Anda di halaman 1dari 30

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN

KEMBALI AIR LIMBAH PENCUCIAN


SARANG BURUNG WALET
DI PT. M

NAMA: SAVIRA NURSARI


NIM: 200200002
PRODI: TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS SATYA NEGARA
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
PT. M merupakan perusahaan ekspor sarang burung walet yang berlokasi di
Jakarta Barat.
Proses produksi yang dilakukan di PT. M meliputi penyortiran, pencucian,
pengemasan dan pengiriman ekspor.
Pencucian yang dilakukan di PT. M menghabiskan air sebanyak 21.000
liter/hari.
Limbah dan sapuan kotor dijual kembali ke peternak walet, sedangkan untuk air
limbah pencucian belum ada proses recycle.

Gambar 1.
Pencucian selama 30 detik
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang akan diteliti pada penelitian ini adalah:

• Apa saja kandungan yang terdapat di air limbah pencucian?

• Bagaimana perancangan IPAL yang harus diterapkan di perusahaan?

• Apakah IPAL yang dirancang dapat mengefisiensi pemakaian air atau penggunaan kembali air limbah pencucian?
TUJUAN PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan terhadap analisis efisiensi atau potensi penggunaan kembali air limbah ini bertujuan
untuk:
1. Mengidentifikasi apa saja yang terdapat dalam air limbah pencucian
2. Merencanakan usaha-usaha apa saja yang dapat dilakukan untuk efisiensi pemakaian air bersih
3. Mengetahui efisiensi pemakaian air dan/atau penggunaan kembali air limbah pencucian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BURUNG
WALET
Burung walet, dikenal dengan nama ilmiah Aerodramus

fuciphagus, memanfaatkan air liur mereka untuk konstruksi

sarang mereka (Nuroini dan Nastiti, 2017).

Gambar 2.
Burung Walet
SARANG BURUNG
WALET (SBW)
Sarang burung walet ada dalam tiga tipe warna, yaitu putih,

kuning, dan merah.

Perbedaan warna pada sarang ini disebabkan oleh beberapa

faktor, seperti berapa lama proses pembuatan sarang

berlangsung dan lokasi dimana sarang tersebut dibangun (Suriya

et al, 2004).
Gambar 3.
Cetakan Sarang Burung Walet
KONSEP 5R
Re-think (berfikir ulang) adalah konsep berpikir

01 yang harus diterapkan sejak awal perencanaan


kegiatan operasional
Recycle (daur ulang) adalah usaha untuk

04
mendaur ulang limbah dengan mengolahnya
kembali ke dalam proses semula melalui
metode fisik, kimia, atau biologi.

Reduction (pengurangan) adalah langkah untuk

02 mengurangi atau meminimalkan pembentukan


limbah di sumbernya. Recovery/Reclaim (pengambilan kembali)

05 adalah langkah untuk mengambil bahan-bahan


yang masih memiliki nilai ekonomi tinggi dari
suatu limbah dan mengembalikannya ke dalam
proses produksi, dengan atau tanpa perlakuan
Reuse (penggunaan kembali) adalah prinsip fisik, kimia, atau biologi

03 yang memungkinkan limbah digunakan


kembali tanpa perlakuan fisik, kimia, atau
biologi.
Reverse Osmosis

Reverse Osmosis (RO) adalah metode pemisahan berbasis tekanan yang menggunakan membran semipermeabel

dan prinsip penyaringan aliran silang. Membran RO menyaring semua garam dan molekul anorganik, serta molekul

organik dengan berat molekul lebih dari 100. Oleh karena itu, proses ini sangat efektif dalam menghilangkan

kontaminan seperti pirogen, endotoksin, insektisida, dan pestisida (DuPont, 2022).


Reverse Osmosis

Prinsip dasar RO melibatkan membran semipermeabel untuk membagi dua larutan dengan konsentrasi yang

berbeda. Dalam kondisi ini, larutan dengan konsentrasi rendah akan berdifusi menuju larutan dengan konsentrasi

tinggi melalui membran semipermeabel, sehingga mencapai keseimbangan konsentrasi.


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Waktu dan Tempat Penelitian

• Waktu pelaksanaan penelitian antara bulan Oktober sampai


dengan Desember 2023.
• Tempat: produksi pemrosesan sarang burung walet yang
01 terletak di Jakarta Barat dan untuk Analisis sampel air limbah
dilakukan di Laboratorium Universitas Satya Negara
Indonesia, dan PT. KehatiLab Indonesia.

Gambar 4.
Tempat Proses Pencucian SBW
02 Data Penelitian

Data primer yang dikumpulkan meliputi banyaknya pemakaian


air bersih dalam sehari dan kualitas air limbah.

Data Sekunder yang digunakan yaitu data kualitas air limbah,


perbandingan antara kualitas air limbah di perusahaan dan baku
mutu air limbah, dan perencanaan yang sesuai dengan hasil
kualitas air limbah.
Gambar 5.
Kerangka Penelitian
03 TEKNIK PENGUMPULAN
Teknik pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan data
primer:
DATA
• parameter-parameter dalam air • data yang dibutuhkan data
cucian sarang burung walet debit air baku yang dipakai,
dibutuhkan sebagai acuan dan jumlah efluen air limbah
untuk proses perencanaan yang dihasilkan perhari
selanjutnya

KUALITAS KUANTITAS

METODE
KONTINUITAS
SAMPLING
• durasi pengambilan data • metode sampling dilakukan
dilakukan selama satu bulan, dengan cara menampung air
yaitu 26 hari kerja, dan jumlah cucian sarang burung walet,
pemakaian air yang dipakai yang kemudian diuji sesuai
perbulan. dengan parameter yang berlaku
BAKU MUTU
PERMEN LH NO.5 TAHUN 2014
04
TEKNIK PENGOLAHAN DATA
Data sekunder dan primer yang telah diperoleh berdasarkan
hasil pengukuran, dilakukan pengolahan data dengan tahapan:
1. Membandingkan parameter-parameter air limbah dengan
baku mutu air limbah dan membandingkannya dengan hasil
uji air baku RO.
2. Menghitung pemakaian air bersih perhari, (pemakaian
21.000 l/hari)
3. Menghitung efluen air limbah yang dihasilkan perhari.

4. Mendesain sistem instalasi pengolahan air limbah yang


tepat
PERENCANAAN
PENELITIAN NOVEMBER
BULAN
DESEMBER
RENCANA OKTOBER JANUARI FEBRUARI
NO.
KEGIATAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Penyusunan Proposal

2. Seminar
Penelitian/
3.
Pengambilan Data
4. Analisa Data

5. Skripsi

6. Sidang

7. Revisi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
01 Penggunaan Air Bersih pada Proses
Pencucian
Produksi

Proses pencucian sarang burung walet di CCP1 memerlukan air dalam Kebutuhan sarang Kebutuhan air/hari
Proses
air/proses (liter) walet/hari (liter)
jumlah besar. Pada proses pencucian CCP1, air digunakan untuk penurunan
(keping)
kadar nitrit, dan pembersihan sarang walet dari kotoran-kotoran yang masih
menempel pada bagian daging sarang burung walet.
Pencucian

(CCP 1) selama 30 6 3.500 21.000

detik

Tabel 1.
Kebutuhan Air Proses Produksi
Gambar 6.
Neraca Air Eksisting
Gambar 7.
Hasil Uji Air RO dan Air Limbah Pencucian
02 Proses Daur Ulang Air Limbah

Menurut Yudo & Hernaningsih tahun 2010, beberapa opsi


teknologi untuk mendaur ulang air limbah mencakup
penggunaan penyaringan (filter), penyaringan yang
diperkuat dengan ultrafiltrasi (UF), dan penyaringan UF
yang didukung oleh RO.
PT. M menggunakan teknologi RO dengan memanfaatkan air limbah
pencucian yang rencananya akan ditampung di dalam tandon pembuangan
yang kemudian dialirkan kembali ke UF dan mesin RO. Teknologi RO
memiliki standar yang harus dipenuhi sebelum air dapat diproses pada
teknologi RO.
Gambar 8.
Neraca Air Daur Ulang
03 Efisiensi Penggunaan Air

Total Inlet RO Reject RO Hasil RO


Semua parameter memenuhi standar baku mutu yang telah ditetapkan. Dari segi Bulan
(m3/bulan) (m3/bulan) (m3/bulan)

lingkungan, tidak adanya dampak negatif yang ditimbulkan akibat penggunaan Oktober 1231,1 492,44 738,66

unit RO karena limbah air reject yang dihasilkan akan langsung dibuang ke November 1235 494 741

badan air (Febrica Ervina et al., 2023). Desember 1245,4 498,16 747,24

Perbandingan hasil RO dan air reject berkisar 60%:40%.


Tabel 2.
Debit Air Hasil Reverse Osmosis
Bulan Total Biaya Air WTP Harga Air WTP/m3

Oktober 36.933.000 30.000

November 37.050.000 30.000

Desember 37.362.000 30.000

Tabel 3.
Harga Air WTP Eksisting Daur Ulang
Keterangan
Skenario 1 Skenario 2

Biaya pemasangan dan biaya


UF - Rp 12.678.400
aksesoris UF

Biaya Air Rp 37.362.000 Rp 24.065.820 -

Biaya penggantian filter


RO Rp 6.400.000 Rp 6.400.000
setiap 3 bulan sekali

Total Biaya per Bulan Rp 43.762.000 Rp 39.521.820 -


Total Biaya per Tahun Rp 473.944.000 Rp 327.068.240 -

Tabel 4.
Harga Perbandingan Eksisting dan Daur Ulang
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh efisiensi
perbandingan antara melakukan recycle pada air limbah,
dengan perancangan menggunakan UF dan RO.
Efisiensi yang dihasilkan sebesar 35,59 %.

Hal ini ditunjukkan bahwasanya dengan pemanfaatan hasil air limbah


pencucian sarang burung walet dengan perencanaan yang sudah
direncanakan dan diperhitungkan, maka dalam satu tahun perusahaan
mendapatkan efisiensi pengeluaran untuk pemenuhan kebutuhan air
bersih mencapai Rp 146.875.760.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
01 KESIMPULAN
2. Perencanaan atau usaha yang didapat penulis untuk efisiensi pemakaian
air atau penggunaan kembali air limbah pencucian yaitu dengan membuat
perhitungan berdasarkan neraca air, dimana air limbah ditampung di
1. Hasil air limbah pencucian sarang burung walet atau CCP1
dalam tandon, kemudian diproses dengan UF dan RO
telah diuji sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
Nomor 5 Tahun 2014 Lampiran 47 Tentang Baku Mutu Air
Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan yang Belum Memiliki
Baku Mutu Air Limbah yang Ditetapkan, dan menunjukkan
bahwa air limbah yang dihasilkan oleh PT. M masih memenuhi
baku mutu yang dipersyaratkan.

3. Efisiensi pemakaian air dan/atau penggunaan kembali air limbah


pencucian sebesar 35,59 %, dan dalam satu tahun dapat mengefisiensi
pengeluaran mencapai
Rp 146.875.760,-
02 SARAN

1. Air reject RO yang dihasilkan dialirkan langsung ke badan air, 2. Batasan masalah pada penelitian ini di pencucian kedua (CCP1),
disarankan dipakai atau dimanfaatkan kembali untuk kegiatan sedangkan pencucian yang ada di perusahaan ini meliputi pencucian satu
domestik, agar efisiensi yang dihasilkan semakin besar. dan pencucian kedua (CCP1), disarankan untuk mendaur ulang kembali
air limbah pencucian satu, untuk meningkatkan nilai efisiensi dan juga
efisiensi pengeluaran terhadap air bersih.
Thank
you!
By Claudia Alves

Anda mungkin juga menyukai