Anda di halaman 1dari 30

SISTEM

Ni Nyoman Murti, M.Pd SARAF KELOMPOK 1

AMELIA
C I T R A L I M B O N G TA S I K
ERNA NUR CHASANAH
E R N I N U R H A P I PA H
NUR ADISTY MAULIDINA
N U R A F N I A N I TA R A H M A N
NURHIKMAH
S E P T I A A LYA K A RT I K A
SEPTIA NINGRUM
S YA H N A Z T T S A N I YA H M AT U R B O N G S
V I N A A N A N D A R I S K YA
PENGERTIA
N SISTEM
Sistem saraf merupakan jaringan
SARAF
kompleks yang memiliki peran
penting untuk mengatur setiap kegiatan dalam tubuh. Beberapa fungsi
sistem saraf yang sering Anda dengar adalah untuk berpikir, melihat,
bergerak, hingga mengatur berbagai kerja organ tubuh.
3 KOMPONEN
RESEPTOR
Reseptor adalah sel yang
SISTEM SARAF
PENGHANTAR IMPULS
Penghantar impuls dikerjakan oleh
EFEKTOR
Efektor adalah sel atau organ yang
memberikan respon terhadap saraf itu sendiri tanpa bantuan organ – di gunakan untuk beraksi terhadap
organ lain. Saraf tersusun dari berkas
ransangan terhadap lingkungan rangsangan baik dari dalam
serabut penghubung (akson). Pada
eksternal maupun internal maupun dari luar tubuh dapat
serabut penghubung terdapat sel-sel
kemudian reseptor akan mengubah khusus yang memanjang dan meluas. diartikan sebagai bagian yang
rangsangan yang diterima menjadi menanggapi rangsangan yang telah
suatu impuls saraf yang akan di diantarkan oleh penghantar impuls.
teruskan melalui neuron. Pada Bagian utama efektor pada manusia
tubuh kita yang bertindak sebagai adalah otot dan kelenjar.
reseptor adalah alat indera.
FUNGSI
SISTEM
SARAF
Sistem saraf mempunyai beberapa fungsi, diantaranya yaitu sebagai berikut.
• Menerima berbagai sensasi dari dalam dan luar tubuh.
• Bereaksi pada sensasi tersebut, menghadapinya secara otomatis atau merasakan dan
memikirkannya.
• Menyimpan memori dan melepaskannya bila dibutuhkan.
• Mengekspresikan emosi.
• Mengirimkan pesan untuk bagiab sistem saraf lain, untuk otot, kelenjar endokrin dan
organ lain.
• Mengontrol tubuh dengan mempertahankan kesehatan, menghindari atau menghadapi
bahaya, dan meningkatkan aktivitas yang menyenangkan.
BAGIAN-BAGIAN SEL
SARAF (NEURON)
BADAN SEL DENDRIT AKSON

Badan sel saraf adalah bagian Dendrit merupakan serabut sel Akson dikenal sebagai neurit.
yang terbesar dari sel saraf. saraf pendek, bercabang-cabang Neurit merupakan serabut sel saraf
Badan sel dapat berfungsi dan perluasan dari badan sel. yang panjang dan merupakan
sebagai penerima rangsangan Dendrit memiliki fungsi sebagai perjuluran dari sitoplasma pada
dari dendrit dan kemudian penerima dan pengantarkan badan sel. Benang-benang halus
diteruskannya menuju ke rangsangan ke badan sel. Dendrit yang terdapat dalam neurit dikenal
akson. Pada badan sel saraf mengandung badan Nissl dan sebagai neurofibril yang
terdapar inti sel, sitoplasma, organel. Pada umumnya neuron dibungkus oleh beberapa lapis
mitokondria, sentrosom, badan terdiri dari beberapa dendrite. selaput mielin yang banyak
golgi, lisosom, dan badan Dendrit tidak mengandung mengandung zat lemak dan dapat
nisel. selubung myelin maupun mempercepat jalannya rangsangan.
neurolema.
KLASIFIKASI NEURON

Berdasarkan Fungsinya :
• Neuron sensorik (aferen) menghantarkan impuls listrik dari reseptor pada kulit, organ indera
atau suatu organ internal ke SSP (Sistem Saraf Pusat).
• Neuron motorik menyampaikan impuls dari SSP (Sistem Saraf Pusat) ke efektor.
• Neuron konektor ditemukan seluruhnya dalam SSP (Sistem Saraf Pusat) Neuron ini
menghubungkan neuron sensorik dan motorik atau menyampaikan informasi ke interneuron
lain.
KLASIFIKASI NEURON

Berdasarkan Bentuknya :
• Neuron unipolar hanya mempunyai satu serabut yang dibagi menjadi satu cabang sentral yang
berfungsi sebagai satu akson dan satu cabang perifer yang berguna sebagai satu dendrite.
• Neuron bipolar mempunya dua serabut, satu dendrite dan satu akson.
• Neuron multipolar mempunyai banyak dendrite dan satu akson
SISTEM SARAF
PUSAT
• OTAK
Otak terdiri dari dua belahan, belahan kiri mengendalikan tubuh bagian kanan, belahan kanan mengendalikan
belahan kiri.Mempunyai permukaan yang berlipat-lipat untuk memperluas permukaan sehingga dapat
ditempati oleh banyak saraf.Otak juga sebagai pusat penglihatan, pendengaran, kecerdasan, ingatan,
kesadaran, dan kemauan.Bagian dalamnya berwarna putih berisi serabut saraf, bagian luarnya berwarna
kelabu berisi banyak badan sel saraf.
OTAK DEPAN (Prosoncephalon)

Otak depan berkembang menjadi telencephalon


dan diencephalon. Telencephalon berkembang
menjadi otak besar (Cerebrum).Diencephalon
berkembang menjadi thalamus, hipotamus.
OTAK BESAR (CEREBRUM)

Otak besar mempunyai fungsi dalam


pengaturan semua aktivitas mental, yaitu
yang berkaitan dengan kepandaian
(intelegensi), ingatan (memori), kesadaran,
dan pertimbangan.Otak besar merupakan
sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar
atau sesuai dengan kehendak, walaupun
ada juga beberapa gerakan refleks otak
Otak tengah (Mesencephalon)
Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat
talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas
(dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan
pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.Otak tengah tidak berkembang dan tetap
menjadi otak tengah.
OTAK
BELAKANG
(RHOMBENCEP
Otak belakang menjadi metencephalon dan mielencephalon. Metencephalon
berkembang menjadi cereebelum dan ponsvarolli. Sedangkan mielencephalon
berkembang menjadi medula oblogata.

HALON)
Otak belakang tersusun atas otak kecil (cerebellum), medula oblongata, dan
pons varoli.
OTAK KECIL
(CEREBELUM)
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang
terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh.Bila ada rangsangan
yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak
mungkin dilaksanakan.
SUMSUM SAMBUNG
(MEDULLA OBLONGATA)
Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke
otak.Sumsum sambung juga memengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan
darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain
itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.
JEMBATAN
VAROL
(PONS
VAROLI)
Jembatan varol berisi serabut saraf
yang menghubungkan otak kecil
bagian kiri dan kanan, juga
menghubungkan otak besar dan
sumsum tulang belakang...
SUMSUM TULANG BELAKANG
(MEDULA SPINALIS)
Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)
merupakan perpanjangan dari sistem saraf pusat.
Seperti halnya dengan sistem saraf pusat yang
dilindungi oleh tengkorak kepala yang keras,
sumsum tulang belakang juga dilindungi oleh
ruas-ruas tulang belakang. Sumsum tulang
belakang memanjang dari pangkal leher, hingga ke
selangkangan. Bila sumsum tulang belakang ini
mengalami cidera ditempat tertentu, maka akan
mempengaruhi sistem saraf disekitarnya, bahkan
bisa menyebabkan kelumpuhan di area bagian
bawah tubuh, seperti anggota gerak bawah (kaki).
Saraf Tepi Manusia

Susunan saraf tepi terdiri atas serabut saraf otak dan serabut saraf sumsum
tulang belakang (spinal). Serabut saraf sumsum dari otak, keluar dari otak
sedangkan serabut saraf sumsum tulang belakang keluar dari sela-sela
ruas tulang belakang. Tiap pasang serabut saraf otak akan menuju ke alat
tubuh atau otot, misalnya ke hidung, mata, telinga, dan sebagainya.
Sistem saraf tepi dibagi menjadi dua, berdasarkan cara kerjanya, yaitu
sebagai berikut.
1) Sistem Saraf
Sadar
Sistem saraf sadar bekerja atas dasar kesadaran dan kemauan kita. Ketika
Anda makan, menulis, berbicara, maka saraf inilah yang
mengkoordinirnya.Sistem saraf sadar terdiri atas 12 pasang saraf kranial,
yang keluar dari otak dan 31 pasang saraf spinal yang keluar dari sumsum
tulang belakang 31 pasang saraf spinal.
Sistem saraf ini bekerja tanpa disadari, secara otomatis, dan tidak
di bawah kehendak saraf pusat. 2)
• Saraf Simpatik
Saraf ini terletak di depan ruas tulang belakang. Fungsi saraf ini Sistem Saraf
terutama untuk memacu kerja organ tubuh, mempercepat detak
jantung, memperbesar pupil mata, memperbesar bronkus. Tak Sadar
memperlambat kerja alat pencernaan, menghambat ereksi, dan
menghambat kontraksi kantung seni.
2. Sistem Saraf Parasimpatik
(Otonom)
Saraf ini memiliki fungsi kerja yang berlawanan jika
dibandingkan dengan saraf simpatik. Saraf parasimpatik memiliki
fungsi, antara lain menghambat detak jantung, memperkecil pupil
mata, memperkecil bronkus, mempercepat kerja alat pencernaan,
merangsang ereksi, dan mepercepat kontraksi kantung seni.
Karena cara kerja kedua saraf itu berlawanan, maka
mengakibatkan keadaan yang normal.
MEKANISME
PENGHANTAR
IMPULS
Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan
luar, kemudian dibawa oleh neuron.Impuls dapat juga dikatakan sebagai
serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf.

Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan menyebabkan
terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor. Gerakan tersebut adalah sebagai
berikut.
a. Gerak sadar
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari. Impuls yang
menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang panjang. Bagannya adalah sebagai
berikut.
Impuls > Reseptor > Saraf Sensorik > Otak > Saraf Motorik > Efektor (Otot)

b. Gerak refleks
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls yang menyebabkan
gerakan ini disampaikan melalui jalan yang sangat singkat dan tidak melewati otak..
Contoh gerak refleks adalah sebagai berikut:
• Terangkatnya kaki jika terinjak sesuatu.
• Gerakan menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda asing yang masuk ke mata.
• Menutup hidung pada waktu mencium bau yang sangat busuk.
• Gerakan tangan menangkap benda yang tiba-tiba terjatuh.
• Gerakan tangan melepaskan benda yang bersuhu tinggi.
Kelainan • STROKE

pada Sistem Stroke adalah kematian sel-sel otak disertai fungsinya karena
terganggunya aliran darah di otak. Penyakit ini seringkali

Saraf disebabkan oleh tekanan darah tinggi yangmenyebabkan pecahnya


pembuluh darah di otak.
2.Tumor Otak
Penyakit ini disebabkan oleh adanya
pertumbuhan liar dari sel-sel saraf, maupun
jaringan penyokongnya. Adanya
pertumbuhan tersebut mengakibatkan
berbagai gangguan, mulai dari pusing-
pusing, kesulitan berjalan, kehilangan
memori/ingatan, sampai kematian.
3. Ayan (Epilepsi)
Penyakit ini ditandai dengan timbulnya kejang-kejang yang
tidak terkendali. Penderita epilepsy tidak diperkenankan berada
di dekat lokasi yang berbahaya, seperti tepian sungai, sumur, dan
telaga. Bila berada di lokasi tersebut dan mengalami
kekambuhan, dikawatirkan akan tenggelam karena tidak mampu
mengendalikan gerakan tubuhnya.
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai