Anda di halaman 1dari 42

Evaluasi Program Kesehatan Lingkungan di Puskesmas

Kelurahan Sukabumi Utara Tahun 2022


Disusun oleh:
Trias Adam (112020052)
Pembimbing: dr. Julianti Sutanto, M.Kes
Penguji I: Dr. dr. A. Aris Susanto, MS, Sp.Ok
Penguji II: dr. Diana L Tumilisar
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Komunitas

Fakultas Kedokteran Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Krida Wacana

Periode 21 November 2022 – 28 Januari 2023


Conteúdo deste modelo
Você pode excluir este slide quando terminar de editar o modelo

Para visualizar este modelo no PowerPoint com as fontes corretas, baixe e instale
Fontes
em seu computador as fontes que usamos

Recursos usados e alternativos Recursos gráficos que combinam com o estilo do modelo

Slide de agradecimento Você deve manter esse slide para nos dar os devidos créditos pelo nosso design

Cores Cores usadas neste modelo

Recursos infográficos e ícones Podem ser usados neste modelo, e seu tamanho e cores podem ser editados

Tema editável Os slides mestres podem ser editados facilmente. Clique aqui para saber como

Para mais informações: Você pode visitar nossos projetos irmãos:


SLIDESGO | BLOG | FAQS FREEPIK | FLATICON | STORYSET | WEPIK | VIDEVO
01 Pendahuluan
06 Perumusan Masalah

02 Materi dan Metode


07 Prioritas Masalah

03 Kerangka Teori
08 Penyelesaian Masalah
04 Penyajian Data

09 Penutup
05 Pembahasan Masalah
01 Pendahuluan
Latar Belakang
● Kesehatan Lingkungan adalah upaya pencegahan penyakit dan/atau gangguan
kesehatan dari faktor risiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang
sehat, baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial

● Hasil Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan penduduk yang melakukan BAB di
jamban 88,2%. Lalu BAB dibuang di jamban 20,6%, BAB ditanam ke tanah 1,9%, BAB di
sembarangan tempat 34%.

● Data Badan Pusat Statistik menyebutkan capaian akses air bersih yang layak saat ini di
Indonesia mencapai 72,55%. Angka ini masih di bawah target Sustainable Development
Goals (SDGs) yakni sebesar 100%.

● Tempat Fasilitas Umum di DKI Jakarta diketahui 4.444 yang memenuhi syarat kesehatan
atau 72,85%, angka ini menurun dibandingkan tahun 2016 yakni sebesar 76%
.
● Jumlah Tempat Pengelolaan Panganyang diperiksa sebanyak 12.352 yang memenuhi
syarat hiegene kesehatan sebanyak 6.910 atau sebesar 29,75%.
Rumusan Masalah
Direktorat Kesehatan Lingkungan - BPS: Capaian Akses Air Bersih yang layak
Kemenkes RI (2018): Cakupan sanitasi di saat ini di Indonesia mencapai 72,55%.
Indonesia menunjukkan angka 73.9%. Pengawasan kualitas air minum yang
Pada tahun 2021: STBM di Jakarta Barat 9 diawasi di Jakarta Barat yakni 395 dari total
desa dari total 56 (16.1%). 702 dengan persentase 56.3%.

Data dari Profil Kesehatan Provinsi DKI Data dari Profil Kesehatan Provinsi DKI
Jakarta tahun 2017, didapatkan TTU yang Jakarta tahun 2017, TPM memenuhi syarat
memenuhi syarat kesehatan 72,85%. hiegene kesehatan sebesar 29,75%.
TTU di Jakarta Barat yang memenuhi syarat TPM yang memenuhi syarat kesehatan di
kesehatan yakni 234 dengan persentase Jakarta Barat 1943 dengan persentase
92.9%. 70.4%.
Tujuan Umum

● Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program


Kesehatan Lingkungan di wilayah kerja Puskesmas
Kelurahan Sukabumi Utara, Jakarta Barat pada
Tahun 2022 dengan pendekatan sistem.
Tujuan Khusus
● Diketahuinya cakupan jumlah RW yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM) di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Sukabumi Utara,
Jakarta Barat Tahun 2022
● Diketahuinya cakupan Tempat Fasilitas Umum (TFU) yang telah memenuhi
Syarat Kesehatan Lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan
Sukabumi Utara, Jakarta Barat Tahun 2022
● Diketahuinya cakupan Tempat Pengelolaan Pangan (TPP) yang telah
Memenuhi Syarat Kesehatan Lingkungan di wilayah kerja Puskesmas
Kelurahan Sukabumi Utara, Jakarta Barat Tahun 2022
● Diketahuinya cakupan Akses Air Minum yang telah Memenuhi Syarat
Kesehatan Lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Sukabumi
Utara, Jakarta Barat Tahun 2022
Bagi Puskesmas yang di
Evaluasi Sasaran
● Memperoleh masukan ● Tempat Fasilitas Umum,
dari saran-saran yang Tempat Pengelolaan Pangan,
diberikan sebagai umpan Penyedia Air, dan Lingkungan
balik agar keberhasilan warga di wilayah kerja
program di periode Puskesmas Kelurahan
mendatang dapat Sukabumi Utara, Jakarta Barat
Tahun 2022
tercapai secara optimal
atau lebih baik.
Manfaat Evaluasi Program
Bagi Evaluator Bagi Perguruan Tinggi
● Melatih serta mempersiapkan diri ● Mewujudkan mahasiswa Universitas
dalam mengatur suatu program Kristen Krida Wacana sebagai
khususnya program upaya kesehatan masyarakat ilmiah dalam peran
lingkungan. sertanya dibidang kesehatan
● Mengetahui banyaknya kendala yang masyarakat.
dihadapi dalam mengambil langkah
yang harus dilakukan untuk mencapai ● Mewujudkan Universitas Kristen Krida
tujuan yang telah ditetapkan, antara Wacana sebagai universitas yang
lain perencanaan, pengorganisasian, menghasilkan dokter yang berkualitas
pelaksanaan, dan pengawasan. dan memiliki kepedulian terhadap
● Menumbuhkan minat dan kesehatan masyarakat dan kesehatan
pengetahuan mengevaluasi suatu lingkungan secara luas.
program.
Materi dan
02 Metode
Materi

● Cakupan hasil pendataan jumlah RW yang melaksanakan Sanitasi


Total Berbasis Masyarakat (STBM)
● Cakupan Tempat Fasilitas Umum (TFU) yang memenuhi Syarat
Kesehatan Lingkungan
● Cakupan Tempat Pengelolaan Pangan (TPP) yang memenuhi
Syarat Kesehatan Lingkungan
● Cakupan Akses Air Minum yang memenuhi Syarat Kesehatan
Lingkungan
Metode
● Evaluasi program ini dilaksanakan dengan pengumpulan data,
pengolahan data, analisis data, dan interpretasi data dengan
menggunakan pendekatan sistem dengan cara membandingkan
cakupan program kesehatan lingkungan di Puskesmas Kelurahan
Sukabumi Utara, Jakarta Barat Tahun 2022 terhadap tolak ukur
yang ditetapkan sehingga dapat ditemukan masalah yang ada
dari program kesehatan lingkungan di Puskesmas Kelurahan
Sukabumi Utara, Jakarta Barat.
03 Kerangka Teori
04 Penyajian Data
Sumber Data
● Data Geografis Puskesmas Kelurahan Sukabumi Utara Tahun 2022
● Data Demografi Puskesmas Kelurahan Sukabumi Utara Tahun
2022
● Laporan data dasar kesehatan lingkungan di wilayah kerja
Puskesmas Kelurahan Sukabumi Utara Tahun 2022
● Laporan bulanan pemeriksaan kesehatan lingkungan di wilayah
kerja Puskesmas Kelurahan Sukabumi utara, Jakarta Barat Tahun
2022
● Data Struktur Organisasi Puskesmas Kelurahan Sukabumi Utara
Tahun 2022
Puskesmas Kelurahan Sukabumi Utara

● Terletak di kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta


Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta,
Indonesia.

● Dengan luas tanah Luas 1,57 km²

● Jumlah RT 103 dan RW 11


Data Geografis
● Batas Wilayah:

Utara: Kelurahan Kebon Jeruk


Barat: Kelurahan Kelapa Dua Selatan
Timur: Palmerah
Selatan: Sukabumi Selatan
Data Demografis
Data Fasilitas Kesehatan

● Klinik Utama :3
● Praktek mandiri dokter umum :3
● Praktek dokter spesialis :1
● Praktek mandiri bidan :3
● Praktek mandiri dokter gigi :2
● Praktek mandiri dokter gigi spesialis :1
● Toko obat :2
● Apotik :2
Data Sarana Pendidikan

● TK : 32
● SD/MI : 10
● SMPMTs :4
● SMA/MA :1
Tenaga (Man)
Masukan (Input)
- Kepala Puskesmas : 1 orang
Koordinator Program Kesehatan Lingkungan : 1 orang
Anggota Pelaksana Program Kesehatan Lingkungan : 1 orang
Dana (Money)
Tersedia dana dari BLUD untuk melaksanakan kegiatan program kesehatan lingkungan
tetapi dialihkan untuk program COVID
Sarana (Material) Sarana Non Medis
Leaflet : Tidak Ada
Sarana Medis Flipchart : Ada
Alcohol Swab : Ada Alat Tulis : Ada
Handscoon : Ada Metaplan : Ada
Masker : Ada Form Pengambilan sampel air : Ada
Cool Box : Ada Hygrometer : Ada
Food Security Kit : Ada pH meter : Ada
Sanitarian Kit : Ada Thermometer : Ada
Rapid kit : Ada Lux meter : Ada
Instrumen Inspeksi Kesling : Ada Sound Level meter : Ada
Metode
● Inspeksi Kesehatan Lingkungan
Tempat Pengelolaan Pangan
Tempat Fasilitas Umum
Akses Sarana Air Bersih

● Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel


Sampel Air
Sampel Pangan

● Pemicuan STBM

● Penyuluhan
Proses
● Planning
Kegiatan Target (Sasaran) Frekuensi Target Pelaksanaan Lokasi

STBM 11 RW 1 kali (Bulan 10 lokasi berbeda Wilayah


Oktober) pada 11 RW Sekelurahan

Inspeksi TPP 14 lokasi 2 kali dalam sebulan Tidak ditargetkan DAMIU, Rumah
selama setahun tiap 1 kali kunjungan makan, Makanan
Jajanan, Jasa Boga

Inspeksi TFU 22 lokasi 6 kali dalam sebulan Tidak ditargetkan Sarana Pendidikan,
selama setahun tiap 1 kali kunjungan Fasilitas Pelayanan,
Tempat Ibadah

Pemeriksaan 1 sampel tiap 1 Kali (Februari) - DAMIU dan Rumah


Sampel Air DAMIU dan 7 rumah Warga
Sampel Jajan 11 sampel 1 kali (November) 2 sampel dari 15 Kantin sekolah
lokasi
Kegiatan Target (Sasaran) Frekuensi Target Lokasi
Pelaksanaan
Penyuluhan 11 depot 1 kali (Februari) 11 depot Aula Kelurahan
DAMIU

Penyuluhan 15 Sekolah 4 kali (Maret, 3 sekolah Kantin sekolah


Kantin Sehat Juli, September,
November)

Pemicuan STBM 11 RW 2 kali 30 orang dalam 11 RW di wilayah


(November, 10 lokasi kelurahan
Desember) Sukabumi Utara

Verifikasi STBM 11 RW 2 kali (Juli dan 3 hari di 3 lokasi Aula Kelurahan


Agustus)

Deklarasi STBM 11 RW 1 kali - Aula Kelurahan


(November)
● Organizing

Kepala Puskesmas Kecamatan


Dr. Parlynrap Demak Situmorang

Kepala Puskesmas Kelurahan Kepala Satuan Pelaksana UKM


drg. Afra Shafia Marzunanta,S.KM

Penganggung Jawab UKM Kepala Satuan Pelaksana Program Kesling


Novi Anggraeni Nanung

Pelaksana Program Kesling


Nur Ulfa Hasya,A.Md, KL
● Pelaksanaan (Actuating)

Kegiatan dari program kesehatan lingkungan berjalan dengan baik tetapi kunjungan ke
sekolah sempat terhenti sementara dikarenakan PPKM akibat pandemic dari Covid-19.

● Pengawasan (Controlling)

Tiap bulan diadakan 1 kali rapat di Puskesmas Kelurahan Sukabumi utara dan dipimpin oleh
Kepala Puskesmas untuk mengetahui apakah program berjalan sesuai dengan rencana.
Penilaian mengenai seluruh hasil kegiatan yang digunakan untuk menentukan program
tahun depan, diadakan 1 tahun sekali.
Output (Keluaran)
● Cakupan Jumlah RW yang melaksanakan STBM

Target:

11 (100%) RW yang menjalankan STBM


Kesimpulan: Cakupan STBM sudah mencapai target 100%
● Cakupan Tempat Fasilitas Umum yang memenuhi syarat Kesehatan
Lingkungan

● Jumlah TFU di Kelurahan Sukabumi Utara:


15 Sarana Pendidikan, 9 Fasilitas Pelayanan, 7 Tempat Ibadah = Total 32 TFU

● Target:22 (70%) TFU yang memenuhi syarat kesehatan lingkungan.


Kesimpulan: Cakupan TFU sudah melewati target sebesar 8%.
● Cakupan Tempat Pengelolaan Pangan (TPP) yang memenuhi syarat kesehatan
lingkungan

● Jumlah TPP di Kelurahan Sukabumi Utara:


11 DAMIU, 8 Rumah Makan, 5 Makanan Jajanan, 1 Jasa Boga = Total 25 TPP

● Target: 14 (55%) TPP yang memenuhi syarat kesehatan lingkungan.


Kesimpulan: Cakupan TFP sudah melewati target sebesar 21%
● Cakupan Akses Air Minum yang memenuhi syarat Kesehatan lingkungan

● Jumlah Akses Air Minum di Kelurahan Sukabumi Utara:


11 DAMIU, 10 Air Galon Rumah Warga

● Target: 14 (68%) Akses Air Minum yang memenuhi syarat akses air minum
● Besar Masalah: Target – Cakupan = 68% - 23,8% = 44,2%
● Kesimpulan: Cakupan Akses Air Minum belum mencapai target 68% dengan besar
masalah 44,2%
● Lingkungan

Fisik
Puskesmas Kelurahan Sukabumi Utara membawahi 11 RW dan 103 RT. Akses jalan dapat
dilalui oleh semua jenis kendaraan sehingga tidak mempengaruhi pelaksanaan program
secara signifikan.

Non Fisik
Kurangnya tingkat kepedulian dan pengetahuan masyarakat terhadap kebersihan
lingkungan, tempat pengelolaan pangan, serta personal hygiene.
● Umpan Balik

Adanya rapat kerja bulanan bersama Kepala Puskesmas setiap bulan melaporkan
kegiatan dari program yang telah dilaksanakan.

Adanya pencatatan dan pelaporan yang lengkap sesuai dengan waktu yang
ditentukan digunakan sebagai masukan dalam perencanaan program
kesehatan lingkungan selanjutnya
● Dampak
Dampak Langsung
Menurunnya angka morbiditas dan mortalitas penyakit yang disebabkan
oleh lingkungan. Terciptanya lingkungan Open Defication Free (ODF),
Tempat Fasilitas Umum, pengolahan makanan, serta air minum yang
memenuhi syarat kesehatan lingkungan.

Dampak Tidak Langsung


Masalah penyediaan dan pengawasan air bersih tidak lagi menjadi
permasalahan, terciptanya tempat tempat umum, pengelolaan makanan
yang sehat.
Pembahasan
05 Masalah
Masalah Menurut Variabel Keluaran
Masalah Menurut Variabel Masukan
No Variabel Tolok Ukur Pencapaian Masalah

1. Man • Tersedianya koordinator dan • Terdapat (-)


pelaksana program koordinator
kesehatan lingkungan kesehatan
• Tersedia kader yang telah lingkungan,
dilatih dan aktif • Terdapat kader (-)
terlatih untuk
membantu
kegiatan
pengawasan dan
pelaksanaan
program
kesehatan
lingkungan
No Variabel Tolok Ukur Pencapaian Masalah

2. Dana (Money) Tersedianya pembiayaan • Dana dialihkan (+)


kegiatan kesehatan lingkungan ke program
dari desa/kelurahan, kecamatan COVID-19 dari
dan kabupaten/kota baik BLUD
bersumber dari pemerintah,
swasta, dunia usaha maupun
dari swadaya masyarakat.

3. Sarana Tersedia media pendukung • Tidak tersedianya (+)


(Material) untuk melaksanakan setiap leaflet untuk
kegiatan program kesehatan membantu
lingkungan program
Kesehatan
lingkungan
No Variabel Tolok Ukur Pencapaian Masalah

4 Metode • SOP Seluruh • SOP Kesling (-)


(Method) Kegiatan Kesling tersedia

• Dilakuka pemeriksaan • Inspeksi (-)


inspeksi SAB dilakukan
sebanyak 4 kali
dalam 1 tahun.
• Dilakukan pengambilan • Hanya 1 sampel (+)
sampel air. Pengambilan yang diambil dari
sampel dilakukan minimal 1 DAMIU dan
kali pada setiap DAMIU belum
dalam setahun. Dan dilakukannya
dilakukan pemeriksaan penyuluhan
bakteriologis dan kimia. kepada DAMIU
terkait anggaran
• Penyuluhan yang dilimpahkan
terhadap ke program
pengelola/ pemilik DAMIU COVID.
agar memeriksakan sampel
air secara mandiri
No Variabel Tolok Ukur Pencapaian Masalah

4. Metode • Inspeksi sanitasi TFU dan • Dilakukan (-)


(Method) TPP (datang inspeksi sanitasi
langsung ketempat dan TFU dan TPP
melakukan Wawancara sebanyak 2-3 kali
kepada pemilik/pengelola) dalam 1 bulan
selama 1 tahun

• Pemeriksaan sampel • Tersedia rapid kit (-)


makanan yang mengandung test untuk bahan
bahan tambahan berbahaya tambahan
(Borax, makanan
Formalin,Rhodamin B, berbahaya
Methylen Yellow)
No Variabel Tolok Ukur Pencapaian Masalah

4. Metode (Method) • 11 RW sudah (-)


• Verifikasi STBM pada verifikasi dan
desa/kelurahan, ODF deklarasi STBM
desa/kelurahan, Improved dan
Perubahan Perilaku Higiene
lainnya,yang • Terdapat SOP yang (-)
dilakukan oleh petugas jelas terkait
puskesmas yang sudah verifikasi dan
mengikuti pelatihan di deklarasi STBM
kabupaten. Monitoring dan
verifikasi STBM dilakukan
minimal dua kali. Dan dilakukan
pada jumlah 100-150 KK pada 1
kelurahan tersebut.
• Pencatatan (-)
• -Pencatatan dan pelaporan dilakukan setiap
kegiatan, dan
pelaporan tiap awal
bulan kepada
kepala puskesmas

Anda mungkin juga menyukai