Anda di halaman 1dari 9

MEKANISME SANERING DI BIDANG KEUANGAN

23552011329 Aditia Nurwansyah


Sejarah
• 30 Maret 1950 Pemerintahan Hatta di bawah Presiden RI Soekarno,
melalui menkeu Syafrudin Prawiranegara pada 30 Maret 1950 melakukan
devaluasi dengan pengguntingan nilai uang. Syafrudin Prawiranegara
menggunting uang kertas bernilai Rp5,00 ke atas, sehingga nilainya
berkurang separuh. Tindakan ini dikenal sebagai "Gunting Syafruddin
". Tujuannya untuk menutup defisit anggaran.
• 24 Agustus 1959 Pemerintahan Presiden Sukarno melalui Menteri
Keuangan yang dirangkap oleh Menteri Pertama Djuanda menurunkan nilai
mata uang Rp1.000,00 dan Rp500,00 diturunkan nilainya menjadi Rp100
dan Rp50. Sanering kedua dilakukan untuk mengatasi inflasi.
• 13 Desember 1965 Walaupun perjuangan Irian Barat sudah dimenangkan
pada tahun 1963, Presiden Soekarno melakukan konfrontasi terhadap
Malaysia, untuk memelihara koalisi semu segitiga antara dirinya dengan
TNI dan PKI. Koalisi ini berantakan dengan pembunuhan, kudeta dan kontra
kudeta 1 Oktober 1965. Sementara itu, pelaksanaan proyek-proyek besar
seperti Asian Games 1962 menambah utang negara. Akhirnya pada tanggal
13 Desember 1965, Indonesia melakukan redenominasi dengan
mengganti uang lama dengan uang baru dengan kurs Rp1.000 akan diganti
Rp1 baru. Namun akibatnya, inflasi segera melonjak sebesar 650%.
Cara kerja metode tersebut di lapangan
Metode ini melibatkan pengumpulan data dan observasi langsung dari situasi
nyata, memungkinkan peneliti untuk memahami secara mendalam bagaimana
fenomena tertentu terjadi dalam konteks yang sesungguhnya. Langkah-langkah
umumnya meliputi perencanaan studi, pengumpulan data lapangan, analisis
data, dan penyimpulan temuan.
• Evaluasi Kondisi Keuangan
• Identifikasi Masalah
• Pemulihan Ekonomi
• Pemantauan Berkelanjutan
PENDAPAT KALIAN PERIHAL
METODE TERSEBUT?
• Pentingnya Tindakan Cepat
Dalam situasi krisis keuangan, tindakan cepat dan tepat sangatlah penting untuk mencegah
penyebaran krisis yang lebih luas dan merugikan
• Perlunya Keseimbangan
Meskipun tindakan cepat penting, metode sanering juga harus seimbang dengan kebutuhan
untuk melindungi kepentingan seluruh pemangku kepentingan, termasuk nasabah, investor,
dan masyarakat umum
• Transparansi dan Akuntabilitas
Pemerintah dan lembaga terkait harus memberikan informasi yang jelas dan terbuka kepada
publik mengenai langkah-langkah yang diambil dan alasan di baliknya
• Pentingnya Reformasi Struktural
Metode sanering tidak hanya sebatas penanganan masalah akut, tetapi juga harus melibatkan
reformasi struktural yang lebih dalam dalam sektor keuangan
• Pentingnya Pelajaran dari Pengalaman
Setiap krisis keuangan memberikan pelajaran berharga bagi para pembuat kebijakan.
KESIMPULAN
Kesimpulan
mekanisme sanering adalah instrumen penting dalam mengatasi krisis keuangan dan
memulihkan stabilitas ekonomi, namun keberhasilannya tergantung pada respons
cepat, keseimbangan dalam tindakan, transparansi, reformasi struktural, dan
pembelajaran dari pengalaman masa lalu.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai