Anda di halaman 1dari 35

Evaluasi Pembelajaran

Tata Busana
(BU 345)

Pipin Tresna P, M.Si


Deskripsi Perkuliahan
Mata kuliah ini berisi konsep dasar evaluasi
pembelajaran tata busana, meliputi pengertian,
fungsi, tujuan, syarat-syarat dan kegunaan
evaluasi pembelajaran tata busana, sasaran
pokok evaluasi, perencanaan, persiapan dan
pelaksanaan evaluasi, pengukuran dan penilaian,
jenis-jenis alat evaluasi baik berupa tes maupun
non-tes, penilaian berbasis kompetensi, penilaian
portofolio, teknik pengolahan hasil evaluasi dan
analisis kualitas tes dan butir soal serta refleksi
pelaksanaan evaluasi dalam pembelajaran tata
busana
Capaian Pembelajaran Program Studi
(CPPS)
- S 9 Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang
keahliannya secara mandiri
- S 11 Menunjukkan perilaku yang sesuai dengan regulasi terkait dan kode etik
guru Indonesia
- P 2 Memahami prinsip dasar kurikulum dan penjabarannya dalam
pembelajaran Tata Busana
- P 5 Menguasai dan menerapkan metode ilmiah serta teknik penelitian
kependidikan khususnya untuk memecahkan permasalahan pembelajaran Tata
Busana
- KK 4 Memiliki kemampuan dasar untuk menilai dan mengevaluasi
pembelajaran
- KU 2 Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur
PROGRAM PERKULIAHAN
Pert. ke Topik Bahasan
1 Konsep Dasar Evaluasi, Pengukuran dan Penilaian dalam Pembelajaran Tata
Busana
2 Fungsi, Tujuan, Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran Tata Busana, dan
Kegunaan Evaluasi PembelajaranTata Busana
3 Prosedur Evaluasi Pembelajaran Tata Busana (perencanaan evaluasi :
merumuskan tujuan, identifikasi kompetensi hasil belajar, menyusun kisi-kisi,
draf evaluasi dan alat evaluasi)
4 Penilaian Hasil Belajar (Kognitif, Afektif dan Psikomotor)

5 Tes Hasil Belajar :Alat Evaluasi Tes (tes bentuk uraian, tes objektif, tes lisan
dan tes perbuatan) dan Alat Evaluasi Non Tes
6 Pembuatan Alat Tes, Telaah Soal dan Latihan

7 Uji coba Alat Tes

8 UTS
PROGRAM PERKULIAHAN
Pert. ke Topik Bahasan
9 Pengolahan Data Hasil Tes (PAP dan PAN) dan Latihan
10 Analisis Kualitas Tes (Validitas Soal) dan Latihan
11 Analisis Kualitas Tes (Reliabilitas Soal) dan Latihan
12 Analisis Butir Soal (Tingkat Kesukaran, dan Analisis pengecoh)

13 Penilaian Portofolio dan Penilaian Berbasis Kompetensi


14 Penilaian Berbasis Kelas
15 Manfaat & Refleksi Hasil Evaluasi
16 UAS
Nilai Akhir Perkuliahan
Kehadiran Perkuliahan (minimal 80 %)
Keaktifan dalam Perkuliahan
Tugas-tugas Perkuliahan Harian
Tugas Akhir Perkuliahan
Ujian Tengah Semester
Ujian Akhir Semester
BUKU SUMBER
Anas Sudijono, (1996) Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Djemari Madapi (2012) Pengukuran Penilaian & Evaluasi Pendidikan . Yogyakarta: Nuha Medika
Mimin Haryati (2007) Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi: Teori dan Praktek Jakarta : Gaung Persada
Press
Nana Sudjana (2011) Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Ngalim Purwanto (1986) Evaluasi Pengajaran. Bandung : Remaja Karya
Ngalim Purwanto, (2002) Prinsip- Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran , Bandung :Remaja
Rosdakarya
Purwanto, ( 2009) Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Robert Linn and Grondlund, (1990) Measurement and Assessment in Teaching. New York : The
Macmillan Company.
Stephen Isaac & William B Michael (1982) Handbook in Research and Evaluation . California : Edits
Publisher
Suharsimi Arikunto (2013) Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Sumarna Suprapranata, (2006) Analisis,Validitas, Rehabilitas dan Interprestasi Hasil Tes, Bandung: Pt
Remaja Rosda Karya
Sumarna Surapranata dan Muhammad Hatta (2004) Penilaian Portofolio. Bandung : Remaja
Rosdakarya
Wayan Nurkancana, (1990) Evaluasi Hasil Belajar, Surabaya: Usana Offset Printing
KONSEP EVALUASI PEMBELAJARAN
Ada empat macam istilah berkaitan dengan konsep penilaian
untuk mengetahui keberhasilan belajar yaitu :
1. Tes
2. Pengukuran
3. Penilaian
4. Evaluasi
Diantara keempat istilah tersebut pengertiannya masih
dicampuradukkan. Padahal memiliki pengertian yang
berbeda
Tes, pengukuran, penilaian dan evaluasi merupakan suatu
kegiatan atau proses yang hirarkis, yaitu kegiatan yang
dilakukan secara berurutan atau berjenjang dimulai dari tes
hingga evaluasi.
TES
Tes (bhs Latin : testum) adalah serangkaian tugas atau
seperangkat pertanyaan yang harus dikerjakan atau
dijawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek
perilaku tertentu.
Fungsi tes : sebagai alat ukur. Dalam tes prestasi belajar,
aspek perilaku yang hendak diukur adalah tingkat
kemampuan peserta didik dalam menguasai mata
pelajaran yang telah disampaikan.
S.Hamid Hasan : tes adalah alat pengumpul data yang
dirancang secara khusus. Kekhususan tes dapat
terlihat dari konstruksi butir soal yang dipergunakan.
Conny Semiawan : tes adalah alat pengukur untuk
menggambarkan sesuatu seobjektif mungkin.
PENGUKURAN
Pengukuran (measurement) : proses penetapan angka
terhadap suatu gejala menurut aturan tertentu.
Pengukuran dalam kurikulum berbasis kompetensi didasarkan
pada klasifikasi observasi unjuk kerja atau kemampuan
peserta didik dengan menggunakan alat ukur yang sudah
standar, yaitu memiliki derajad validitas dan reliabilitas yang
tinggi.
Pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk
menentukan kuantitas daripada sesuatu (kuantitatif). Dalam
proses pengukuran, tentu guru harus menggunakan alat ukur
(tes atau non-tes). Alat ukur tersebut harus standar, yaitu
memiliki derajat validitas dan reliabilitas yang tinggi. Dalam
bidang pendidikan, psikologi, maupun variabel-variabel sosial
lainnya, kegiatan pengukuran biasanya menggunakan tes
PENILAIAN
Penilaian merupakan alih bahasa dari istilah assessment, bukan dari istilah
evaluation
Penilaian (assessment) dipandang sebagai salah satu faktor penting dalam
menentukan keberhasilan proses dan hasil belajar, bukan hanya sebagai
cara yang digunakan untuk menilai hasil belajar.
Kegiatan penilaian harus dapat memberikan informasi kepada guru untuk
meningkatkan kemampuan mengajarnya dan membantu peserta didik
mencapai perkembangan belajar secara optimal.
Penilaian adalah suatu kegiatan untuk memberikan berbagai informasi
secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil
yang telah dicapai peserta didik.
Pada proses penilaian tidak hanya menyangkut hasil belajar peserta didik,
tetapi menyangkut semua komponen pembelajaran yang mendukung
keberhasilan belajar peserta didik : kurikulum, tujuan, metode mengajar,
fasilitas dan administrasi sekolah.
Tujuan penilaian : untuk menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil
atau prestasi belajar peserta didik.
PENILAIAN
Penilaian bersifat kualitatif
Keputusan penilaian dapat dilakukan oleh guru, sesama
peserta didik (peer) atau oleh dirinya sendiri (self
assessment).
Penilaian merupakan suatu proses yang sistematis dan
berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi
berkaitan dengan hasil belajar peserta didik dalam upaya
membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan
pertimbangan tertentu seperti nilai yang akan diberikan,
kenaikan kelas atau kelulusan.
Keputusan penilaian terhadap suatu hasil belajar sangat
bermanfaat untuk membantu peserta didik merefleksikan
apa yang mereka ketahui, bagaimana mereka belajar dan
mendorong tanggung jawab dalam belajar
EVALUASI
Evaluasi (evaluation) merupakan suatu proses yang sistematis dan
berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) dari sesuatu
berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu (value judgment)
Evaluasi adalah suatu proses bukan suatu hasil (produk). Hasil yang
diperoleh : kualitas sesuatu baik menyangkut tentang nilai atau arti.
Gambaran kualitas yang dimaksud yaitu bahwa proses tersebut dilakukan
secara sistematis, berkelanjutan, terencana, sesuai dengan prosedur
dan prinsip serta dilakukan secara terus menerus.
Dalam proses evaluasi harus ada pemberian pertimbangan (judgment)
berdasarkan kriteria yang jelas baik secara internal maupun eksternal.
Kriteria evaluasi berdasarkan pertimbangan : hasil evaluasi dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah, lebih dipercaya, terhindar dari
unsur subyektivitas, memungkinkan hasil evaluasi sama meski
dilakukan pada waktu dan orang yang berbeda serta memberikan
kemudahan kepada evaluator dalam melakukan penafsiran hasil
evaluasi.
Ruang lingkup evaluasi lebih luas dibandingkan dengan penilaian
Berdasarkan uraian di atas, maka :
 Evaluasi adalah suatu proses bukan suatu hasil (produk). Hasil yang
diperoleh dari kegiatan evaluasi adalah kualitas daripada sesuatu,
baik yang menyangkut tentang nilai maupun arti.
 Tujuan evaluasi adalah untuk menentukan kualitas daripada sesuatu,
terutama yang berkenaan dengan nilai dan arti. Pemberian nilai dan
arti ini dalam bahasa yang dipergunakan Scriven (1967) adalah
formatif dan sumatif. Jika formatif dan sumatif merupakan fungsi
evaluasi, maka nilai dan arti adalah hasil kegiatan yang dilakukan
oleh evaluasi.
 Dalam proses evaluasi harus ada pemberian pertimbangan
(judgement). Melalui pertimbangan inilah ditentukan nilai dan arti
(worth and merit) dari sesuatu yang sedang dievaluasi. Tanpa
pemberian pertimbangan, suatu kegiatan bukanlah termasuk
kategori kegiatan evaluasi.
 Pemberian pertimbangan tentang nilai dan arti haruslah berdasarkan
kriteria tertentu. Kriteria sangat diperlukan untuk menentukan
pencapaian indikator hasil belajar peserta didik yang sedang diukur.
Persamaan evaluasi dengan penilaian
 Keduanya mempunyai pengertian menilai atau menentukan nilai
sesuatu
 Keduanya lebih bersifat kualitatif
 Perbedaan evaluasi dengan penilaian terletak pada ruang lingkup
(scope) dan pelaksanaannya.
 Ruang lingkup penilaian terbatas pada salah satu komponen atau
aspek saja seperti prestasi belajar peserta didik, sedangkan ruang
lingkup evaluasi lebih luas yakni mencakup semua komponen dalam
suatu sistem pembelajaran.
 Pelaksanaan penilaian biasanya dilakukan dalam konteks internal
yaitu pada orang-orang yang menjadi bagian atau terlibat dalam
proses pembelajaran, misal guru menilai prestasi belajar peserta
didik, supervisor menilai kinerja guru dsb. Pelaksanaan evaluasi
tidak hanya bersifat internal tetapi juga eksternal seperti konsultan
mengevaluasi suatu program pembelajaran atau suatu kurikulum.
HUBUNGAN EVALUASI, PENILAIAN,
PENGUKURAN DAN TES
Evaluasi
Penilaian

Pengukuran

Tes & Non-tes


EVALUASI

PENILAIAN

KUANTITATIF KUALITATIF

PENGUKURAN NON-PENGUKURAN

TES NON-TES

BENTUK URAIAN BENTUK OBJEKTIF PENGAMATAN WAWANCARA


KEDUDUKAN EVALUASI DALAM
PEMBELAJARAN
Asal kata pembelajaran : belajar
Secara sempit : Pembelajaran adalah suatu
proses atau cara yang dilakukan agar seseorang
dapat melakukan kegiatan belajar.
Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah
laku karena interaksi dengan lingkungan dan
pengalaman
Terdapat istilah “pembelajaran” dan “pengajaran”
yang keduanya berasal dari kata dasar “belajar”
PERBEDAAN PEMBELAJARAN DAN
PENGAJARAN
 Pembelajaran lebih menekankan pada kegiatan belajar
peserta didik secara sungguh-sungguh yang melibatkan
aspek intelektual, emosional, dan sosial
 Pengajaran cenderung pada kegiatan mengajar guru di kelas
 Dari uraian di atas, jelas bahwa pembelajaran ruang
lingkupnya lebih luas dari pengajaran.
 Pengertian pembelajaran :
 Pembelajaran merupakan suatu proses atau kegiatan yang
sistematis dan sistemik, yang bersifat interaktif dan
komunikatif antara pendidik dengan peserta didik, sumber
belajar dan lingkungan untuk menciptakan suatu kondisi yang
memungkinkan terjadinya tindakan belajar peserta didik, baik
di kelas maupun di luar kelas, dihadiri guru secara fisik atau
tidak untuk menguasai kompetensi yang telah ditentukan
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN
Pembelajaran merupakan suatu program
Setelah pembelajaran berlangsung, guru perlu
mengetahui keefektifan dan efisiensi semua komponen
pembelajaran (dengan evaluasi)
Pembelajaran bersifat interaktif dan komunikatif (multi
arah)
Dalam proses pembelajaran, guru menciptakan kondisi
yang memungkinkan terjadinya kegiatan belajar peserta
didik (tugas, diskusi, tanya jawab, motivasi untuk
mengemukakan pendapat, termasuk melakukan evaluasi
dan penilaian)
Proses pembelajaran dimaksudkan agar guru dapat
mencapai tujuan pembelajaran dan peserta didik dapat
menguasai kompetensi yang telah ditetapkan
TUJUAN EVALUASI
Tujuan evaluasi secara umum (Chittenden,1994) yaitu :
 Keeping track : untuk menelusuri proses belajar peserta didik sesuai dengan rencana
pembelajaran. Guru mengumpulkan data sepanjang semester dan tahun pelajaran
melalui bentuk penilaian agar memperoleh gambaran tentang pencapaian kompetensi
peserta didik.

 Checking-up : mengecek ketercapaian dan kelemahan kemampuan peserta didik


dalam proses pembelajaran. Guru melakukan pengecekan kemampuan apa yang sudah
dikuasai dan yang belum dikuasai peserta didik

 Finding-out : mencari dan menemukan hal-hal yang menyebabkan terjadinya


kelemahan dan kesalahan dalam proses pembelajaran, sehingga guru dengan cepat
mencari alternatif solusinya

 Summing-up : menyimpulkan tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi


yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Hasilnya digunakan guru untuk menyusun
laporan kemajuan belajar peserta didik kepada orang tua, atau berbagai pihak yang
berkepentingan seperti dalam bentuk rapot peserta didik
Secara rinci tujuan evaluasi hasil belajar adalah:
 Mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi yang
telah diajarkan
 Mengetahui kecakapan, motivasi, bakat, minat, dan sikap peserta
didik terhadap program pembelajaran
 Mengetahui tingkat kemajuan dan kesesuaian hasil belajar peserta
didik dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah
ditetapkan
 Mendiagnosis keunggulan dan kelemahan peserta didik dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran, sebagai dasar untuk memberikan
pembinaan dan pengembangan, bantuan atau bimbingan
 Menyeleksi, memilih dan menentukan kompetensi keahlian peserta
didik
 Menentukan kenaikan kelas
 Menentukan kelulusan
 Menempatkan peserta didik sesuai dengan potensi yang dimilikinya
FUNGSI EVALUASI SECARA MENYELURUH :

1. Secara psikologis : peserta didik perlu mengetahui prestasi belajarnya


sehingga mereka merasakan kepuasan atau ketenangan
2. Secara sosiologis : mengetahui apakah peserta didik sudah cukup
mampu untuk terjun ke masyarakat dalam arti mampu berkomunikasi
dan beradaptasi di masyarakat dengan segala karakteristiknya dan
peserta didik mampu mengembangkan potensi yang ada di
masyarakat. Implikasinya : kurikulum dan pembelajaran harus sesuai
dengan kebutuhan masyarakat.
3. Secara didaktis-metodis : membantu guru dalam menempatkan
peserta didik sesuai dengan kemampuan dan kecakapannya masing-
masing dan membantu guru dalam memperbaiki proses pembelajaran
4. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui kedudukan peserta didik dalam
kelompok (pandai, sedang atau kurang pandai). Ini berkaitan dengan
sikap dan tanggung jawab orang tua dalam menentukan langkah
selanjutnya sebagai pendidik utama dan pertama di lingkungan
keluarga
FUNGSI EVALUASI SECARA MENYELURUH :

1. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui kesiapan peserta


didik dalam menempuh program pendidikannya baik
fisik maupun non fisik
2. Evaluasi berfungsi membantu guru dalam memberikan
bimbingan dan seleksi, baik dalam menentukan jenis
pendidikan, jurusan atau kenaikan kelas
3. Secara administratif, evaluasi berfungsi untuk
memberikan laporan kemajuan peserta didik kepada
orang tua, pejabat pemerintah, kepala sekolah, guru-
guru dan peserta didik itu sendiri, sebagai gambaran
hasil usaha suatu institusi kependidikan
Ruang lingkup evaluasi pembelajaran

DOMAIN HASIL BELAJAR

PENILAIAN SISTEM
PEMBELAJARAN

PENILAIAN PROSES DAN


HASIL BELAJAR
PENILAIAN BERBASIS
KOMPETENSI
DOMAIN HASIL BELAJAR
Benyamin S. Bloom dkk (1956) : Hasil belajar dikelompokkan ke dalam tiga domain :

DOMAIN KOGNITIF :
a. Pengetahuan (knowledge) : kemampuan mengingat atau menghafal
materi yang telah dipelajari sebagai dasar untuk menguasai konsep atau
teori
b. Pemahaman (comprehension) : kemampuan memahami makna dan arti
dari konsep mengenai materi yang dipelajari
c. Penerapan (application) : kemampuan peserta didik dalam menerapkan
suatu ide atau konsep ke dalam situasi baru dan konkret
d. Analisis (analysis) : kemampuan peserta didik untuk menguraikan suatu
situasi ke dalam unsur-unsur atau komponen pembentuknya
e. Evaluasi (evaluation) : kemampuan memberikan penilaian terhadap
sesuatu yang telah dipelajari atau mengevaluasi suatu situasi berdasarkan
kriteria tertentu
f. Kreasi (create) : kemampuan untuk melahirkan pola gerak-gerik yang
baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri
DOMAIN AFEKTIF
a. Kemampuan menerima (receiving) merupakan kemampuan menerima
rangsangan atau stimulus, kontrol (peka) yang datang dari luar kepada
peserta didik dalam bentuk masalah atau situasi tertentu
b. Kesungguhan merupakan keinginan atau kehendak dalam melakukan
kegiatan secara benar dan tekun
c. Ketelitian (prasion) merupakan kecermatan atau seksama dan hati-hati
dalam melakukan kegiatan
d. Kemampuan menanggapi (responding) : kemampuan peserta didik
untuk memberikan tanggapan (bereaksi) terhadap rangsangan dari luar,
mencakup ketepatan reaksi, perasaan kepuasan terhadap stimulus yang
datang dari luar
e. Kemampuan menilai (valuing) : kemampuan yang menuntut peserta
didik untuk menilai suatu objek atau fenomena tertentu secara
konsisten
f. Kemampuan mengorganisasi (organization) : kemampuan peserta didik
untuk menyatukan nilai-nilai yang berbeda, memecahkan masalah,
membentuk suatu nilai.
DOMAIN PSIKOMOTOR
a. Kekuatan (strength) merupakan upaya dan
kemampuan untuk memperkuat dan memantapkan
hasil belajar
b. Kecepatan (speed) merupakan kemampuan yang
dimiliki peserta didik dalam hal menyelesaikan tugas
– tugas pelajaran atau dalam menyelesaikan suatu
masalah
c. Koordinasi (coordination), merupakan kemampuan
peserta didik dalam menuangkan ide yang dimiliki
atau dalam menyatukan nilai
d. Daya Tahan (endurance), merupakan daya tahan fisik
dan psikis peserta didik selama berada dalam situasi
tertentu
Penilaian Sistem Pembelajaran
1. Program pembelajaran (tujuan pembelajaran, isi/materi
pembelajaran, metode pembelajaran, media
pembelajaran, sumber belajar, lingkungan serta
penilaian proses dan hasil belajar
2. Proses pelaksanaan pembelajaran (kegiatan
pembelajaran, kegiatan guru dan kegiatan peserta
didik)
3. Hasil pembelajaran : untuk jangka pendek sesuai
dengan pencapaian indikator, jangka menengah sesuai
dengan target setiap bidang studi atau mata pelajaran
dan jangka panjang setelah peserta didik terjun ke
masyarakat
Penilaian Berbasis Kompetensi
a. Kompetensi dasar mata pelajaran : pengetahuan, sikap dan keterampilan
yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak setelah peserta
didik menyelesaikan suatu mata pelajaran
b. Kompetensi rumpun pelajaran : pengetahuan, sikap dan keterampilan
yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak setelah peserta
didik menyelesaikan suatu rumpun pelajaran. Rumpun pelajaran adalah
kumpulan dari mata pelajaran atau disiplin ilmu yang lebih spesifik.
c. Kompetensi lintas kurikulum : pengetahuan, sikap dan keterampilan
yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak setelah peserta
didik menguasai seluruh rumpun pelajaran dalam kurikulum
d. Kompetensi tamatan : pengetahuan, sikap dan keterampilan yang
direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak setelah peserta
didik menyelesaikan jenjang pendidikan tertentu
e. Pencapaian keterampilan hidup. Penguasaan berbagai kompetensi dasar,
kompetensi rumpun pelajaran, kompetensi lintas kurikulum dan
kompetensi tamatan melalui berbagai pengalaman belajar dapat
memberikan efek positif dalam bentuk kecakapan hidup (life skills)
Contoh kecakapan hidup
 Keterampilan pribadi : penghayatan diri sebagai makhluk Tuhan YME,
motivasi berprestasi, komitmen, percaya diri dan mandiri
 Keterampilan berpikir rasional, berpikir kritis dan logis, dan berpikir
sistematis
 Keterampilan sosial : keterampilan berkomunikasi lisan dan tertulis,
keterampilan bekerjasama, dan keterampilan berpartisipasi
 Keterampilan akademik : keterampilan merancang, melaksanakan dan
melaporkan hasil penelitian ilmiah atau karya tulis ilmiah serta
keterampilan mengaplikasikan hasil penelitian untuk memecahkan
masalah baik berupa proses maupun produk
 Keterampilan vokasional : keterampilan menemukan model atau
prosedur untuk mengerjakan suatu tugas, atau keterampilan
menciptakan produk dengan menggunakan konsep, prinsip, bahan dan
alat yang telah dipelajari
Ruang lingkup evaluasi pembelajaran secara keseluruhan
KOGNITIF

APEKTIF
DOMAIN HASIL
BELAJAR PSIKOMOTOR

PROGRAM
PEMBELAJARAN
SISTEM PROSES PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN
HASIL PEMBELAJARAN

RUANG SIKAP
LINGKUP PENGETAHUAN DAN
EVALUASI PEMAHAMAN
PEMBELAJARAN PROSES DAN HASIL KECERDASAN
BELAJAR PERKEMBANGAN
JASMANI
KETERAMPILAN

KOM.DASAR MAPEL
KOM.RUMPUN
PENILAIAN PELAJARAN
BERBASIS KOM.LINTAS
KOMPETENSI KURIKULUM
KOM.TAMATAN

KETERAMPILAN HIDUP
Sahih

Objektif

Adil

Terpadu
Prinsip-Prinsip
Terbuka
Evaluasi
Pembelajaran Menyeluruh
&Berkesinambungan

Sistematis

Beracuan
kriteria
Akuntabel
 Sahih :
Evaluasi didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur
 Objektif :
Evaluasi didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas tanpa dipengaruhi oleh subjektivitas evaluator
 Adil :
Evaluasi tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar
belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender
 Terpadu :
Evaluasi merupakan salah satu komponen yang tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran
 Terbuka :
Prosedur evaluasi, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang
berkepentingan
 Menyeluruh dan berkesinambungan :
Evaluasi mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai,
untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik
 Sistematis :
Penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku
 Beracuan kriteria :
Evaluasi didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan, Instrumen penilaian disusun dengan
merujuk pada kompetensi (SKL, SK, dan KD)
 Akuntabel :
Evaluasi dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya

Anda mungkin juga menyukai