Anda di halaman 1dari 13

Satuan Proses 2

“Bioplastik”
Kelompok 1
4KC
Anggota Kelompok :

1. Achmad Firzy Vasyandri (062230400860)


2. Anggun Nabila Rosa (062230400861)
3. Aulia Nur Safriana (062230400863)
4. Inda Primadona Saputri (062230400866)
5. M. Mahendra (062230400869)
6. M. Naupal Taqiyudin (062230400871)
7. Marlita Handayani (062230400872)
8. M. Akbar Palevi (062230400873)
9. Nadya Andrilia (062230400875)
10. Putri Febrianti (062230400877)
11. Regina Sucianty (062230400879)
12. Sofie Delsiani (062230400881)
Pembahasan
• Bioplastik adalah plastik atau polimer yang secara alamiah dapat dengan mudah
terdegradasi baik melalui serangan mikroorganisme maupun oleh cuaca
(kelembaban dan radiasi sinar matahari).
• Bioplastik terbuat dari sumber biomassa seperti minyak nabati, amilum jagung,
klobot jagung, amilum ercis, atau mikrobiota.
• Bioplastik yang dirancang untuk terurai dapat memecah baik dalam lingkungan
anaerobik atau aerobik, tergantung pada bagaimana mereka diproduksi.
Manfaat dan Fungsi Bioplastik

1. Mengurangi dampak 2. Sumber Daya 3. Mengurangi Emisi Gas 4. Dapat didaur ulang
lingkungan Terbarukan Rumah Kaca

5. pengemasan produk- 6. penahan difusi oksigen


produk pangan dan uap air serta
komponen flavor
Jenis-jenis Bioplastik
Campuran biopolimer dengan Bioplastik dengan film jenis ini dibuat dari campuran granula pati
polimer sintetis (5 – 20%) dan polimer sintetis serta bahan tambahan (prooksidan
dan autooksidan). Komponen ini memiliki angka
biodegradabilitas yang rendah dan biofragmentasi sangat terbatas.

Polimer mikrobiologi (poliester) Biopolimer ini dihasilkan secara bioteknologis atau fermentasi
dengan mikroba genus Alcaligenes. Berbagai jenis ini diantaranya
polihidroksi butirat (PHB), polihidroksi valerat (PHV), asam
polilaktat dan asam poliglikolat.

Polimer pertanian Biopolimer ini tidak dicampur dengan bahan sintetis dan diperoleh secara
murni dari hasil pertanian. Polimer pertanian ini diantaranya selulosa (bagian
dari dinding sel tanaman), kitin (pada kulit Crustaceae) dan pullulan (hasil
fermentasi pati oleh Pullularia pullulans). Polimer ini memiliki sifat
termoplastik, yaitu mempunyai kemampuan untuk dibentuk atau dicetak
menjadi film kemasan.
Komponen Penyusun
Menurut Nahwi (2016), komponen penyusun bioplastik terdiri dari beberapa jenis, antara lain sebagai
berikut:

Lipida Komposit
Bioplastik yang berasal dari lipida Komposit Bioplastik terdiri dari
biasanya digunakan sebagai penghambat komponen lipida dan hidrokoloid.
uap air, ataupun bahan pelapis dalam Aplikasi dari komposit film terdapat
meningkatkan kilap pada produk-produk
permen. Film yang terbuat dari lemak
dalam lapisan satu-satu (bilayer),
murni bersifat terbatas karena dimanasatu lapisan hidrokoloid dan
menghasilkan kekuatan struktur film satu lapisan lain merupakan lipida atau
yang kurang baik. Lipida turut dapat berupa gabungan antara lipida
ditambahkan dalam edible film karena dan hidrokoloid dalam satu kesatuan
berperan dalam memberi sifat hidrofobik. film.
Alat Dan Bahan
Alat Dan Bahan

Alat :
● Cetakan dan bahan kaca
● Beban (bandul) terkalibrasi
● Beker gelas
● Kompor listrik
● Steerer
● Batang pengaduk

Bahan :
● PVA (Poly Vinil Alkohol)
● Gliserol
● Starch (tepung dan kentang)
Sifat Fisik dan Kimia Bahan

PVA (Poly Vinil Alkohol)


Sifat Fisik :
● Bentuk : Padat, berupa serbuk putih atau butiran
● Kelarutan : PVA larut dalam air dengan baik, membentuk larutan yang jernih dan kental
● Kelenturan: PVA memiliki sifat elastis dan lentur

Sifat Kimia
● Stabilitas kimia: PVA memiliki stabilitas kimia yang baik. Itu tahan terhadap pelarut organik seperti alkohol,
eter, dan kloroform. Namun, PVA dapat terdegradasi oleh suhu tinggi dan radiasi UV.
● Reaksi dengan air: PVA dapat membentuk ikatan hidrogen dengan air, yang menyebabkan larutan PVA
menjadi kental dan membentuk hidrogel.
● Reaksi dengan asam dan basa: PVA bersifat asam dan basa lemah, sehingga dapat bereaksi dengan asam
dan basa dalam kondisi tertentu.
● Reaksi dengan polimer lain: PVA dapat membentuk campuran dengan berbagai polimer lain, seperti
polietilenoksid, poliakrilamida, dan poliuretan.
Gliserol
Sifat Fisik :
● Bentuk: Gliserol adalah cairan kental dan tidak berwarna pada suhu kamar.
● Kelarutan: Gliserol larut dalam air dengan mudah dan juga dapat larut dalam pelarut organik seperti etanol
dan aseton.
● Viskositas: Gliserol memiliki viskositas yang tinggi, yang berarti memiliki kekentalan yang besar.

Sifat Kimia
● Higroskopisitas: Gliserol memiliki sifat higroskopis, yang berarti dapat menyerap dan mengikat air dari
lingkungan sekitarnya.
● Reaksi dengan asam dan basa: Gliserol dapat bereaksi dengan asam atau basa untuk membentuk garam
organik yang disebut ester gliserol. Reaksi ini dikenal sebagai esterifikasi.
● Reaksi dengan oksidator: Gliserol dapat bereaksi dengan oksidator kuat seperti asam nitrat untuk
membentuk nitrogliserin, yang digunakan dalam industri peledak.
● Pembakaran: Gliserol dapat terbakar dengan nyala biru dan menghasilkan panas, air, karbon dioksida, dan
uap air.Reaksi dengan air: PVA dapat membentuk ikatan hidrogen dengan air, yang menyebabkan larutan
PVA menjadi kental dan membentuk hidrogel.
Tepung
Sifat Fisik :
● Bentuk: Tepung atau pati umumnya berbentuk serbuk halus.-
● Warna: Warna tepung atau pati dapat bervariasi tergantung pada jenisnya, seperti putih, kuning, atau
cokelat.
● Tekstur: Tepung atau pati memiliki tekstur lembut dan halus.
● Kelarutan: Tepung atau pati umumnya larut dalam air dengan pembentukan larutan kental.

Sifat Kimia
● Polimer: Tepung atau pati terdiri dari polimer alami yang disebut amilosa dan amilopektin. Amilosa adalah
rantai linear dari molekul glukosa, sedangkan amilopektin adalah rantai bercabang.
● Reaksi dengan air: Tepung atau pati dapat membentuk gel saat direndam dalam air. Hal ini disebabkan oleh
daya serap air oleh molekul-molekul pati, yang menyebabkan pembengkakan dan pembentukan jaringan
gel.
● Reaksi dengan panas: Tepung atau pati akan mengalami gelatinisasi saat dipanaskan. Gelatinisasi adalah
proses di mana tepung atau pati mengabsorbsi air, membengkak, dan membentuk gel yang lebih kental.
● Penguraian enzimatik: Tepung atau pati dapat diuraikan oleh enzim amilase menjadi molekul-molekul
glukosa yang lebih kecil.
Langkah Kerja

1. Menimbang bahan sesuai dengan komposisi yang diberikan


2. Mencampurkan PVA dengan sedikit air panas, kemudian mengaduk hingga campuran homogen.
3. Memasukkan larutan starch ke dalam larutan PVA
4. Memasukkan gliserol dan menambahkan sisa aquadest sambil diaduk rata.
5. Setelah homogen di cetak pada wadah kaca
6. Mendiamkan selama 1 hari.
7. Melakukan uji kelenturan terhadap adonan yang telah di cetak
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons
by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai