Anda di halaman 1dari 13

ETANOL GEL

Nama : Anggun Nabila Rosa


Kelas : 3 KC
Dosen pengampuh : Metta Wijayanti, S.T.,M.T.
ETANOL
Ethanol : Senyawa Hidrokarbon dg rumus kimia C2H5OH

Nama Lain :EtilAlkohol

Bahan Baku : Tanaman yang mengandung karbohidrat / pati


( ubi kayu, ubi jalar, jagung, sorgum, beras, ganyong dan sagu)
yang kemudian dipopulerkan dengan nama Bioethanol.
Etanol gel
Ethanol Gel adalah etanol dengan bentuk fisik berupa gel. Produk ethanol gel
sangat prospektif dikembangkan. Keunggulan dari ethanol gel dibandingkan fase cairnya
yaitu praktis dan aman. Praktis karena berbentuk gel sehingga bisa disimpan di dalam
botol serta tidak mudah tumpah. Dalam bentuk gel, faktor keamanan dalam penggunaan
etanol dalam rumah tangga pun terjamin karena produk ethanol gel tidak mudah
menguap (volatile) dan tidak mudah terbakar. Seandainya pun ethanol gel tumpah dalam
keadaan masih terbakar, kekentalannya tidak akan membuatnya cepat mengalir seperti
halnya etanol dalam bentuk cair.
Ethanol gel merupakan produk aman karena tidak volatil serta tidak
mengeluarkan asap atau gas beracun ketika dibakar
SEJARAH ETANOL GEL
Dalam sejarahnya etanol telah lama digunakan sebagai bahan bakar. Etanol
adalah salah satu bahan bakar alternatif (yang dapat diperbaharui) yang
ramah lingkungan yang menghasilkan gas emisi karbon yang lebih rendah
dibandingkan dengan bensin atau sejenisnya. Etanol jelas lebih
menguntungkan karena lebih ramah lingkungan dan bahan bakar alternatif
yang satu ini dapat diperbaharui (renewable).
CARBOPOL / CMC
Carbopol 940 (Carboksipolimetilen)Nama lain carbopol adalah acritamer, acrylic acid
polymer, carbomer. Dengan rumus molekul (C3H402)n untuk jenis carbopol 940 mempunyai berat molekul
monomer sekitar 72 gr/mol dan carbopol ini terdiri dari 1450 monomer.
Carbopol merupakan salah satu jenis gelling agent digunakan sebagian besar di dalam cairan
atau sediaan formulasi semisolid berkenaan dengan farmasi sebagai agent pensuspensi atau agent
penambah kekentalan. Karbopol digunakan pada formulasi krim, gel dan salep dan kemungkinan
digunakan dalam sediaan obat mata dan sediaan topikal lain.Carbopol berwarna putih berbentuk serbuk
halus, bersifat asam, higroskopik, dengan sedikit karakteristik bau.
Carbopol dapat larut di dalam air, di dalam etanol (95%) dan gliserin, dapat terdispersi di
dalam air untuk membentuk larutan koloidal bersifat asam, sifat merekatnya rendahCarbopol bersifat stabil
dan higroskopik, penambahan temperatur berlebih dapat mengakibatkan kekentalan menurun sehingga
mengurangi stabilitas. Carbopol mempunyai viskositas antara 40.000 -60.000 CP digunakan sebagai bahan
pengental yang baik memiliki viscositasnya tinggi, menghasilkan gel yang beningCarbopol digunakan
untuk bahan pengemulsi pada konsentrasi 0,1-0,5%B, bahan pembentuk gel pada konsentrasi 0,5-2,0%B,
bahan pensuspensi pada konsentrasi 0.5-1.0 % dan bahan perekat sediaan tablet pada konsentrasi 5-10%.
KELEBIHAN ETANOL GEL
Kelemahan etanol gel
1.Kandungan carbon yang lebih rendah dari bensin.

2.Mudah teroksidasi yang dapat mempercepat terjadinya korosi

3. Kandungan etanol di dalam minuman beralkohol dapat memicu


kerusakan spesifik pada beberapa area otak
PROSES PRODUKSI
Secara singkat teknologi proses produksi ethanol/bio- ethanol tersebut dapat
dibagi dalam tiga tahap, yaitu gelatinasi. sakharifikasi, dan fermentasi.

1. Proses Gelatinasi
Dalam proses gelatinasi, bahan baku ubi kayu, ubi jalar, atau jagung dihancurkan dan
dicampur air sehingga menjadi bubur, yang diperkirakan mengandung pati 27-30
persen.Kemudian bubur pati tersebut dimasak atau dipanaskan selama 2 jam sehingga
terbentuk gel.
Proses gelatinasi tersebut dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
1 Bubur pati dipanaskan sampai 13°C selama 30 menit, kemudian didinginkan sampai
mencapai temperature 95 C yang diperkirakan memerlukan waktu sekitar jam.
Temperatur 95°C tersebut dipertahankan selama sekitar 1 jam, sehingga total waktu yang
dibutuhkan mencapai 2 jam.
2 Bubur pati ditambah enzyme termamyl dipanaskan langsung sampaimencapai
temperatur 130°C selama 2 jam.
2. Proses Fermentasi
Proses fermentasi dimaksudkan untuk mengubah glukosa menjadi ethanol/bio-
ethanol (alkohol) dengan menggunakan yeast Alkohol yang diperoleh dari proses
fermentasi ini, biasanya alkohol dengan kadar 8 sampai 10 persen volume Sementara itu,
bila fermentasi tersebut digunakan bahan bakugula (molases), proses pembuatan ethanol
dapat Jebih cepatPembuatan ethanoldari molases tersebut juga mempunyai keuntungan
lain, yaitu memerlukan bak fermentasi yang lebih kecil Ethanol yang dihasilkan proses
fermentasi tersebut perlu ditingkatkan kualitasnya dengan membersihkannya dari zat zat
yang tidak diperlukan.

3. Distilasi
Sebagaimana disebutkan diatas, untuk memurnikan bioetanol menjadi berkadar
lebih dari 95% agar dapatdipergunakan sebagai bahan bakar, alkohol hasil fermentasi
yang mempunyai kemurnian sekitar 40% tadi harus melewati proses destilasi untuk
memisahkan alkohol dengan air dengan memperhitungkan perbedaan titik didih kedua
bahan tersebut yang kemudian diembunkan kembali.
Reaksi
C₂H₅OH + (C₃H₄O₂)n Etanol Gel
Faktor faktor yang mempengaruhi

Adapaun faktor - faktor yang berpengaruh terhadap karakteristik


gel yang dihasilka, antara lain :
1. Kadar etanol
2. Jumlah penambahan carbopol
3. pH campuran
4. Pengadukan
Ada tiga teori yang daoat digunakan untuk menjelaskan
pembentukan gel yaitu :
1. Teori adsorpsi pelarut
Teori ini menyatakan bahwa gel terjadi sebagai akibat adsorpsi molekul pelarut oleh
partikel terlarut selama pendinginan yaitu dalam bentuk pembesaran molekul akibat
pelapisan zat terlarut oleh molekul-molekul pelarut. Pembesaran partikel terjadi terus
menerus sehingga molekul zat telarut yang telah membesar bersinggungan dan tumpang
tindih melingkari satu sama lain sehingga seluruh system menjadi tetap dan kaku. Adsorpsi
zat pelarut akan meningkat dengan makin rendahnya suhu.
2. Teori jaringan tiga demensi
Teori ini menyatakan bahwa kemampuan senyawa-senyawa untuk mengadakan gelasi
disebabkan oleh terbentuknya struktur berserat atau terjadinya reaksi di dalam molekul itu
sendiri dan membentuk serat. Selama pendinginan serat tersebut membentuk jaringan tiga
dimensi
3. Teori orientasi partikel
Teori ini menyatakan bahwa pada sisi tertentu terdapat kecenderungan bagi
partikel terlarut dan solven untuk berorientasi dalam konfigurasi yang tertentu
melalui pengaruh gaya dengan jangkauan yang panjang, seperti yang terjadi pada
kristal. Mekanisme pembentukan gel dapat berbeda-beda tergantung pada jenis
bahan pembentuknya. Diantaranya yang paling berbeda dalam hal jenis dan
sifatsifatnya adalah gel yang dibentuk oleh gelatin, suatu jenis protein dan gel
yangdibentuk oleh polisakarida.

Anda mungkin juga menyukai