Kadar Protein
KELOMPOK 1
1. Ulfah Nur Utami (A1F021002)
2. Dheane Fadillah (A1F021010)
3. Bella Hani Anggita (A1F021012)
4. Nunung Dwi Iryanto (A1F021014)
5. Erni Simanjuntak (A1F021044)
Dasar metode ini adalah penetapan total
nitrogen yang ada dalam bahan pangan,
kemudian dikonversi ke kadar proteinnya,
sehingga semua nitrogen yang terukur
dianggap berasal dari protein.
Metode Prinsip metode ini adalah nitrogen dalam
Kjeldhal bahan dikonversi menjadi garam amonium
menggunakan asam sulfat, kemudian
amonia dibebaskan dengan penambahan
alkali dan panas. Setelah destilasi, amonia
ditangkap dengan HCl atau asam borat
kemudian dititrasi untuk menentukan kadar
nitrogen.
Kelebihan & Kelemahan
Kelebihan : Kelemahan:
Metode Kjeldahl digunakan secara luas di Mengukur total N organik,
seluruh dunia dan masih merupakan termasuk N yang bukan protein.
metode standar dibanding metode lain. Memakan waktu (2 jam).
Dapat diaplikasikan pada semua jenis
Protein yang berbeda
makanan.
Tidak mahal (Jika tidak menggunakan memerlukan faktor koreksi
autosistem). yang berbeda karena susunan
Akurat untuk protein kasar. residu asam amino yang
Dapat dimodifikasi untuk mengukur jumlah berbeda.
kecil protein. Menggunakan reagen-reagen
Sifatnya yang universal, presisi tinggi dan yang sangat korosif dan
reprodusibilitas baik membuat metode ini
prosesnya yang lumayan
banyak digunakan untuk penetapan kadar
protein. berbahaya.
Aplikasi
Metode penetapan protein dengan metode Kjeldahl dapat
digunakan untuk analisis protein semua jenis bahan pangan.
Metode ini telah dijadikan sebagai metode resmi yang diakui
oleh AOAC (Association of Official Analytical Chemist).
Dalam metode AOAC juga telah dikembangkan metode
Kjeldahl untuk menganalisis contoh protein dengan
kandungan protein sangat kecil (mikrogram).
Tahapan
1. Tahap penghancuran (destruksi)
Tahap penghancuran (destruksi) dilakukan dengan menambahkan asam
kuat, yaitu asam sulfat dan dilakukan proses pemanasan pada suhu sekitar
370°C.
2. Tahap netralisasi dan destilasi
Setelah proses destruksi selesai, larutan yang mengandung amonium sulfat
diperlakukan dengan penambahan alkali (NaOH) pekat untuk menetralkan
asam sulfat.
3. Tahap titrasi
Dalam tahap titrasi, senyawa HN HBO3 dititrasi dengan menggunakan
asam klorida encer (0,02 N), sehingga asam borat terlepas kembali dan
terbentuk amonium klorida.
Metode Lowry digunakan untuk menentukan
protein yang larut dalam air. Prinsip metode
Lowry terdiri dari pembentukan kompleks
protein-tembaga (Cu), seperti pada reaksi
biuret dan reaksi antara protein dengan
reagen Folin-Ciocalteau (asam fosfotungstat
Metode dan fosfomolibdat) pada suasana basa dapat
membentuk warna biru yang intensitasnya
Lowry tergantung pada konsentrasi protein.