Anda di halaman 1dari 8

Kelas Amphibia

Amphibia Class
Shofia Fathiya
shofiafathiya.bio22@fkip.unsyiah.ac.id

Abstrak
Amphibia adalah istilah pada satu kelompok hewan vertebrata yang hidup di dua tempat
berbeda selama siklus hidup mereka. Biasanya, mereka mengalami fase hidup di air dan fase hidup di
darat. Contohnya adalah katak dan kodok. Amphibia terbagi menjadi tiga kelompok utama
berdasarkan tempat hidupnya yaitu Anura kata ilmiah untuk katak dan kodok, merupakan amfibi tanpa
ekor panjang dalam fase dewasa. Caudata ini mencakup salamander dan newt, memiliki tubuh
panjang, dan ekor. Caecilia adalah kelompok amfibi yang disebut gymnophiona dikenal sebagai cecak
tanpa kaki atau cecak kaki telanjang, caecilia memiliki tubuh yang panjang dan silindris. Praktikum ini
bertujuan untuk mempelajari amphibia yang penting untuk diidentifikasi. Metode yang digunakan
pada praktikum ini yaitu metode pengamatan secara langsung terhadap objek yang sudah disediakan
oleh Laboratorium. Adapun hasil yang didapatkan pada praktikum ini adalah dapat mengetahui
perbedaan dari bentuk tubuh, kepala, badan, anggota gerak, kulit, gelang bahu dan gelang panggul.
Kata kunci: amphibia, katak, kodok
Abstract
Amphibia is a term for a group of vertebrate animals that live in two different places during
their life cycle. Usually, they experience a life phase in water and a life phase on land. Examples are
frogs and toads. Amphibians are divided into three main groups based on where they live, namely
Anura, the scientific word for frogs and toads, are amphibians without long tails in the adult phase.
These caudata include salamanders and newts, have long bodies, and tails. Caecilia are a group of
amphibians called gymnophiona known as legless lizards or bare-footed lizards, caecilia have long,
cylindrical bodies. This practicum aims to study amphibians that are important to identify. The
method used in this practicum is the method of direct observation of objects provided by the
Laboratory. The results obtained in this practicum are that you can determine the differences in body
shape, head, body, limbs, skin, shoulder girdle and pelvic girdle.
Keywords: amphibian, frog, frogs

1
Shofia Fathiya: Kelas Amphibia

Pendahuluan Katak dan kodok merupakan hewan


Amphibia merupakan hewan yang amfibi yang tersebar hampir diseluruh dunia,
berdarah dingin (poikiloterm) yaitu hewan yang termasuk Indonesia yang memiliki sekitar 450
suhu tubuhnya dipengaruhi oleh suhu jenis. Iklim tropis Indonesia merupakan habitat
lingkungan. Tubuh amphibia ditutupi oleh kulit alami yang cocok bagi katak dan kodok untuk
yang lunak tanpa ditutupi oleh rambut atau mempertahan kan hidup dan menjaga
bulu. Kulit ini merupakan salah satu alat metabolisme tubuhnya. Amfibi merupakan
respirasi bagi jenis dari bangsa ini selain salah satu komponen penting dalam habitat
dengan insang dan paru-paru. Amphibia terdiri perairan dan teresterial. Seperti yang banyak
dari tiga bangsa (Ordo) yaitu Urodela kita ketahui manfaatnya dapat kita ambil dari
(Caudata), Gymnophiona dan Anura. Urodela amfibi ini. Diantaranya dari segi ekologi dan
(Caudata) atau salamander merupakan hewan ekonomi. Dari segi ekologi, selain sebagai
yang menyerupai kadal, memiliki tubuh yang komponen penting dalam rantai makanan
langsing, ekor panjang dan hewan ini tidak amfibi juga dapat dijadikan sebagai biondikator
terdapat di Indonesia, Gymnophiona merupakan kualitas perairan. Sedangkan dari segi
Amphibia yang tidak memiliki ekstremitas ekonomis, beberapa jenis amfibi dikenal
berbentuk seperti cacing, hewan ini aktif pada sebagai bahan makanan oleh masyarakat luas
malam hari, namun sangat jarang dijumpai. dan dapat meraup keuntungan dari
Anura merupakan hewan amphibia yang sangat perdagangannya (Syarif, 2018, p.195).
sering dijumpai (Herianto, 2021, p.94). Katak merupakan golongan hewan amfibi
Amphibia merupakan hewan nokturnal yang banyak di temukan di lingkungan bebas
yang melakukan sebagian besar aktivitasnya terutama di daerah persawahan. Katak yang
pada malam hari. Spesies amphibia ini hidup di lingkungan tersebut memungkinkan
ditemukan di sekitar kolam dan parit/selokan. terjadinya kontak lansung dengan berbagai jenis
Keberadaan amphibia di suatu habitat sangat parasit dan mikroba yang dapat menyebabkan
dipengaruhi oleh tipe habitat, contohnya seperti penyakit atau katak dapat menjadi reservoir
Fejervarya limnocharis yang umumnya di (Gole, 2021, p.8).
temukan di daerah persawahan, Rana erythraea
umumnya hidup di perairan tergenang seperti Metode/Cara Kerja
rawa, danau, dan telaga (Nugraheni, 2020, Waktu dan Tempat
p.99). Praktikum ini dilaksanakan pada hari
Amphibia terdiri dari tiga ordo, yaitu Senin tanggal 16 Oktober 2023 pada pukul
Caecilia, Caudata dan Anura. Sebagian besar 09.40-11.30 WIB bertempat di Laboratorium
amphibia mempunyai anggota gerak seperti Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu
tungkai dan jari-jari. Telurnya tidak Pendidikan (FKIP) Universitas Syiah Kuala.
bercangkag, dan diletakkan dalam air atau
Target/Objek/Populasi/Sampel
tempat yang lembab untuk menghindari
Target dari praktikum ini adalah untuk
kekeringan. Habitat utama adalah hutan primer,
mempelajari amphibia yang penting untuk
hutan sekunder, hutan rawa, sungai besar,
diidentifikasi. Objek yang digunakan pada
Sungai sedang, anak sungai, kolam dan danau.
praktikum ini adalah katak (Rana arvalis),
Umumnya amphibia dijumpai pada malam hari
kodok (Kaloula pulchra). Sampel yang
atau pada musim penghujan. Amphibia selalu
digunakan yaitu katak (Rana arvalis), kodok
hidup berasosiasi dengan air sesuai namanya
(Kaloula pulchra).
yaitu hidup pada dua alam (di air dan di darat)
(Lindo, 2019, p.602). Prosedur

2
Shofia Fathiya: Kelas Amphibia

Prosedur atau cara kerja pertama yang besar, leher tidak jelas dan tidak memiliki ekor.
dilakukan pada praktikum kali ini ialah Kaki belakang katak lebih panjang dari pada
disiapkan terlebih dahulu semua alat dan bahan kaki depan, yang digunakan untuk melompat
yang akan digunakan. Preparat yang akan agar terhindar dari pemangsa. Amphibi hidup di
diamati adalah katak (Rana arvalis) dan kodok habitat aquatik dan teresterial, habitat aquatik
(Kaloula pulchra). Kemudian diamati bagian meliputi sungai sedangkan habitat teresterial
morfologi dari masing-masing preparat yang meliputi kebun masyarakat. Penyebaran anura
meliputi bentuk bentuk tubuh, kepala, badan, sangat luas seperti di pepohonan, disepanjang
anggota gerak, kulit, gelang bahu dan gelang aliran sungai dan pemukiman penduduk (Anisa,
panggul. Kemudian diamati masing-masing ciri 2018).
tersebut sesuai buku penutun. Catat hasil dari Ciri-ciri umum amfibi melibatkan siklus
yang telah diamati dan selanjutnya gambarkan hidup dua tahap, yaitu tahap larva yang hidup di
dan tuliskan klasifikasinya. air dan tahap dewasa yang dapat hidup di darat,
biasanya memiliki kulit yang lembab dan
Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan
permeabel, memungkinkan pertukaran gas dan
Data
air dengan lingkungan mereka. Beberapa
Data yang diperoleh dari praktikum ini
amfibi, seperti katak, mengalami metamorfosis
berupa data kualitatif. Adapun instrumen yang
yang mencolok selama siklus hidup mereka,
digunakan pada praktikum ini adalah nampan
berubah dari larva air menjadi bentuk dewasa
bedah, alat tulis, dan tisu. Teknik pengumpulan
yang dapat hidup di darat. Metamorfosis amfibi
data pada praktikum ini dilakukan dengan
adalah perubahan morfologis yang signifikan
pengamatan secara langsung.
yang terjadi selama siklus hidup amfibi,
Teknik Analisis Data khususnya pada kelompok Anura (katak dan
Teknik dalam menganalisis data yang kodok). Metamorfosis adalah transisi antara dua
digunakan ialah secara deskriptif sesuai dengan tahap ini.
pengamatan yang telah dilakukan. Katak merupakan hewan berdarah dingin
(poikiloterm), artinya memiliki suhu tubuh yang
Hasil dan Pembahasan berubah sesuai dengan lingkungan. Jantung
Amphibi mempunyai selaput pada kaki katak (Rana sp) terdiri dari tiga ruangan yaitu
(selaput natatoria) yang berfungsi untuk dua atrium dan satu ventrikel. Peredaran darah
memudahkan dalam berenang, memiliki selaput katak termasuk peredaran ganda dan tertutup.
mata (selaput niktitans) berfungsi untuk Peredaran darah pulmoner, darah dipompa dari
melindungi mata dari gesekan, dan selaput ventrikel masuk ke pulmo melalui arteri
gendang telinga (selaput tipani) untuk pulmonalis kemudian darah kaya okesigen akan
melindungi telinga dari air yang masuk kedalam masuk kedalam atrium kiri. Peredaran darah
telinga saat berenang (Reza, 2016). sistemik, darah dipompa dari ventrikel masuk
Amphibi merupakan bagian dari ke aorta, arteri, kapiler, kemudian nutrisi dan
komponen ekosistem yang berarti, baik secara oksigen disuplai pada sel. Darah kaya karbon
ekologis ataupun ekonomis. Amphibi di dioksida akan kembali ke jantung melalui
Indonesia tercatat memiliki dua dari tiga ordo venula, vena, dan vena kava, dan bermuara
amphibi yang ada di dunia, yaitu Cecilia atau pada atrium kanan. Peredaran darah semacam
Gymnopiona dan Anura. Anura merupakan ini dianggap tidak efektif dan efesien karena
ordo terbesar dengan jumlah 5.208 spesies. darah yang kaya oksigen tercampur dengan
Yang termasuk kategori Anura adalah katak dan darah yang kaya karbon dioksida di
kodok. Katak dikenal dengan tubuh yang khas, ventrikel (Merta, 2016).
mempunyai empat kaki, mata yang cenderung

2
Shofia Fathiya: Kelas Amphibia

Persebaran spesies yang termasuk


kedalam ordo Anura sering ditemukan pada
aliran sungai atau dekat aliran sungai dimana
selaput renang yang dimilikinya menandakan
sifat akuatik. Rana merupakan spesies yang
biasanya saling berasosiasi di habitat akuatik
danau atau rawa. Kedua jenis ini sering
ditemukan di rerumputan rawa. Berbeda dengan
Rana hosii yang lebih menyukai habitat sungai.
Rana hosii biasanya selalu berhubungan dengan
sungai dan tinggal di sungai yang jernih dan
sungai besar. Namun ada beberapa spesies dari
ordo anura yang ditemukan pada kondisi habitat
Gambar 1. Katak (Rana arvalis)
semak dan juga rawa dimana jenis ini
merupakan jenis yang hidup di sungai berarus
Katak dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
deras, jernih dan berbatu. Jantan jenis ini
Kingdom : Animalia
ditemukan di habitat terestrial dan biasanya
Filum : Chordata
bertengger di atas tumbuhan bawah ± 40 cm di
Kelas : Amphibia
atas permukaan tanah dari habitat akuatik + 30
Ordo : Anura
m berupa danau, tidak berupa sungai yang
Famili : Ranidae
berarus deras (Mardinata, 2018).
Genus : Rana
Berudu Anura atau katak sebelum
Spesies : Rana arvalis
dewasa memiliki tubuh berukuran pendek yaitu
Katak (Rana arvalis) adalah hewan
kira- kira 25-35% dari panjang totalBentuk ekor
amfibi yang tinggal di darat dan di air, dapat
memipih secara lateral dan terdiri dari sumbu
melompat tinggi, memiliki mata yang besar,
utama caudal muscular dengan sirip ventral dan
suara serah yang nyaring, dan juga tubuh yang
dorsalSirip ventral memanjang dari posterior
berlendir. Umumnya vomer bergigi di dalam
hingga ujung ekor, sedangkan sirip dorsal
mulut terdapat lidah yang melekat pada dasar
memanjang dari tengah atau ujung badan
mulut bagian anterior, ujungnya berlebih (tidak
hingga ujung ekor (Wahyuni, 2013).
utuh), runcing atau tumpul. Lubang hidung satu
Pada pengamatan pertama yang diamati
pasang yang berada di dekat moncong. Mata
adalah katak. Ciri morfologi dari katak (Rana
besar dan bulat, menonjol ke arah dorsal lateral
arvalis). Katak memiliki kepala yang berbentuk
dilengkapi dengan kelopak mata bawah yang
segitiga, moncong tumpul celah mulutnya lebar
tipis dan keduanya tidak dapat digerakkan, di
seperti bulan sabit. Rahang bawah tidak bergigi,
dalamnya terdapat kelopak mata ketiga yang
rahang atas ada yang bergigi dan ada yang tidak
berupa selaput tipis (Membran nictitans) yang
bergigi. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada
dapat digerakkan ke dorsal menutup bola mata
gambar dibawah.
agar tidak kering jika berada di darat atau untuk
melindungi bola mata apabila berada di air.
Disebelah ventro caudal terdapat selaput
pendengar yang lebar dan luas, dan tertutup
oleh kulit sehingga bentuknya tidak jelas yang
disebut Membran tympanum. Pada permukaan
dorsal kepala terdapat pematang-pematang
tulang yang dapat dibedakan atas pematang
preorbital, supra orbital, post orbital dan supra
2
Shofia Fathiya: Kelas Amphibia

tympanum. Memiliki badan yang langsing, dan


pada punggung ada penonjolan. Ujung posterior
terdapat lubang cloaca, lubang ini ada yang
polos dan ada juga yang dilengkapi dengan
lumbai-lumbai. Tungkai depan lebih pendek,
dibedakan atas humerus, radius, ulna, karpus,
dan dilengkapi dengan 4 buah jari. Tungkai
belakang lebih panjang, dibedakan atas femur,
fibia-fibula, fibiale, fibulare, dan dilengkapi
dengan 5 buah jari. Diantara jari-jari terdapat
selaput tipis. Ujung jari dapat tumpul atau
dilengkapi dengan bantalan yang lebar dan
Gambar 2. Kodok (Kaloula pulchra)
tebal.
Pada sisi jari kadang-kadang dilengkapi Kodok dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
dengan tuberculum suberticulare. Pada tepi-tepi Kingdom : Animalia
telapak kaki belakang sering dilengkapi dengan Filum : Chordata
tuberculum metatarsal luar dan tuberculum Kelas : Amphibia
metatarsal dalam. Kulit dapat kasar berbintil- Ordo : Anura
bintil dan kering, dapat juga licin dan lembab. Famili : Mikrohylidae
Tidak bersisik, kadang-kadang membentuk Genus : Kaloula
lipatan-lipatan tertentu pada badan atau tungkai. Spesies : Kaloula pulchra
Warna kulit ditentukan oleh kromatophore pada Kodok bertubuh lebar dan besar, kulit
kelenjar kulit, yang mengandung pigmen hitam kering, tebal dan kasar dan kaki relatif pendek.
atau coklat disebut melanophore, sedangkan Saat melompat kodok tidak terlalu jauh.
merah, kuning, orange disebut lipophore. Biasanya berasal dari keluarga “Bufonidae” dan
Gelang bahu merupakan bagian ventral, mudah dijumpai dimana saja. Umumnya vomer
terutama coracoid dan paracoracoid berbeda bergigi, di dalam mulut terdapar lidah yang
antara yang satu dengan yang lain. Tulangnya melekat pada dasar mulut bagian anterior,
tersususn tumpang tindih anatar pasangan ujungnya berlebih (tidak utuh), runcing atau
masing-masing atau bertemu dan bersatu pada tumpul. Lubang hidung satu pasang yang
bagian tengah. Bentuk diapophysis sacralis berada di dekat moncong. Mata besar dan bulat,
pada katak adalah silindris. menonjol ke arah dorso lateral dilengkapi
Pengamatan kedua yang dimati adalah dengan kelopak mata bawah yang tipis dan
ciri morfologi dari kodok (Kaloula pulchra). keduanya tidak dapat digerakkan, di dalamnya
Katak memiliki kepala yang berbentuk segitiga, terdapat kelopak mata ketiga yang berupa
moncong tumpul, celah mulutnya lebar seperti selaput tipis (Membran nictitans) yang dapat
bulan sabit. Rahang bawah tidak bergigi, rahang digerakkan ke dorsal menutup bola mata agar
atas ada yang bergigi dan ada yang tidak. Untuk tidak kering jika berada di darat atau untuk
lebih jelas dapat dilihat pada gambar dibawah. melindungi bola mata apabila berada di air.
Disebelah ventro caudal terdapat selaput
pendengar yang lebar dan luas, dan tertutup
oleh kulit sehingga bentuknya tidak jelas yang
disebut Membran tympanum. Disebelah dorso
caudal selaput pendengar pada kodok yang
terdapat kelenjar bisa yang menghasilkan getah
berwarna putih. Pada permukaan dorsal kepala
2
Shofia Fathiya: Kelas Amphibia

terdapat pematang-pematang tulang yang dapat didarat dan bernapas dengan paru-paru dan
di bedakan atas pematang preorbital, kulit. Kelas amphibi dibagi kedalam 3 ordo
supraorbital, post orbital, dan supra tympanum. yaitu ordo Anura (tidak memiliki ekor), ordo
Memiliki badan yang bulat, punggung hamper Urodela atau Cauda (memiliki ekor) dan ordo
rata tanpa adanya penonjolan. Ujung posterior Caecilia atau Gymnophiona (tidak memiliki
terdapat lubang cloaca, lubang ini ada yang kaki). Memiliki perbedaan ciri morfologi yang
polos dan ada juga yang dilengkapi meliputi dari bentuk tubuh, kepala, badan,
dengan lumbai-lumbai. Tungkai depan lebih anggota gerak, kulit, gelang bahu dan gelang
pendek, dibedakan atas humerus, radius, ulna, panggul.
karpus, dan dilengkapi dengan 4 buah jari.
Saran
Tungkai belakang lebih panjang, dibedakan atas
Sebaiknya dalam melakukan praktikum
femur, fibia-fibula, fibiale, fibulare, dan
semua prosedur dilakukan secara sistematis dan
dilengkapi dengan 5 buah jari.
teliti supaya mendapatkan hasil yang maksimal.
Diantara jari-jari terdapat selaput tipis.
Ujung jari dapat tumpul atau dilengkapi dengan
Daftar Pustaka
bantalan yang lebar dan tebal. Pada sisi jari
Anisa, S., Purnama, A. A., & Karno, R. 2019.
kadang-kadang dilengkapi dengan tuberculum
Jenis-jenis Katak (Amphibi: Anura) di
suberticulare. Pada tepi-tepi telapak kaki
Desa Suka Maju Kecamatan Tambusai
belakang sering dilengkapi dengan tuberculum
Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau.
metatarsal luar dan tuberculum metatarsal
Sainstek: Jurnal Sains dan Teknologi,
dalam. Kulit dapat kasar berbintil-bintil dan
10:2, 37-42.
kering, dapat juga licin dan lembab. Tidak
Herianto, D. 2021. Batang Anai Nagari Kasang
bersisik, kadang- kadang membentuk lipatan-
River Batang Anai District, Padang
lipatan tertentu pada badan atau tungkai. Warna
Pariaman Regency Jenis-Jenis Anura
kulit ditentukan oleh kromatophore pada
yang ditemukan di Bantaran Sungai
kelenjar kulit, yang mengandung pigmen hitam
Batang Anai Nagari Kasang Kecamatan
atau coklat disebut melanophore, sedangkan
Batang Anai Kabupaten Padang
merah, kuning, orange disebut lipophore.
Pariaman. Jurnal Seminar Nasional
Gelang bahu merupakan bagian ventral,
Biologi-Edukasi 1:5, 93-100.
terutama coracoid dan paracoracoid berbeda
Liando, G. K., Katili, D. Y., & Wahyudi, L.
antara yang satu dengan yang lain. Tulangnya
2019. Keanekaragaman Amphibia di
tersususn tumpang tindih anatar pasangan
Kampus Universitas Sam Ratulangi.
masing-masing atau bertemu dan bersatu pada
Jurnal Pharmacon, 8:3, 601-606.
bagian tengah. Bentuk diapophysis sacralis
Mardinata, R. 2018. Keanekaragaman Amfibi
pada kodok adalah lebar.
(Ordo Anura) di Tipe Habitat Berbeda
Resort Balik Bukit Taman Nasional
Simpulan dan Saran
Bukit Barisan Selatan. Jurnal Sylva
Simpulan
Lestari. 6:1, 58-65
Berdasarkan hasil praktikum yang telah
Merta, W. 2016. Perbandingan Antara
dilakukan bahwa Amphibia adalah istilah pada
Frekuensi Denyut Jantung Katak (Rana
satu kelompok hewan vertebrata yang hidup di
sp.) dengan Frekuensi Denyut Jantung
dua tempat berbeda selama siklus hidup
Mencit (Mus musculus) Berdasarkan
mereka. Biasanya, mereka mengalami fase
Ruang Jantung. Jurnal Biota. 1:3, 126-
hidup di air dan fase hidup di darat. Pada fase
131.
berudu, hewan ini hidup di air dan bernapas
Nugraheni, L. S. 2020. Keanekaragaman
dengan insang. Setelah dewasa, hewan ini hidup
Hewan Vertebrata di Pulo Manuk,
2
Shofia Fathiya: Kelas Amphibia

Sawarna, Banten. Perennial: Jurnal Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Jurnal


Pendidikan Biologi dan Biologi, 1:2, 96- Pendidikan Hayati, 4:4, 195-200.
103. Wahyuni, D. 2013. Jenis-Jenis Katak (Amphibi:
Reza, F. 2016. Keberadaan Ulat Pucuk Anura) di Pulau Sumatera. Jurnal
(Trimeresurus barati) pada Beberapa Universitas Pengaraian. 3:1, 21-35.
Daerah di Sumatra Barat. Jurnal Wolagole, K., Kholik, K., Supriadi, S., &
Concetta. 1:1, 87-93. Oktaviana, D. 2021. Distribusi Cacing
Syarif, M. A., & Maulana, F. 2018. Trematoda Saluran Pencernaan Katak
Keanekaragaman Jenis dan dari Berbabgai Lokasi Persawahan di
Kemelimpahan Amfibi di Desa Muning Kabupaten Lombok Timur. Mandalika
dalam Kecamatan Daha Selatan Veterinary Journal, 1:1, 7-10.

2
Shofia Fathiya: Kelas Amphibia

Anda mungkin juga menyukai