Anda di halaman 1dari 43

Bionomik

Anopheles sp
LODRI PARERA

Disampaikan pada Pelatihan


Entomologi Malaria bagi Petugas
Puskesmas
Malteng, 07 November 2023
• Nyamuk merupakan vektor atau penular beberapa jenis
penyakit berbahaya dan mematikan bagi manuasia.
Diantaranya demam berdarah (Aedes sp.), malaria (Anopheles
sp.), Kaki gajah (Mansoni sp.) serta Japanesee Echephalities
(Culex sp.).
• Nyamuk merupakan binatang yang paling berbahaya di dunia.
Dibandingkan dengan binatang lain, nyamuk adalah penyebab
kematian manusia paling banyak dalam setahun yaitu sekitar
780.000 kematian/tahun. Bandingkan dengan kematian yang
disebabkan oleh hiu dalam setahun: 4/tahun, singa atau
harimau:100 /tahun, buaya: 1000 kematian, bahkan manusia
yang hanya menyebabkan 546.000 kematian/tahun
(OurWorldinData.org)
Pe Malaria, penyakit tular vektor nyamuk prioritas
dikendalikan, selain DBD, Filariasis, Chikungunya & JE..
nga
 Target program P2 Malaria: eliminasi nasional 2030
 Faktor risiko utama penularan malaria, keberadaan
ntaagent (Plasmodium) & nyamuk kompeten vektor.
 Strategi: pengendalian vektor (PV) & penemuan dini
r & pengobatan tepat penderita.
Click icon to add picture
(1)
 PV dapat efektif jika pengendaliannya berdasar
bukti entomologis (Evidence based).
 Bukti entomologis? Informasi Binomik Vektor malaria
(Karena itu ada pelatihan ini)

5
Pe  Spesies Anopheles sp di Indonesia beragam (81
nga spesies), yg dikonfirmasi sebagai vektor
malaria ± 29 spesies.
nta  Antar spesies terdapat perbedaan bionomik
r (perilaku/kesukaan), dalam hal:
 pemilihan habitat (tempat
(2) perindukan/perkembangbiakan),
Click icon to add picture

 pemilihan host,
 pemilihan tempat beristirahat,
 pola aktifitas (fluktuasi kepadatan).
 Pemahaman ttg bionomik penting: untuk
penentuan intervensi yg tepat
6
Pe
nga
nta
r
(3)

7
Bionomik
Anopheles sp
?
Outline

1 2 3 4 5
Tujuan Daur Hidup Habitat Perilaku Lingkungan yg
Pembelajaran Anopheles sp Anopheles sp Anopheles sp mempengaruhi
Perkembangan
Anopheles sp
9 Presentation title 20XX
Hasil belajar: peserta mampu memahami
dengan baik Bionomik Anopheles sp.

Tujuan Indikator hasil belajar: peserta mampu


menjelaskan: (1) Daur hidup Anopheles sp,

pembe- (2) Jenis habitat larva Anopheles sp.,

lajaran
(3) Perilaku nyamuk Anopheles sp., &

(4) Faktor lingkungan yang mempengaruhi


perkembangan Anopheles sp.
“ Materi Pokok 1:
Daur (Siklus) Hidup
Anopheles sp

11 Presentation title

20XX
Nyamuk Genus Anopheles
(juga genus lain)
mengalami
metamorphosis sempurna,
terdiri dari 4 stadium, yaitu:
- Telur
- Larva (Instar I – IV)
- Pupa
- Dewasa,

12 Presentation title 20XX


SIKLUS HIDUP
 Siklus hidup Anopheles sp berlangsung dalam 2
fase, yaitu fase akuatik & terrestrial

 Sebagian besar siklus hidup berlangsung dalam


fase akuatik
(di lingkungan air), khususnya
Click icon to add picture untuk stadium telur, larva dan pupa.

14
Stadium Telur
 Telur nyamuk Anopheles sp berukuran ± 1 mm
dan berbentuk seperti perahu.
 Telur Anopheles sp memiliki sepasang
pelampung yang terletak di kedua sisinya.
 Telur diletakkan satu persatu di atas permukaan
air, atau bergerombol tetapi saling lepas.
 Telur menetas menjadi larva dalam waktu 2 -3
hari.

15
Stadium Larva (Jentik)
 Dalam pertumbuhannya, larva Anopheles
sp mengalami pergantian kulit (molting)
sebanyak empat kali (Instar I – IV).
 Perkembangan larva menjadi pupa 8 – 10
hari, tergantung suhu, keadaan makanan
dan spesies nyamuk.
 Pada waktu istirahat, posisi larva
Anopheles sp sejajar/paralel dengan
permukaan air (Pembeda dengan Genus
lain)
Anopheles

Culex

16
Aedes
 Pupa merupakan stadium istirahat
dan tidak makan.
 Stadium pupa berlangsung 2 - 4
hari. Pupa mempunyai tabung
Stadium Pupa
pernafasan (respiratory trumpet)
yang berbentuk lebar dan pendek,
digunakan untuk pengambilan
oksigen dari udara.
 Nyamuk jantan akan muncul dari
pupa kira-kira satu hari lebih awal
dari pada nyamuk betina yang
berasal dari satu kelompok telur.

17
 Nyamuk yg muncul dari pupa
(eklosi), setelah kena udara
tubuhnya mengeras, lalu terbang
mencari tempat istirahat. Stadium Nyamuk
 Umumnya nyamuk jantan eklosi 1
– 2 hari lebih dahulu dari betina.
 Nyamuk Jantan dan betina butuh
energi bersumber nektar, dan
betina butuh pakan darah
(manusia/hewan) untuk proses
pematangan dan produksi telur.
 Setelah bertelur, nyamuk betina
mencari darah lagi untuk siklus
bertelur berikutnya. Proses ini
berlangsung setiap 2-3 hari (siklus
gonotropfik). 18
“ Materi Pokok 2:
Habitat Larva
Anopheles sp

19 Presentation title

20XX
Habitat/
Tempat perindukan/
 Alami
Tempat perkembang
biakan Anopheles sp Click icon to add picture

 Buatan manusia
 Rawa
 Danau
Habitat alami,  Sungai kecil
antara lain:  Rembesan air tanah
Click icon to add picture

 Kubangan
 Genangan air tawar
22 Presentation title 20XX
23 Presentation title 20XX
24 Presentation title 20XX
25 Presentation title 20XX
 Sawah
Habitat buatan  Kolam
antara lain: Click icon to add picture
 Lubang galian
“ Materi Pokok 3:
Perilaku
Anopheles sp

30 Presentation title

20XX
Perilaku (PL) Anopheles sp (PL
Mencari pakan/darah)
Waktu: Tempat: Host (Sumber Frekuensi:
- Mulai senja - Di dalam rumah pakan): - Siklus
- Tengah malam (Endofagik) - Manusia gonotropik
- Sepanjang waktu - Di luar rumah (Antropofilik) - 2 s/d 3 Hari
penangkapan (Eksofagik) - Hewan (Zoofilik)

31 Presentation title 20XX


32 Presentation title 20XX
Perilaku Anopheles sp
(PL Istirahat)
Tempat: Sifat: Host (Sumber
- Di dalam rumah - Istirahat sebenarnya pakan):
(Endofilik) (Pematangan telur) - Manusia
- Di luar rumah - Istirahat (Antropofilik)
(Eksofilik) sementaraasca - Hewan (Zoofilik)
menghisap darah)

33 Presentation title 20XX



Materi Pokok 4:
Faktor Lingkungan yg
Mempengaruhi
Perkembangan


Anopheles sp

34 Presentation title 20XX


Faktor lingkungan yang berperan dalam
perkembangan larva & nyamuk Anopheles sp:
 Faktor fisik,
 Faktor biologik
 Faktor kimiawi

35 Presentation title 20XX


Faktor Lingkungan Fisik yang berperan dalam
perkembangan larva Anopheles sp, a. l:
 Tipe tempat perindukan = vegetasi, terbuka
 Kedalaman tempat perindukan = dalam dan luas
 Sinar matahari (Heliophilic/Heliophobic) = teduh
 Suhu= 20-28 Derajat
 Arus air = Tidak kuat

36 Presentation title 20XX


Faktor Lingkungan Biologik yang berperan dalam
perkembangan larva Anopheles sp, a. l:
 Vegetasi (Tempat berlindung dari predator)
 Ikan pemakan larva (Predator)
 Makanan larva (Plankton)

37 Presentation title 20XX


Faktor Lingkungan Kimiawi yang berperan dalam
perkembangan larva Anopheles sp, a. l:
 pH ( agak Basah ) 7,5
 Kandungan garam mineral

38 Presentation title 20XX


Faktor Lingkungan yang berperan dalam
perkembangan hidup Nyamuk Anopheles sp:
 Tempat berkembangbiak (Breeding places)
 Tempat istirahat (Resting places)
 Tempat mencari pakan darah

39 Presentation title 20XX



Apa manfaat dari mengetahui
informasi Bionomik
Anopheles sp?

40 Presentation title

20XX

1.
Bermanfaat dalam analisis
epidemiologis malaria di
suatu wilayah

41 Presentation title

20XX

2.
Bermanfaat dalam
perencanaan dan respon cepat
pengendalian vektor

42 Presentation title

20XX
Terima kasih
Click icon to add picture

Anda mungkin juga menyukai