Kekuasaan Dan Politik Disekolah
Kekuasaan Dan Politik Disekolah
OLEH :
1. SHOLICHUDDIN SHOFA (20510013)
2. SRIWARI ADI NEGORO (20510028)
3. WAHYU TITI SARI (20510034)
4. WAHYU CHANDRASARI (20510035)
PENGERTIAN
Definisi klasik kekuasaaan adalah kemapuan untuk membujuk orang lain
melakukan apa yang anda ingin mereka lakukan.
OTORITAS
MENURUT WEBER OTORITAS SAH/ HUKUM =
UNDANG-UNDANG
(FORMAL & INFORMAL)
OTORITAS FUNGSIONAL=
OTORITAS KOMPETENSI & OTORITAS ORANG
OTORITAS DAN PERILAKU ADMINISTRATIF DI SEKOLAH
Sumber utama kontrol adalah otoritas formal yang dilimpahkan kepada kantor atau jabatan, bukan
kepada orang tertentu yang menjalankan peran resmi tersebut (Merton, 1957).
Ketika penyelenggara sekolah, guru dan siswa bergabung dengan sebuah organisasi sekolah,
mereka menerima hubungan otoritas formal. Mereka setuju dalam batas-batas tertentu untuk
mengikuti perintah yang dikeluarkan oleh para pimpinan bagi sekolah
Otoritas formal, yang dikukuhkan dan ditunjang oleh sanksi formal, memiliki ruang lingkup yang
sedikit terbatas
Tantangan dasar para penyelenggara sekolah (kepala sekolah) adalah menemukan metode-metode
untuk memperluas pengaruhnya terhadap staf profesionalnya di luar batas-batas sempit otoritas
jabatan formal
Langkah kepala sekolah dalam menumbuhkan kesetiaan, memperluas pengaruh
dan menuju kesuksesan :
1.Bersikap penuh pertimbangan dan mendukung gurunya : membantu guru agar
sukses.
2.Tulus dan apa adanya : terus terang, sama-sama menjadi pihak yang
bersalah/bertanggung jawab, dan menghindari manipulasi orang lain.
3.Tidak terkungkung oleh birokrasi : mengganti aturan yang kaku dengan penilaian
yang baik.
6.Tetap tenang dan santai, terutama dalam situasi sulit : jangan “kebakaran jenggot”
Kekuasaan Referen :
Atas dasar kekaguman, keteladanan, kharisma dan kepribadian dari seorang pemimpin.
SISTEM OTORITAS
SISTEM IDEOLOGI
SISTEM
KEKUASAAN INTERNAL
SISTEM KEPAKARAN
SISTEM POLITIK
KEKUASAAN ORGANISASIONAL DAN POLITIK
Politik Organisasi adalah perilaku individu atau kelompok yang berciri informal, sangat
sempit, lazimnya terkotak kotak, tidak sah-tidak disetujui oleh otoritas formal
(Mintzberg 1983a, hlm 172).
Politik merupakan sebuah fakta kehidupan organisasi. Mintzberg (1983a, 1983b)
menyatakan bahwa politik internal lazimnya berlangsung sembunyi-sembunyi dan
tidak sah karena memang dirancang untuk menguntungkan individu atau kelompok,
yang biasanya dengan mengorbankan organisasi. Oleh karena itulah konsekuensi
politik yang paling umum adalah terkotak-kotakan dan konflik.
Konflik tidak serta merta buruk bahkan kadang-kadang meminta perhatian pada
permasalahan dalam sistem kontrol yang sah. Konflik bisa dikelola secara baik dengan
bersaing, berkolaborasi, mengakomodasi, berkompromi ataupun menghindar
tergantung pada situasinya.
Merebut Hati
Pembangunan Jaringan
Manajemen Informasi
Manajemen Kesan
TAKTIK
Manajemen Koalisi
POLITIK
Pengkambinghitaman
Menyanjung