Anda di halaman 1dari 12

Proses pembentukan dan

perkembangan embrio
• NAMA : MINRA HANI KILIAN
• NIM : 202240006
Bagaimana Fase
Perkembangan
Embrio
(Embriogenesis)?

Istilah embriogenesis atau fase perkembangan embrio memang


belum begitu populer di kalangan masyarakat awam. Istilah
biologi ini pada saat ini hanya populer di kalangan kedokteran,
ilmu pendidikan, dan kalangan akademisi sains saja. Padahal,
memahami tahapan-tahapan perkembangan pada embrio sangat
penting karena hal tersebut memiliki kaitan yang sangat erat
dengan proses perkembangan kehamilan seseorang.
Tahapan-Tahapan Perkembangan Pada
Embrio

Fase perkembangan pada embrio memiliki beberapa tahapan dalam


prosesnya. Dalam setiap tahapan memiliki karakteristik yang
berbeda-beda. Hal ini tentu akan berpengaruh pada kondisi
kehamilan manusia serta yang akan dirasakan bunda.
Ada 4 tahapan
embrio yaitu:

1 2 3 4
Fase Fase Blastula Fase Gastrula Fase organogenesis
Morula
1. Fase Morula

Pada fase morula, zigot yang


masih mempunyai sel tunggal Kemudian, sel blastomer yang
akan memulai pembelahan.
berjumlah 16 tersebut akan
Pembelahan tersebut
berkumpul dan membentuk sebuah
dinamakan pembelahan
bola yang dinamakan sebagai morula.
mitosis dan akan membentuk
Hal ini disebut sebagai morula karena
sel-sel baru yang bernama
memang bentuknya menyerupai buah
blastomer. Sel-sel ini
arbei yang bentuknya kecil-kecil
mempunyai sifat yang padat
berisi dan jumlahnya
serta tidak mempunyai rongga.
sebanyak 16 sel.
2. Fase
Blastula

Setelah melewati fase morula, perkembangan


berikutnya sampai pada tahapan atau fase blastula.
Pada fase ini, morula yang telah terbentuk akan terus
mengalami pembelahan hingga jumlahnya menjadi
100 sel. Karena jumlahnya lumayan banyak, maka
bola tersebut juga akan membentuk rongga-rongga di
dalamnya yang disebut sebagai blastula.
3. Fase
Gastrula

Dalam fase gastrula, sel-sel yang telah terbentuk


dalam fase blastula akan mengalami perombakan-
perombakan. Perombakan tersebut akan
menghasilkan 3 buah lapisan germinal. Lapisan ini
juga sering disebut sebagai lapisan embriogenik yang
nantinya akan menghasilkan lapisan-lapisan yang ada
di dalam embrio nantinya.
Lanjutan:

Adapun, lapisan yang akan terbentuk pada fase ini meliputi sebagai
berikut:

. Lapisan ektoderm yang merupakan lapisan paling luar dari embrio.


. Lapisan mesoderm yang merupakan lapisan tengah.
. Lapisan endoderm yang merupakan lapisan inti sel dari embrio yang
akan mengalami perkembangan menjadi janin.

Lanjutan:
4. Fase
Organogenesis

Fase terakhir dari tahapan perkembangan pada


embrio yakni fase organogenesis. Dalam fase ini, sel-
sel tubuh akan mulai terbentuk secara lengkap tahap
demi tahap. Pembentukan ini berasal dari tiga lapisan
sel germinal yang sudah terbentuk pada tahapan
gastrula. Setiap lapisan germinal akan membentuk
organ yang berbeda-beda pada janin.
Lanjutan:
Diketahui secara rinci, setiap lapisan akan membentuk organ sebagai berikut:

. Lapisan ekstoderm akan membentuk lapisan epidermis, saraf, mata, dan juga
telingan bagian dalam.
. Lapisan mesoderm akan membentuk berbagai macam otot, organ reproduksi,
sel darah, dan sistem ekskresi.
. Lapisan endoderm akan membentuk sistem pencernaan, kelenjar tiroid, hati,
paru-paru, sel pankreas, dan juga organ reproduksi manusia.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai