ABSTRAK
Permasalahan mengenai sampah merupakan salah satu permasalahan di Indonesia yang belum
terpecahkan hingga saat ini. Sementara itu, dengan pertambahan jumlah penduduk maka produksi
sampah dari aktivitas manusia juga akan semakin bertambah. Komposisi dari sampah yang
diproduksi oleh aktivitas manusia yaitu sebanyak 60-70% merupakan sampah organik dan sebanyak
30-40% sisanya adalah sampah non-organik. Dari sampah non-organik tersebut sebanyak 14%
adalah sampah plastik yang merupakan terbanyak kedua. Saat ini semakin banyak yang
menggunakan plastik karena sifatnya yang ekonomis. Akibatnya, semakin banyak pula timbunan
sampah yang ada mengandung plastik di lingkungan. Jambeck, 2015 menyatakan bahwa Indonesia
merupakan terbanyak kedua di dunia setelah Cina yang menghasilkan sampah plastik di perairan
mencapai 187,2 juta ton. Hal tersebut berkaitan dengan data dari Kementrian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan yang menyatakan bahwa plastik hasil dari 100 toko atau anggota Asosiasi Pengusaha
Ritel Indonesia (APRINDO) dalam waktu 1 tahun saja, telah mencapai 10,95 juta lembar sampah
kantong plastik. Jumlah itu ternyata setara dengan luasan 65,7 hektar kantong plastik. Permasalahan
sampah plastik ini jika jumlanhya semakin banyak di lingkungan maka dapat mencemari lingkungan.
Sebagaimana diketahui bahwa sampah plastik membutuhkan waktu yang sangat lama untuk bisa
terurai di tanah dalam waktu lebih dari 20 tahun bahkan dapat mencapai 100 tahun.