Anda di halaman 1dari 13

KEKUASAAN DAN POLITIK

ANGGOTA:
Fuji
Vannisa
Nurul
DEFINISI KEKUASAAN

 Kemampuan untuk membuat orang lain melakukan apa yang diinginkannyamereka untuk di lakukan
 Kapasitas yang dimiliki penguasa untuk mempengaruhi prilaku sehingga bertindak dengan keinginan
penguasanya
SUMBER KEKUASAAN
Kekuasaan di bagi menjadi 2
 Kekuasaan formal
(didasarkan pada posisi individu dalam organisasi
 Kekuasaan Personal
(kekuasaan yang berasal dari karakteristik unik antar individu)
KEKUASAAN FORMAL

1. Kekuasaan Paksaan
Adalah kekuasaan yang didasarkan pada rasa takut.
2. Kekuasaan Imbalan
Kepatuhan tercapai berdasarkan kemampuan membagi
imbalan yang berguna bagi orang lain.
3. Kekuasaan Hukum
Kekuasaan yg diterima seseorang sbg hasil dari
posisinya dalam hirarki formal organisasi.
4. Kekuasaan Informasi
Kekuasaan yg berasal dari akses ke dan kendali atas
informasi
KEKUASAAN PERSONAL

 1. Kekuasaan PakarPengaruh berdasarkan keterampilan atau keahliankhusus.


 2. Kekuasaan RujukanPengaruh berdasarkan kepemilikan atas sumber dayaatau ciri pribadi seseorang.
 3. Kekuasaan KharismatikPerluasan kekuasaan rujukan yg muncul darikepribadian dan gaya interpersonal
seseorang.
APA BEDANYA DENGAN KEPEMIMPINAN
mpinan menuntut kesesuaian antarasasaran pemimpin dan pengikutnya, kekuasaanmenuntut sekedar
ungan.
mpinan berfokus pada pengaruh ke bawahthd bawahan seseorang & meminimalkanpentingnya pengaruh
ng dan ke atas,kekuasaan tidak demikian.
pemimpinan menekankan pada gaya,sedangkan kekuasaan menekankan pada taktik utkmemperoleh
n
SIFAT KEKUASAAN

SifatPositif
 kekuasaan yang bersumber dari tuhan
 tidak menggunakan paksaan
Bersifat negatif
 Menggunakan sifat/watqk egois,arogan untuk memperngaruhi orang lain
 Kurang memiliki kecerdasan emosional
KONSEP MENGENAI POLITIK

 Politik dalam organisasi adalah sesuatu yang sulit dihindarkan tatkalaorganisasi terdiri atas 2 orang atau lebih.
Terdapat banyak kepentingandi dalam organisasi, langkanya sumber daya, dan tarik-menarikgagasan. Seluruhnya
membuat politik dalam organisasi menjadikonsekuensi logis aktivitas di dalam organisasi.
CARA CARA POLITIK (DALAM ORGANISASI?

 Politik keorganisasian muncul tatkala orang berpikir secaraberbeda dan bertindak berbeda. Perbedaan ini
menciptakanketegangan (tension) yang harus diselesaikan lewat caracara politik. Cara-cara politik tersebut adalah:
 1) Autocratically (secara otokratik) – > “kita lakukan dengancara ini.”
 2) Bureaucratically (secara birokratis) – > “kita disarankanmelakukan cara ini.”
 3) Technocratically (secara teknokratis) – > “yang terbaikdengan cara ini.”
 4) Democratically (secara demokratis) – > “bagaimana kitamelakukannya.”
DEFINISI PERILAKU POLITIK

 Perilaku ialah ; perbuatan atau tindakan yg dilakukan oleh makluk hidup (Soekidjo Notoadmodjo, 1987).•
sedangkan Politik ialah proses interaksi antara pemerintah dan masyarakat uk menentukan kebaikan bersama bagi
masy yg tinggal dalam wilayah tertentu (Ramlan Surbakti).
 Perilaku Politik sendiri menurut para ilmuan yakni;
 Jack C. Plano, Perilaku dapat dipahami sebagai pikiran atau tindakan manusia yang berkaitan dengan proses
pemerintahan.• Yang termasuk perilaku politik adalah tanggapan- tanggapan internal (pikiran, persepsi, sikap, dan
keyakinan) dan juga tindakan-tindakan yang nampak (pemungutan suara, gerak protes, lobi, kaukus dan
kampanye).
 Jadi secara umum definisi politik bisa disimpulkan berarti aktivitas yang tidak disyaratkan sebagai bagian dari
peran formal seseorang dalam organisasi , namun yang mempengaruh atau berusaha mempengaruhi distribusi
keuntungan dan kerugian dalam organisasi.
CONTOH PERILAKU POLITIK

 1) Memilih dalam Pemilu


 2) Ikut organisasi politik (Parpol, Ormas, LSM dll)
 3) Mengkritisi pemerintah
 4) Dipilih dalam pemilu
KETERKAITAN ANTARA POLITIK DAN KEKUASAAN
DALAM ORGANISASI

 Penyalahgunaan kekuasaan pada dunia politik yang kerap dilakukan oleh pelaku politik menimbulkan pandangan
bahwa tujuan utama berpartisipasi politik hanyalah untuk mendapatkan kekuasaan. Studi tentang Kekuasaan dan
Politik dalam organisasi hanya sedikit. Beberapa studi justru menghasilkan kesimpulan yang berbeda-beda. Pada
saat setiap individu mengadakan interaksi untuk mempengaruhi tindakan satu sama lain, maka yang muncul dalam
interaksi tersebut adalah pertukaran kekuasaan. Pada hakekatnya penggunaan kekuasaan dalam politik bertujuan
untuk mengatur kepentingan masyarakat seluruhnya, bukan untuk kepentingan pribadi ataupun kelompok. Untuk
itu, adanya pembatasan kekuasaan sangat diperlukan agar tumbuh kepercayaan masyarakat terhadap pemegang
kekuasaan dan terciptanya keadilan serta kenyamanan dalam kehidupan. Politik dan kekuasaan dijalankan untuk
menyeimbangkan kepentingan individu karyawan dan kepentingan manajer, serta kepentingan organisasi.

Anda mungkin juga menyukai