Anda di halaman 1dari 21

Asuhan Kebidanan ibu Nifas dengan

Atonia Uteri dan Manual Plasenta

Kelompok 1
Dokumentasi Kebidanan
NIFAS
Masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai
sampai alat-alat kandungan kembali seperti prahamil.
Lama masa nifas 6-8 minggu.

-Mochtar, 2010
Tujuan Askeb Nifas

Mendeteksi adanya Menjaga kesehatan ibu dan Melaksanakan skrining


perdarahan masa nifas bayinya secara komperhensif

Memberikan pendidikan
Memberikan pendidikan
kesehatan diri
tentang laktasi dan Konseling tentang KB
perawatan payudara

Untuk memulihkan
kesehatan umum
penderita
Tahapan Masa Nifas

Periode Immediate
Postpartum
Periode late postpartum Remote puerperium

Waktu yang diperlukan untuk


Pada masa ini disebut fase Pada periode ini bidan pulih dan sehat terutama bila
kritis, sering terjadi insiden melakukan asuhan dan selama hamil atau bersalin
perdarahan postpartum karena pemeriksaan sehari-hari serta memiliki penyulit atau
atonia uteri. Bidan melakukan konseling perencanaan KB komplikasi.
pemantauan secara kontinu
Masa Nifas

Kajian Islam tentang Masa NIfas

Start!
Dikutip dari buku Fiqih Wanita yang ditulis oleh Syaikh Kamil
Muhammad, batas maksimal keluarnya nifas adalah 40 hari. Hal ini
diriwayatkan dari Ummu Salamah, yakni: "Pada masa Rasulullah,
para wanita yang sedang menjalani masa nifas menahan diri
selama 40 hari atau 40 malam."

—HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi


Larangan selama Nifas

Sholat& Membaca Menyentuh


Puasa Al-Qur’an mushaf dan
membawanya

Masuk Bersetubuh
Thawaf
masjid /Menikmati bagian
tubuh istri antara
pusar&lutut.
Amalan-amalan

Selama Nifas

01 02 03
Berzikir, Beristighfar & Berdoa & Mendengar murotal Al-
Membaca Asmaul Husna & Hadist
Bersalawat Qur’an

04 05 06
Melaksanakan Amal Haji kecil Datang ke Majelis Taklim &
Bersedekah
kecuali Thawaf Mendengar Ceramah
Asuhan Kebidanan Nifas

Hasil-hasil penelitian yang dikaji oleh WHO Maternal Neonatal Health menunjukkan bahwa Penolong yang
terampil/terlatih harus selalu tersedia untuk :

1. Membantu setiap ibu hamil dan keluarganya membuat perencanaan persalinan, petugas kesehatan yang terampil,
tempat bersalin, keuangan, nutrisi yang baik selama hamil, perlengkapan esensial untuk ibu dan bayi.
2. Membantu setiap ibu hamil dan keluarganya mempersiapkan diri menghadapi komplikasi (deteksi dini, menentukan
orang yang akan membuat keputusan, dana kegawatdaruratan, komunikasi, transportasi, donor darah,) pada setiap
kunjungan.
3. Mendeteksi dan menangani komplikasi.
4. Mendeteksi kehamilan ganda setelah usia kehamilan 28 minggu, dan letak/presentasi abnormal setelah usia
kehamilan 36 minggu.
5. Memberikan imunisasi Tetanus Toxoid untuk mencegah kematian BBL karena tetanus.
6. Memberikan suplementasi zat besi & asam folat.
Askeb Nifas Prog. Pem

Kunjungan I Kunjungan II

“6 hari setelah persalinan”


“6-8 jam setelah persalinan”

Kunjungan III Kunjungan IV


“2 minggu setelah persalinan” “6 minggu setelah persalinan”
Atoni uterus adalah uterus tidak dapat
berkontraksi dengan baik dan ini
merupakan sebab utama dari
perdarahan postpartum
(Anggraini,2010).
Tanda dan gejalanya itu Uterus tidak berkontraksi dan Perdarahan segera setelah
plasenta lahir. Sedangkan Diagnosis Uterus membesar dan lembek saat dipalpasi

Atonia Uteri
Penatalaksanaan

Atonia Uteri!
Manual Plasenta

Tindakan untuk melepas plasenta secara manual


(menggunakan tangan) dari tempat implantasinya dan
kemudian melahirkannya dari kavum uteri

Start!
Manual Plasenta

Manual Plasenta dilakukan karena indikasi retensio


plasenta yang berkaitan dengan:

01 02 03
Plasenta belum lepas dari dinding Plasenta sudah lepas akan tetapi Mengganggu kontraksi otot rahim
uterus belum dilahirkan dan dapat terjadi dan menimbulkan perdarahan
perdarahan
Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Pasang set dan cairan infuse
b. Jelaskan pada prosedur dan tujuan tindakan
c. Lakukan anestesi verbal atau analgesik per rectal
d. Siapkan dan jelankan prosedur pencegahan infeksi
Manual Plasenta
2. Tindakan penetrasi kedalam kavum uteri
a. Pastikan kandung kemih kosong
b. Jepit tali pusat jarak 5 -10 cm dari vulva, tegangkan
satu tangan sejajar lantai.
c. Secara obstetrik masukan tangan lainnya (punggung
tangan menghadap kebawah) kedalam vagina menelusuri
sisi bawah tali pusat.
Lanjutan 2

d. Setelah mencapai bukaan serviks minta tolong asisten /penolong


lain untuk memegangkan klem tali pusat kemudian pindahkan tangan
luar untuk menahan fudus uteri
e. Sambil menahan fundus uteri, masukan tangan dalam sampai ke
kavum uteri sehingga mencapai tempat implantasi plasenta.
f. Bentangkan tangan obstetri menjadi datar seperti memberi salam
(ibu jari merapat ke jari telunjuk dan jari-jari lain saling merapat).
Lanjutan 3

4. Mengeluarkan plasenta
a. Sementara satu tangan didalam kavum uteri,
lakukan eksplorasi untuk menilai tidak ada sisa
3. Melepaskan dari dinding uterus plasenta yang tertinggal
a. Tentukan implantasi plasenta, temukan tepi plasenta b. Pindahkan tangan luar dari fundus ku supra
paling bawah simfisis (tahan segmen bawah uterus) kemudian
b. Setelah ujung-ujung jari masuk diantara plasenta dan instruksikan asisten / penolong lain untuk
dinding uterus perluas menarik tali pusat sambil tangan dalam
pelepasan plasenta dengan menggeser membawa plasenta keluar.
tangan kanan dan kiri sambil digeser ke c. Lakukan penekanan uterus kearah dorso
atas (cranial ibu) hingga sampai perlekatan kranial setelah plasenta dilahirkan dan
plasenta dari dinding uterus. tempatkan plasenta didalam wadah yang telah disiapkan
5. Pencegahan Infeksi Pasca Tindakan
a. Dekontaminasi sarung tangan serta peralatan
yang digunakan
b. Lepaskan dan rendam sarung tangan dan
peralatan lainnya didalam larutan klorin 0,5%
selama 10 menit.
c. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih
mengalir
d. Keringkan tangan dengan handuk bersih dan
kering
Lanjutan 4

Pasca Mnual Plasenta


6. Pemantauan Pasca Tindakan 1. Berikan Oksitosin 10 unit dalam 500ml cairan IV
a. Periksa kembali tanda vital ibu (NaCl atau Ringer Laktat) 60 tetes / menit + masase
b. Catat kondisi ibu fundus uteri untuk perangsangan kontraksi.
c. Tuliskan renncana pengobatan, tindakan 2. Bila masih perdarahan banyak :
yang masih diperlukan dan asuhan lanjutan  Berikan ergometrin 0,2 mg (IM)
d. Beritahu ibu dan keluarga bahwa tindakan  Rujuk ibu ke rumah sakit
telah selesai tetapi ibu masih memerlukan  Selama transportasi, rasakan apakah uterus
pemanrauan dan asuhan lanjutan berkontraksi baik
e. Lanjutan pemantauan ibu hingga 2 jam  Bila tidak, tetap lakukan masase dan beri ulang
pasca tindakan sebelum dipindah keruang oksitosin 10 unit (IM /IV)
rawat gabung.  Lakukan kompresi bimanual /kompresi aorta bila
perdarahan lebih hebat berlangsung. a
Thanks!

CREDITS: This presentation template


was created by Slidesgo, including icons
Do you have any questions? by Flaticon, and infographics & images
by Freepik.
By : Desti Ayu Please keep this slide for
attribution
Alternative Resources

Anda mungkin juga menyukai