Anda di halaman 1dari 12

Revitalisasi Rempah dan

"Balian Usadha"
Bingkai Dekonstruksi Bali Sebagai
Destinasi Wisata Kesehatan Dunia

Tugas Diskursus Keindonesiaan


SRI UTAMI
Indonesia Bangsa yang kaya akan local genius, sesuatu
yang merupakan kekayaan baik bersifat filosofis,
materil an spiritual yang berdasar pada kearifan lokal.
Salah satu lokal genius yang dimiliki oleh masyarakat
Bali adalah Usadha.
Yakni Penyembuhan tradisional yang sudah turun
Pendahuluan temurun pada masyarakat Bali yang identic dengan
penggunaan beberapapa jenis rempah yang memiliki
khasiat menyembuhkan/meringankan gejala penyakit
secara holistic.
Sayangnya perkembangan usadha Bali dan
pemanfaatan rempah masih belum memiliki nama
sekelas Ayurveda dari India, ataupun sistem
pengobatan holistic dari Tingkok ataupun Pengobatan
tradisional Timur Tengah yang mulai mendunia
Local Genius
Quaritch Wales :
"kemampuan kebudayaan setempat dalam menghadapi
pengaruh kebudayaan asing pada waktu kedua
kebudayaan itu berhubungan. Akibatnya terjadilah suatu

Definisi
proses akulturasi, di mana kebudayaan setempat
menerima pengaruh kebudayaan asing".
.

Belajar dari pandemi covid 19 yang melanda sejak 2019- 2021,


kesehatan menjadi ujung tombak sendi kehidupan
masyarakat. Menjaga kondisi kesehatan pasca covid
melalui upaya mempertahankan kearifan local usada

Identifikasi Masalah
rempah dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini terbukti saat
puncak pandemi melanda dunia, Bali justru menjadi zona
hijau. Hal itu tidak lepas dari peran local genius sekaligus
nilai kebudayaan masyarakat Bali yang tidak bisa
dipandang sebelah mata

Upaya lokalitas Balian Usadha dalam memanfaatkan potensi


rempah Bali agar naik kelas dan memiliki ruang di bidang
kesehatan yang siap mendunia tentunya dengan didukung
oleh perangkat lokal termasuk payung hukum dan upaya
diplomasi budaya untuk terus menerus mengenalkannya.
Rencana Pemerintah Pusat Menjadikan Bali sebagai
Destinasi Kesehatan Dunia sejalan dengan peraturan
daerah No. 6 th 2020 sekaligus Pergub No. 55 tahun
2019 tentang pelayanan kesehatan tradisional Bali.
Upaya lokalitas Balian Usadha naik kelas melalui
dua payung hukum dan rencana menjadikan Bali
sebagai destinasi wisata kesehatan dunia harus
Identifikasi Masalah berkolaborasi dengan upaya diplomasi Budaya Jalur
Rempah,

Tanaman rempah menurut fungsi dan kegunaannya


sangat potensial berkembang untuk mendukung
perekonomian keluarga, wilayah, dan negara. Bahkan
Indonesia dijuluki sebagai the “Mother of Spices” (Ibu
Rempah) karena keunggulan geografisnya. (Arman
Sulaiman, Andi :2008)
Rencana penelitian ini menggunakan metode kualitatif
dengan analisis kritis berdasarkan teori deskonstruksi
sosial Derrida,
Teknis Penelitian Observasi , Live in, FGD dan Wawancara
Mendalam

Rencana Locus Penelitian di Kab. Bangli, ALternatif di Ubud


Gianyar dan KEK sanur Denpasar lokasi dibangunya RS

Penelitian Internasional BUMN


kenapa Bangli?
dalam kesejarahhnya Bangli menjadi daerah penghasil
rempah dan salah satu peradaban tertua di Bali
kenapa Ubud- Gianyar, karena terkenal dengan Baliannya
kenapa KEK Sanur karena disana tengah disiapkan RS
kesehatan bertaraf internasional.
Penulisan ini ini dilandaskan pada Teori Dekonstruksi
Derrida dimana terkait Balian Usadha yang selama ini
dipandang kekunoan justru memiliki potensi nilai
global. Dimana justru banyak wisatawan asing percaya
dengan Balian untuk memberikan penyembuhan
holistik.
Kemunculan sosok Balian dalam FIlm Eat Pray Love
menjadi peluang sekaligus Tantangan para Balian untuk
mendekonstrrukti posisi sosial budaya

Dekonstruksi Makna Bali Bahwa dibalik stigma klenik –mistis nyatanya justru
banyak dipercaya oleh masyarakat Barat untuk
an memberikan solusi pemulihan lahir batin, mental
spiritual atau yang dikenal dengan istilah kesehatan
holistik
Bahwa Jalur rempah dinilai hanyalah simbol dan
jejak sejarah yang hanya bisa menjadi wisata
napak tilas kejayaan neo-kolonialisme,. Rempah
Bukan juga untuk sekedar di museumkan,
melainkan dikenalkan sebagai potensi lokal
genius yang bisa dikawin silangkan tidak saja
dengan kuliner, melainkan juga dengan terapi
kesehatan holistik.
Namun dengan adanya diplomasi budaya yang
menjadikan local genius berdasarkan kearifan
Dekonstruksi lokal bidang kesehatan dalam hal ini Balian
Rempah Usaha , maka diplomasi budaya jalur rempah
memberi manfaat dan menawarkan solusi
kesehatan holistik bagi dunia di masa yang akan
datang.
Selama ini diplomasi budaya lebih banyak
menyajian atraksi kesenian berupa tarian ,
nyanyian ,atau musik. Pemaknaan budaya
masih sebatas pertunjukan, maka
dekonstruksi makna terhadap Diplomasi
harus dirubah dengan locus Local genius
yang memiliki dampak aksiologis yang
lebih luas. Seperti misalnya melalui
Dekonstruksi Bali Sebagai Destinasi Kesehatan Dunia kegiatan Balian Usadha dalam membantu
menciptakan keseimbangan mental
spiritual sebagai konsep kesehatan holistik
REvitalisasi Rempah dan Balian Usadha

Gastro-diplomacy : Menu makanan berbumbu


Rempah yang berkhasiat
Bali dengan Base Genep dan Base Gede dll
di Jawa dikenal dengan Jamu, di Bali terdapat
Loloh, Boreh dll
Globalizing Balian Usadha Sebagai
Destinasi Wisata Kesehatan Dunia

local Genius Bidang


Kesehatan tradisonal dengan
memaksimalkan Potensi Balian Usaha
dan rempah Bali melalui para Balian yang
siap memberi layanan kesehatan holistik
saat Bali dicanangkan menjadi Destinasi
Wisata Kesehatan Dunia
Nala, Ngurah. 1993. Usada Bali ,Denpasar: Upada Sastra.
Sulaiman Arman, Andi 2018, Membangkitkan Kejayaan Rempah Nusantara Jakarta :Kementerian
Pertanian RI
Majalah online Indonesiana – Kilau budaya Indonesia Vol 9: 2020
Laporan Jurnalistik Kompas, Jalur Rempah Nusantara, 2019
Kaplan, David dan Robert A. Manners. 2002. Teori Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Niswati Utami, Tri dan Agustina Harahap, Reni.2019.Sosioantropologi Kesehatan Jakarta :
Prenadamedia

Referensi Creswell, John W. 2012. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Denzin & Lincoln (1994, 2000, 2005, 2011) dalam karya The SAGE Handbook of Qualitative
Research. Dikutip oleh John W. Creswell (2013, hlm 58. Edisi ke-3, cet. 1) dalam buku yang berjudul
“Penelitian Kualitatif dan Desain Penelitian Riset”. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Arikunto, Suharsimi (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi V. Jakarta :
PT. Rineka Cipta
Sutrisno, Hadi. (2003 : 106). Metodologi Research. Jilid 1, 2, UGM. Sebagaimana dikutip oleh
Sugiyono dalam bukunya yang berjudul “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D”. CV.
Alfabeta, Bandung 2013
Bangli dalam Angka 2022, Bps.go.id
Jurnal dan penelitian terdahulu (terlampir dalam Tinjauan Pustaka)

Anda mungkin juga menyukai