Anda di halaman 1dari 34

DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

TAHUN 2023
TUJUAN PEMBELAJARAN

A. Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu
memahami bionomik nyamuk Anopheles sp

B. Indikator Hasil Belajar


Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta mampu
menjelaskan tentang:
1. Daur hidup nyamuk Anopheles sp,
2. Habitat nyamuk Anopheles sp,
3. Perilaku nyamuk Anopheles sp,
4. Lingkungan yang mempengaruhi perkembangan nyamuk.
• Berbentuk seperti perahu.
• Nyamuk Anopheles sp bertelur
dengan cara meletakkan telurnya satu
persatu di atas permukaan air /
bergerombol tetapi saling lepas.
• Telur Anopheles sp memiliki
sepasang pelampung yang terletak di
kedua sisinya.
• Telur menjadi jentik/larva dibutuhkan
waktu selama 2 -3 hari tergantung
iklim.
• Waktu pertumbuhan jentik
menjadi pupa 8 – 10 hari
tergantung pada suhu,
keadaan makanan serta
spesies nyamuk.

• Pada waktu istirahat, jentik


Anopheles sp berada pada
posisi sejajar/parallel dengan
permukaan air.
• Pupa yang merupakan tingkatan atau
stadium istirahat dan tidak makan.
• Stadium pupa ini berlangsung 2 - 4 hari.

• Pupa mempunyai tabung pernafasan


(respiratory trumpet) yang berbentuk
lebar dan pendek yang digunakan untuk
pengambilan oksigen dari udara.

• Nyamuk jantan akan muncul dari pupa


kira-kira satu hari lebih awal dari pada
nyamuk betina yang berasal dari satu
kelompok telur.
• Pada tubuh nyamuk dewasa terdapat
bercak pucat dan gelap pada sayap

• Beristirahat dengan kemiringan 45 derajat


pada permukaan.

• Bagian-bagian tubuh nyamuk dewasa,


bagian utama nyamuk dewasa betina yang
penting untuk diidentifikasi yaitu tubuh yang
terdiri dari kepala, dada dan perut.
• Pada stadium dewasa, Anopheles sp jantan dan betina
memiliki palpi yang hampir sama dengan panjang
probosisnya.
Beberapa Karakter dalam membedakan genera yg umum dijumpai

A
Habitat Nyamuk Anopheles sp
• Pada genangan-genangan air, (bak air tawar maupun payau,
tergantung dari jenis nyamuknya.)

• Air tidak boleh tercemar dan biasanya selalu berhubungan


dengan tanah.

• Tempat perkembangbiakan dipengaruhi oleh beberapa faktor


seperti kadar garam, kejernihan dan flora.
o Menurut Tempat Berkembang Biak :

o Berkembang biak di persawahan, perbukitan/hutan dan


pantai/aliran sungai.
An.aconitus, An.annullaris, An.barbirostris, An.kochi,
An.karwari, An.nigerrimus, An.sinensis, An.tesellatus, An.vagus,
An. letifer.

o Berkembang biak di perbukitan/hutan


An.balabacensis, An.bancrofti, An.punculatus, An.umbrosus.

o Berkembang biak di daerah pantai/aliran sungai jenis vekor malaria


An.flavirostris, An.koliensis, An.ludlowi, An.minimus,
An.punctulatus, An.parangensis, An.sundaicus, An.subpictus
MAPPING VEKTOR MALARIA
An.barbirostri An. An.
An.sundaicus & An.subpictus s, maculatus balabacensis
Lagon An.aconitus Mata air,
ARna.wfaa- salak
Sawah
rar awuati

Muara Sungai Genangan


Saluran air
air sungai
15
Breeding places of An. peditaeniatus in Sebatik Island, North
16 Kalimantan (unproductive fisheries)
Perilaku Nyamuk Anopheles sp

1. Perilaku Menghisap Darah


o Waktu : malam hari
jam 17.00-18.00, sebelum jam 24 (20.00-23.00), setelah jam 24 (00.00-04.00)

o Tempat (eksofagik dan endofagik)

o Sumber Darah (antropofilik dan zoofilik)

o Frekuensi mencari darah/sumber protein


Frekuensi membutuhkan darah tergantung pada spesiesnya yang
dipegaruhi oleh temperature dan kelembaban disebut sikus gonotropik.
Untuk iklim tropis biasanya siklus ini berlangsung sekitar 48 – 96 jam
Perilaku Nyamuk Anopheles sp
2. Perilaku Beristirahat, terdapat 2 tipe, yaitu
o Eksofilik (nyamuk lebih suka hinggap dan istirahat di luar rumah) seperti tanaman,
kandang binatang, tempat-tempat dekat tanah atau di tempat yang agak tinggi
dan
o Endofilik (nyamuk lebih suka hinggap dan istirahat di dalam rumah) seperti dinding
rumah.

Pada umumnya nyamuk beristirahat pada tempat yang teduh, lembab


dan aman. rumah Nyamuk umumnya beristirahat di bawah batang pisang, di
bawah rumput-rumputan yang lembab dan teduh.

3. Kepadatan
Kepadatan vektor merupakan hal yang penting dalam epidemiologi malaria,
karena menentukan frekuensi kontak antara manusia dengan vektor nyamuk
serta menunjukkan derajat kekuatan penularan malaria.
Lingkungan yang Mempengaruhi Perkembangan Nyamuk

1. Faktor lingkungan fisik,


Spt : angin, kelembaban udara, suhu dan lainnya.

2. Faktor kimiawi
misalnya perubahan kadar garam

3. Faktor biologi
misalnya adanya lumut di tempat perkembangbiakan, predator
seperti ikan kepala timah, nila dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai