hal-hal
yang bersifat sangat mendesak dan perlu dilakukan
penyelesaian masalah. Kegiatan pertemuan rutin yang
dilakukan satu bulan sekali tidak mengalami hambatan
karena dari pihak pimpinan maupun staff sudah mempunyai
komitmen yang jelas dan memiliki rasa tanggung jawab
terhadap profesi yang dijalaninya.
e. Dokter juga akan memberikan dlegasi tindakan kepada
perawat yang bertugas. Dokter yang tidak dapat hadir atau
berhalangan untuk melakukan konsultasi kondisi klien, akan
dihubungi via telepon yang sudah tersedia di ruang perawat.
Selain via telepon, konsultasi hasil foto thorax atau USG dan
sejenisnya akan dikonsulkan dengan mengirim hasil
pemeriksaan via surat elektronik (email).
f. Cara motivasi yang dilakukan di ruang R adalah memberikan
kesempatan bagi para perawat dengan mengikuti pelatihan
dan juga adanya peningkatan di bidang alih jenjang yang di
anjurkan kepada perawat yang bekerja di ruang R untuk
meningkatkan kualitas dan profesionalitas kerja.
g. Pada fase pertama ada tahap teguran yang dilakukan kepada
perawat yang melakukan kesalah. Tahap selanjutnya ada
pembuatan surat pernyataan yang ditolerir sampai 3 kali.
Tahap selanjutnya bisa dilakukan pemberhentian kerja bagi
tenaga honorer, dan adanya laporan ke dinas terkait bagi
tenaga yang sudah pegawai negeri sipil. Pemberian
punishment dilakukan sebagai upaya menciptakan rasa
tanggung jawab dan peningkatan kualitas sebagai
profesional keperawatan. Setiap tindakan salah yang
dilakukan oleh perawat akan merusak citra dari rumah sakit
sehingga akan mengurangi tingkat kepuasan dari klien. Hal
ini yang melatar belakangi di ruang kemuning selalu
memberikan aturan yang jelas dan tegas terhadap kinerja
setiap tenaga kesehatan.

Perencanaan strategis dan operasional

1. Bagaimana keterlibatkan staff keperawatan serta keperawatan


serta pihak lain dalam perencanaan diruang rawat?
Dokter setiap hari akan melakukan kunjungan rutin untuk
mengobservasi kondisi klien. Dokter memberikan resep dan terapi
untuk klien. Dokter juga akan memberikan dlegasi tindakan kepada
perawat yang bertugas. Dokter yang tidak dapat hadir atau
berhalangan untuk melakukan konsultasi kondisi klien, akan
dihubungi via telepon yang sudah tersedia di ruang perawat. Selain
via telepon, konsultasi hasil foto thorax atau USG dan sejenisnya
akan dikonsulkan dengan mengirim hasil pemeriksaan via surat
elektronik (email).

B. Fungsi Pengorganisasian

Struktur organisasi

1. Bagaimana struktur organisasi ruang rawat?

Direktur

Kasie yanmied
Koordinator pelayanan
keperawatan

Sub. Kord. Pelayanan Keperawatan Rawat


Inap

Karu

Pra PK PK I PK II

Uraian Tugas

1. Bagaimana pelaksanaan uraian tugas tersebut?

KEPALA RUANG

1) Melaksanakan fungsi perencanaan (p1) meliputi:


a. Menyusun rencana kerja harian, mingguan, bulanan, dan
tahunan.
b. Menunjuk perawat primer dan tugasnya masing-masing.
c. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien dibantu
perawat primer.
d. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan
berdasarkan aktivitas dan tingkat ketergantungan pasien
dibantu oleh perawat primer.
e. Merencanakan strategi pelaksanaan perawatan.
f. Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi,
patofisiologi, tindakan medis yang dilakukan terhadap klien.
g. Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan rumah
sakit.
h. Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dari
segi jumlah maupun kualifikasi untuk ruang rawat,
koordinasi dengan kepala perawatan/ kepala instalasi.
i. Menyusun rencana kebutuhan fasilitas, alat, dan dana
keperawatan.
j. Menyusun jadwal dinas.
k. Menyusun jadwal cuti.
l. Menyusun rencana pengembangan staf.
m. Menyusun rencana kegiatan pengendalian mutu
2) Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan (p2)
meliputi:
a. Merumuskan metode penugasan yang digunakan.
b. Merumuskan tujuan metode penugasan.
c. Membuat rincian tugas ketua tim dan perawat pelaksana
secara jelas.
d. Membuat rentang kendali.
e. Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan.
f. Mengatur dan mengendalikan sistem ruangan.
g. Menyelenggarakan konferen.
h. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan
pelayanan di ruang rawat, melalui kerjasama dengan
petugas lain yang bertugas diruang rawatnya.
i. Melaksanakan orientasi kepada tenaga keperawatan baru/
tenaga lain yang akan kerja di ruang rawat.
j. Memberikan orientasi kepada siswa/mahasiswa
keperawatan yang menggunakan ruang rawatnya sebagai
lahan praktik.
k. Memberi orientasi kepada pasien/keluarganya meliputi:
penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruang
rawat, fasilitas yang ada dan cara penggunaanya serta
kegiatan rutin sehari-hari.
l. Membimbing tenaga keperawatan untuk melaksanakan
asuhan keperawatan.
m. Mengadakan pertemuan berkala/sewaktu-waktu dengan
staf keperawatan dan petugas lain yang bertugas diruang
rawatnya.
n. Memberi kesempatan/ijin kepada staf keperawatan untuk
mengikuti kegiatan ilmiah/penataran dengan koordinasi
kepala instalasi/kasi perawatan.
o. Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat-obatan
sesuai kebutuhan berdasarkan ketentuan/kebijakan rumah
sakit.
p. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar
selalu dalam keadaan siap pakai.
q. Mengelompokkan pasien dan mengatur penempatannya di
ruang rawat menurut tingkat kegawatan, infeksi/non infeksi,
untuk kelancaran pemberian asuhan keperawatan.
r. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien di ruang
rawat.
s. Meneliti/memeriksa ulang pada saat penyajian makanan
pasien sesuai dengan program dietnya.
t. Menyimpan berkas catatan pasien dalam masa perawatan
di ruang rawatnya dan selanjutnya mengembalikan
berkastersebut ke bagian medical record bila pasien
keluar/pulang dari rumah sakit tersebut.
u. Membimbing mahasiswa keperawatan yang menggunakan
ruang rawatnya sebagai lahan praktik.
v. Memberikan penyuluhan kesehatan pada pasien/keluarga
sesuai kebutuhan dasar dalam batas wewenangnya.
w. Melakukan serah terima pasien pergantian dinas.
x. Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan,
membuat daftar dinas, mengatur tenaga yang ada setiap
hari dan lain-lain.
y. Mengatur dan mengendalikan sistem ruangan
3) Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan
penilaian (p3) meliputi:
a. Mengawasi dan menilai mahasiswa keperawatan untuk
memperoleh pengalaman belajar sesuai tujuan program
bimbingan yang telah ditentukan.
b. Melakukan penilaian kinerja tenaga keperawatan yang
berada di bawah tanggung jawabnya dan mutu pelayanan.
c. Memberikan pengarahan tentang penugasan kepada ketua
tim dan perawat pelaksana.
d. Memberikan pujian kepada perawat yang mengerjakan
tugas dengan baik.
e. Memberikan motivasi dalam peningkatan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap.
f. Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan
berhubungan dengan askep klien.
g. Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam
melaksanakan tugasnya.
h. Meningkatkan kolaborasi.
i. Melalui komunikasi, mengawasi dan berkomunikasi
langsung dengan perawatn primer mengenai asuhan
keperawatan yang diberikan kepada klien.
j. Mengobservasi pasien baru dan mengaudit dokumentasi
asuhan keperawatan.
k. Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan
dengan rencana keperawatan yang telah disusun bersama.
Tugas Perawat Pelaksana
ANGGOTA TIM
a. Memberikan pelayanan keperawatan secara langsung
berdasarkan proses keperawatan dengan sentuhan kasih
yaitu:
1) Menyusun rencana perawatan sesuai dengan masalah
klien.
2) Melaksanakan tindakan perawatan sesuai dengan
rencana.
3) Mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah
diberikan.
4) Mencatat atau melaporkan semua tindakan perawatan
dan respon klien pada catatan perawatan.
b. Melaksanakan program berikut dengan penuh tanggung
jawab:
1) Pemberian obat.
2) Pemeriksaan laboratorium.
3) Persiapan klien yang akan operasi.
c. Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik, mental,
sosial, dan spiritual klien:
1) Memelihara kebersihan klien dan lingkungan.
2) Mengurangi penderitaan klien dengan memberikan rasa
aman, nyaman.
3) Pendekatan dan komunikasi terapeutik.
d. Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk
menghadapi tindakan perawatan dan pengobatan atau
diagnosis.
e. Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai dengan
kemampuannya.
f. Memberikan pertolongan segera pada klien gawat atau
sakarotul maut.
g. Membantu kepala ruangan dalam ketatalaksanaan ruang
secara efektif:
1) Menyiapkan data klien baru, pulang, atau meninggal.
2) Rujukan dan penyuluhan PKMRS.
h. Mengatur dan menyiapkan alat-alat di ruangan menurut
fungsinya supaya siap pakai.
i. Menciptakan dan memelihara kebersihan, keamanan,
kenyamanan, dan keindahan ruangan.
j. Melaksanakan tugas dinas pagi/sore/malam atau hari libur
secara bergantian sesuai dengan jadwal dinas.
k. Memberikan penyuluhan kesehatan sehubungan dengan
penyakitnya.
l. Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik
secara lisan maupun tulisan.
m. Membuat laporan harian klien.
n. Operan dengan dinas berikutnya.
o. Menerima bantuan bimbingan katim/ ka shift dan
melaksanakan pendelegasian.

Pendokumentasian proses keperawatan

1. Apa saja form dokumentasi keperawatan yang ada diruang


rawat?
Untuk dokumentasi dilengkapi dengan buku njeksi, buku
observasi ttv, buku operan jaga, buku radiologi, buku KLB, buku
ekspedisi alat, buku kopi resep dinas, buku ekpedisi laborat, buku
laporan bulanan dan buku acutren.
C. Fungsi Ketenagaan

Sistem perhitungan tenaga keperawatan

1. Bagaimana perencanaan kebutuhan tenaga diruang rawat?


Kepala ruangan dan perawat-perawat yang bertugas di Ruang R
selalu mengorientasikan setiap karyawan baru yang telah dipilih
oleh tim penyeleksi. Orientasi diantaranya pengenalan anggota
tenaga kerja yang ada di ruangan, orientasi ruangan, peralatan,
peraturan-peraturan yang berlaku di ruangan, dll.

Jadwal sift dinas

1. Bagaimana penentuan jadwal/shift dinas?


Pembuatan jadwal shift/dinas dilakukan bersama sama dengan
diskusi yang melibatkan kepala ruangan, ketua tim, dan perawat
pelaksana.
2. Bagaimana pendistribusian tenaga setiap shift?
.Rencana kebutuhan Tenaga Menggunakan metode
penghitungan Gillies, dijelaskan lebih lanjut pada kebutuhan
perawat. Kepala ruangan Ruang R menyerahkan sepenuhnya
penerimaan pegawai baru baik itu medis maupun non medis
kepada pihak Rumah Sakit, penerimaan pegawai baru dilakukan
oleh tim yang sudah dibentuk oleh pihak rumah sakit.
3. Bagaimana keterlibatan perawat pelaksanaan dalam
pembuatan jadwal?
Tidak dijelaskan

Ketenagaan

1. Bagaiamana sistem seleksi dan penerimaan tenaga baru


diruang rawat?
Kepala ruangan dan perawat-perawat yang bertugas di Ruang R
selalu mengorientasikan setiap karyawan baru yang telah dipilih
oleh tim penyeleksi.
2. Bagaimana orientasi tenaga baru diruang rawat?
Orientasi diantaranya pengenalan anggota tenaga kerja yang
ada di ruangan, orientasi ruangan, peralatan, peraturan-
peraturan yang berlaku di ruangan, dll.
3. Bagaimana pengembangan staf(pendidikan dan
pelatihan?diruang rawat?
Sedangkan dalam pengembangan standard asuhan kinerja
perawat yang dilakukan di ruang R adalah dengan memberikan
kesempatan bagi para perawat untuk mengikuti pelatihan, in
house training, serta program-program peningkatan kualitas kerja
lainnya. Ruang R juga mengupayakan adanya peningkatan
pendidikan di bidang alih jenjang yang di anjurkan kepada
perawat yang bekerja di ruang R untuk meningkatkan kualitas
dan profesionalitas kerja. Selain itu ruang R juga sedang
mengusahakan dalam pemberian reward kepada perawat yang
dipandang menjadi salah satu upaya peningkatan kinerja
perawat dalam dunia kerja.

D. Fungsi Pengarahan

Komunikasi

1. Bagaimana arah komunikasi di ruang rawat?


Komunikasi yang diterapkan dalam Ruang R Rumah Sakit ada dua jenis
komunikasi yaitu jenis komunikasi botton-up dan up-down.
2. Bagamana komunikasi yang dilakukan antar perawat, perawat
dengan dokter, perawat dengan tenaga kesehatan lain, perawat
dengan pasien?
Antar tenaga keperawatan diruang R tergabung dalam group di media
sosial. Hal ini memiliki keutungan dari penyampaian informasi dan
hambatan selama kinerja lebih cepat dan akan bisa didiskusikan antar
tenaga kesehatan yang lainnya. Selain itu dengan adanya media sosial
mempermudah dalam proses berbagi masalah pasien terkini dan jika ada
hambatan terkait kinerja bisa di sampaikan ke petugas lain.
3. Bagaimana system komunikasi melalui telepon di ruang rawat?
Dokter yang tidak dapat hadir atau berhalangan untuk melakukan
konsultasi kondisi klien, akan dihubungi via telepon yang sudah tersedia
di ruang perawat. Selain via telepon, konsultasi hasil foto thorax atau USG
dan sejenisnya akan dikonsulkan dengan mengirim hasil pemeriksaan via
surat elektronik (email).

Motivasi
1. Bagaimana penilaian motivasi perawat di ruang rawat ?
Penilaia motibvasi di ruang rawat sudah baik, hal ini untuk meningkatkan
kualitas dan profesionalitas kerja.
2. Cara apa yang digunakan untuk meningkatkan motivasi perawat di
ruang rawat?
Cara motivasi yang dilakukan di ruang R adalah memberikan kesempatan
bagi para perawat dengan mengikuti pelatihan dan juga adanya
peningkatan di bidang alih jenjang yang di anjurkan kepada perawat yang
bekerja di ruang R.
3. Bagaimana system reward dan punishment diruang rawat?
sistem pemberian reward belum berjalan, dikarenakan belum ada
agenda atau perencanaan. Pemberian reward dipandang menjadi
salah satu upaya peningkatan kinerja perawat dalam dunia kerja.
Tertundanya pelaksanaan pemberian reward pada klien dikarenakan
tidak ada penanggungjawab dan monitoring untuk kategori reward
yang diberikan.
Sistem punishment yang diterapkan di ruang R mempunyai tahap-
tahap tertentu. Pada fase pertama ada tahap teguran yang dilakukan
kepada perawat yang melakukan kesalah. Tahap selanjutnya ada
pembuatan surat pernyataan yang ditolerir sampai 3 kali. Tahap
selanjutnya bisa dilakukan pemberhentian kerja bagi tenaga honorer,
dan adanya laporan ke dinas terkait bagi tenaga yang sudah pegawai
negeri sipil. Pemberian punishment dilakukan sebagai upaya
menciptakan rasa tanggung jawab dan peningkatan kualitas sebagai
profesional keperawatan. Setiap tindakan salah yang dilakukan oleh
perawat akan merusak citra dari rumah sakit sehingga akan
mengurangi tingkat kepuasan dari klien. Hal ini yang melatar belakangi
di ruang kemuning selalu memberikan aturan yang jelas dan tegas
terhadap kinerja setiap tenaga kesehatan.
Supervisi

1. Bagaimana mekanisme supervise terhadap staf diruang rawat?


Kepala ruangan memiliki jadwal kerja, 5 hari kerja dan jika tidak ada
halangan hadir di rumah sakit kepala ruangan akan langsung masuk
dalam proses perawatan langsung ke pasien.
2. Apa faktor penghambat supervise?
Kepala ruangan tidak memiliki jadwal khusus untuk melakukan supervisi
kepada stafnya dan tidak memiliki check list supervisi.
Pendelegasian
1. Bagaimana uraian tugas dan kewenangan dalam pendelegasian?
Kepala ruangan akan melakukan pendelegasian kepada perawat yang
memiliki kompetensi memimpin dan mampu mengganti sementara posisi
kepala ruangan yang berhalagan hadir.
2. Bagaimaa mekanisme pendelegasian di ruang rawat ?
Prosedur pendelegasian tugas karu jika berhalangan, akan diserahkan
kepada ketua tim tiap ruangan. Pendelegasian akan dilakukan sehari
sebelum hari H, sehingga ketua tim yang mendapat pendelegasian sudah
siap sesuai peran dan tugas pendelegasiannya.

Mekanisme penyelesaian masalah

1. Bagaimana strategi manajemen konflik yang dilakukan diruang rawat


?
Konflik yang terjadi di Ruang R bersifat accidental dan secara
kekeluargaan. Apabila ada kasus dan masalah diselesaikan secara
internal, namun jika masalah tidak dapat diselesaikan dapat berkonsultasi
dengan Ka. Instalasi Rawat Inap. Kepala Ruang menggunakan teknik
penyelesaian konflik secara kompromi atau negosiasi secara bersama-
sama.

E. Fungsi Pengendalian
Penialian kerja
1. Bagaimana mekanisme penilaian kerja diruang rawat?
Penilaian kinerja perawat di ruang R dilakukan dengan rutin tiap
semester. Instrumen yang digunakan untuk penilaian kinerja perawat
adalah format instrumen yang sudah tersedia di rumah sakit yaitu
berupa lembar observasi yang meliputi penilaian intelektual, kognitif,
afektif dan psikomotor. Penilaian dilakukan secara menyeluruh agar
menjaga kualitas dan profesionalisme kerja.
2. Apa saja indicator mutu keperawatan yang ditetapkan di ruang
rawat?
kualitas kinerja para perawat terjaga dan tetap berada di atas rata-rata
sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap
pelayanan yang diberikan.
3. Bagaimana hasil penilaian mutu keperawatan di ruang rawat?
Hasil penilaian kinerja perawat di ruang R bersinergis dengan program
yang dirancang oleh manajemen rumah sakit. Rumah sakit selalu
melakukan follow-up terkait dengan upaya peningkatan kualitas dan
profesionalisme kerja para perawatnya. Selama semester ini diperoleh
hasil penilaian kinerja perawat berada pada kategori diatas rata-rata
atau dikatakan diatas 75%. Ruang R menerapkan sistem yang tegas
dan disiplin dimana bila ada perawat yang yang melakukan
pelanggaran akan ditindak lanjuti dengan pemberian surat peringatan
pertama. Bila masih melakukan pelanggaran lagi, akan diberikan surat
peringatan yang kedua. Pemberian surat peringatan ini diiringi dengan
pemberian pembinaan pada perawat tersebut. Namun bila setelah
pemberian pembinaan tidak ada perubahan, perawat akan
diberhentikan dari pekerjaannya. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan
atau tetap menjaga profesionalisme kinerja para perawat di ruang
kemuning. Selama semester ini didapatkan bahwa tidak ada perawat
yang dikeluarkan. Hal ini menandakan perawat di ruang R tetap
menjunjung tinggi profesionalisme kinerjanya.

Pengembangan standar
1. Bagaimana standar asuhan keperawatan di ruang rawat?
Ruang R mempunyai beberapa rencana untuk melakukan pengembangan
standard asuhan keperawatan dan kinerja untuk lebih meningkatan
kualitas pelayanan keperawatan yang optimal. Salah satu pengembangan
standard asuhan keperawatan yang akan dilakukan ialah akan
menggunakan acuan asuhan keperawatan dengan Nanda, NIC, dan
NOC, karena di ruang kemuning belum menggunakan standard acuan
asuhan keperawatan tersebut. Selama ini dalam memberi asuhan
keperawatan kepada pasien, ruang R menggunakan Standard
Operasional Prosedure (SOP) Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit
sebagai pedoman serta tolak ukur mutu pelayanan yang diberikan
sehingga seluruh staf keperawatan harus melaksakan pelayanan sesuai
standard yang telah diterapkan. Ruang R sedang dalam proses dalam
mengembangkan standard asuhan keperawatan dengan menggunakan
acuan Nanda, NIC, dan NOC, namun dibutuhkan sosialisasi kepada
perawat senior untuk mengubah paradigma mengenai tindakan asuhan
keperawatan yang sesuai Nanda, NIC, dan NOC.

2. Bagaimana standar kinerja di ruang rawat?


Sedangkan dalam pengembangan standard asuhan kinerja perawat yang
dilakukan di ruang R adalah dengan memberikan kesempatan bagi para
perawat untuk mengikuti pelatihan, in house training, serta program-
program peningkatan kualitas kerja lainnya. Ruang R juga mengupayakan
adanya peningkatan pendidikan di bidang alih jenjang yang di anjurkan
kepada perawat yang bekerja di ruang R untuk meningkatkan kualitas dan
profesionalitas kerja. Selain itu ruang R juga sedang mengusahakan
dalam pemberian reward kepada perawat yang dipandang menjadi salah
satu upaya peningkatan kinerja perawat dalam dunia kerja.

Anda mungkin juga menyukai