reyhan arizki
indra jaya NIS : 22230065
NIS : 22230048
01 kondisi sosial indonesia
kondisi sosial ekonomi
01 kondisi sosial indonesia
03
Masyarakat perkotaan cenderung berpikir praktis dan pragmatis saat berhadapan dengan
permasalahan kehidupan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Bertolak belakang dengan pola
pikir masyarakat desa yang masih menjunjung tinggi norma norma sosial menjalankan kehidupan.
Contoh konkret adalah ketika sebuah keluarga akan menyelenggarakan hajatan, masyarakat desa
akan menyiapkan berbagai keperluan dan ritual acara yang melibatkan banyak warga, sedangkan
masyarakat kota cukup menyewa jasa penyelenggara untuk melaksanakan hajatan tersebut.
pola pikir
Masyarakat perkotaan cenderung berpikir praktis dan pragmatis saat berhadapan dengan
permasalahan kehidupan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Bertolak belakang dengan pola
pikir masyarakat desa yang masih menjunjung tinggi norma norma sosial menjalankan kehidupan.
Contoh konkret adalah ketika sebuah keluarga akan menyelenggarakan hajatan, masyarakat desa
akan menyiapkan berbagai keperluan dan ritual acara yang melibatkan banyak warga, sedangkan
masyarakat kota cukup menyewa jasa penyelenggara untuk melaksanakan hajatan tersebut.
mobilitas
Upaya pelaksanaan sistem perpolitikan luar negeri Indonesia sebagai amanah falsafah
ideologi Pancasila dan landasan konstitusi Undang-Undang Dasar 1945, yaitu Indonesia
berperan aktif dalam membina hubungan dengan negara lain. Hubungan luar negeri
Indonesia secara resmi telah dimulai sejak Negara Indonesia berdiri, yaitu 17 Agustus 1945.
Kesempatan ini dimanfaatkan Indonesia untuk senantiasa mempromosikan kehidupan
masyarakat yang humanis, menjunjung tinggi norma-norma masyarakat, hidup
berdampingan dalam keberagaman, serta saling menghormati dalam keragaman. Dalam
setiap kerja sama yang terjalin, Indonesia selalu mengajak negara sahabat untuk tidak
mencampuri urusan dalam negeri negara lain, penolakan penggunaan kekerasan, serta
mengedepankan konsultasi dan konsensus dalam setiap proses pengambilan keputusan.
kerja sama bilateral
kerja sama bilateral merupakan kerja sama yang dilakukan antardua negara yang
terdapat aktivitas timbal balik antara kedua belah pihak negara tersebut
a. Motif kerja sama
Kerja sama bilateral umumnya timbul didasari oleh motif dan kepentingan masing-
masing negara yang terlibat. Tiga motif utama yang menjadi pertimbangan sebuah negara
melakukan
hubungan bilateral, yaitu sebagai berikut.
1) Menjaga kepentingan nasional.
2) Menjaga perdamaian.
3) Kesejahteraan ekonomi.
b.Bidang kerja sama bilateral
kerja sama bilateral antara Indonesia dan negara lain terus ditingkatkan di berbagai
bidang, di antaranya sebagai berikut.
1) Kerja sama bidang hukum, merupakan kerja sama yang bersangkutan dengan masalah hukum, di
antaranya dalam bentuk interpol, perjanjian ekstradisi, dan pertukaran
tahanan,
2) Kerja sama bidang ekonomi, meliputi perdagangan ekspor-impor, penanaman modal, utang-
piutang, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan masalah ekonomi pemenuhan kebutuhan masing-
masing negara.
3) Kerja sama bidang pendidikan dan sosial budaya, meliputi pertukaran pelajar,
pemberian beasiswa, pertukaran guru dan dosen, pertukaran pementasan budaya
masing-masing negara, serta pertukaran tenaga ahli.
4) Kerja sama bidang pertahanan, meliputi latihan militer bersama, pembelian alutsista kerja sama
pengamanan daerah perbatasan, serta kerja sama intelijen dan penanganan teroris. Selain itu, ada juga
kerja sama bilateral, di bidang kemanusiaan
dan lingkungan hidup
kerja sama regional
Kerja sama regional adalah kerja sama antarnegara di suatu kawasan yang umumnya
berdekatan. Tujuan utama kerja sama tersebut adalah untuk memajukan dan memperkokoh
eksistensi negara yang berada pada suatu kawasan.