BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Ditinjau dari bahan baku dan proses pembuatannya, bioplastik terbagi menjadi
3 yaitu: Kategori 1 hasil yang didapatkan melalui proses ekstraksi atau isolasi
langsung dari bahan biomassa.Kategori 2 hasil yang didapatkan dengan sintesis kimia
monomer-monomer yang terbarukan (renewable) dan berasal dari biomassa (bio-
based), kategori 3 hasil yang berasal dari proses kehidupan alamiah mikroorganisme
maupunmikroorganisme yang telah dimanipulasi secara genetik (Pilla, 2011).
8
Bahan Baku Berasal dari pati Berasal dari pati Singkong, biji Minyak tanaman,
tumbuhan dan tumbuhan dan bisa kapas, jagung, gliserol, dan karbon
bisa juga limbah, juga limbah, contoh: gula bit, dioksida(CO2).
contoh: jagung, limbah kertas dan gandum,
kacang kapri dan limbah kelapa sawit. sorgum, atau
cucian beras. tebu.
Kelebihan Bahan baku Bahan baku mudah Dapat didaur Tidak beracun dari
mudah ditemui, ditemui, hidrofobik ulangmelalui pendegradasinya,
biaya produksi dan cepat kering hidrolisis atau compatibleterhadap
murah, cepat (tahan air). alkoholisis tubuh manusia.
terdegradasi. serta dapat
menjadi
kompos.
2.1.1.2 Lipida
Bioplastik berbasis lipidbanyak digunakan sebagai penghambat uap air dan
bahan pelapis untuk memberikan efek mengkilap pada produk – produk
makanan.Bioplastik dengan bahan bakulemak murni memiliki keterbatasan dalam
sifat fisik dan mekaniknya sehingga perlu adanya penambahan bahan lain sehingga
karakteristik yang dihasilkan menjadi lebih baik. Lipid yang umumnya digunakan
sebagai bahan bioplastik antara lain seperti lilin (wax), asam lemak, monogliserida,
dan resin (Nahwi, 2016). Lipida ditambahkan ke dalam bioplastik karena berperan
dalam meningkatkan sifat tidak mudah larut air atau hidrofobik (Bourtoom, 2008).
2.1.1.3 Komposit
Bioplastik terdiri dari komponen lipida dan hidrokoloid. Bioplastik yang terbuat
dari satu lapisan hidrokoloid dan satu lapisan lain merupakan lipida, dapat pula berupa
gabungan dari keduanya dalam satu kesatuan bioplastik yang dihasilkan. Gabungan
dua komponen ini bila digunakan dapat meningkatkan sifat-sifat karakteristik
10
2.2.2.2 Pemanjangan
Elongasi atau persen pemanjangan merupakan pemanjangan maksimal
bioplastik bioplastik saat mulai putus (Arini, Ulum dan Kasman, 2017).Pengujian
elongasi atau persen pemanjangan ini menjadi parameter untuk mengetahui seberapa
besar regangan hingga putusnya bioplastik yang dihasilkan (Nahir, 2017). Secara
umum, penambahan plasticizeryang lebih besar akan menyebabkan nilai persen
12
pemanjangan suatu bioplastik menjadi semakin lebih baik atau plastis namun
sebaliknya semakin rendah akan bersifat rapuh hal ini dikarenakanterlepasnya antar
ikatan pada plastik (Warkoyoet al., 2014). Nilai persen pemanjangan minimum
bioplastik menurutstandar industri kemasan makanan adalah 70%. Pengujian
bioplastik juga wajib memenuhi dari ketentuan Standart Nasional Indonesia (SNI).
Standart Nasional Indonesia (SNI) untuk pemanjangan sebesar >21-220 (%)(Nahir,
2017).
2.3 Kajian Ampas Kelapa
2.3.1 Ampas Kelapa
Gambar 2. 1 Kelapa
Gambar 2. 2 Ampas Kelapa
Sumber : Köhler's Medizinal-Pflanzendan FMIPA UNY
Ampas kelapa merupakan produk sampingan industri makanan tradisional atau
rumah tangga yang sangat potensial.Selama ini pemanfaatannya masih terbatas untuk
13
pakan ternak (Sopian, 2018). 100 butir kelapa diperoleh ampas 19,50 kg dari hasil
pengolahan minyak kelapa cara basah. Ampas kelapa digunakan sebagai bahan baku
utama pembuatan tepung kelapa. Tepung kelapa adalah tepung yang diperoleh dengan
cara penghaluskan daging ampas kelapa (Yulvianti et al.,2015).Perkebunan rakyat
juga banyak yang menggunakan budidaya kelapa, kebanyakan ditujukan untuk
memperoleh minyak kelapa yang diekstraksi dari ampasnya, limbah produk dari hasil
buah berupa ampas kelapa.
fenugreek yang terdiri dari semua bahan yang dapat dilarutkan atau terdispersi dalam
air untuk membentuk koloid (Stephen et al, 2006).
Perspektif sifat fisik dan kimia yang berbeda, galaktomanan adalah komponen
serbaguna.Ini dapat digunakan dalam banyak aplikasi, yaitu sebagai penambah dan
penstabil yang sangat baik untuk emulsi.Karena tidak beracun, dapat digunakan dalam
industri tekstil, farmasi, biomedis, kosmetik dan makanan (Srivastava and Kapoor,
2005).Peran lainnya, juga digunakan sebagai edible film dan bioplastik.(Lima et al,
2010; Tarigan, 2012)
Manfaat galaktomanan juga bermacam-macam seperti pembuatan santan,
makanan semi padat, edible film yang dapat dikonsumsi dan bioplastik. Berdasarkan
komponen pembuatan bioplastik, termasuk pada golongan hidrokoloid yakni selulosa
dan turunannya, pektin, ekstrak ganggang laut (aliginat, karagenan, agar) dan gum
(gum arab, gum karaya).Untuk mendapatkan galaktomanan yang terkandung dalam
ampas kelapa dapat dilakukan dengan metode ekstraksi(Sari et al., 2019).Ekstraksi
adalah suatu proses pemisahan zat berdasarkan perbedaan kelarutan dua zat cair yang
tidak larut. Galaktomanan yang terkandung dalam santan larut dalam air.Ada banyak
faktor yang mempengaruhi metode ekstraksi, yaitu suhu, luas permukaan, jenis
pelarut, rasio pelarut terhadap zat terlarut, kecepatan pengadukan dan durasi
pengadukan.
Faktor yang mempengaruhi ekstraksi untuk meningkatkan produksi
galaktomanan adalah luas permukaan. Semakin kecil ukuran santan maka semakin
besar luas permukaan yang mempercepat waktu ekstraksi, semakin banyak senyawa
galaktomanan yang terekstraksi karena semakin besar laju perpindahan massa
(Prihandana, 2012).
2.4 Tepung Maizenna
Tepung maizena merupakan salah satu jenis pati yang paling umum.Tepung ini
merupakan salah satu bahan yang dapat terurai di alam, hasil dari penguraian tepung
maizena bermanfaat bagi kesuburan tanaman, terutama pada tanaman umbi-
umbian.Menurut Haryanto dan Titani (2017) menyatakan bahwa semakin banyak
komponen pati jagung yang ditambahkan dalamproduksi bioplastik maka semakin
cepat pula terdekomposisinya bioplastik.
Maizena yaitu tepung yang diperoleh dari jagung.Kandungan dapat diharapkan
mengurangipermeabilitas uap air dari bioplastik yang dihasilkan.Fraksi prolamin
jagung dikenal sebagai zein.Zein adalah protein jagung yang larut dalam alkohol dan
15
bekerja sebagai pengemulsi. Zein terbentuk dari glutein yang merupakan produk
sampingan penggilingan jagung cara basah. (Krochta et al., 1994).
Zein memiliki sifat hidrofobik yang tidak larut air karena adanya komposisi
asam aminoyang sebagian besar mengandung komponen berupa asam amino non
polar seperti leusin, prolin, dan alanin (Estiningtyas, 2010).Bagianhidrofobik dari
beberapa asam amino cenderung mengikat bersama didalam air.Ini mencegah protein
larut dalam air. Zein juga memiliki termoplastisitas yang unik. Ketika zein dan pati
dipanaskan bersama-sama hingga suhu di atas 60°C, campuran tersebut akan menjadi
adonan dan memiliki sifat kental (Krochta et al., 1994). Keunggulan zein terletak pada
kemampuannya untuk membentuk bioplastik yang keras, mengkilat, tahan abrasi dan
tahan minyak.Adanya ikatan disulfida, dalam jumlah terbatas karena rendahnya
kandungan cystin dalam zein komersial.Kerapuhan bioplastik membutuhkan
penambahan plasticizer seperti gliserin dan sorbitol (Estiningtyas, 2010).
2.5 Plasticizer
Plasticizer dapat diartikan sebagai zat dengan titik didih tinggi yang tidak mudah
menguap, bila ditambahkan ke bahan lain, akan mengubah sifat fisik bahan tersebut.
Plasticizer dapat mengubah ukuran dan struktur benda, mengurangi hubungan antara
rantai protein, dan mengisi celah dalam produk.Bioplastik yang terbuat dari protein
dan polisakarida sangat rapuh, sehingga membutuhkan plasticizer untuk
meningkatkan elastisitas bioplastik.Molekul plasticizer mengurangi kekuatan ikatan
rantai protein dan meningkatkan elastisitas dan fleksibilitas bahan bioplastik (Murni
et al., 2013).
yaitu asam oktanoat, asam laurat, asam palmitate, asam stearate, dan asam oleat
(Paramawati, 2001).
2.5.1 Sorbitol
Sorbitol merupakan salah satu subtitusi gula dari golongan gula alkohol yang
paling banyak digunakan di Indonesia.Keunggulannya ini adalah bahan dasarnya
mudah didapat dan harganyarelatif murah.Sorbitol diperoleh dari tepung umbi
tanaman singkong (Manihot Utillissima Pohl).Selain itu sorbitol juga dapat ditemui
pada alga merah Bostrychia scorpiodes yang mengandung 13,6% sorbitol. Struktur
molekulnya mirip dengan struktur molekul glukosa, hanya sajagugus aldehida pada
glukosa diganti menjadi gugus alkohol (Kristina, 2016).
menambah kuat tarik dan memudahkan daya degradasi suatu bioplastik, sedangkan
plasticizer mampu memplastiskan bioplastik sehingga meningkatkan nilai
pemanjangan.
konkret, dengan menghadirkan sesuatu yang tidak dapat dipegang, dikunjungi, atau
dilihat secara langsung. Menambahdan memperluas cakrawala keilmuan sains secara
akurat dan terkini yang ada di dalam kelasserta memberikan motivasi yang positif
sehingga merangsang siswa untuk berfikir kritis sehingga mendorong keterampilan
belajar siswa. Manfaat lainnya juga dapat meningkatkan efektifitas proses
pembelajaran. Memperbaiki proses pembelajaran pada akhirnya akan meningkatkan
kualistas belajar siswa.
2.7.2 Hasil Penelitian Sebagai Sumber Belajar
Hasil penelitian akan dimanfaat sebagai sumber belajar, namun untuk menjadi
sumber belajar haruslah memenuhi beberapa persyaratan. Diharapkan dengan adanya
persyaratan tersebut dapat memenuhi aspek-aspek sehingga untuk dapat digunakan
sebagai sumber belajar secara sempurna(Munajih and Susilo, 2015).
2.7.2.1 Kejelasan Potensi
Kejelasan potensi suatu objek ditentukan oleh ketersediaan objek dan masalah
yang dapat ditemukan untuk menghasilkan fakta-fakta dankonsep-konsep dari hasil
penelitian yang ingin dicapai dalam kurikulum. Permasalahan dalam penelitian
adalah meningkatnya sampah plastik yang dapat tidak didaur ulang, sehingga
diperlukan pengganti plastik yang ramah lingkungan yaitu bioplastik dengan bahan
baku yang terbarukan dan mudah didaur ulang dengan bantuan alam. Selain itu,
bahan baku dari nabati yang digunakan adalah bahan alam yang mudah ditemukan,
sehingga tidak menggunakan tanaman yang menjadi pengganti makanan pokok
seperti singkong, ubi, kentang.
Kejelasan potensi terlihat dalam proses penelitian, mulai dari mengekstrak zat
pada tumbuhan hingga menguji sifat- sifat karakteristik bioplastik. Hal ini mampu
dimanfaatkan menjadi lembar kerja peserta didik (LKPD) dengan tema pembuatan
bioplastik.
Bioplastik
Bahan Komponen
Baku
Ampas Sorbitol
Kelapa dan
tepung
Ekstraksi dan
isolasi
galaktomanan
Uji
Karakteristik
Bioplastik
Ketebalan
Sumber Belajar
Biologi