Anda di halaman 1dari 28

PENGARUH CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP NILAI


PERUSAHAAN DENGAN MEKANISME
CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI
VARIABEL PEMODERASI
PENDAHULUAN
 Latar Belakang :
Melakukan praktik dan pengungkapan CSR,
perusahaan akan mendapatkan manfaat
tersendiri. Sebagainama pendapat Kotler dan Lee
(2005) dalam Solihin (2009) menyebutkan
bahwa perusahaan akan terdorong untuk
melakukan praktik dan pengungkapan CSR,
karena memperoleh beberapa manfaat seperti
peningkatan penjualan dan market share,
memperkuat brand positioning, meningkatkan
citra perusahaan, menurunkan biaya operasi,
serta meningkatkan daya tarik perusahaan di
mata investor dan analis keuangan.
Di dukung dengan teori-teori :
• Legitimasi merupakan keadaan psikologis
keberpihakan orang dan kelompok orang yang
sangat peka terhadap gejala lingkunagan
sekitarnya baik fisik maupun non fisik.
Teori O’Donovan (2002) dalam buku Nor Hadi
Legitimasi (2011:87) berpendapat legitimasi organisasi
dapat dilihat sebagai sesuatu yang diberikan
masyarakat kepada perusahaan dan sesuatu
yang diinginkan atau dicari perusahaan dari
masyarakat.

• Perusahaan tidak hanya sekedar bertanggungjawab


terhadap para pemilik (Shareholder) sebagaimana
terjadi selama ini, namun bergeser menjadi lebih
luas yaitu pada ranah sosial kemasyarakatan
Teori (stakeholder), selanjutnya disebut tanggungjawab
Stakeholder social (social responsibility). Fenomena seperti ini
terjadi, karena adanya tuntutan dari masyarakat
akibat negative externalities yang timbul serta
ketimpangan sosial yang terjadi Harahap (2002)
dalam buku Nor Hadi (2011:93)
Perumusan Masalah
• “Apakah terdapat pengaruh
antara pengungkapan CSR
dengan nilai perusahaan yang
dimoderasi oleh mekanisme
Corporate Governance?”

Tujuan Penelitian
• Sesuai dengan rumusan masalah
diatas, penelitian ini mempunyai
tujuan untuk mengetahui pengaruh
antara pengungkapan CSR dengan
nilai perusahaan yang dimoderasi
oleh mekanisme Corporate
Governance
Hipotesis

• Corporate Social Responsibility


H1 berpengaruh positif terhadap Nilai
Perusahaan

• Corporate Social Responsibility


berpengaruh positif terhadap nilai
H2 perusahaan dengan Corporate
Governance sebagai variabel
pemoderasi
beberapa variabel yang diungkapkan dalam
hipotesis penelitian, yaitu :

• Variabel independen atau bebas


Variabel dalam penelitian ini adalah
independen corporate social responsibility (CSR)

• variabel dependen atau terikat


Variabel dalam penelitian ini adalah nilai
dependen perusahaan

• Variabel pemoderasi dalam penelitian ini


Variabel adalah mekanisme corporate governance
pemoderasi yang terdiri atas jumlah komite audit,
kepemilikan manajerial, kepemilikan
institusional dan proporsi komisaris.
Kerangka Berpikir

Karakteristik Corporate Governance :


- Proporsi Dewan Komisaris
- Kepemilikan Manajerial
- Kepemilikan Institusional
- Jumlah Anggota Komite Audit

Corporate Social Responsibility NILAI


( CSR )
PERUSAHAAN
Corporate Social Responsibility

∑ X ij
CSRI =
nj
• Corporate Social Responsibility Disclosure
CSRIi
Index Perusahaan i
• Jumlah item yang diungkapkan perusahaan
nj
manufaktur j, nj = 63
Xij • dummy variabel :

1 • jika item i diungkapkan

0 • jika item i tidak diungkapkan

Dengan demikian 0 ≤ CSRIj ≤ 1


Nilai Perusahaan
(EMV + DEBT )
q=
(EBV+ DEBT )

Keterangan :
q = Nilai Perusahaan
EMV = Nilai pasar ekuitas

Diperoleh dari hasil perkalian harga saham dan


penutupan (closing price) akhir tahun dengan
jumlah saham yang beredar pada akhir tahun.

DEBT = Nilai baku dari total hutang


EBV = Nilai buku ekuitas
Corporate Governance
Aspek-aspek dalam CG meliputi :
Kepemilikan
Jumlah dewan komisaris independen
Manajerial Total anggota dewan komisaris
Kepemilikan jumlah saham pihak Institusi
Institusional Total Saham yang beredar
Proporsi Dewn
Komisaris
Jumlah dewan komisaris independen
Independen Total anggota dewan komisaris
Jumlah Komite Audit
Dasar Pemilihan Sampel
Prosedur Pengumpulan Data
• Survei pendahuluan dilakukan untuk mencari dan
mengevaluasi data apa saja yang diperlukan dalam
penelitian ini. Selain itu juga dengan melakukan
studi dokumentasi yang dilakukan dengan
Survei mengumpulkan data sekunder yang diperoleh dari
pendahuluan situs www.idx.co.id

• Studi kepustakaan dilakukan untuk mencari


literatur-literatur atau sumber-sumber berupa
artikel, jurnal, buku serta tulisan skripsi yang
Studi berhubungan dengan topik penelitian ini
kepustakaan sehingga dapat digunakan sebagai acuan atau
landasan teori dan kajian pada penelitian-
penelitian terdahulu.
Teknik Analisis

• Analisis faktor dalam


penelitian ini digunakan
sebagai alat untuk mereduksi
empat faktor pemoderasi yaitu
Analisis kepemilikan manajerial,
faktor kepemilikan institusional,
proporsi komisaris independen
dan jumlah anggota komite
audit menjadi satu faktor
yakni corporate governance.
Uji Asumsi Klasik
Pengujian regresi yang dilakukan pada persamaan
regresi akan dilakukan pengujian asumsi klasik
yang terdiri dari :

Uji Normalitas

Uji Multikolinearitas

Uji heterokedastisitas

Uji Autokorelasi
Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen dalam model regresi, maka
akan dilakukan analisis yang dapat dilihat dibawah
Berdasarkan tabel diatas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :

Y = 0,947 – 0,019 ZCSR + 0,016 |ZCSRxZCG|

Pengujian hipotesis 1 mengenai pengaruh variabel


corporate social responsibility (CSR) terhadap Nilai
Perusahaan (Tobin’s Q) diuji pada persamaan,dimana
menunjukkan nilai t = -0,961 dengan signifikansi sebesar
0,338. Hal tersebut berarti bahwa CSR tidak memiliki
pengaruh yang positif terhadap nilai perusahaan (Tobin’s
Q) karena arahnya negatif dan tingkat signifikannya lebih
dari 0,05. Dengan demikian Hipotesis 1 ditolak.
Hipotesis pertama menyatakan bahwa Corporate Social
Responsibility (CSR) bernilai negatif tetapi tidak
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Kriteria
pengujian yang digunakan untuk menerima atau menolak
hipotesis ini adalah tingkat signifikansi sebesar 0,05.
Berdasarkan hasil dan analisis regresi yang telah dilakukan,
variabel CSR menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar -
0,019 dengan tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu
sebesar 0,338 atau 33,8% (tabel 4.12). Hasil ini
menjelaskan bahwa perusahaan yang mengungkapkan CSR
yang lebih luas justru cenderung menurunkan nilai
perusahaan tetapi tidak signifikan.
Pengujian hipotesis 2 mengenai pengaruh
variabel corporate governance dalam memoderasi
pengaruh CSR terhadap nilai perusahaan (Tobin’s
Q) diuji pada variabel CSR x CG. Hasil
pengujian variabel CSR x CG menunjukkan nilai
t = -0,845 dengan signifkansi sebesar 0,399. Nilai
sig 0,399 < α (0,05). Hal ini berarti bahwa
variabel moderating memiliki pengaruh negatif
yang tidak signifikan terhadap nilai perusahaan
Ln.Tobin’s Q.
KESIMPULAN

• Pengungkapan Corporate Social Responsibility


berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap
Nilai Perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012.

• Berdasarkan hasil dan analisis regresi yang telah

1. dilakukan, variabel CSR menunjukkan nilai


koefisien regresi sebesar -0,019 dengan tingkat
signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar
0,338 atau 33,8% (tabel 4.12). Hasil ini
menjelaskan bahwa perusahaan yang
mengungkapkan CSR yang lebih luas justru
cenderung menurunkan nilai perusahaan tetapi tidak
signifikan.
• Corporate Governance sebagai variabel
pemoderasi terhadap pengaruh
Corporate Social Responsibility
terhadap nilai perusahaan berpengaruh
negatif tetapi tidak signifikan pada
perusahaan manufaktur

2. • Hasil ini menunjukkan bahwa penerapan


corporate governance yang baik dan
pengungkapan corporate social
responsibility tidak dapat meningkatkan
reputasi perusahaan. tetap berpengaruh
negatif tetapi tidak terlalu signifikan.
Berdasarkan tabel dibawah ini dapat dilihat bahwa nilai KMO
sebesar 0,5 yang berarti maka olahan kedua variabel memenuhi
syarat kecukupan analisis factor sehingga bisa dilanjutkan pada
pengolahan selanjutnya.
Uji Normalitas

Dari table uji asumsi klasik dapat dilihat bahwa tingkat


signifikansi one sample Kolmogorov-Smirnov
menunjukkan angka lebih besar dari 0,05 untuk model 1
dan 3 sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi
normal.
Uji Multikolinearitas

Dari tabel uji multikolinearitas dapat dilihat bahwa nilai


VIF untuk variabel kurang dari 10 untuk variabel dalam
model regresi 1. Disimpulkan bahwa model regresi tidak
ada multikolinieritas antar variabel independen dalam
model regresi, karena nilai VIF < 10 dan nilai tolerance >
0,1 yang artinya tidak terjadi multikolinieritas.
Uji heterokedastisitas

Dari grafik heteroskedastisitas yang dihasilkan dari


SPSS, terlihat bahwa tidak terdapat pola tertentu,
dan pola titik-titik menyebar pada grafik scatterplot
sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi
heterokedastisitas.
Uji Autokorelasi

dasar pembanding dengan uji DW dengan aturan sebagai


berikut:
1. Jika DW < dL :terjadi korelasi positif
2. Jika dL < DW < dU :tidak dpt mengambil
kesimpulan
3. Jika dU ≤ DW ≤ 4-dU :tidak ada korelasi
4. Jika 4-dU ≤ DW ≤ dL :tidak dpt mengambil
kesimpulan
5. Jika DW < 4-dU :terjadi korelasi negatif

Anda mungkin juga menyukai