Anda di halaman 1dari 20

HORMON AUKSIN

Dipresentasikan Oleh:

Fermatasari 2206203010009
Frida Fadwa 2206203010004
Putri Dista Ananda 2206203010006
01 Pendahuluan
Pendahuluan
• Kata auksin diperkenalkan pertama kali oleh Fritz Went pada tahun 1926
diadopsi dari kata Auxein dalam bahasa Yunani yang berarti tumbuh.
• Hormon auksin adalah salah satu jenis hormon tumbuhan yang memiliki
peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
• Hormon auksin paling umum yang ditemukan dalam tumbuhan adalah
asam indol-3-asetat (IAA), meskipun ada beberapa turunan auksin
lainnya.
• Auksin dapat ditemukan pada daerah maristematik seperti ujung
batang, ujung akar, kuncup bunga (pada saat pembentukan bunga), dan
di embrio biji.
Biosintesis
Hormon Auksin 02
Biosintesis Auksin
• Biosintesis merupakan proses terbentuknya hormon melalui perubahan
bahan dasar (prekursor) menjadi senyawa intermediet (senyawa
antara), dan terakhir menjadi hormon (senyawa kompleks).
• Secara garis besar terdapat dua mekanisme dalam biosintesis IAA.
Kedua mekanisme tersebut berupa penghilangan gugus amino dan
gugus karboksil pada cincin samping triptofan.
Biosintesis
Auksin
Biosintesis
Auksin
Pengangkutan
03 Hormon Auksin
Pengangkutan Hormon Auksin
• Pada prinsipnya, hormon yang dihasilkan oleh tumbuhan akan diangkut
atau ditranslokasikan ke bagian lain.
• Secara garis besar, hormon pada tumbuhan ditranspor melalui 2 cara
yaitu basipetal dan akropetal.
• Basipetal yaitu pengangkutan hormon dari atas (pucuk) ke bagian
bawah. Cara ini bersifat polar atau memerlukan energi yang berasal dari
metabolisme.
• Akropetal yaitu pengangkutan hormon dari bagian bawah ke bagian atas
dan tidak memerlukan energi (non metabolik).
Peranan
Hormon Auksin 04
Pada Tingkat Sel

Pada tingkat sel, auksin penting bagi pertumbuhan sel


dengan mempengaruhi baik pembelahan maupun
pemanjangan sel. Tergantung pada jaringan tertentu,
auksin dapat mendorong pemanjangan aksis (seperti
pada pucuk), pembesaran lateral (seperti pada
pembengkakan akar), atau pembesaran kearah yang
sama/parenkim (isodiametric expansion)
seperti pada pertumbuhan buah.
Pada Tingkat Organ

Petumbuhan dan pembelahan sel tanaman secara bersama-sama akan


berakibat pada pertumbuhan jaringan, dan pertumbuhan jaringan tertentu
akan berkontribusi terhadap berkembangnya organ tanaman. Pertumbuhan
sel akan menentukan ukuran tanaman, namun demikian
ketidakseimbangan laju pertumbuhan secara spesifik dapat menghasilkan
pembengkokan, perputaran dan arah yang tidak normal, sebagai contoh
batang berbelok ke arah cahaya (fototropisme), dan pertumbuhan akar
sebagai respons terhadap graviatsi (gravitropisme) dan tropisme yang
lainnya.
Cara auksin merangsang pertumbuhan jaringan
tanaman:

Memacu Proses ● Memicu terjadinya sekresi ion H+ dari sel


melalui dinding sel
Pertumbuhan ● Mempengaruhi reaksi metabolisme protein
dengan cara mempengaruhi metabolisme
RNA
● Memacu dominansi apikal
● Memacu pertumbuhan akar
Menghambat Pembentukan Tunas Lateral
• Pertumbuhan tunas apical akan menghambat pertumbuhan tunas lateral
sebab tunas apical akan menumbuhkan daun.
• Adanya zat penghambat di daun muda menyebabkan terjadinya
dominansi apical.
• Keterkaitan antara auksin dan dominansi apical pertama kali dibuktikan
oleh Skoog dan Thaimann.
• Berdasarkan percobaannya, diketahui bahwa auksin yang berada di
bagian pucuk tanaman bertindak sebagai penghambat munculnya tunas
di ketiak daun.
Dominansi Apical
• Prinsip penting dari organisasi tanaman berdasarkan pada distribusi auksin
adalah fenomena dominansi apikal, dimana auksin yang dihasilkan oleh
tunas apikal (pucuk) menyebar ke arah bawah dan menghambat
perkembangan tunas lateral (samping) sehingga tunas samping tidak
menyaingi tunas pucuk dalam kebutuhan cahaya dan hara.

• Pembuangan tunas apikal dan hormon auksin akan mendorong pembentukan


tunas lateral yang semula dorman (berhenti tumbuh). Tunas antara tangkai
daun dan batang akan menghasilkan pucuk baru untuk bersaing menjadi
pemenang pertumbuhan.
● Auksin dapat memicu pembentukan akar
pada batang tanaman.
Membentuk ● Kemampuan auksin dalam membentuk akar

Akar adventif dan akar lateral menyebabkan auksin


banyak dikomersialkan di bidang pertanian
Adventif terutama dalam hal perbanyakan tanaman
dengan metode stek.
Merangsang Pembentukan Xilem dan Floem
oleh Kambium
• Auksin bekerja sama dengan hormon giberelin dalam memicu
pertumbuhan jaringan pembuluh dan mendorong terjadinya
pembelahan sel pada kambium pembuluh yang menyebabkan diameter
batang bertambah.

Menghambat Rontoknya Buah & Merangsang Absisi


• Auksin dapat menghambat rontoknya buah dan merangsang
pengguguran daun karena auksin pada tanaman dapat bereaksi
menghasilkan senyawa-senyawa inhibitor, salah satunya etilen.
Auksin berperan dalam gerak tumbuhan,
contohnya:

● Fototropisme

Gerak ● Geotropisme

Hidrotropisme
Tumbuhan ●

Adanya perbedaan konsentrasi auksin pada salah


satu sisi pucuk atau akar akan menyebabkan
perbedaan laju pertumbuhan sehingga
menyebabkan pembengkokan pucuk atau akar.
Terima Kasih!
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai