Anda di halaman 1dari 23

Kelompok II

KONDISI
1. Gifari Iman Nugroho (2302611010008)
2. Ni Ayu Putu Shinta Savitri (2302611010009) KEUANGAN YANG
3. A A Gede Alit Arimbawa (2302611010010)
4. Nurlia Julianti (2302611010011) MENGALAMI
5. Ni Made Martini (2302611010012)
6. Kmg Agustia Trimiharta (2302611010013) KEBANGKRUTAN
7. Desak Nyoman Sri Pratiwi (2302611010014)
13.1 KONDISI KEBANGKRUTAN
DARI ASPEK KEUANGAN

Financial Distress

Kebangkrutan
Financial
Financial Distress
Distress

merupakan situasi dimana arus kas


hasil operasi perusahaan tidak cukup
untuk memenuhi kewajiban
perusahaan.

Semakin besar hutang akan


menyebabkan semakin besar
risiko yang dihadapi perusahaan.

Financial distress dapat dimulai dari


kesulitan likuiditas (jangka pendek)
sebagai indikasi financial distress yang
paling ringan, sampai ke pernyataan
kebangkrutan yang merupakan
financial distress yang paling berat
Financial Distress
Secara tersirat terdapat dua cara
pandang mengenai financial
distress, yaitu stocks dan flows yang
digambarkan seperti berikut

Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa cara pandang stocks


menekankan pada adanya net worth (kekayaan bersih) perusahaan yang
negatif.
Financial Distress

Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa cara pandang flows


melihat pada ketidakmampuan perusahaan membayar utang jangka
pendek maupun jangka panjang.
13.1 KONDISI KEBANGKRUTAN
DARI ASPEK KEUANGAN

Financial Distress

Kebangkrutan
Kebangkrutan

Jika suatu perusahaan mengalami masalah dalam


likuiditas maka sangat memungkinkan perusahaan
tersebut mulai memasuki masa kesulitan keuangan
(financial distress), dan jika kondisi kesulitan tersebut
tidak cepat diatasi maka ini bisa berakibat kebangkrutan
usaha (bankruptcy).

Kegagalan
kebangkrutan ekonomi
sebagai (economic
kegagalan dapat failure)
didefinisikan
dalam beberapa
arti Kegagalan
keuangan
(financial failure)
Kebangkrutan
Kegagalan
ekonomi
(economic
failure)

Kegagalan dalam arti ekonomi biasanya berarti bahwa


perusahaan kehilangan uang atau pendapatan,
perusahaan tidak dapat menutup biayanya sendiri. Ini
berarti tingkat labanya lebih kecil dari biaya modal atau
nilai sekarang dari arus kas perusahaan lebih kecil dari
kewajiban
Kebangkrutan
Kegagalan
keuangan
(financial failure) Insolvensi teknis (technical insolvency)
Perusahaan dianggap gagal jika perusahaan
tidak dapat memenuhi kewajiban pada saat
jatuh tempo. Insolvensi teknis terjadi bila arus
kas tidak cukup untuk memenuhi pembayaran
Kegagalan keuangan bisa bunga atau pembayaran kembali pokok pada
diartikan sebagai tanggal tertentu.
insolvensi yang
membedakan antara
dasar arus kas dan dasar
saham. Insolvensi atas
dasar arus kas ada dua Insolvensi dalam pengertian kebangkrutan
bentuk, yaitu: Dalam pengertian ini kebangkrutan
didefinisikan dalam ukuran sebagai kekayaan
bersih negatif dalam neraca konvensional
atau nilai sekarang dari arus kas yang
diharapkan lebih kecil dari kewajiban.
13.2 PENYEBAB KESULITAN
FINANSIAL / FINANCIAL DISTRESS

Hal ini dapat mencakup keterlambatan


dalam pembayaran utang, kerugian
berkelanjutan, dan penurunan signifikan
dalam pendapatan.
Penyebab Financial
Berikut beberapa penyebab financial Distress
distress :

Business failure
Terjadi ketika suatu perusahaan tidak lagi mampu menghasilkan keuntungan yang cukup untuk menjalankan
operasionalnya. Penurunan penjualan, ketidakmampuan beradaptasi dengan perubahan pasar, atau kesalahan
manajemen dapat menjadi penyebab utama dari jenis financial distress ini

Technical insolvency
Mengacu pada situasi di mana total kewajiban finansial perusahaan melebihi total aset yang dimilikinya

Economic distress
Terjadi ketika perusahaan tidak dapat bertahan di tengah kondisi ekonomi yang sulit. Fluktuasi ekonomi
yang signifikan atau resesi dapat menyebabkan perusahaan mengalami financial distress jenis ini

Legal bankruptcy
Adalah kondisi di mana perusahaan secara resmi dinyatakan pailit oleh pengadilan

Bankruptcy insolvency
Merupakan bentuk paling parah dari financial distress, di mana perusahaan tidak hanya tidak mampu
membayar utangnya, tetapi juga tidak memiliki nilai aset yang cukup untuk dilikuidasi guna melunasi utang
Penyebab Financial
Selain itu, beberapa faktor lain yang Distress
dapat menyebabkan financial
distress antara lain:

Manajemen arus kas yang buruk


Produk yang tidak terjual
Perputaran karyawan yang tinggi
Biaya yang melebihi anggaran
Penyalahgunaan asset
Harga bahan baku melambung tinggi
Dampak perubahan kebijakan pemerintah
Struktur modal kurang
Menggunakan alat dan metode yang ketinggalan zaman
Tidak memiliki catatan keuangan mumpuni
Tidak ada pengendalian kredit
Tidak ada perencanaan bisnis
Ketidakmampuan memahami kondisi pasar
Tidak memiliki backup plan
Penyebab Financial
indikator yang dapat digunakan Distress
untuk melihat indikasi atau
penyebab terjadinya masalah
keuangan baik dari perspektif
internal maupun eksternal
perusahaan

Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam
perusahaan. Faktor-faktor internal yang dapat menyebabkan
kesulitan keuangan antara lain:
1. Manajemen yang buruk
2. Strategi bisnis yang tidak tepat
3. Kenaikan biaya
4. Penurunan pendapatan
Penyebab Financial
Distress

Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar
perusahaan. Faktor-faktor eksternal yang dapat menyebabkan
kesulitan keuangan antara lain:
1. Perubahan ekonomi, seperti resesi atau inflasi, dapat
menyebabkan penurunan pendapatan dan peningkatan biaya
bagi perusahaan.
2. Perubahan peraturan pemerintah, seperti kenaikan pajak atau
perubahan kebijakan perdagangan, dapat berdampak negatif
pada keuangan perusahaan
3. Persaingan yang ketat dapat menyebabkan perusahaan
mengalami penurunan pendapatan dan peningkatan biaya.
4. Bencana Alam
5. Perang
13.3 ALTERNATIF PERBAIKAN
KESULITAN KEUANGAN (FINANCIAL
DISTRESS)

Kesulitan keuangan bisa menimpa perusahaan


atau individu, memerlukan pendekatan yang
efektif untuk pulih. Menghadapi situasi ini,
langkah awal melibatkan analisis mendalam
terhadap kondisi finansial.
ALTERNATIF
PERBAIKAN
beberapa cara alternatif perbaikan berdasarkan besar
kecilnya permasalahan keuangan yang dihadapi oleh
perusahaan :

Pemecahan
Secara Informal

Pemecahan
Secara formal

Rekonstruksi
ALTERNATIF
PERBAIKAN
beberapa cara alternatif perbaikan berdasarkan besar
kecilnya permasalahan keuangan yang dihadapi oleh
perusahaan :

Pemecahan
Secara Informal

Pemecahan
Secara formal

Rekonstruksi
ALTERNATIF
PERBAIKAN
beberapa cara alternatif perbaikan berdasarkan besar
kecilnya permasalahan keuangan yang dihadapi oleh
perusahaan :

Pemecahan
Secara Informal

Pemecahan
Secara formal

Rekonstruksi
ALTERNATIF
PERBAIKAN

Bagi Perusahaan-perusahaan yang gagal karena kondisi


keuangannya yang kurang baik, dapat diselamatkan dengan cara
restrukturisasi utang. Syarat (kondisi) yang diperlukan agar
restrukturisasi utang dapat dipertimbangkan adalah
1. Debitur bermoral baik.
2. Debitur harus mampu menunjukkan kemampuan memulihkan
Kembali perusahaannya.
3. Kondisi usaha mendukung kemungkinan pemulihan Kembali.
ALTERNATIF
PERBAIKAN

Cara mengatasi kesulitan keuangan dan


meningkatkan ketahanan financial adalah :
1
Merancang Strategi Renegosiasi Hutang Yang Efektif Untuk Mengatasi
Kesulitan Keuangan, Dengan Mempertimbangkan Perpanjangan
Jangka Waktu, Penurunan Suku Bunga, Dan Restrukturisasi
Keseluruhan Struktur Hutang
2
Alternatif Terbaik Dalam Diversifikasi Pendapatan Untuk Meningkatkan
Ketahanan Finansial, Dengan Mempertimbangkan Pengembangan Produk
Atau Layanan Baru, Ekspansi Ke Pasar Yang Belum Dimanfaatkan, Atau
Kemitraan Strategis Untuk Mencari Sumber Pendapatan Tambahan
13.4 MEMAHAMI, MENJELASKAN DAN
MELAKUKAN PREDIKSI KEMUNGKINAN
TERJADINYA KEBANGKRUTAN PADA BISNIS
BERBASIS JASA

Untuk memahami prediksi kemungkinan terjadinya


kebangkrutan, Anda dapat melihat beberapa faktor seperti
laporan keuangan, rasio keuangan (seperti rasio utang
terhadap ekuitas), tren laba, dan kesehatan industri. Analisis
ini dapat memberikan gambaran lebih baik tentang stabilitas
keuangan perusahaan dan kemungkinan risiko kebangkrutan.
PREDIKSI
KEBANGKRUTAN
Beberapa faktor yang digunakan untuk memprediksi
kebangkrutan
- Periksa laporan keuangan untuk menilai likuiditas,

1
solvabilitas, dan profitabilitas perusahaan.
Laporan Keuangan - Tinjau neraca, laba rugi, dan arus kas untuk mendapatkan
pemahaman menyeluruh.

Analisis rasio keuangan seperti rasio utang terhadap ekuitas,


2 Ratio Keuangan rasio lancar, dan rasio keuntungan bersih untuk mengidentifikasi
potensi risiko keuangan.

3
Perhatikan tren laba dari beberapa periode sebelumnya untuk
Tren Laba melihat apakah bisnis mengalami pertumbuhan atau penurunan

4 Kualitas
Manajemen
Evaluasi kemampuan manajemen dalam merencanakan dan
mengelola sumber daya dengan efisien

Analisis lingkungan bisnis dan posisi perusahaan di pasar untuk


5 Persaingan dan
Posisi Pasar
memahami potensi persaingan dan dampaknya terhadap
kesehatan keuangan.
PREDIKSI
KEBANGKRUTAN
Beberapa faktor yang digunakan untuk memprediksi
kebangkrutan

6 Pelanggan dan Tinjau basis pelanggan, kontrak jangka panjang, dan retensi
Kontrak pelanggan untuk menilai stabilitas pendapatan

7 Perkembangan
Industri
Pahami tren dan perubahan dalam industri jasa yang mungkin
mempengaruhi bisnis secara keseluruhan

8
Tinjau apakah ada perubahan regulasi yang dapat memengaruhi
Perubahan Regulasi operasional dan keuangan bisnis

9 Analisis SWOT Identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bisnis


secara menyeluruh.

10 Skor Kredit
Periksa skor kredit bisnis untuk mendapatkan pandangan dari
lembaga kredit tentang kesehatan keuangan

Anda mungkin juga menyukai