Anda di halaman 1dari 8

PENDUDUKAN JEPANG DI

INDONESIA
Latar Belakang Jepang
Menduduki Indonesia

Pada akhir tahun 1941, Jepang menyerang pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat terbesar di
Asia Pasifik, yaitu Pearl Harbour. sebagai awal berkobarnya perang Asia Timur Raya melawan
Sekutu, maka dengan jatuhnya Pearl Harbour,jalan mulus bagi Jepang untuk menguasai daerah
daerah di Asia. Demikian pula Indonesia tidak luput dari pandangan Jepang. Dalam waktu singkat,
Jepang dapat memaksa Belanda untuk menandatangani Perjanjian Kalijati pada tanggal 8 Maret
1942. Dengan ditandatanganinya perjanjian tersebut, secara politik Indonesia jatuh di bawah
kekuasaan Jepang.
This Is a Map
Politik Usaha Menarik Simpati
Cara menarik simpatik Pemerintah Jepang



Mengumandangkan propaganda Jepang
Penggunaan bahasa Indonesia dan Jepang sebagai bahasa resmi
● Memperbolehkan pengibaran bendera Merah Putih di samping
bendera Hinomaru
● Mengikutsertakan orang-orang Indonesia dalam organisasi atau
lembaga resmi pemerintahan Jepang.
● Berusaha menarik simpati umat Islam dengan tetap berdirinya MIAI
yang kemudian diganti dengan MASYUMI
● Menyita semua harta peninggalan Belanda berupa perkebunan, pabrik
maupun bank.
KEBIJAKAN JEPANG DI INDONESIA

Membentuk organisasi sosial Pembentukan Organisasi Semi Militer Pengerahan Romusha


ROMUSHA
Romusha disebut sebagai sistem kerja
paksa yang merugikan masyarakat
Indonesia, ketika masa penjajahan Jepang
di Indonesia.

Pada awalnya pihak Jepang melakukan


Langkah awal untuk meyakinkan warga
Indonesia bahwa dengan diberlakukanya
romusha sebagai pekerjaan yang mulia
dan sebagai symbol prajurit ekonomi
Sikap Kaum Pergerakan
MELALUI KERJA SAMA PERJUANGAN BERSENJATA
Tokoh-tokohnya adalah para pemimpin Di samping perjuangan yang dilakukan dengan
Putera, seperti Sukarno, Mohammad Hatta, memanfaatkan organisasi bentukan Jepang dan gerakan
Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansyur. bawah tanah, ada pula perlawanan-perlawanan bersenjata
Mereka memanfaatkan Putera sebagai sarana yang dilakukan bangsa Indonesia
komunikasi dengan rakyat. Akhirnya, Putera
justru dijadikan para pemuda Indonesia
sebagai ajang kampanye nasionalisme.

Anda mungkin juga menyukai