Anda di halaman 1dari 15

PENGAMALAN

PANCASILA
KELOMPOK 5
DOSEN PENGAMPU : Rohman,M.Pd

kelompok 5

Hurin forestya (2213453058)


Iga Dwi Septiani (2213453059)
Ilmaatul himamiyah (2213453060)
Dwi Piktoria (2213453061)
kaffata Samudra a (2213453062)
Marina Safitri (2213453063)
Meyda maulita (2213453064)
Margareta lourenza (2213453096)
DAFTAR ISI

JENIS-JENIS
01 PENGANTAR 02 PEDOMAN,PENGHAYATAN
DAN PENGAMALAN
PANCASILA

HUBUNGAN
PENGAMALAN ANALISIS MASALAH
03 PANCASILA YANG 04 DALAM PENGAMALAN
OBJEKTIF DAN PANCASILA
SUBJEKTIF
PENGANTAR
Pancasila sebagai Dasar Filsafat Negara, Pandangan Hidup Bangsa sebagai Filsafat Bangsa, sebagai Ideologi Bangsa
dan Negara Indonesia dan fungsi lainnya, dalam realisasi (pengalamannya) memiliki konsekuensi yang berbeda-beda
tergantung pada konteksnya. Sebagaimana telah dipahami dari nilai-nilai yang ada dalam kehidupan secara nyata
bangsa Indonesia (local wisdom), yang berupa nilai-nilai adat-istiadat, kebudayaan serta nilai-nilai agama yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri belum membentuk negara. Dalam pengertian inilah maka kausa materialis
Pancasila pada hakikatnya adalah bangsa Indonesia.
Oleh karena itu berdasar pengertian tersebut, maka realisasi serta pengamalan Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari secara nyata merupakan suatu keharusan baik secara moral maupun secara hukum. Dalam
merealisasikan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, juga harus didasarkan pada pengetahuan tentang Pancasila
yang benar. Dengan lain perkataan bahwa jikalau seseorang sama sekali tidak memiliki pengetahuan tentang sila-
sila Pancasila, atau bahkan sila-sila saja tidak hafal, maka mustahil dapat mengamalkan serta merealisasikan
Pancasila. Aktualisasi Pancasila dapat dibedakan atas dua macam yaitu aktualisasi Pancasila Subjektif yaitu
realisasi pada setiap individu, dan aktualisasi Objektif yaitu realisasi dalam segala aspek penyelenggaraan
kenegaraan dan hukum.
Secara terminologi, Pancasila
digunakan oleh Bung Karno sejak
sidang BPUPKI pada 1 Juni 1945
untuk memberi nama pada lima prinsip
dasar negara.1 Eksistensi Pancasila
tidak dapat dipisahkan dari situasi
menjelang lahirnya negara Indonesia
Secara etimologi dalam bahasa Sansekerta merdeka pada 17 Agustus 1945. Setelah
(Bahasa Brahmana India), Pancasila berasal mengalami pergulatan pemikiran, para
dari kata ‘Panca’ dan ‘Sila’. Panca artinya pendiri bangsa ini akhirnya sepakat
lima, sila atau syila yang berarti batu sendi dengan lima pasal yang kemudian
atau dasar. Kata sila bisa juga berasal dari dijadikan sebagai landasan hidup
kata susila, yang berarti tingkah laku yang dalam berbangsa dan bernegara.
baik. Jadi secara kebahasaan dapat
disimpulkan bahwa Pancasila dapat berarti
lima batu sendi atau dasar. Atau dapat juga
berarti lima tingka laku yang baik
Jenis-jenis pedoman ,penghayatan dan
pengamalan pancasila
Lima asas dalam Pancasila dijabarkan menjadi 36 butir pengamalan, sebagai
pedoman praktis bagi pelaksanaan Pancasila.Butir-butir Pancasila ditetapkan dalam
Ketetapan MPR No. II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa.

1. SILA PERTAMA : KETUHANAN YANG MAHA ESA


• Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
• Hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama & penganut-penganut kepercayaan yang
berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
• Saling hormat-menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
• Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.
Sila ke dua Sila ke tiga
KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
• Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan PERSATUAN INDONESIA
persamaan kewajiban antara sesama manusia. • Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan
• Saling mencintai sesama manusia. bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
• Mengembangkan sikap tenggang rasa. • Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
• Tidak semena-mena terhadap orang lain. • Cinta Tanah Air dan Bangsa.
• Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. • Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan bertanah Air Indonesia.
• Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. • Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-
• Berani membela kebenaran dan keadilan. Bhinneka Tunggal Ika.
• Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian
dari seluruh umat manusia, karena itu kembangkan
sikap hormat-menghormati dan bekerjasama
dengan bangsa lain.
Sila ke lima
Sila ke empat KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH
KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM RAKYAT INDONESIA
PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN • Mengembangkan perbuatan luhur yang
• Mengutamakan kepentingan Negara dan masyarakat. mencerminkan sikap dan suasana
• Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. kekeluargaan dan gotong-royong.
• Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan • Bersikap adil.
bersama. • Menjaga keseimbangan antara hak dan
• Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan. kewajiban.
• Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil • Menghormati hak-hak orang lain.
musyawarah. • Suka memberi pertolongan kepada orang
• Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang lain.
luhur. • Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang
• Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung-jawabkan secara moral lain.
kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia • Tidak bersifat boros.
serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan. • Tidak bergaya hidup mewah.
• Tidak melakukan perbuatan yang
merugikan kepentingan umum.
• Suka bekerja keras.
03
01 02

04
HUBUNGAN PENGAMALAN PANCASILA
YANG OBJEKTIF DAN SUBJEKTIF
pengalaman Pancasila yang Objektif yaitu realisasi serta
implementasi nilai-nilai Pancasila dalam segala aspek
penyelenggaraan negara, terutama dalam kaitannya dengan
penjabaran nilai-nilai Pancasila dalam praksis
penyelenggaraan negara dan peraturan perundang-undangan
di Indonesia. Dalam implementasi penjabaran Pancasila
yang bersifat objektif adalah merupakan perwujudan nilai-
nilai Pancasila dalam kedudukan sebagai dasar negara
Republik Indonesia, yang realisasi kongkritnya merupakan
sumber dari segala sumber hukum Indonesia. Oleh karena itu
implementasi Pancasila yang objektif ini berkaitan dengan
norma-norma hukum dan moral, secara lebih luas dengan
norma-norma kenegaraan.
Pelaksanaan Pancasila yang subjektif itu dapat terlaksana
dengan dengan baik manakala tercapainya suatu
keseimbangan kerohanian yang mewujudkan suatu
bentuk sinergi dalam suatu bentuk kehidupan yang
memiliki keseimbangan kesadaran wajib hukum dengan
kesadaran wajib moral.
Realisasi dan pengalaman Pancasila secara objektif berkaitan dengan pemenuhan
wajib hukum yang memiliki norma-norma yang tertuang dalam suatu sistem hukum
positif. Aktualisasi subjektif lebih menentukan keberhasilan aktualisasi pancasila yang
objektif, dan sebaliknya. Dapat juga dikatakan bahwa aktualisasi secara objektif itu
akan berhasil secara optimal bilamana didukung oleh aktualisasi atau pelaksanaan
Pancasila secara subjektif. Hal ini mengandung arti bahwa dalam realisasi Pancasila
yang objektif, selain penjabaran nilai-nilai pancasila dalam segala aspek
penyelenggaraan negara juga harus diwujudkan dalam moralitas para penyelenggara
negara.
Analisis masalah dalam pengamalan
pancasila

Ada banyak permasalah yang didahapi tanah air kita. Masalah yang sering didengar meliputi masalah kemiskinan.
Radikalisme, perbedaan agama dan masih banyak lagi, bangsa Indonesia memang tidak bisa menyelesaikan masalah tetapi
ada solusi untuk mencegah permasalah terjadi. Bagaimana caranya mencegah permasalahan bangsa? Caranya dengan
menanamkan pancasila pada setiap individu. Karna Pancasila merupakan dasar bangsa Indonesia, buat apa pancasila ada
jika masyarakatnya sendiri tidak memakai itu sebagai pedoman pada setiap individu. sosial. dengan mengamalkan nilai-
nila pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Permasalah sosial ini seharusnya dapat diamalkan salah satunya dengan
mengamlakan sila ketiga dan kelima dalam pancasila yaitu persatuan Indonesia dan keadilan yang beradab.
Thanks!

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, and includes icons by Flaticon and
infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai