Edit
Edit
Pembimbing Lapangan:
dr. Widya Damayanti
Dosen Pembimbing :
dr.Hj.Farida Rusnianah,MARS
Pendahuluan
Pengukuran antropometri
oleh Kader pada Balita
Kesalahan Pengukuran
Menilai kecukupan
gizi dan
pertumbuhan balita
Analisis dan asumsi yang
Nilai skor-Z atau SD keliru
(Stunting)
Presisi, akurasi, dan
validitas data yang tidak
Angka kejadian stunting pada tepat
Balita yang tinggi
Di Kecamatan Wajak
Kerangka penelitian
Kader posyandu (populasi
sasaran)
(populasi sumber)
Sampling
Desain penelitian
Kuesioner Kuesioner
• Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
analitik dengan pendekatan cross sectional
• Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada November 2014
bertempat di Wilayah Kerja Puskesmas Wajak
Kabupaten Malang
• Sample dan sampling
– 183 responden
– Cluster random sampling
Hasil Penelitian
Pengetahuan Kader Tentang Stunting dan
Kemampuan Penegakkan Diagnosa Stunting
Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Crosstab Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 70.986a 9 .000
Kemampuan Penegakkan diagnosa stunting
Likelihood Ratio 69.612 9 .000
Tidak baik Kurang Cukup Baik Total
Pengetahuan Tidak baik Count 89 11 7 0 107 Linear-by-Linear
45.337 1 .000
Kader Tentang % of Total
Association
47.6% 5.9% 3.7% .0% 57.2%
Stunting Kurang Count N of Valid Cases 187
10 5 1 0 16
% of Total 5.3% 2.7% .5% .0% 8.6% a. 7 cells (43.8%) have expected count less than 5. The
Cukup Count 6 21 10 0 37 minimum expected count is .09.
% of Total 3.2% 11.2% 5.3% .0% 19.8%
Baik Count 10 7 9 1 27
% of Total 5.3% 3.7% 4.8% .5% 14.4%
Total Count 115 44 27 1 187
% of Total 61.5% 23.5% 14.4% .5% 100.0%
Symmetric Measures
Asymp.
a b
Value Std. Error Approx. T Approx. Sig.
Interval by Interval Pearson's R .494 .067 7.722 .000c
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation .513 .065 8.124 .000c
N of Valid Cases 187
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on normal approximation.
Pembahasan
Asymp. Sig.
Crosstab Value df (2-sided)
Kemampuan Penegakkan diagnosa stunting Pearson Chi-Square 20.572a 9 .015
Tidak baik Kurang Cukup Baik Total Likelihood Ratio 22.837 9 .007
Pengetahuan Tidak baik Count 19 5 1 0 25
Umum Tentang % of Total 10.2% 2.7% .5% .0% 13.4% Linear-by-Linear
Tumbuh Kembang 10.662 1 .001
Kurang Count 19 5 2 0 26 Association
% of Total 10.2% 2.7% 1.1% .0% 13.9% N of Valid Cases 187
Cukup Count 28 15 1 0 44
% of Total 15.0% 8.0% .5% .0% 23.5% a. 6 cells (37.5%) have expected count less than 5. The
Baik Count 49 19 23 1 92 minimum expected count is .13.
% of Total 26.2% 10.2% 12.3% .5% 49.2%
Total Count 115 44 27 1 187
% of Total 61.5% 23.5% 14.4% .5% 100.0%
Symmetric Measures
Asymp.
a b
Value Std. Error Approx. T Approx. Sig.
Interval by Interval Pearson's R .239 .062 3.354 .001c
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation .229 .068 3.196 .002c
N of Valid Cases 187
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on normal approximation.
Pembahasan
Symmetric Measures
Asymp.
a b
Value Std. Error Approx. T Approx. Sig.
Interval by Interval Pearson's R .365 .058 5.328 .000c
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation .392 .065 5.794 .000c
N of Valid Cases 187
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on normal approximation.
Pembahasan
Bagi Puskesmas
• Puskesmas hendaknya lebih aktif memberikan penyuluhan tentang Stunting:
– Pengertian Stunting
– Aktif mencari sasaran yang perlu diberikan penyuluhan tentang stunting.
– Saat posyandu, sasaran wajib membawa Buku KIA. Dan kader posyandu wajib mencatat Z
score sesuai WHO.
• Puskesmas harus mengingatkan dan menginformasikan kembali tugas kader
posyandu sebagai pelaksana dan pengelola posyandu dalam hal:
– Saat kunjungan rumah kader harus melihat dan mengecekapakah ibu sudah melaksanakan
tugas-tugas pokok kaderposyandu.
– Bila menemukan kasus gangguan tumbuh kembang pada balitaharus segera dirujuk kepada
petugas kesehatan/Puskesmas.
• Memberikan pelatihan-pelatihan yang terkait dengan peran kaderposyandu
(pelaksana dan pengelola posyandu) dengan materiterkait, sampai dengan praktik
atau skill dan ada evaluasi pascapelatihan bagi peserta pelatihan secara berkala.
Pertemuanpembinaan dan penyegaran bagi kader supaya
partisipasinyameningkat.
• Bagi Kader Posyandu
– Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dengan
mengikuti secararutin setiap pertemuan yang diadakan oleh
Puskemas.
• Lebih meningkatkan diri dalam berpartisipasi aktif dalam
program-programposyandu meliputi:
– Kunjungan rumah untuk melihat apakah ibu
sudahmelaksanakan pesan-pesan yang ditulis dalam Buku KIA
– Jika menemuan bayi atau balita dengan gangguan
tumbuhkembang hendaknya segera merujuk kepada petugas
kesehatanatau Puskesmas.
– Melakukan peran sesuai dengan tugasnya yaitu tugas persiapan
padahari sebelum buka Posyandu, tugas pada hari buka
Posyandu dan tugassetelah hari buka Posyandu.
• Dokter Keluarga :
– terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan
kedokteran yanglebih efektif.
– Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan
kedokteran yang lebihefisien.
• Bagi IPTEK Kesehatan Masyarakat
– Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, dapat
disarankan bahwa perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
mengenai hubungan karakteristik kader posyandu dengan
penegakan diagnosa stunting di wilayah Puskesmas Wajak
untuk mengetahui aspek-aspek dari kader puskesmas yang
memiliki pengaruh terhadap diagnosa stunting.