Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KASUS

BAGIAN ORAL DIAGNOSTIK


DAN KEDARURATAN DENTAL
Perikoronitis
Ade Rendy Wijaya
4251181027
Pembimbing : Indah P ., drg ., M.Kes
Perikoronitis
• Perikoronitis didefinisikan sebagai peradangan pada jaringan lunak di
sekitar mahkota gigi yang erupsi sebagian.
Klasifikasi
• Menurut Klasifikasi Penyakit Internasional, perikoronitis dapat
diklasifikasikan sebagai :
• perikoronitis akut dan
• Perikoronitis kronis.
Faktor risiko
• Adanya gigi yang belum erupsi / erupsi sebagian
• Riwayat perikoronitis sebelumnya.
• Status kebersihan mulut individu yang buruk
etiopatologi
• Tempat perikoronitis yang paling umum adalah gigi molar ketiga
rahang bawah yang impaksi atau erupsi sebagian.
• Penyebab paling umum di balik peradangan perikoronal adalah
terperangkapnya plak dan sisa makanan di antara mahkota gigi dan
flap gingiva atau operkulum di atasnya.
Patofisiologi

Gigi erupsi tidak Masuknya


Food impact Memulai peradangan
sempurna bakteri

Trauma oleh oklusi dari molar rahang


atas memperparah radang

PERIKORONITIS
Komplikasi
• Abses perikoronal
• Kesulitan menelan
• Abses peritonsiler
• selulitis
Laporan kasus
• Keluhan utama :
• Pasien datang dengan keluhan sakit di daerah gusi kiri belakang belakang
sejak 6 bulan lalu
• Anamnesa :
• Pasien datang dengan keluhan sakit di daerah kiri belakang kanan sejak 6
bulan lalu, pasien juga mengeluhkan sering sekali makanan terselip di daerah
tersebut, dan susah untuk dibersihkan, pasien juga measa sering tergigit
gusinya oleh gigi pada saat makan,
lanjutan
• Pemeriksaan Objektif :
• Terdapat gusi yang menutupi hampir 1/3 oklusal gigi 38, dan terlihat ada sisa
makanan yang terselip di daerah gerong tersebut.
• Diagnosa :
• Perikoronitis a/r gigi 38
Rencana perawatan
• Pada kunjungan pertama pasien dilakukan debridement dan aseptic
antiseptic pada gerong operculum gigi 38, dengan menggunakan
kuret gracey no 13-14,
• sebelumnya lakukan dahulu pemberian anastesi topical agar pasien
lebih merasa nyaman.
• Setelah pembersihan dengan menggunakan kuret selesai, lakukan
pembersihan dengan menggunakan spooling yang telah diisi dengan
menggunakan betadine yang di campur dengan NaCl.
Kontrol
• Setelah 1 minggu dari kunjungan pertama pasien diminta melakukan
kontrol untuk mengevaluasi proses penyembuhan.

• Gusi masih terlihat menutupi 1/3 mahkota, dan pasien masih


merasakan gusi masih sering tergigit saat mengunyah makanan.
kesimpulan
• Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan intraoral, dapat disimpulkan
diagnosis untuk pasien ini adalah perikoronitis a/r molar ketiga
mandibular sebelah kiri. Etiologi perikoronitis pada pasien ini yaitu
erupsi yang tidak sempurna. Perawatan yang diberikan pada pasien ini
adalah dengan memberikan perawatan debridemen dan OHI (Oral
Hygiene Instruction) tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan
mulut dan menyarankan untuk tidak terburu-buru saat makan. Pasien
juga diminta datang kembali untuk kontrol.
• Pada kunjungan kontrol, perikoronitis ini sudah sembuh, tidak sakit,
dan tidak ada sisa makanan yang terselip di dalam operculum pasien.
saran
• Setelah dilakukan control, ternyata operkulum pada px masih ada,
tindakan selanjutnya yang bisa dilakukan oleh drg adalah
menyarankan untuk dilakukan operkulektomi pada px agar keluhan px
sebelumnya tidak terulang
• Namun sebelumnya harus dilakukan pemeriksaan penunjang dahulu
kepada px seperti pemeriksaan radiologi untuk menunjang rencana
perawatan selanjutnya
Hatur nuhun

Anda mungkin juga menyukai