Anda di halaman 1dari 10

TEKNIK PALPASI

Dinding abdomen, Rigiditas dinding abdomen, Kolon, Hepar, Lien, Aorta

Jeane Kirania Tangahu


NIM 1311722010
MPPD Stase Bedah
FK UNG
PALPASI DINDING ABDOMEN

https://youtu.be/
b6xfeF5usK0?si=9GQqcfD-
0PsOBwn8
PALPASI RIGIDITAS DINDING ABDOMEN
• Palpasi abdomen dapat dilakukan dengan cara
palpasi ringan dan palpasi dalam. Palpasi ringan
digunakan untuk menentukan nyeri tekan dan
daerah spasme otot dan rigiditas.
• Rigiditas adalah spasme involunter otot-otot perut
dan menunjukan iritasi peritoneum. Rigiditas
mungkin difus, misalnya pada peritonitis difus, atau
setempat misalnya di atas apendik dan kandung
empedu yang mengalami infeksi. Pasien dengan
peritonitis memperlihatkan abdomen yang tegang
dan nyeri (defance musculair). Sedang perut papan
didapatkan pada penderita tetanus. https://youtu.be/
b6xfeF5usK0?si=9GQqcfD-
0PsOBwn8
PALPASI KOLON
Palpasi dalam salah satunya berfungsi untuk mengidentifikasi
kelainan pada kolon seperti adanya massa. Dilakukan dengan cara :
• Gunakan permukaan telapak tangan, kemudian lakukan penekanan
pada semua kuadran
• Apabila terdapat massa, lakukan identifikasi lokasi, ukuran, bentuk,
konsistensi, nyeri saat penekanan, pulsasi, dan mobilitas massa
Carnett’s sign adalah nyeri tekan yang dirasakan bertambah saat
mengkontraksikan otot dinding abdomen. Pemeriksaan ini
dilakukan dengan meminta pasien supinasi, kemudian pada lokasi
yang diperkirakan nyeri oleh pasien, dilakukan penekanan sambil
meminta pasien mengangkat kedua tungkai dan batang tubuh serta https://youtu.be/
kepala secara bersamaan. Hal ini akan membuat otot dinding b6xfeF5usK0?si=9GQqcfD-
abdomen berkontraksi. Hasil positif menunjukkan nyeri somatik 0PsOBwn8
(ekstra abdomen)
PALPASI HEPAR
• Letakkan telapak tangan kiri pemeriksa pada punggung pasien,
kira-kira pada area hepar di ICS 11 dan 12 kanan
• Tangan kiri melakukan penekanan ke atas, dan tangan kanan
melakukan palpasi hepar dari atas (dari dinding perut), pada
pemeriksaan ini, margin lobus kanan hepar akan lebih teraba
• Penekanan dilakukan saat inspirasi menggunakan pernapasan
abdominal, karena dengan teknik ini hepar, lien, dan ginjal
akan lebih mudah teraba
• Perhatikan saat dirasakan nyeri tekan pada pemeriksaan ini.
Normalnya, hepar teraba kenyal, batas tajam, dan regular
dengan permukaan yang rata. Nyeri tekan minimal dapat
dirasakan pada pemeriksaan ini

https://youtu.be/
b6xfeF5usK0?si=9GQqcfD-
PALPASI SPLEEN
• Telapak tangan kiri diletakkan di bagian
posterolateral iga terbawah dan jaringan lunak di
sekitarnya, kemudian mendorong area tersebut ke
arah dinding perut. Tangan kanan diletakkan pada
arcus costae kiri kemudian menekan area tersebut ke
arah lien
• Minta pasien untuk menarik napas, kemudian
pemeriksa berusaha meraba margin lien dengan
ujung jari
• Ukuran pembesaran mengikuti garis Shuffner. Garis
Shuffner adalah garis imaginer yang dibuat mulai
dari pertengahan arcus costa kiri melalui umbilikus
menuju ke SIAS kanan. Garis ini dibagi menjadi 8
skala shuffner https://youtu.be/
b6xfeF5usK0?si=9GQqcfD-
PALPASI AORTA ABDOMINALIS
• Pemeriksaan aorta dilakukan dengan
melakukan penekanan menggunakan kedua
telapak tangan (ujung jari) pada bagian atas
abdomen, agak di sebelah kiri midline, setinggi
umbilikus dengan tujuan untuk
mengidentifikasi pulsasi aorta.
• Pada pasien dengan usia ≥50 tahun,
normalnya aorta memiliki lebar <3 cm (rata-
rata 2,5 cm).

https://youtu.be/
b6xfeF5usK0?si=9GQqcfD-
0PsOBwn8
Referensi
• Grundy L, Erickson A, Brierley SM. Visceral Pain. Annu Rev Physiol.
2019 Feb 10;81:261-284. doi: 10.1146/annurev-physiol-020518-
114525. Epub 2018 Oct 31. PMID: 30379615.
• Abdominal Examination: Overview, Preparation, Technique.
Medscape. 2019 Nov.
https://emedicine.medscape.com/article/1909183-overview#a3
• Kalaronis P. Kalogianni A. et al. Analgesia of acute abdominal pain
in the Emergency Department. Health & Research Journal 2019;
5(3), 86-98.

Anda mungkin juga menyukai