Anda di halaman 1dari 10

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/339439531

Mikroorganisme Potensial Sebagai Agen Hayati Pendegradasi Limbah Sampah


Plastik

Article · December 2019

CITATIONS READS

0 1,348

3 authors, including:

Rike Oktarianti Syubbanul Wathon


Universitas Jember Universitas Jember
37 PUBLICATIONS   41 CITATIONS    47 PUBLICATIONS   29 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Science Bridge Indonesia, an educational project in life sciences for schools and universities View project

Course - Animal Cell Culture View project

All content following this page was uploaded by Syubbanul Wathon on 23 February 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


BioTrends Vol.10 No.2 Tahun 2019

Mikroorganisme Potensial Sebagai Agen Hayati


Pendegradasi Limbah Sampah Plastik
Berlian Permata Dewi Erlambang,
Rike Oktarianti dan Syubbanul Wathon
Universitas Jember
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Jl. Kalimantan No. 37, Kampus Tegal Boto, Jember, 68121
Email: syubbanulwathon@unej.ac.id

Beragam Sampah fermentasi oleh mikroba, Kurangnya kepedulian


Plastik dan Dampaknya dan meliputi kaca, plastik, masyarakat dalam
besi, kaleng. Sampah pembuangan serta
bagi Lingkungan
infeksius merupakan limbah pengolahan sampah adalah
Sampah merupakan rumah sakit berwujud padat faktor penyebab utama
limbah organik dan serta berpotensi menularkan dalam kesulitan
anorganik berwujud padat penyakit, seperti jarum penyelesaian masalah
yang dianggap tidak memiliki suntik, vacultainer darah, sampah di seluruh negara
nilai lagi (Subekti, 2010). alat suntik atau syringe, dan berkembang, terutama
Menurut Sejati (2009), selang infus. Pembuangan Indonesia. Salah satu
sampah dapat sampah sembarangan tanpa permasalahan tentang
dikelompokkan berdasarkan ada pengolahan terlebih sampah adalah terbawanya
asalnya, komposisinya, dahulu akan meningkatkan berbagai jenis sampah di
bentuknya, lokasinya, proses potensi sampah dalam sungai oleh arus air hingga
terjadinya, dan sifatnya. menyebabkan kerusakan terakumulasi di laut,
Pengelompokan sampah lingkungan. Menurut Subekti termasuk sampah plastik.
berdasarkan sifatnya (2010), pengolahan sampah Plastik membutuhkan waktu
meliputi sampah organik, dapat dilakukan dengan sangat lama untuk
sampah anorganik, serta memisahkan sampah terdegradasi oleh mikroba.
sampah infeksius. Sampah berdasarkan jenisnya, Sampah plastik yang
organik adalah sampah yang kemudian diolah terakumulasi di laut dapat
mengandung unsur karbon, menggunakan prinsip 3R berupa mikroplastik
hidrogen, oksigen, dan (Reuse, Reduce, Recycle) (berukuran ≤ 5 mm) dan
mudah terfermentasi atau untuk sampah organik dan makroplastik (berukuran  5
terdegradasi oleh mikroba, anorganik, sedangkan mm). Beragam ukuran
seperti daun, kayu, sisa pengolahan sampah sampah plastik di laut akan
bahan makanan, kulit buah, infeksius dilakukan dengan menyebabkan dampak
sisa makanan, serta kotoran dibakar menggunakan berbeda-beda, diantaranya
hewan. Sampah anorganik insinerator hingga menjadi membuat ikan atau hewan
merupakan sampah yang abu. akuatik lain terjebak dalam
membutuhkan waktu lama Permasalahan sampah sampah plastik, menjerat
hingga sangat lama dalam merupakan permasalahan hewan akuatik, menyumbat
proses pendegradasian atau yang sangat sulit ditangani. pencernaan hewan akuatik,

18
BioTrends Vol.10 No.2 Tahun 2019

atau terakumulasi dalam sel bakar lainnya. Akan tetapi, pendegradasi sampah plastik
hewan akuatik karena menurut Surono dan merupakan salah satu solusi
ukurannya yang sangat kecil Ismanto (2016), tidak semua alternatif mengatasi
(Victoria, 2017). Mikroplastik jenis plastik dapat diolah permasalahan sampah
dalam sel hewan akuatik menjadi bahan bakar plastik yang lebih ramah
akan terakumulasi dalam minyak. Jenis plastik yang lingkungan. Pada artikel ini
tubuh manusia ketika tidak dapat menghasilkan akan dipaparkan mengenai
manusia memakan hewan minyak adalah PET beragam mikroorganisme
tersebut. Menurut (Polyethylene terephthalate), yang berpotensi sebagai
Sutrisnawati dan Purwahita sedangkan jenis plastik agen hayati pendegradasi
(2018), kandungan lainnya, seperti PE sampah plastik untuk
mikroplastik dalam tubuh (Polyethylene) dan PP mengatasi permasalahan
manusia pada jumlah (Polypropylene) dapat diolah pencemaran lingkungan.
tertentu dapat menjadi bahan bakar
meningkatkan resiko minyak. Bahan bakar minyak Mikroorganisme
penyakit kanker. yang didapatkan dari hasil Pendegradasi Sampah
Berdasarkan kondisi pengolahan sampah plastik Plastik
tersebut, dapat diketahui kemudian dicampur solar
a. Pseudomonas spp.
bahwa akumulasi serta dibandingkan unjuk
Menurut Sriningsih dan
mikroplastik di perairan laut kerjanya dengan solar murni.
Shovitri (2015),
berbahaya bagi kehidupan, Perbandingan unjuk kerja
Pseudomonas spp. tergolong
sehingga diperlukan solusi antara campuran solar dan
dalam bakteri Gram negatif
untuk mengurangi hingga minyak hasil olahan sampah
yang memiliki karakteristik
menghilangkan kandungan plastik dengan solar murni
sel berbentuk batang (rod),
mikroplastik. menunjukkan semakin besar
tidak membentuk spora
Sampah plastik dapat volume minyak hasil olahan
untuk reproduksi aseksual,
dimusnahkan melalui proses sampah plastik yang
alat gerak berupa flagela,
pembakaran, namun dicampurkan, semakin besar
bersifat aerob obligat, tetapi
demikian metode ini akan pula jumlah konsumsi bahan
dapat hidup secara
menghasilkan asap dengan bakar. Gas buangan atau gas
anaerobik ketika berada di
kandungan CO2, CO, NOx, hasil pembakaran yang
lingkungan dengan
dan SOx yang dapat dihasilkan oleh bahan bakar
kandungan nitrat.
menyebabkan fenomena berupa campuran solar
Pseudomonas spp. dapat
hujan asam jika terakumulasi dengan minyak hasil olahan
menghasilkan enzim yang
di atmosfer dalam jumlah sampah plastik juga
mampu mendegradasi
yang banyak (Prasetyo et al, mengandung CO2, CO, NOx,
plastik, yaitu serine
2014). Salah satu dan SOx lebih banyak dari
hidrolase, esterase, dan
pendekatan yang dapat gas buangan bahan bakar
lipase. Proses
dilakukan adalah mengolah solar murni, sehingga
pendegradasian sampah
sampah plastik menjadi pengolahan sampah plastik
plastik oleh enzim tersebut
bahan bakar minyak. Hal ini menjadi bahan bakar minyak
dapat berlangsung secara
dapat dilakukan karena dianggap kurang efektif
optimal jika tidak terdapat
plastik mengandung untuk menanggulangi
inhibitor yang mampu
komponen utama penyusun permasalahan sampah
menghambat aktivitas enzim
bahan bakar (O2, N2, Cl, dan plastik yang sulit didegradasi
di lingkungan (Treviño et al,
S) serta memiliki nilai kalor secara alami. Pemanfaatan
2012). Pendegradasian
yang setara dengan bahan mikroorganisme
plastik oleh bakteri

19
BioTrends Vol.10 No.2 Tahun 2019

bertujuan sebagai sumber merupakan plastik jenis LDPE membran dengan ketebalan
karbon untuk proses (low-density polyethylene) membran 27-29 nm, mampu
metabolisme bakteri seperti dan HDPE (high density menghasilkan senyawa
yang terjadi pada polyethylene) seperti antibiotik berupa gramicidin,
Pseudomonas spp. kantung kresek berwarna. tidak mampu
Pseudomonas spp. aktif Pendegradasian plastik memetabolisme karbohidrat,
melekat membentuk biofilm tersebut menyebabkan dan DNA mengandung basa
di permukaan sampah terjadinya penurunan berat nitrogen guanin serta sitosin
plastik selama proses kering plastik sebesar sebesar 45-56 mol% (Panda
pendegradasian. Sampah 18,75% dan 20%, serta et al, 2014). Menurut Nanda
plastik yang dapat terbentuknya zona bening dan Sahu (2010),
didegradasi adalah plastik pada medium dengan Brevibacillus spp. mampu
putih serta transparan. kandungan plastik sebagai mendegradasi sampah
Plastik tersebut termasuk sumber karbon. plastik jenis PE untuk
dalam jenis PE dan PS Karakteristik mendapatkan sumber
(polystyrene). Ochrobactrum spp. secara karbon. Seperti beberapa
Pendegradasian plastik oleh umum menyerupai karakter bakteri pendegradasi plastik
Pseudomonas spp. Pseudomonas spp., namun lainnya, Brevibacillus spp.
berlangsung selama  3 berbeda dari Pseudomonas akan membentuk biofilm
bulan (Sriningsih dan spp., Ochrobactrum spp. pada permukaan sampah
Shovitri, 2015). merupakan bakteri air yang plastik. Pendegradasian
tidak mampu menghasilkan plastik oleh Brevibacillus spp.
b. Ochrobactrum spp.
pigmen serta dapat berlangsung selama  3
Menurut Riandi et al
menyebabkan infeksi minggu, menghasilkan
(2017), Ochrobactrum spp.
nosokomial (Riandi et al, penurunan berat kering
adalah bakteri Gram negatif
2017) yaitu infeksi yang plastik sebesar 37,5%.
berflagela yang mampu
dialami oleh pasien rawat
menghasilkan enzim d. Rhodococcus spp.
inap di rumah sakit
katalase, sehingga mampu Rhodococcus spp. adalah
(Warganegara et al, 2012).
memetabolime hidrogen bakteri Gram positif aerob
Infeksi ini dapat berupa
peroksida (H2O2) menjadi yang berbentuk batang,
infeksi luka (Warganegara et
oksigen dan air. Membran berwarna koloni oranye
al, 2012) dan
sel Ochrobactrum spp. ketika usia isolat 72 jam,
immunocompromised atau
disusun oleh membran luar, tidak memiliki alat gerak,
penurunan kinerja sistem
membran peptidoglikan, tidak bereproduksi
imun pada anak-anak (Duran
membran plasma, serta menggunakan spora, dan
et al, 2009).
membran periplasmik hidup di lingkungan dengan
dengan ketebalan c. Brevibacillus spp. kandungan xenobiotik/zat
keseluruhan membran 8-12 Brevibacillus spp. adalah asing (Sulistinah et al, 2016).
nm. Ochrobactrum spp. juga bakteri Gram positif dengan Rhodococcus spp. mampu
mampu menghasilkan exo- rentangan toleransi suhu, mendegradasi senyawa
enzim untuk mendegradasi kadar garam serta pH yang alifatik serta aromatik,
sampah plastik. Proses luas, sehingga mampu seperti BTEX (Benzene,
pendegradasian sampah tumbuh atau hidup di Toluene, Ethylbenzene, dan
plastik oleh Ochrobactrum berbagai kondisi lingkungan. O-Xylene). Rhodococcus spp.
spp. dapat berlangsung Brevibacillus spp. bersifat juga mampu mendegradasi
selama  45 hari. Plastik aerob, memiliki dinding sel sampah plastik jenis PE
yang dapat didegradasi yang tersusun atas tiga selama  3 minggu dan
20
BioTrends Vol.10 No.2 Tahun 2019

menghasilkan penurunan hitam dapat terdegradasi enzim yang dihasilkan terdiri


berat kering plastik sebesar sebesar 6%, sedangkan dari asam fosfatase, naftol-
33% (Nanda dan Sahu, plastik putih sebesar 9%. Hal AS-BI-phosphohydrolase
2010). ini menunjukkan bahwa (Tanasupawat et al, 2016).
penambahan zat pewarna Selain itu, I. sakaiensis juga
e. Bacillus spp.
pada plastik dapat menghasilkan PET hidrolase
Bacillus spp. merupakan
mempengaruhi proses atau PETase, yaitu enzim
bakteri Gram positif
biodegradasi. Biodegradasi yang dapat memecah rantai
berbentuk batang, dapat
sampah plastik juga polimer PET pada rentang
membentuk endospora,
dipengaruhi oleh karakter suhu optimum 20-40 ºC
serta bersifat anaerobik
organisme, perlakuan yang (Fecker et al, 2018). Struktur
fakultatif (Fadlilah dan
diberikan, dan pertumbuhan 3D dari PETase dapat dilihat
Shovitri, 2014).
biofilm pada permukaan pada Gambar 1.
Mikroorganisme anaerobik
plastik. Bakteri pendegradasi
fakultatif dapat hidup
plastik umumnya akan
dengan atau tanpa
membentuk biofilm di
kandungan oksigen, tetapi
permukaan plastik, begitu
mikrooganisme tersebut
juga dengan Bacillus spp.
akan cenderung hidup
secara aerobik dibandingkan f. Ideonella sakaiensis
anaerobik jika berada di I. sakaiensis merupakan
lingkungan dengan sedikit bakteri Gram negatif
kandungan oksigen (Nur, berbentuk batang, bentuk
2009). Berdasarkan sifat koloni bulat dengan
tersebut, degradasi sampah diameter 0,5-1 mm, alat
plastik oleh Bacillus spp. gerak berupa flagela, tidak
dapat berlangsung secara berwarna atau dapat juga
Gambar 1. Struktur 3D
aerobik dan anaerobik berwarna kuning gading,
PETase dari I. sakaiensis
menggunakan enzim suhu optimum untuk
(Fecker et al, 2018).
ekstraseluler serta pertumbuhan 30-37 ºC, pH
intraseluler depolimerase optimum pertumbuhan 7- Proses pendegradasian
(Nur, 2009). Sampah plastik 7,5, serta DNA mengandung sampah plastik oleh I.
yang dapat didegradasi 70,4% basa nitrogen guanin sakaiensis dapat berlangsung
adalah kantung kresek dan sitosin (Tanasupawat et 5-120 kali lebih cepat dari
plastik warna hitam dan al, 2016). I. sakaiensis tidak proses degradasi plastik
putih. Kantung kresek dapat tumbuh pada suhu 45 pada umumnya. Peningkatan
tergolong jenis plastik LDPE ºC atau lingkungan dengan kemampuan degradasi
(Surono, 2013). Menurut konsentrasi NaCl sebesar 3%. sampah diperoleh melalui
penelitian yang dilakukan Karakteristik biokimia I. teknik rekayasa genetik
oleh Fadlilah dan Shovitri sakaiensis adalah mampu dengan cara kloning dan
(2014), plastik warna hitam menghasilkan beberapa transformasi gen pengkode
serta putih dapat senyawa organik serta PETase pada Escherichia coli
didegradasi oleh Bacillus enzim. Senyawa organik [Gambar 2], diikuti dengan
spp. selama  4 bulan yang dihasilkan oleh I. analisa struktur enzim
dengan degradabilitas 2,3% sakaiensis meliputi N-asetil PETase dengan cara
untuk plastik hitam dan 1,9% glukosamin, maltosa, kalium molecular doc king (MD)
untuk plastik putih, sehingga glukonat, asam adipat, asam serta simulasi MD sesuai
dalam waktu 4 bulan plastik malat, dan sitrat, sedangkan Gambar 3.

21
BioTrends Vol.10 No.2 Tahun 2019

Gambar 2. Tahapan kloning dan rekayasa bioproses enzim PETase dari I. sakaiensis (Fecker
et al., 2018).

MD dilakukan untuk dengan protein 2018). Hal tersebut


memahami bagaimana pendegradasi plastik menunjukkan bahwa
ikatan antara PETase dengan (PETase, TfCut2, serta LC- kompleks PETase-ligan lebih
PET dan hidrolisis PET yang Cutinase). Hasil MD dalam cepat terbentuk
dilakukan oleh PETase, penelitian sebelumnya dibandingkan kompleks
sedangkan simulasi MD menunjukkan total energi TfCut2-ligan dan LC-
bertujuan untuk mengetahui bebas terendah terdapat Cutinase-ligan (Hasana et al,
faktor yang mempengaruhi pada kompleks PETase-ligan 2013).
struktur serta ikatan substrat [Gambar 4] (Fecker et al,

22
BioTrends Vol.10 No.2 Tahun 2019

Gambar 3. (a) Prosedur Molecular Docking (MD) (b) Prosedur simulasi MD (Fecker et al,
2018).

Hasil simulasi MD antara ligan dengan active active site-nya, sedangkan


menunjukkan bahwa site protein tidak terjadi TfCut2 serta LC-Cutinase
peningkatan suhu dari 298K pada protein TfCut2. tidak (Fecker et al, 2018).
menjadi 323K menyebabkan Kestabilan active site protein Berdasarkan analisis struktur
ligan menjauh dari active site juga dipengaruhi oleh suhu. PETase, kecepatan proses
PETase dan LC-Cutinase, Pada suhu 298K PETase degradasi plastik jenis PET
tetapi penambahan jarak menjaga tingkat kestabilan oleh enzim PETase

23
BioTrends Vol.10 No.2 Tahun 2019

disebabkan oleh pusat active pelarut yang mengandung antara PETase dengan PET
site enzim PETase (β5-α4) PET, sehingga akan lebih (Liu et al, 2018).
mudah dijangkau oleh mudah terjadi interaksi

Gambar 4. Hasil perhitungan energi bebas sebagai hasil docking protein PETase, TfCut2, LC-
Cutinase (LCC) dengan ligan berupa dua molekul PET (Fecker et al, 2018).

g. Escherichia coli LC-Cutinase sebagai pemecahan asam lemak,


E. coli yang memiliki metabolit primer bakteri E. pendegradasian PCL
kemampuan dalam coli mutan memiliki struktur (Polycaprolactone), dan
degradasi sampah plastik 3D seperti pada Gambar 5. plastik jenis PET. Proses
adalah E. coli mutan hasil pemecahan molekul atau
rekayasa genetik sehingga senyawa oleh LC-Cutinase
mampu menghasilkan enzim dapat berlangsung secara
LC-Cutinase dalam jumlah optimal pada pH 8,5 dan
banyak. LC-Cutinase suhu 50 ºC (Sulaiman et al,
merupakan protein 2014). Menurut Fecker et al
fungsional berupa enzim (2018), E. coli mutan yang
dengan berat ± 28 kDa mengekspresikan PETase
(Sulaiman et al, 2014) yang dari I. sakaiensis juga
dihasilkan dari ekspresi gen memiliki kemampuan
TfCut2. Gen tersebut berasal degradasi sampah plastik
dari bakteri termofilik, yaitu PET. Enzim PETase lebih
Thermobifida fusca (Roth et Gambar 5. Struktur 3D LC- unggul dibandingkan LC-
al, 2014). Gen pengkode LC- Cutinase pada E. coli, Cutinase karena suhu
Cutinase juga terdapat pada organisme hasil rekayasa optimal kerja enzim berada
bakteri cutinase lain seperti genetik, yang serupa dengan pada suhu kamar atau pada
Thermobifida alba dan jamur struktur LC-Cutinase pada rentang 20-40 ºC.
atau fungi cutinase seperti Thermobifida alba (Sulaiman Berdasarkan uraian tersebut
Fusarium solani, Monilinia et al, 2014). dapat diketahui bahwa
fructicola, Aspergillus oryzae Enzim LC-Cutinase Pseudomonas spp.,
serta Pyrenopeziza brassicae. berfungsi dalam proses Ochrobactrum spp., I.

24
BioTrends Vol.10 No.2 Tahun 2019

sakaiensis, Brevibacillus spp., Fecker T, Pablo GD, Felipe E, Jurnal Teknologi Industri
Rhodococcus spp., dan Yoshie N, Marcos S, Hasil Pertanian, 14, 7.
Bacillus spp. memiliki Loreto PP dan César ARS. Panda AK, Satpal SB, Surajit
kemampuan untuk (2018) : Active Site DM, N Senthil K, G.
mendegradasi plastik. Jenis Flexibility as a Hallmark Gurusubramanian dan
plastik dan waktu yang for Efficient PET Ashok KP. (2014) :
dibutuhkan untuk proses Degradation by I. Brevibacillus as a
degradasi berbeda-beda sakaiensis PETase, Biological Tool: a Short
sesuai dengan jenis Biophysical Journal, 114, Review, Antonie van
bakterinya. Berdasarkan 1303 – 1309. Leeuwenhoek, 105, 623 –
waktu pendegradasian dan Hasana AR, Ayik R dan 627.
kondisi yang dibutuhkan Fifteen AF. (2013) : Prasetyo H, Rudhiyanto R
untuk proses degradasi Analisis HKSA dan Docking dan Ilham EF. (2015) :
secara optimal, bakteri I. Aktivitas Inhibisi Turunan Mesin Pengolahan Limbah
sakaiensis dan E. coli mutan HEPT terhadap Enzim Sampah Plastik menjadi
pembawa gen pengkode Reverse Transcriptase Bahan Bakar Alternatif, e-
PETase lebih efektif sebagai HIV,Jurnal Pustaka Proceedings PIMNAS
agen hayati pendegradasi Kesehatan, 1, 45. Program Kreativitas
sampah untuk mengatasi Liu B, Lihui H, Liping W, Tao Mahasiswa Teknologi.
permasalahan limbah L, Changcheng L, Huayi L, Riandi MI, Retno K dan Sang
sampah plastik karena Yunzi L dan Rui B. (2018) : Ketut S. (2017) : Potensi
memiliki kemampuan Protein Crystallography Bakteri Pseudomonas sp.
degradasi plastik 5-120 kali and Site-Direct dan Ochrobactrum sp.
lebih cepat dari bakteri Mutagenesis Analysis of yang di Isolasi dari
lainnya melalui sekresi enzim The Poly(ethylene Berbagai Sampel Tanah
PETase yang memiliki terephthalate) Hydrolase dalam Mendegradasi
aktivitas optimal pada PETase from Ideonella Limbah Polimer Plastik
rentang suhu 20-40ºC. sakaiensis, European Berbahan Dasar High
Journal of Chemical Density Polyethylene
DAFTAR PUSTAKA Biology (ChemBioChem), (HDPE) dan Low Density
Duran R, Ülfet V, Betül A dan 19, 1472 – 1473. Polyethylene (LDPE),
Ümit NB. (2009) : Nanda S dan Sahu SS. (2010) Jurnal Simbiosis, 5, 58 –
Ochrobactrum anthropi : Biodegradability of 62.
Bacteremia in a Preterm Polyethylene by Roth C, Ren W, Thorsten O,
Infant with Meconium Brevibacillus, Johannes T, Christina F,
Peritonitis, International Pseudomonas, and Wolfgang Z dan Norbert S.
Journal of Infectious Rhodococcus spp., New (2014) : Structural and
Diseases, 13, e62. York Sciece Journal, 3, 96 Functional Studied on
Fadlilah FR dan Shovitri M. – 97. Thermostable
(2014) : Potensi Isolat Nur M. (2009) : Pengaruh Polyethylene
Bakteri Bacillus dalam Cara Pengemasan, Jenis Terephthalate Degrading
Mendegradasi Plastik Bahan Pengemas, dan Hydrolase from
dengn Metode Kolom Lama Penyimpanan Thermobifida fusca, Appl
Winogradsky, Jurnal terhadap Sifat Kimia, Microbiol Biotechnol, 98,
Teknik POMITS, 3, E40 – Mikrobiologi, dan 7815 – 7816.
E42. Organoleptik Sate Sejati K. (2009) : Pengolahan
Bandeng (Chanos chanos), Sampah Terpadu dengan

25
BioTrends Vol.10 No.2 Tahun 2019

Sistem Node, Sub Point, Sianida dan Phenil International Journal of


dan Center Point. Sianida, Berita Biologi, 15, Systematic and
Yogyakarta : Kanisius. 43. Evolutionary
Sriningsih A dan Shovitri M. Surono UB dan Ismanto. Microbiology, 66, 2814 –
(2015) : Potensi Isolat (2016) : Pengolahan 2815.
Bakteri Pseudomonas Sampah Plastik Jenis PP, Treviño AL, Gerardo GS, Raúl
sebagai Pendegradasi PET, dan PE menjadi RH dan Cristóbal NA.
Plastik, Jurnal Sains dan Bahan Bakar Minyak dan (2012) : Microbial
Seni ITS, 4, E-67 – E-69. Karakteristiknya, Jurnal Enzymes Involved in
Subekti S. (2010) : Mekanika dan Sistem Polyurethan
Pengelolaan Sampah Termal Universitas Biodegradation : A
Rumah Tangga 3R Janabadra, 1, 35. Review, J Polym Environ,
Berbasis Masyarakat, Surono UB. (2013) : Berbagai 20, 261.
Prosiding Seminar Metode Konservasi Victoria AV. (2017) :
Nasional Sains dan Sampah Plastik menjadi Kontaminasi Mikroplastik
Teknologi. Bahan Bakar Minyak, di Perairan Tawar,
Sulaiman S, Dong-Ju Y, Eiko Jurnal Teknik, 3, 34. Bandung : Institut
K, Yuichi K dan Shigenori Sutrisnawati NK dan Teknologi Bandung.
K. (2014) : Crystal Purwahita AAARM. (2018) Warganegara E, Etty A dan
Structure and : Fenomena Sampah dan Ryan A. (2012) :
Thermodynamic and Pariwisata Bali, Jurnal Identifikasi Bakteri
Kinetic Stability of Ilmu Hospitality Penyebab Infeksi Luka
Metagenome – Derived Management, 9, 51. Operasi (ILO) Nosokomial
LC-Cutinase, Biochemistry, Tanasupawat S, Toshihiko T, pada Ruang Rawat Inap
53, 1858 – 1859. Shosuke Y, Kazumi H dan Bedah dan Kebidanan
Sulistinah N, Rini R dan Kohei O. (2016) : Ideonella RSAM di Bandar Lampung,
Bambang S. (2016) : sakaiensis sp. nov., Prosiding Seminar
Potensi Rhodococcus Isolated from a Microbial Nasional, Sains, Mipa,
Pyridinovorans GLB5 Consortium that Degrades Informatika dan Aplikasi,
sebagai Biokatalis dalam Poly(Ethylene 3, 344.
Konversi Senyawa Methil Terephthalate),

26

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai