Anda di halaman 1dari 39

INTERPRETASI EKG

CSL INTRODUCTION
-dr. Ikrimah Nisa Utami, Sp.PD-
mirip dengan....
...bedanya: ECG Interpretation CAN SAVE A LIFE...!!
NO ASPE SCOR
K
YANG
DINIL
AI

0 1 2
1 Menen
tukan
hasil
rekam
an
EKG
menge
nai
identit
as
pasien
dan
layak
untuk
diinter
pretasi

2. Menen
tukan
irama
jantun
g dan
pembu
luh
darah

3. Menet
apkan
frekue
nsi
jantun
g dan
pembu
luh
darah

4. Menen
tukan
Arah
aksis
(sumb
u)
elektri
s
jantun
g

5. Menen
tukan
bentuk
gelom
bang P

6. Menen
tukan
bentuk
gelom
bang
QRS

7. Menen
tukan
posisi
segme
nt ST

8. Menen
tukan
bentuk
gelom
bang T

9. Menen
tukan
bentuk
gelom
bang
U

10. Melak
ukan
interpr
etasi
EKG
secara
keselu
ruhan

11. Menye
rahkan
hasil
rekam
an
EKG
kepad
a yang
berkep
enting
an
1. EKG Layak dibaca
Tn. B/56 tahun/No.RM: 1234567
• IDENTITAS Pasien sesuai
(Nama,Usia, No. RM)
• TER-KALIBRASI :
Kecepatan 25 mm/detik
dan Voltase/Amplitudo
10 mm/mV
• Kabel terpasang
benar=Semua lead
lengkap, tidak ada
gambaran artefak
• Gelombang P positif (ke
arah atas) di lead II dan
selalu negatif (ke arah
bawah)di lead aVR
2. IRAMA EKG
2. IRAMA EKG
2. IRAMA EKG
3. FREKUENSI (HEART RATE)
Frekuensi jantung pada orang dewasa normal antara 60 - 100 kali/menit.
Sinus takikardia = pada orang dewasa >100 kali/menit (pada anak-anak lebih
dari 120 kali/menit dan pada bayi lebih dari 150 kali/menit)
Sinus bradikardia = < 60 kali/menit.

Cara menghitung frekuensi jantung bila teratur/reguler


Bisa dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
i. 1500 dibagi dengan jumlah kotak kecil antara R-R interval atau P-P interval.
ii. 300 dibagi jumlah kotak besar antara R-R interval atau P-P interval.
3. FREKUENSI (HEART RATE)
3. FREKUENSI (HEART RATE)
3. FREKUENSI (HEART RATE)
3. FREKUENSI (HEART RATE)
b. Cara menghitung frekuensi jantung bila tidak teratur/irreguler
Menghitung frekuensi jantung jika irama jantung tidak teratur yaitu dengan cara
mengitung jumlah kompleks QRS dalam 6 detik lalu dikalikan dengan 10.
Contoh:
dalam 6 detik (30 kotak kecil, pada gambar di bawah adalah antara 2 panah) didapatkan
13kompleks QRS lalu dikalikan 10 sehingga frekuensi jantung adalah 130 kali/menit)
LATIHAN: Berapa Heart Rate EKG berikut?

• HR= 1500: 39 = 38 kali/menit


• HR= 300: 8 = 37.5 ~ 38 kali/menit
LATIHAN: Berapa Heart Rate EKG berikut?

• HR= 1500: 9 = 166 kali/menit


• HR= 300: 1,8 = 166 kali/menit
4. AKSIS JANTUNG
Yang dimaksud dengan posisi jantung
dalam elektrokardiografi adalah posisi
listrikdari jantung pada waktu
berkontraksi dan bukan dalam arti posisi
anatomis. Axis pada manual ini yang akan
dibahas adalah aksis frontal plane dan
horizontal plane.
Frontal plane
Pada pencatatan EKG kita akan
mengetahui posisi jantung terhadap
rongga dada. Untuk menghitung aksis
jantung bisa menggunakan resultan
vektor kompleks QRS di lead I dan lead
aVF karena kedua lead tersebut memiliki
posisi yang saling tegak lurus
4. AKSIS JANTUNG: METODE KUADRAN

Positive QRS pada Lead I letakkan pada aksis yang SEARAH dengan lead I.
Positive QRS pada Lead aVF letakkan pada aksis yang SEARAH dengan lead aVF.
Gabungkan kedua area tersebut, kuadrat dimana te potongan kedua area=
itulah AKSIS Jantung
Jika Lead I dan aVF keduanya positive,
Axix terletak antara 0° and +90° (normal axis).
(Sumber: https://litfl.com/ecg-axis-interpretation/ )
4. AKSIS JANTUNG
4. AKSIS JANTUNG
4. AKSIS JANTUNG
4. AKSIS JANTUNG
4. AKSIS JANTUNG
5. GELOMBANG P
Gelombang P ialah suatu defleksi yang disebabkan
oleh proses depolarisasi atrium.Terjadinya
gelombang P adalah akibat depolarisasi atrium
menyebar secara radial dari nodus SA ke nodus AV
(atrium conduction time).
Gelombang P yang normal memenuhi kriteria sbb:
1. Panjang atau durasi gelombang tidak lebih dari
0,12 detik.
2. tinggi atau amplitudo tidak lebih dari 3mm atau
0,3 mV
3. biasanya defleksi ke atas (positif) pada lead-
lead I, II, aVL dan V3-V6
4. biasanya defleksi ke bawah (negatif) pada aVR,
sering pula pada V1 dan kadang-kadang V2
5. GELOMBANG P
6. KOMPLEKS QRS
7. SEGMEN ST
7. SEGMEN ST
7. SEGMEN ST

ST Elevasi pada lead II, III, dan aVF = STEMI Inferior


7. SEGMEN ST
7. SEGMEN ST

ST Elevasi pada lead II, III, dan aVF = STEMI Inferior


ST depresi pada lead aVL = Resiprokal STEMI Inferior
8. GELOMBANG T
9. GELOMBANG U
• Gelombang U biasanya
mengikuti gelombang T,
mungkin dihasilkan oleh
proses repolarisasi lambat
ventrikel.
• Gelombang U adalah
defleksi yang positif dan
kecil setelah gelombang T
sebelum gelombang P,
juga dinamakan after
potensial.
• Gelombang U yang negatif
(inversi) selalu abnormal.
9. GELOMBANG U

Gelombang U yang Prominent= Kasus Pasien dengan HIPIKALEMIA


NO ASPE SCOR
K
YANG
DINIL
AI

0 1 2
1 Menen
tukan
hasil
rekam
an
EKG
menge
nai
identit
as
pasien
dan
layak
untuk
diinter
pretasi

2. Menen
tukan
irama
jantun
g dan
pembu
luh
darah

3. Menet
apkan
frekue
nsi
jantun
g dan
pembu
luh
darah

4. Menen
tukan
Arah
aksis
(sumb
u)
elektri
s
jantun
g

5. Menen
tukan
bentuk
gelom
bang P

6. Menen
tukan
bentuk
gelom
bang
QRS

7. Menen
tukan
posisi
segme
nt ST

8. Menen
tukan
bentuk
gelom
bang T

9. Menen
tukan
bentuk
gelom
bang
U

10. Melak
ukan
interpr
etasi
EKG
secara
keselu
ruhan

11. Menye
rahkan
hasil
rekam
an
EKG
kepad
a yang
berkep
enting
an
Thank
You
Referensi:
• Manual CSL KARDIOVASKULAR FKK UMJ
• Manual CSL KARDIOVASKULAR FK UNS
• Website “Life in The Fast Lane” :
https://litfl.com/ecg-library/basics/
• Webstie ACLS :
https://www.aclsmedicaltraining.com/rhythm-recognition/

Anda mungkin juga menyukai