Ni Kadek Putri Mahyun Gayatri (211085) Ni Kadek Sukimi (211117) Ni Kadek Rani Aprilianti (211107) Ni putu Sri Indah Lestari (211079) Ni Kadek Widiani (211109) FILSAFAT ILMU : KONSEP ETIKA DALAM FILSAFAT ILMU Dosen Pembimbing I Gede Sugiarka, S.Pd.,M.Pd.
Pengertian Etika
Peran Etika dalam Filsafat Ilmu
Etika: Konsep dan Dasar Teori
PENGERTIAN ETIKA Etika berasal dari bahasa Yunani dengan nama ethos, identik dengan moral ataumoralitas. Moral atau moralitas diterapkan untuk menilai baik atau buruk dan benar atau salah terhadap perbuatan ataupun tindakan yang dilakukan (Alamsyahbana & dkk, 2023). Etika merupakan cabang penting dalam bidang filsafat yang secara khusus mempertimbangkan konsep-konsep moral, nilai, kewajiban, hak, dan kebijaksanaan moral. Ini melibatkan pertimbangan tentang apa yang dianggap baik dan benar dalam perilaku manusia, serta bagaimana kita seharusnya bertindak terhadap satu sama lain dan terhadap lingkungan kita. PERAN ETIKA DALAM FILSAFAT ILMU Peran etika dalam filsafat ilmu sangatlah penting karena mengatur perilaku dan praktik para ilmuwan dalam mengeksplorasi, mengembangkan, dan menyebarkan pengetahuan. Dalam konteks ini, etika berfungsi sebagai kerangka kerja yang membimbing tindakan ilmiah dengan prinsip-prinsip moral yang bertanggung jawab. Etika membantu dalam menetapkan standar-standar moral yang harus diikuti oleh para peneliti, memastikan bahwa penelitian dilakukan dengan integritas dan kejujuran, serta melindungi subjek penelitian dari kerugian atau eksploitasi. PERAN ETIKA DALAM FILSAFAT ILMU Dengan demikian, peran etika dalam filsafat ilmu tidak hanya mencakup aspek moral dari penelitian ilmiah, tetapi juga melibatkan pertimbangan yang mendalam tentang nilai-nilai, keadilan, dan tanggung jawab sosial dalam praktik ilmiah. Mengatur Praktik Ilmiah Mengatasi Tantangan Moral Memastikan Keadilan dan Kesetaraan Pemikiran Kritis Terhadap Kemajuan Ilmiah Mengatur Praktik Ilmiah
Etika memiliki peran yang penting dalam
mengatur praktik ilmiah. Prinsip-prinsip etika seperti kejujuran, transparansi, dan integritas menjadi landasan bagi penelitian ilmiah yang berkualitas. Misalnya, dalam penelitian, peneliti diharapkan untuk melaporkan data dengan jujur tanpa manipulasi. Etika juga mengatur bagaimana hasil penelitian disampaikan kepada public atau peer-review, sehingga informasi yang disampaikan dapat dipercaya. Mengatasi Tantangan Moral
Dalam proses penelitian dan pengembangan
ilmiah, sering kali muncul tantangan moral seperti dilemma antara kepentingan individu dan kepentingan kolektif, atau antara kepentingan ekonomi dan kebaikan sosial. Etika membantu ilmuwan untuk menavigasi tantangan ini dengan mempertimbangkan nilai-nilai moral dalam mengambil keputusan. Misalnya, dalam uji klinis obat-obatan, etika membantu memastikan bahwa partisipan uji coba tidak diabaikan hak-haknya, dan bahwa manfaat dari penelitian tersebut sebanding dengan risiko yang diambil. Memastikan Keadilan dan Kesetaraan
Etika ilmiah juga berperan dalam memastikan
keadilan dan kesetaraan dalam akses dan manfaat dari penelitian ilmiah. Hal ini termasuk dalam memilih subjek penelitian, distribusi dana penelitian, dan pemilihan topik penelitian yang berdampak positif bagi banyak orang. Etika juga mengingatkan ilmuwan untuk menghindari diskriminasi dalam penelitian dan menyediakan akses yang setara bagi semua orang tanpa memandang latar belakang atau identitas mereka. Pemikiran Kritis Terhadap Kemajuan Ilmiah
Etika juga mendorong pemikiran kritis terhadap
kemajuan ilmiah. Dengan etika, ilmuwan diingatkan untuk tidak hanya bertujuan mencapai kemajuan ilmiah tanpa pertimbangan etika, tetapi juga mempertimbangkan implikasi sosial, lingkungan, dan moral dari penemuan-penemuan mereka. Misalnya, ketika mengembangkan teknologi baru, ilmuwan perlu memikirkan bagaimana teknologi tersebut akan mempengaruhi masyarakat dan lingkungan, serta bagaimana mengurangi dampak negatifnya. ETIKA : KONSEP DAN DASAR TEORI Etika adalah studi tentang apa yang dianggap benar atau salah dalam perilaku manusia. Ini melibatkan penilaian tentang kebaikan, keburukan, kewajiban, dan nilai-nilai yang mendasari tindakan manusia. Etika membahas pertanyaan-pertanyaan moral tentang bagaimana manusia seharusnya bertindak dan mengambil keputusan • Etika Normatif vs. Etika Deskriptif • Teori-teori Etika Utama Etika Normatif vs. Etika Deskriptif 1. Etika Normatif: Merupakan cabang dari etika yang mencoba menetapkan standar moral atau norma-norma moral yang seharusnya dipatuhi oleh individu atau masyarakat. Ini berkaitan dengan pertanyaan tentang apa yang harus dilakukan atau bagaimana seharusnya bertindak dalam situasi tertentu. Contoh: "Seorang dokter seharusnya memberikan perawatan yang terbaik kepada pasiennya." 2. Etika Deskriptif: Lebih berfokus pada deskripsi atau penjelasan tentang bagaimana orang sebenarnya membuat keputusan moral dan bagaimana mereka memandang moralitas. Ini mencakup studi tentang nilai- nilai yang dianut oleh individu atau masyarakat tanpa membuat penilaian apakah nilai-nilai tersebut benar atau salah. Contoh: "Banyak orang menganggap mencuri adalah salah." Teori-teori Etika Utama
Terdapat beberapa teori utama dalam studi etika yang
memberikan kerangka kerja untuk memahami dasar-dasar moral dan bagaimana kita seharusnya bertindak. Berikut adalah beberapa di antaranya: 1. Konsekuensialisme: Merupakan teori yang mengatakan bahwa moralitas dari suatu tindakan tergantung pada konsekuensinya. Artinya, tindakan dianggap benar jika menghasilkan akibat yang baik atau kebaikan yang maksimal. Salah satu bentuk konsekuensialisme yang terkenal adalah Utilitarianisme, yang mengutamakan pencapaian kebahagiaan atau kesejahteraan yang maksimal untuk jumlah yang maksimal orang 2. Deontologi: Berlawanan dengan konsekuensialisme, deontologi menekankan bahwa tindakan itu sendiri memiliki nilai moral tertentu, terlepas dari akibatnya. Ini berfokus pada kewajiban dan prinsip moral yang universal. Misalnya, menurut deontologi, mengatakan kebohongan itu salah, bahkan jika itu menghasilkan 3. Etika Kebajikan (Virtue Ethics): Teori ini berfokus pada karakter dan moralitas individu, bukan pada tindakan atau konsekuensinya. Etika kebajikan menekankan pengembangan karakter yang baik dan moral yang luhur. Contohnya, istilah "kebajikan" mengacu pada sifat-sifat seperti keberanian, kejujuran, dan belas kasih, yang dianggap penting untuk kehidupan moral yang baik. 4. Etika Kontraktualisme (Contractualism): Teori ini berfokus pada ide bahwa prinsip-prinsip moral dapat diterima oleh semua orang dalam situasi ideal di mana mereka bekerja sama dalam mencapai kesepakatan moral. Prinsip-prinsip ini kemudian dianggap sebagai dasar moral yang objektif. 5. Etika Keadilan (Justice Ethics): Etika keadilan menekankan pada kesetaraan, keadilan, dan distribusi yang adil dalam masyarakat. Ini mencakup prinsip-prinsip seperti keadilan sosial, hak asasi manusia, dan kewajiban sosial. TERIMA KASIH
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita