PPN
Multi
Stage
Levy
Forward
Karakteristik Tax
PPN Shifting
Pajak
Obyektif
Mekanisme
Pemungutan : Indirect
Subtraction/Invoice
Method ( PK – PM)
3
1. Penyerahan Barang Kena Pajak/BKP di
dalam daerah pabean yang dilakukan
oleh pengusaha;
Obyek PPN
4. Pemanfaatan barang kena pajak tidak
berwujud dari luar daerah pabean di
dalam daerah pabean;
UU PPN no.42 2009 pasal
5. Pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar
4 daerah pabean di dalam daerah pabean;
4
Penyerahan Barang Kena
Pajak/BKP
UU PPN no.42 2009 pasal 1 A
a. Penyerahan hak atas BKP karena suatu perjanjian;
b. Pengalihan BKP karena suatu perjnajian sewa beli dan/atau perjajian sewa guna
usaha (leasing);
c. Penyerahan BKP kepada pedagang perantara atau melalui juru lelang;
d. Pemakaian sendiri dan/atau Cuma-Cuma atas BPK;
e. BKP berupa persediaan dan/atau aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk
diperjualbelikan, yang masih tersisa pada saat pembubaran perusahaan;
f. Penyerahan BKP dari pusat ke cabang atau sebaliknya dan/atau penyerahan
BKP antar cabang;
g. Penyerahan BKP secara konsinyasi; dan
h. Penyerahan BKP oleh PKP dalam rangka perjanjian pembiayaan yang dilakukan
berdasarkan prinsip Syariah, yang penyerahannya dianggap langsung dari PKP
kepada pihak yang membutuhkan BKP.
5
Bukan Penyerahan Barang Kena
Pajak/BKP
UU PPN no.42 2009 pasal 1 A
6
Perencanaan PPN
PPN atas
Memaksimalkan Membangun sendiri barang
restitusi PPN dalam kegiatan usaha. pemberian
barang promosi.
Tanggung jawab
Penjagaan cash flow. Pengendalian PPN.
renteng.
Maksimalisasi
Pengkreditan PPN
Pajak Masukan yang dapat dikreditkan
( UU PPN no.42 tahun 2009 psl 9 ayat 2a dan 2b)
9
Pajak Masukan yang tidak
dapat dikreditkan
( UU PPN no.42 tahun 2009 psl 9 ayat ayat 8
10
Ketentuan Formal
(UU PPN no.42 tahun 2009 pasal Ketentuan material
13 ayat 9)
11
Pengelolaan PPN
12
Pengelolaan PPN
13
Contoh Pengelolaan PPN
PT ABC melakukan kontrak penjualan BKP kepada PT XYZ pada
tanggal 20 April 2018 dengan nilai kontak Rp.800.000.000.
Penyerahan barang dilakukan delapan hari setelah kontrak
ditandatangani dengan pembayaran tunai. Tingkat bunga
komersial bank 10%.
1. Jika penyerahan barang dilakukan
Penghematan Pajak :
tanggal 28 April 2018 , Faktur
Pajak terbit 28 April 2018 dan
diperhitungkan di SPT PPN Masa PPN terutang = 10% x Rp.800.000.000 = Rp.80.000.000
April 2018 dan dilaporkan paling
lambat 31 Mei 2018.
2. Atau Jika penyerahan barang NPV PPN Terutang = Rp.80.000.000/ (1+0,01) = Rp.79.207.920
dilakukan tanggal 1 Mei 2018 ,
Faktur Pajak terbit 1 Mei 2018 dan
diperhitungkan di SPT PPN Masa Penghematan Pajak = Rp. 792.080
Mei 2018 dan dilaporkan paling
lambat 30 Juni 2018.
Maksimalisasi
Fasilitas PPN
Fasilitas PPN tidak
dipungut
Fasilitas PPN
Fasilitas dibebaskan
PPN Masukan yang
berhubugan
PPN dengan perolehan
BKP/JKP tidak
Fasilitas PPN dapat dikreditkan.
ditanggung
pemerintah
17
Fasilitas PPN
18
Fasilitas PPN
19
Fasilitas PPN
20
PMK - 116/PMK.010/2017
24
Sentralisasi Tempat PPN Terutang
Benefit :
25
1. PKP dimaksud harus menyampaikan pemberitahuan secara
tertulis kepada Kepala Kantor wilayah dengan tembusan
kepada Kepala KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat –
tempat PPN terutang yang akan dipusatkan.
2. Tempat tinggal, tempat kedudukan, atau tempat kegiatan usaha
PKP yang berada di Kawasan Berikat, berada di Kawasan
Ekonomi Khusus; mendapatkan fasilitas kemudahan impor
tujuan ekspor, tidak dipilih sebagai tempat pemusatan PPN
terutang atau tempat PPN terutang yang akan dipusatkan.
3. Pemberitahuan secara tertulis harus memenuhi
persyaratan :
Sentralisasi
diselenggarakan secara
tempat PPN terutang terpusat pada tempat PPN
yang dipilih sebagai teurtang yang dipilih
tempat pemusatan sebagai Tempat
(PER 19/PJ./2010) PPN terutang. Pemusatan PPN Terutang.
26
Memaksimalkan
Restitusi PPN
Memaksimalkan Restitusi PPN
PPN lebih bayar
cukup signifikan
jumlahnya.
28
Memaksimalkan Restitusi PPN
29
Pengembalian Pendahuluan Bagi
Wajib Pajak Persyaratan Tertentu
30
Pengembalian Pendahuluan Bagi
Pengusaha Kena Pajak Beresiko Rendah
Pengusaha Kena Pajak yang melakukan kegiatan tertentu dan ditetapkan sebagai
pengusaha kena pajak beresiko rendah meliputi :
31
Membangun Sendiri
Dalam Kegiatan
Usaha
Membangun sendiri dalam
kegiatan usaha.
PPN dikenakan atas kegiatan membangun sendiri yang
dilakukan tidak dalam kegiatan usaha atau pekerjaan oleh
orang pribadi atau badan yang haslinya digunakan sendiri
atau digunakan pihak lain yang batasan dan tata caranya
diatur dengan keputsan Menteri Keuangan (UU PPN no.42
tahun 2009 pasal 16C; PMK 163/PMK.03/2012).
Tarif 10% x
Luas
Bangunan 20% x
bangunan
permanen biaya
200 m2
bangunan
33
PPN atas Barang
Pemberian Barang
Promosi
Pemakaian Sendiri dan atau
Pemberian Cuma - Cuma
35
Contoh PPN atas barang
pemberian barang promosi.
Contoh 1 :
Penjualan 1.000 unit x Rp.50.000 = Rp.50.000.000
PPN 10% = Rp. 5.000.000
Jumlah = Rp. 55.000.000
Terdapat pemberian Cuma – Cuma untuk promosi 100 unit x Rp.35.000 = Rp.
3.500.000 (Rp.35.000 = harga pokok)
Contoh 2 :
Penjualan 1.100 unit x Rp.50.000 = Rp.55.000.000
Diskon = 5.000.000
Tax Review
Mengetahui
kesalahan Acuan dasar Antisipasi
implementasi untuk
perbaikan dan
penyusunan SPT pemeriksaan
penyesuaian PPh Badan pajak
peratuan pajak
41
Prosedur Tax Review PPN
Tax Review
42
Tanggung Renteng
Tanggung Renteng
44
Indikator Ketidakpatuhan Wajib
Pajak
Wajib pajak yang menerbitkan Faktur Pajak kepada pembeli dengan NPWP 000 lebih dari
25% dari total Faktur Pajak yang diterbitkan dalam satu Masa Pajak.
Wajib Pajak membebankan biaya yang tidak seharusnya : dengan cara mengkreditkan
Pajak masukan atau membebankan biaya yang tidak sesuai dengan transaksi yang
sebenarnya.
45
Thank You
CREDITS: This presentation template
was created by Slidesgo, including
TAX PLANNING
icons by Flaticon, infographics &
images by Freepik and illustrations by
Storyset.