Anda di halaman 1dari 21

Tata Kelola Perusahaan dan Kinerja Lingkungan:

Bagaimana Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan


Wahidahwati WAHIDAHWATI, Lilis ARDINI / Journal of Asian Finance, Economics and
Business Vol 8 No 2 (2021) 0953–0962

Nama Kelompok :

• Meri Paneka (2110165766)


• Nevy Alifia Widayanti (2110165803)
• Sabrina Amanda Putri (2110165804)
• Rischa Widya Tamaka (2110180081)
• Rauliardy Andhika Maulana (2220190444)
01
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh kinerja lingkungan dan tata kelola perusahaan yang baik (GCG)
terhadap nilai perusahaan yang dimediasi oleh tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), Metode penelitian
menggunakan purposive sampling dengan sampel sebanyak 205 perusahaan. Metode analisis menggunakan analisis
regresi moderasi.

Hasil penelitian :

○ CSR berpengaruh terhadap nilai perusahaan : Semakin baik tata kelola perusahaan maka akan meningkatkan
nilai perusahaan, demikian pula sebaliknya.
○ CSR berpengaruh langsung terhadap nilai perusahaan, namun pengaruhnya lebih kecil bila dibandingkan
dengan mekanisme internal GCG.
○ Kinerja lingkungan perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
○ Pengaruh kinerja lingkungan terhadap nilai perusahaan akan lebih baik jika dimediasi CSR.

Kesimpulan : Kinerja lingkungan menjadi bukti bahwa kepedulian lingkungan dan sosial perusahaan yang diwujudkan
dalam CSR akan direspon positif oleh pasar sehingga akan meningkatkan harga saham (nilai perusahaan).
02
Latar Belakang
- Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan demi kesejahteraan pemegang saham dan
pemangku kepentingan. Nilai perusahaan akan mampu tumbuh secara berkelanjutan apabila perusahaan
dapat memperhatikan dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan (Pinto & Allui, 2020). Perusahaan yang
memiliki kinerja lingkungan yang baik akan direspon positif oleh investor melalui fluktuasi harga saham.
- Tata kelola perusahaan yang baik merupakan suatu sistem yang dapat mengatur dan mengendalikan suatu
perusahaan sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan kepada pemegang saham (Nahda & Harjito,
2011).
- Pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan menunjukkan kinerja manajemen dalam menerapkan
tata kelola perusahaan yang baik.
- Penerapan tata kelola perusahaan yang baik mampu mendorong perusahaan untuk terus meningkatkan
kinerja lingkungan sehingga citra perusahaan meningkat.
- Kinerja lingkungan merupakan kegiatan pemerintah untuk memberikan rambu-rambu lingkungan kepada
perusahaan guna meminimalkan kerusakan alam yang timbul akibat operasional perusahaan dan bertanggun
jawab untuk memperbaiki kesenjangan sosial.
03
Tinjauan Pustaka dan
Pengembangan Hipotesis
Teori Agensi
Hubungan keagenan merupakan suatu kontrak antara prinsipal dan agen dimana principal
mendelegasikan wewenang kepada agen (manajer) untuk menjalankan operasional perusahaan sesuai
dengan kontrak kerja yang telah disepakati. Salah satu cara untuk mengatasi hubungan keagenan adalah
dengan memiliki mekanisme internal tata kelola perusahaan yang baik (GCG).
Penerapan GCG merupakan salah satu cara untuk memastikan bahwa manajemen sebagai
pengelola perusahaan akan bekerja dengan baik untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu meningkatkan
kinerja keuangan perusahaan. Peningkatan kinerja keuangan perusahaan akan direspon positif oleh
investor di pasar sehingga akan meningkatkan harga saham perusahaan (nilai perusahaan).
Teori Pemangku Kepentingan
Teori pemangku kepentingan menyatakan bahwa perusahaan beroperasi, tidak hanya untuk
kepentingan perusahaan, tetapi juga memberikan manfaat kepada pemangku kepentingan. Kelompok ini
menjadi pertimbangan terpenting bagi perusahaan dalam mengungkapkan atau tidak mengungkapkan
informasi dalam laporan keuangan.
Pada dasarnya, pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) bertujuan untuk
menunjukkan kepada masyarakat mengenai aktivitas sosial yang dilakukan perusahaan. Hal ini akan
meningkatkan nilai perusahaan yang ditunjukkan dengan meningkatnya harga saham.
Pengembangan Hipotesis
Semakin banyak jumlah komisaris maka pengawasan akan semakin efektif sehingga manajemen semakin
tertekan untuk mengungkapkan CSR. Hal ini telah terbukti pada penelitian terdahulu, bahwa komisaris independen
berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR.
H1 : Mekanisme internal GCG berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR.
Penelitian sebelumnya juga menemukan bukti adanya pengaruh positif kinerja lingkungan terhadap
pengungkapan CSR. Tapi, terdapat juga penelitian terdahulu yang membuktikan bahwa tidak terdapat pengaruh
kinerja lingkungan terhadap pengungkapan CSR.
H2 : Kinerja lingkungan berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR.
Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan demi kesejahteraan pemegang saham
dan pemangku kepentingan. Nilai perusahaan akan mampu tumbuh secara berkelanjutan apabila perusahaan dapat
memperhatikan dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan melalui penerapan CSR.
H3 : Pengungkapan CSR berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Pengembangan Hipotesis
Jika perusahaan mengharapkan nilai perusahaannya meningkat maka harus mampu meningkatkan kinerja
lingkungannya, meningkatkan kinerja keuangannya dan memberikan pendanaan sosial kepada masyarakat sekitar.
H4 : Kinerja lingkungan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
GCG merupakan suatu sistem yang dapat mengatur dan mengendalikan suatu perusahaan sehingga dapat
meningkatkan nilai perusahaan kepada pemegang saham.
H5 : Mekanisme internal GCG berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Penerapan GCG mendorong perusahaan untuk melaksanakan kegiatan CSR yang bertujuan untuk
menciptakan citra perusahaan yang baik. Jika citra perusahaan semakin baik maka investor tentu akan memberikan
respon positif dan tentunya secara tidak langsung akan meningkatkan nilai perusahaan yang ditunjukkan dengan
meningkatnya harga saham.
H6 : Kinerja lingkungan berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang dimediasi oleh pengungkapan CSR.
Pengembangan Hipotesis
Pelaksanaan kegiatan CSR menunjukkan kinerja manajemen dalam menerapkan GCG. Semakin baik
manajemen dalam mengoperasikan perusahaan maka semakin besar pula perusahaan mengungkapkan tanggung
jawab sosialnya, sehingga investor akan memberikan respon positif sehingga akan meningkatkan harga pasar (nilai
perusahaan).
H7 : Mekanisme internal GCG berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang dimediasi oleh pengungkapan
CSR.
Metode Penelitian
Populasi penelitiannya adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BEI. Sampel penelitian dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling.
Kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
2. Perusahaan yang melakukan penilaian secara baik
3. Perusahaan yang mencatat data berturut-turut pada tahun pengamatan 2011–2017
04
Variabel dan
Pengukurannya
Analisis Regresi Linear Berganda

Ket :
Qit : Nilai perusahaan i pada t perusahaan

Nilai perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan Tobin’s Q,


dengan rumus sebagai berikut :
Ket :
Q : Nilai perusahaan
EMV : Nilai pasar ekuitas diperoleh dari harga saham pada akhir tahun
penutupan dikalikan dengan jumlah saham yang beredar pada akhir tahun.
EBV : Nilai buku ekuitas yang diperoleh dari pengurangan total aset
perusahaan dengan total kewajiban perusahaan.
D : Total nilai buku utang.
1. CSR : Corporate Social responsibility (Tanggung jawab Sosial Perusahaan)

Tanggung jawab sosial perusahaan diukur dengan menggunakan indikator Global


Reporting Initiative (GRI). Penilaian pengungkapan menggunakan variabel dummy yaitu
dengan memberikan skor “0” untuk setiap item yang tidak diungkapkan dalam laporan
tahunan perusahaan dan memberikan skor “1” untuk setiap item yang diungkapkan
(Sembiring, 2006).

Ket :
CSRIj : Indeks Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

perusahaan j
n : Total skor pengungkapan yang dilakukan perusahaan j
k : Total skor maksimum adalah 79 item pengungkapan
2. EP : Environmental Performance (Kinerja Lingkungan)
Kinerja lingkungan hidup diukur dengan peringkat pengelolaan lingkungan hidup yang biasa dikenal dengan
PROPER. Penilaian kinerja pengelolaan lingkungan hidup perusahaan dikategorikan ke dalam lima penilaian
warna (Emas, Hijau, Biru, Merah, dan Hitam) dengan skor 5–1.
3. GCG : Good Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan yang Baik)
Dalam penelitian ini, kualitas mekanisme tata kelola perusahaan (CG) diperkirakan dengan menggunakan persamaan berikut :

Ket :
BOC : Dewan Komisaris
M : Manajemen
AC : Komite Audit
I : Investor
Masing-masing fungsi diberi bobot berdasarkan kepentingannya dalam hal pengendalian tentang manajemen laba
yang bersangkutan. Setelah mengalokasikan nilai dan mendapatkan bobotnya masing-masing, maka dilakukan
perhitungan bobot nilai. Untuk memperoleh skor agregat masingmasing perusahaan dihitung nilai tertimbang
yang telah dijumlahkan.
4. Size : Firm Size (Ukuran Perusahaan)
Ukuran perusahaan diukur sebagai Log Natural dari nilai buku total aset, yang dicatat untuk menormalkan
variabel.

5. LEV : Leverage
Leverage perusahaan diukur dengan menggunakan Debt to Equity (DER)
05
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
1. CSR berpengaruh terhadap nilai perusahaan, dampak langsung GCG lebih kuat dibandingkan dampak GCG
melalui CSR.

2. CSR mempunyai pengaruh langsung terhadap nilai perusahaan, namun pengaruhnya masih lebih kecil
dibandingkan dengan mekanisme GCG internal. Jadi, CSR tidak bisa memediasi pengaruh GCG terhadap nilai
perusahaan. Di sisi lain, CSR dapat memediasi pengaruh kinerja lingkungan terhadap nilai perusahaan.

3. Kinerja lingkungan perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Meskipun demikian, untuk memenuhi
aspek kepatuhan yang ditetapkan PROPER, maka perusahaan harus mengeluarkan dana yang cukup besar,
kinerja lingkungannya dapat meningkatkan reputasi perusahaan sehingga investor memberikan respon positif.

4. Variabel size dan leverage berpengaruh langsung terhadap nilai perusahaan.


Saran
Perusahaan harus mengelola dengan baik GCG karena semakin baik sistem pengendalian perusahaan
maka nilai perusahaan akan semakin baik begitu pula sebaliknya. Perusahaan juga harus menjaga
kinerja lingkungan, karena hal ini membukti kepedulian perusahaan terhadap lingkungan dan sosial
yang diwujudkan dalam CSR dan akan direspon positif oleh pasar sehingga akan meningkatkan harga
saham (nilai perusahaan).
 Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai