Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembuatan bioplastik berawal dari gagasan dalam mengatasi pencemaran lingkungan


yang disebabkan oleh komponen plastik yang sulit terurai, plastik konvensional atau plastik
yang sering di jumpai merupakan plastik yang dibuat dengan karakteristik susah untuk diurai,
sedangkan bioplastik dibuat dengan menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan seperti
mikrooganisme atau tanaman. Bioplastic sendiri sudah ditemukan pada awal abad ke 20
dengan mengidentifikasi beberapa polimer alami seperti selulosa dan pati. Urgensi
pengukuran bioplastik sendiri berdasarkan adanya kontribusi pada pemahaman dampak
terhadap lingkungan yakni evaluasi dampak lingkungan, perbandingan dampak, kepatuhan
regulasi, dan menilai keberlanjutan penggunaan bahan baku bioplastik seperti tanaman, serta
memberikan informasi tentang karakteristik produk (Salsabila et al., 2022)

Sifat-sifat bioplatik sendiri digolongkan pada jenis bahan yang digunakan. Namun
secara umu sifat bioplastic yakni biodegradabilitis, yaitu suatu kemampuan suatu bioplastic
dalam menguraikan plastik tersebut secara alami. Selain itu komposabilitas yakni dapat
diolah secara bersamaan dengan bahan organic yang dapat menghasilkan pupuk. Kekuatan
dan ketahanan sifat mekanis bioplastic yaknik tahan dengan tekanan atau panas, bioplastik
sendiri memiliki warna transparan dan bening juga dapat digunakan dalam pengaplikasian
medis atau farmasi. Biodegradable sendiri merupakan suatu plastik yang memiliki
kemampuan untuk menguraikan Kembali plastik yang diabntu oleh mikrooganisme dengan
alami dan menjadi bahan yang ramah lingkungan Keunggulan bioplastic dala
biodegradabilitas yani biodegradasi lebih cepat, reduksi pencemaran lingkungan yang
membantuk mengurangi pencemaran lingkungan karrna plastik yang tidak mudah terurai,
bioplastik dapat mengalami penyusutan volume atau berat, dapat menjadi pupuk dan menjadi
bahan baku yang menjadi sumber daya terbarukan.

1.2 Tujuan Praktikum

1. .Mempelajari sintesis plastik biodegradable dari bahan alam


2. Melakukan optimasi penambahan plastisizer terhadap plastik biodegradable yang
dihasilkan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sintesis Bioplastik
2.1.1 Pengertian Plastik Biodegradable
Plastik sendiri merupakan suatu bahan yang digunakan sebagai bahan pengemas yang
memiliki sifat elastis. Sedangkan Biodegradable merupakan suatu istilah yang digunakan
untuk menggambarkan suatu kemampuan suatu bahan dalam menguraikan bahan tersebut
yang diuraikan secara alami dengan bantuan mikrooganisme. Plastik biodegradble
merupakan suatu jenis plastik yang memiliki kemampuan khusus dalam mengurasikan atau
biodegredasi dengan cara alami komponen ini mengurai menjadi komponen yang lebih
sederhanan dengan priode yang lebih singkat. Plastik jenis ini terurai dengan bantuan
mikrooganisme. Jenis plastik ini memiliki bahan dasar polimer alami seperti pati atau
selulosa (Purtnavita, 2018).

2.1.2 Plasticizer
plasticizer istilah berasal dari bahasa inggris yang biasanya digunakan dalam dunia
indsutri kimia. Plasticizer merupakan zat kimia yang dapat ditambahkan kedalam suatu
polimer guna meningkatkan kelenturan suatu bahan yang polimer yang akan dibuat.
Pengertian plasticizer lain nya adalah suatu bahan organi yang memiliki berat molekul
rendah yang ditambahkan dalam suatu bahan guna memperlemah kekkuatan dari suatu
polimer bahan yang ditambahkan. Bahan ini bekerja dengan mengurangi suatu interaksi
komponen rantai polimer yang dapat meningkatkan mobilitas molekul polimer sehungga
dapat memberikan bentuk dan mudah dibentuk (Purtnavita, 2018).

2.1.3 Prinsip Plastik Biodegradable


Prinsip dari plastik biodegradable yakni menjelaskan bahwa plastik ramah lingkungan
dirancang untuk mengalami biodegredasi secara alami dengan waktu yang singkat dalam
lingkungan tertetentu. Bioderadable dirancanng mempermudah proses suatu dehradasi
terhadap suatu reaksi enzimatis mikrooganisme pengurai. Bahan dasar Biodegradabel
memiliki sifat mekanik yang rendah yang dapat menguraikan serya memiliki ikatan kimia
yang dapat memcahkan polimer menjadi senyawa sedehana seperti CO 2 oleh bantuan
mikrooganisme (Afif et al., 2018)

Dalam pembuatn plastik biodegradable menggunakan metode film plastik Biodegradble


yakni teknik invers yang dibantu oleh penguapan pelarut. Metode ini didasari oleh prinsip
termodinamila larutan dan gelatinasi. Termodinamika larutan ini mengalami keadaan larutan
stabil yang kemudian mengubah bahan menjadi bahan yang mengalami ketidak stabila yakni
proses pembuatan fase cair menjadi padat. Hal tersebut akan menghasilkan polimerisasi
dalam bentuk padatan yang disebut dengan bioplastik atau plastik biodegradable (Said, 2018)

2.1.4 Faktor yang mempengaruhi Plastik Biodegradable


Plastik biodegradable memiliki beberapa faktor yang dapat mempengaruhi bahan
tersebut baik dalam sifat fisik nya, biologi maupun kimia nya. Beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi tingkatan biodegradabilitas dintaranya terdapat bahan adiktif, proses
produksi, struktur polimer maupun morfologinya dan kandungan dalam plastik itu sendiri.
Salah satu contoh nya adalah komposisi selulosa atau pati sebagai zat adiktif dapat
memperbaiki sifat mekanik plastik dan Stabilisasi. Namun zat adiktif ini juga dapat
berpengaruh negatif dalam menghambat biodegradasi seperti pemberian warna dapat
menghambat mikrooganisme melakukan tugasnya dalam mengurai dan zat adiktif
memungkinkan mengandung zat berbahaya juga mengubah karaktteristik dari sifat plastik
biodegradable (Khodijah dan Tobing, 2023)

Pengaruh lainnya dari biodegradabilitas plastik yakni PHA atau polihidrosilaknoat yang
di dipenaguhi juha oleh banyak faktor yakni lingkungan seperti kelmbapan atau iklim. pH,
cahaya, temperature juga dapat mempengaruhi dan menjadi faktor untuk plastik
biodegradable. Hal ini dikarenakan penyesuaian mikrooganisme terhadap lingkungan nya.
Selain itu faktor lainya adalah sifat hidrofobik bahan dan juga berat molekul dari bahan
tersebut (Indriyanto et al., 2014)

2.2 Sifat Fisik Bioplastik


2.2.1 Kuat Tarik
Kuat Tarik atau kekuatan Tarik merupakan suatu istilah yang digunakan untuk
mengidentifikasi suatu kualitas bioplastik ketahanan gaya Tarik yang maksimum. Kuat
Tarik ada biopastik sendiri yakni kekuatan daya maksimum yang dapat ditahan oleh film
plastik dan dipengaruhi oleh bahan pemplastis. Namun, umumnya bioplastic memiliki
kekuatan Tarik yang lebih rendah dari plastik konensonal. Prinsip kuat Tarik ini yakni
menarik bahan atau sampel hingga terputus dan mengidentifikasi kuat tarikanya dengan
rumus (Khotimah et al., 2022)

(Khotimah et al., 2022)

2.2.2 Persen Pemanjangan


Persen pemanjangan atau yang disebut juga elongation merupakan sebuah ukuran sejauh
mana suatu bahan dapat merenggang sebelum akhir nya akan atah atau terputus. Dalam
pengukuran bioplastic sendriri persen pemanjangan sebagai ukuran perubahan maksimum
sebuah Panjang. Faktor yang mempengaruhi dari persen pemanjangan sendiri yakni Panjang
putus dan Panjang awal. Persen pemanjangan bioplastik memiliki variasi beragam
tergantung bahan jenis bioplastik yang digunakan (Muhammad et al., 2020)

(Khotimah et al., 2022)

2.2.3 Kuat Tekan


Kekuatan tekan atau kuat tekan bioplastik merupakan kemampuan dari suatu bahan atau
bioplastic untuk menahan suatu tekanan atau beban yang ada pada bahan tersebut. Kekuatan
tekanan merupakan suatu standar sifat mekanis daris bioplastik. Kekuatan tekan bioplastik
umum nya pada 20 – 100 MPa. Kekuatan tekan ini kekuatan maksimal atau kapasitas dalam
menahan suatu bahan lain atau beban yang akan mengurangi ukuranya (Zulkarnain et al.,
2021)

2.2.4 Mikroskop
Mikroskop merupakan salah satu instrument yang berada di laboratorium dan memiliki
fungsi untuk memperbesar suatu objek mikro atau sangat kecil sehingga dapat diamati
dengan jelas. Mikroskop juga berfungsi untuk melihat sebuah detail suatu struktur dari
jaringan dan suatu karakteristik yamh tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Mikroskop
digunakan dalam berbagai bidang baik bidang kedokteran, ilmu pengetahuan alam atay pun
ilmu bahan material. Mikroskop sendiri terdiri dari lensa yang dapat melihat perbesaran
tersebut (Bawono et al., 2014)

2.3 Biodegradasi Bioplastik


2.3.1 Definisi Biodegradasi
Biodegradasi merupakan suatu proses yakni pemecahan dan suatu penguraian bahan
organik yang dibantu oleh senyawa mikrooganisme bakteri jamur dan enzim menjadi
senyawa yang lebih sederhana yakni karbon dioksida ataupun air. Biodegradasi ini dengan
kata lain mentranformasi bahan pencemar yang memiliki molekul kompleks dan menjadi
bentuk sederhana. Proses transformasi ini melalui proses metabolism yang menghasilkan
suau enzim. Metode biodegradasi digunakan untuk mencegah adanya permasalahan sampah
plastik yang berada di lingkungan sekarang (Asiandu et al., 2020).

Biodegredasi memiliki keunggulan dan keuntungan yakni ramah lingkungan, nyaman,


Proses biodegradasi ini membantu mengurangi akumulasi sampah organik di lingkungan.
Biodegradasi juga dapat mengurangi adanya pemanasan global juga memiliki potensi
sumber energi. Dengan memiliki metabolime yang dinamis biodigredable sangatlah
berguna untuk kehidupan manusia (Jamee and Siddique, 2019).

2.3.1 EM4
EM4 merupakan suatu singkatan dari Effevtive Microoganisme 4 yakni suatu kultur
yang tercampur oleh adanya mikrooganisme yang dapat menguntungkan bagi pertumbuhan
tanaman. Mikrooganisme ini bekerja dalam meningkatkan adanya proses ferentasi juka deko
posisi suatu bahan organic yang dicampurkan. Selain itu keterkaitan EM4 dengan bioplastic
yaitu EM4 dapat membantu mempercepat biodegradasi suatu produk berbahan dasar
bioplastic. EM4 ini sangat membantu pengolahan limbah organic dengan efisien dan dapat
mengurangi permasalahan limgkungan yang ada saat ini (Fuadi et al., 2022)

2.3.2 Prinsip dan Faktor Biodegradasi Bioplastik


Biodegradasi sendiri merupakan suatu proses penguraian suatu bahan. Prinsip biodegradaso
merupakan suatu prosesalami dimana bahan organic tersebut dapat diuraikan menjadi
komponen lebih sederhana. Saat proses penguraian tersebut dibantu oleh mikrooganisme
sehingga terjadi perubahan integritas molekuler.

Faktor yang mempengaruhi diantaranya adalah jenis bahan yang digunakan. Selainitu
terdapat struktur kimia molekul yang dapat mempengaruhi biodegradabilitanya.
Kelembaban juga menjadi faktoe agar dapat berfermentasi dengan baik. Ketersediaan
oksigen yang cukup digunakan untuk mempertahankan proses biodegradasi

2.3.3 Pengaruh penambahan EM4


EM4 merupakan suatu mikrooganisme pendegredasi suatu bahan organik. Sedangkan
bioplastic sendiri merupakan bahan organic yang mengandung kitosan. Pengaruh
penambahan EM4 pada bioplastic yakni terjadinya pendegredasi kitosan yang dimana EM4
akan memutus rantai polimer menjadi monomer yang akan mempangaruhi suatu massa dan
volume dari bioplastic itu sendiri. Namun degredasi kitosan juga dapat menyebabkan
kerusakan pada struktur bioplastic yang nantinya akan membantu proses biodegredasi yang
dapat meningkatkan penyerapan air tanah dan masuk nya mirooganisme pengurai (Cahyanti
dan Ganjar, 2020).

2.3.4 Pengaruh komposisi variasi gliserol (Min. 1 literatur)


Griserol sendiri merupakan suatu senyawa yang memilki rumus kimia C3H803 yang
memiliki tekstur cairan yang kental, tidak berbau, dan berwarna tranfaran. Pengaruh
komposisi gliserol. Pengaruh gliserol pada plastik biodegradable yakni variasi dalam
konsentrasi dapat mempengaruhi sifat mekanik dan termal, penambahan gliserol dapat
meningkatkan kekuatan Tarik dan ketahan..

Anda mungkin juga menyukai