MODUL PERKULIAHAN
MANAJEMEN
KEUANGAN
LANJUTAN
Overview Financial Distress
Abstract Kompetensi
Mahasiswa mampu memahami
04
Ekonomi Dan Bisnis Akuntansi P552110006 Dr. Siti Choiriah,SE.,MM
Platt HD dan Platt MB dalam Journal Of Economic tahun 2002 menjelaskan bahwa
financial distres merupakan suatu tahap penurunan kondisi finansial yang terjadi pada
perusahaan yang sebelumny mengalami likuidasi atau kebangkrutan.
Penelitian lain yang diterbitkan tahun 2013 yang dipimpin oleh Hanifah turut
menjelaskan bahw fenomena lain dari financial distress adalah adanya perusahaan yang
cenderung mengalami kesulita likuiditas yang ditunjukkan dengan adanya kemampuan
perusahaan yang semakin lama semakin menuru dalam hal pemenuhan kewajibannya
kepada pihak kreditur.
Financial distress juga kerap terjadi pada perusahaan yang tidak mampu lagi atau gagal
dalam ha memenuhi kewajiban debitur yang disebabkan karena ketidakcukupan atau
kekurangan dana untu melanjutkan lagi operasional usahanya.
Insolvency in bankruptcy. Suatu kondisi nilai buku dari seluruh total kewajiban
melebihi nilai ase pasar perusahaan.
Legal bankruptcy. Suatu kondisi perusahaan yang telah dinyatakan bangkrut
secara hukum.
Sedangkan Fahmi (2011) membagi kondisi financial distress secara umum menjadi
empat kategor yaitu:
Adapun beberapa cara ampuh dalam menangani financial distress yang terjadi pada
utang bank menjadi modal tambahan agar bisa dimanfaatkan untuk kegiatan
operasiona perusahaan.
Mengajukan permohonan bangkrut, sehingga perusahaan akan dinyatakan
legal secara huku dan bisa dipertanggung-jawabkan kondisi financial
distress nya kepada publik. Namu sebelum itu, pihak perusahaan harus
melakukan pendekatan dengan kreditur dan membaw rencana reorganisasi
perusahaan.
Metode Grover
Parquinda dan Azizah (2019) menjelaskan model Grover adalah modifikasi atau
perancangan
ulang dari model uji financial distress model Altman Z-Score. Metode Grover ini
dikembangkan ole Jeffrey S. Grover di tahun 2001 dengan menggunakan sampel
sejumlah 70 perusahaan. Sampel tersebu meliputi 35 perusahaan dalam kategori
bangkrut dan 35 lainnya diperoleh dari perusahaan sehat selam rentan periode 1982
hingga 1996. Bentuk persamaannya, yaitu:
Keterangan:
Assets
Assets
Kategori nilai:
Metode Altman Z-Score Metode ini pertama kali dikembangkan oleh Altman pada
tahun 1968 denga mengaplikasikan Multiple Discriminant Analysis (MDA) yang
kemudian menghasilkan model prediks untuk melihat apakah perusahaan memiliki
indikasi potensi mengalami kebangkrutan atau tidak melalu identifikasi pada rasio-rasio
(Sumber
Altman,
2000)
Keteran
gan:
to Total
Assets
Kategori
nilai :
Metode Springate
Pada 1978, Gordon L.V. Springate mengembangkan metode ini berdasarkan teknik pada
prediksi Altma sebelumnya dengan menerapkan Multiple Discriminant Analysis atau
MDA berdasarkan 40 perusahaa sebagai sampel. Pada penentuan kebangkrutan
perusahaan, model Springate awalnya memakai rasi keuangan populer sebanyak 19
rasio, namun kemudian hanyadipilih 4 rasio (Parquinda dan Azizah, 2019) Bentuk
persamaannya :
Keterangan :
S : Hasil analisis
metode Springate
A : Working Capital
to Total Assets
D : Sales
to Total
Assets
Nilai
kriteria :
Metode Zmijewski
Model Zmijewski juga merupakan salah satu model prediksi kebangkrutan yang
perusahaan dalam kategori bangkrut bangkrut dan 800 lainnya berasal dari perusahaan
yang tidak bangkrut dimana dalam pengambilan sampel dilakukan secara random
Keterangan :
metode Zmijewski X1 :
(ROA)
Daftar Pustaka
financial-distress/
https://www.akseleran.co.id/blog/financial-distress-adalah/