Anda di halaman 1dari 12

NAMA : EDRINA ELFIA ROSA

NIM : 1508109010037
MATA KULIAH : TEKNOLOGI SEDIAAN LIQUID DAN SEMISOLID

Rangkuman Jurnal “Hidrogel : Persiapan, karakterisasi, dan aplikasi

Baru – baru ini banyak dirancang jaringan berbasis hidrogeal karena sifatnya
yang dapat membengkak ketika dimasukkan kedalam larutan berair. Review ini
menjelaskan klasifikasi hidrogeal dengan bahan dasar yang berbeda, karakteristik fisik
dan kimia produk hidrogeal dan uji kelayakan produk dengan menggabungkan proses
produksi dan desain hidrogeal dengan persiapan yang opitimal. Super-porous adalah
bahan baru yang dikaji karena mampu membengkak jauh lebih besar dari ukuran
aslinya. Dapa disimpulkan reaktor batch dan rector semi batch adalah rekator yang
cocok untuk proses polimerasi. Yang merupakan reactor batch adalah suhu, tekanan,
waktu siklus, reaktan dan strategi umpan balik

Hydrogel adalah suatu polimer yang berikatan silang (cross-link) yang mampu
menyimpan air yang diproduksi melalui reaksi sederhana dari beberapa monomer atau
suatu bahan yang mampu membengkak dan dapat mempertahankan air dalam
strukturnya tapi tidak larut air. Kemampuan menyerap ini karena hydrogel terdiri dari
gugus hidrofilik, sedangkan keterbatasan dalam disolusi karena adanya ikatan silang
dari jaringan. Hidrogeal terdiri dari hydrogel alami dan sintetis. Hydrogel alami
sekarang sudah digantikan oleh hidrogeal sintetis karena dapat digunakan dalam jangka
waktu lama, memiliki kemampuan absorbsi yang besar dan memiliki kemampuan
mengambang yang lebih besar. Hidrogel sintetis dapat dimodifikasi sehingga fungsi
dan penguraian nya dapat menyesuaikan dengan keadaan lingkungan. Kemampuan
hydrogel untuk membengkak ini merupakan fase transisi.

Aplikasi hydrogel dalam kehidupan diantaranya

1. Diterapkan untuk menghasilkan produk yang higienis


2. Dalam bidang pertanian (abseorben air pertanian)
3. System pengiriman obat
4. Untuk penyegelan
5. Dewatering batu bara
6. Salju buatan
7. Tambahan dalam makanan
8. Obat – obatan
9. Aplikasi biomedis
10. Untuk diagnose
11. Pengobatan luka
12. Pemisahan biomolekul
13. Pengatur adhesi biologis
14. Biosensor
Teknologi yang digunakan dalam menyiapkan hydrogel diantaranya polimerasi
massal, polimerisasi larutan (cross-link) dan polimerisasi suspensi. Polimerisasi massal
adalah teknik yang paling sederhana yang hanya melibatkan monomer dan inisiator,
teknik ini mengahasilkan hydrogel homogen. Polimerisasi larutan (crossl-link)
dilakukan dengan mencampurkan monomer dengan zat pengikat silang jaringan
dengan menggunakan radiasi UV. Polimerisasi suspensi, antara monomer dan inisiator
berada dalam fase hidrokarbon. Secara umum ada tiga komponen penting dalam
persiapan hydrogel yaitu monomer, inisiator, dan ikatan silang (cross linker).
Teknik persiapan hydrogel dengan polimerisasi larutan dengan ikatan silang
dilakukan dengan mecampurkan monomer, inisiator dan cross-linker untuk melakukan
polemerisasi untuk menghasilkan gel dengan bantuan panas (reaksi eksoterm). Gel
yang dihasilkan kemudian dikeringkan untuk menghapus monomer, oligomer, cross-
linker, inisiator dan kotoran lainnya. Kemudian dibuat dengan berbagai macam ukuran.

Teknologi persiapan hydrogel dengan polimerasi suspense dilakukan dengan


mencampurkan monomer, cross-linker, fase air, pelarut non organic, dan agen
pendispersi didalam tanki sehingga membentuk gelatin, ditambahkan initiator sebelum
dicuci dan dikeringkan. Hingga terbentuk hydrogel. Teknik persiapan high swelling
hydrogel dilakukan dengan mencampurkan pati jagung ditambahkan Fe3+/H2O dan
acrylonitrile sebelum diokulasi, setelah itu dicuci kembali dan dikeringkan,
ditambahkan NaOH sebelum di-saponifikasi, ditambahkan metano dan etanol sebelum
dicuci kembali dan dikeringkan dan menghasilkan hydrogel.

Teknologi persiapan hydrogel superabsorbent hydrogel dilakukan dengan


mencampurkan air dengan pati jagung lalu diaduk hingga terjadi proses gelatinisasi
pada suhu 80oC selama 30 menit, sebelum dilakukan okulasi ditambahkan nitrogen,
acrylonitrile dan inisiator lalu di cuci dan disentrifugasi, dilakukan proses saponifikasi
dengan KOH selama 30 menit pada suhu 95oC dan dicuci kembali dengan air bebas
etanol lalu dikeringkan dengan vakum pada suhu 60oC dan terbentuklah
superabsorbent hydrogel.

Petanyaan

1. Apa perbedaan penggunaan hydrogel superabsorbent dengan hydrogel biasa


dan hydrogel high swelling? Manakah yang lebih unggul dan kenapa?
2. Fungsi saponifikasi dalam pembuatan hydrogel superabsorbent dan high
swelling apa? Dan kenapa pada hydrogel biasa proses ini tidak ada?
3. Apakah sifat hidrofilik dari hydrogel dapat ditingkatkan ataupun diturunkan?
Jika bias bagaimana cara dan prosesnya
4. Bagaimana peranan hydrogel dalam penyembuhan luka?
5. Jika dalam jaringan hydrogel tidak ada ikata silang (cross-link) apakah akan
mempengaruhi kemampuan hydrogel dalam menyerap air?
6. Bagaimana kapasitas penyerapan air hydrogel superabsorbent dan high
swelling? Apakah tidak terbatas ataupun hydrogel dapat pecah karena
kelebihan penyerapan
Rangkuman “Chitosan-based hydrogels for controlled, localized drug delivery”

Hidrogel dengan bahan dasar sintetis akhir – akhir ini banyak diteliti dan
dikembangkan untuk memperoleh media penghataran senyawa kimia yang dengan
respon biologis yang bervariasi. Namun demikian walaupun hydrogel sintestis yang
banyak dikembangkan, polimer alam, seperti polisakarida dan protein, tetap banyak
digunakan sebagai bahan struktural pada hidrogel. Pengembangan ini bertujuan untuk
mencapai biokompatibilitas dengan toksisitas rendah, dan tahan terhadap degradasi
enzimatik. Polisakarida adalah yang memiliki kelemahan paling sedikit, Salah satu
contoh polisakarida tersebut adalah kitosan. Kitosan adalah polisakarida linier yang
terdiri dari unit D-glucosamine dan N-asetil-D-glukosamin terdistribusi β-. Secara
komersial, dihasilkan oleh deasetilasi kitin (> 60%) diperoleh dari cangkang pelindung
kepiting dan udang. Polimer sedikit berbeda dari polimer yang ada karena terdapat
nitrogen dalam struktur molekulernya, kationisitasnya, dan kapasitasnya untuk
membentuk kompleks polielektrolit. Kadar nitrogen menentukan sifat kitosan yang
berinteraksi dengan gugus amina. Keberadaan NH2 menyebabkan kitosan memiliki
reaktivitas yang tinggi, sehingga kitosan mampu mengikat air dan larut sehingga dapat
dikatakan larut dalam air.

Kitosan adalah eksipien yang sangat baik dan menajdi bahan serbaguna dalam
bidang bimedis dan teknologi karena tidak beracun, stabil, mudah terurai, dan dapat
disterilkan. Selain itu sifat dari kitosan ini memungkinkan kitosan untuk dijadikan
media penghantaran obat dengan pelepasan terkontrol. Banyak sumber yang meneliti
terkait dengan sistem penghantaran obat dengan kitosan, namun sedikit informasi yang
menjelaskan mengenai penggunaan polimer ini dalam formulasi hidrogel.

Interaksi kitosan dengan polielektrolit berbeda dari ion atau molekul ionik yang
digunakan dalam kompleksitas ion karena molekulnya lebih besar dengan luas, seperti
polisakarida, protein dan polimer sintetis. Hubungan antara polimer kitosan dan
polielektrolit lebih kuat daripada interaksi pengikatan sekunder lainnya. Keuntungan
penggunaan kitosan adalahh minim nya kemungkinan adanya reaksi silang,
kompleksnya bersifat reversible. Karakteristik hidrogeal dengan dasar kitosan adalah
sensitif terhadap pH dan memiliki sifat mukoadhesif, sehingga hidrogel berbasis
kitosan ini sedang diteliti efektifitasnya dalam perawatan tumor dan regenerasi jaringan
dan sebagai media pengantaran dalam sistem pengiriman oral dan oftalmik. Hidrogel
Chitosan telah disiapkan dengan berbagai bentuk, geometri, dan formulasi yang
berbeda yang meliputi gel cair, serbuk, manik-manik, film, tablet, kapsul, mikrosfer,
mikropartikel, spons, mikropartikel nano, spons, mikropartikel nano, spons,
mikropartikel nano , spons, mikropartikel nano, spons, mikropartikel nano, spons, dll.

Pertanyaan

1. Bagaimana perbedaan penghantaran obat dengan hidrogeal berbasis chitosan


dan hidrogeal berbasis starch? Apakah ada perbedaan yang signifikan atau
tidak?
2. Bagaimana peranan chitosan dalam perawatan tumor? Bagaimana mekanisme
nya
3. Apakah chitosan memiliki keterbatasan dalam penggunaan atau tidak? Apakah
chitosan bisa rusak apabila digunakan terlalu sering atau tidak
4. Bagaimana cara memperoleh chitosan dari cangkang udang dan kepiting?
Apakah bisa langsung diambil atau harus melewati serangkaian proses terlebih
dahulu?
Rangkuman “Hydrogels in drug delivery: Progress and challenge”
Salah satu pengaplikasikan hydrogel yaitu dalam praktek kilinis, seperti untuk
diagnostik, imobilisasi sel dan dapat dijadikan penghalang dalam mengatur adhesi
biologis hal ini karena hidrogel dapat dibuat dari hampir semua polimer yang larut
dalam air. Hidrogel dapat dibuat dalam beberapa macam bentuk, seperti mikropartikel,
nanopartikel, serta film-film. Secara umum, penggunaan hidrogel ini sudah cukup
mudah. Kemajuan teknologi dan kebutuhan terhadap hydrogel yang semakin
meningkatkan penerapan klinis dari sediaan hydrogel yaitu dengan merancanng
hidrogel dengan konsentrasi polimer yang lebih sedikit dan pengaturan suhu gelasi.
Tujuannya untuk mencegah gelasi dini yang dapat menyebabkan penyumbatan pada
jarum suntik jika digunakan sediaan injeksi. Strategi fisikokimia dapat diterapkan pada
hidrogel untuk mengontrol proses gelasi dan interaksi antara gel dan jaringan asli
Tantangan dalam pengembangan hydrogel adalah memperluas kriteria rilis
yang dapat dicapai dengan menggunakan sediaan hydrogel yaitu dengan
memperpanjang durasi rilis pada sediaan hidrogel agar dapat digunakan dalam ruang
lingkup yang lebih luas lagi.
Tujuan lain dari penggunaan hidrogel adalah sebagai media penyampaian
obat yang terlarut dalam hidrogel misalnya dengan menggunakan strategi cross-linking
misalnya UV photopolymerization dan berbagai teknik cross-linking kimia lainnya.
Namun strategi ini hanya akan efisien jika menggunakan reagen beracun berguna jika
reagen beracun dimana diharapkan racun dalam reagen ini dapat dihilangkan tanpa
melepas zat aktif yang terlarut di dalam hidrogel..
Pebaikan dan peningkatan kualitas hidrogel khususnya dalam penyampaian zat
aktif obat tidak hanya untuk molekul hidrofobik, tetapi juga yang lebih “sensitif”
seperti protein, antibodi, atau asam nukleat. Masalah lain yang muncul adalah domain
hidrofobik dapat membentuk gel hydrogel kovalen, yang akan sangat mempengaruhi
aktivitas biologis biomolekul.
Keberhasilan dalam menyelesaikan dan menanggulangi tantangan yang ada dan
kekurangan dari hydrogel pada salah satu atau semua tantangan ini akan sangat
memperluas potensi pemberian obat berbasis hidrogel dan berhasil menyampaikan obat
dititik yang ingin diterapi di dalam tubuh tercapai

Pertanyaan:
1. Seperti telah diketahui hydrogel masih memiliki banyak kekurangan, apakah
dengan kekurangan nya tesebut hydrogel masih bisa direkomendasikan untuk
transport obat dimasa sekarang?
2. Apakah hydrogel bisa memiliki kemungkinan menyumbat pembuluh darah atau
jaringan dalam tubuh?
3. Apakah hydrogel sebagai transport obat sudah pernah diaplikasikan?
4. Setelah hydrogel menjadi transport obat dalam tubuh apakah hydrogel itu
diekskresikan keluar dari tubuh atau bagaimana?
5. Untuk sekali transport obat berapa banyak hydrogel yang digunakan, apakah
diinjeksikan bersamaan dengan obat atau terpisah
Rangkuman “Biomedical Application Of Hydrogel”
Hidrogel adalah sekumpulan polimer yang mempunyai sifat unik yaitu dapat
menyimpan sejumlah air, bersifat fleksibel dan memiliki biokompabilitas yang baik.
Hydrogel kimia disiapkan dengan dua cara yaitu dengan polimerisasi tiga dimensi atau
disilangkan langsung dengan polimer larut air. Proses polimerisasi dimulai oleh
senyawa yang menghasilkan radikal bebas seperti benzoil peroksida, ammonium
peroxodisulphate atau dengan UV, gamma atau electron. Polimerisasi tiga dimensi
dapat menghasilkan residu sehingga harus dilakukan pemurnian dan akan berlangsung
selama beberapa minggu. Dalam bidang biomedis, hydrogel digunakan sebagai
berikut:
1. Hydrogel untuk lensa kontak.
Bahan dasar lensa lunak adalah hydrogel baik lensa kontak keras maupun
lunak, yang diproduksi melalui proses spin-casting, mold-casting dan lathe-casting.
Untuk dijadikan lensa kontak hydrogel yang harus memenuhi karakteristik yaitu
transmitasi cahaya, indeks bias, mencukupi oksigen permeabilitas, stabilitas,
keterbasahan, dan biokompabilitas yang sesuai dengan persyaratan. Lensa kontak
lunak terbuat dari monomer yang dikombinasikan dengan HEMA atau NVP ini
menjadikannya lebih nyaman dipakai namun kelemahannya adalah permeabilitas gas
relative rendah sehingga terjadi kekurangan oksigen pada kornea.
2. Hydrogel untuk pembalut luka.
Hydrogel sebagai pembalut luka harus dapat menyerap exudate dan racun
berlebih, menjaga kelembaban yang baik antara luka dan penutup, mencegah luka dari
sumber infeksi eksternal, mencegah kelebihan panas pada luka, memiliki permeabilitas
yang baik terhadap gas, diberikan secara benar, steril dan mudah dilepas tanpa trauma
lebih lanjut pada luka. Hidrogel banyak digunakan sebagai agen ‘debriding’, penutup
lembab, dan komponen pasta untuk perawatan luka. Dimana hydrogel cocok untuk luka
kering karena tidak memerlukan cairan luka untuk membasahi gel. Efek melembabkan
hydrogel membantu autolitik debridement, meningkatkan produksi kolagenase dan
kadar air dari luka nekrotik. Dapat menyerap dan mempertahankan exudate yang
terkontaminasi melalui perluasan rantai polimer berikatan.
3. Penghantaran obat
Penghantaran obat dengan hydrogel didasarkan pada struktur berpori sehingga
obat-obatan dapat dimuat dan kemudian dilepaskan. Keuntungannya yaitu
memungkinkan pelepasan yang berkelanjutan, yang melepaskan bahan aktif jangka
waktu yang lama. Pelepasan obat dengan hydrogel mengalami beberapa mekanisme
diantaranya difusi terkontrol, pengembangan terkontrol, pelepasan yang dikendalikan
secara kimia dan lingkungan. Aplikasi hidrogel topikal dapat digunakan secara efektif
untuk menghantar obat-obatan yang dapat membantu meringankan gejala berbagai
kondisi patologis. Penggunaan hydrogel sebagai pembawa zat aktif disesuaikan dengan
cara penggunaannya sehingga memiliki bentuk yang berbeda-beda.
4. Rekayasa Jaringan Organ
Rekayasa jaringan adalah aplikasi hidrogel yang lebih baru, yang dapat
digunakan sebagai agen penyimpanan ruang, sebagai kendaraan pengantar untuk bahan
bioaktif, mengatur sel dan menghasilkan rangsangan Agen penyimpanan ruang adalah
kelompok rangka yang paling umum digunakan dan bekerja dalam jumlah besar untuk
mencegah adhesi, dan sebagai 'lem' biologis. Obat dapat dikirim dari rangka hidrogel
dalam berbagai aplikasi termasuk promosi angiogenesis dan enkapsulasi sel sekretori.
Selain itu, perancah hidrogel juga telah diterapkan pada sel transplantasi dan untuk
merekayasa banyak jaringan di tubuh, termasuk tulang rawan, tulang, dan otot polos.
Rangka hydrogel digunakan untuk lembaran sel dan produksi jaringan
5. Produk kebersihan
Untuk menghasilkan produk keberisihan dimanfaatkan hidrogel superabsorben,
khususnya bahan berbasis akrilat. Umumnya dibuat untuk popok sekali pakai yang
mengandung superabsorbent polymers (SAPs). SAP juga dapat mencegah kolonisasi
kuman, mengurangi risiko kontaminasi tinja dan penyebaran infeksi gastrointestinal
yang potensial. Sebenarnya mereka mampu menahan kelembaban dari kulit,
meningkatkan kesehatan kulit, mencegah ruam popok dan memberikan kenyamanan.
Pertanyaan:
1. Sifat apa yang menjadikan hydrogel dipilih sebagai bahan dasar pembuatan
kontak lense?
2. Kontak lense ada yang lunak dan ada yang keras, sifat keras dan lunak ini
apakah ditentukan oleh konsistensi hydrogel atau ada penambahan zat lain.
3. Bagaimana peranan hydrogel dalam pengobatan luka? Apakah efektif atau
tidak
4. Apakah sudah ada prodik hasil rekayasa jaringan yang menggunakan
hydrogel?
5. Bagaimana teknik pembuatan popok bayi dari hydrogel? Apakah
membutuhkan teknik khusus atau tidak?
Rangkuman “Hydrogel Nanoparticles In Drug Delivery|”
Klasifikasi hidrogel diantarnya sifat dari sisi (netral atau ionik), fitur mekanis
dan struktural (afin atau phantom), metode preparasi (homo- atau co-polymer), struktur
fisik (amorf, semicrystalline, hydrogen terikat, supermolekuler, dan hidrokoloidal), dan
daya tanggap terhadap rangsangan lingkungan fisiologis (pH, kekuatan ion, suhu, dll).
Pelepasan zat aktif dalam hydrogel dapat terjadi melalui cara diffusion-controlled,
swelling-controlled, dan chemically-controlled. Difusi obat dari matriks hidrogel
terutama bergantung pada ukuran mesh di dalam matriks gel, yang dipengaruhi oleh
beberapa parameter termasuk tingkat ikatan silang, struktur kimia dari komposisi atom,
dan jenis serta intensitas rangsangan eksternal. Sementara itu, kekuatan mekanik,
degradabilitas, difusivitas, dan sifat fisik lainnya dari jaringan hidrogel sangat
bergantung pada ukuran meshnya. Dalam farmasi Hidrogel dikategorikan menurut
berbagai kriteria terutama meliputi, rute administrasi, jenis bahan yang dikirim,
kinetika pelepasan, dll.
Polimer yang digunakan untuk pembuatan hidrogel yaitu polimer alam dan
derivatnya seperti HA, asam alginat, pektin, karangeenan, chondroitin sulfate dan
dextran sulfate, polimer kationik seperti kitosan dan polilysine; polimer amfifatik
seperti collagen, carboximethyl chitin dan fibrin; neutral polimer seperti dextran dan
pullutan; polimer sintetik seperti PEG-PLA, PHB; dan polimer lainnya. Hydrogel
diharapkan melepaskan obat secara controlled-release. Penghantaran hidrogel ada yang
dikendalikan waktu, dan stimulasi.
Nanoteknologi di bidang farmasi difokuskan pada terapi dengan nanoforms
seperti partikel nano, nanocapsules, sistem micellar, dan conjugates. Kelebihan nya
yaitu meningkatan keselamatan dan peningkatan khasiat obat-obatan, misalnya
menargetkan penghantaran obat, meningkatkan ketersediaan hayati, memperluas
pengaruh obat atau gen dalam target jaringan, dan meningkatkan stabilitas agen
terapeutik terhadap degradasi enzimatik.
Salah satu basis hidrogel nanopartikel adalah kitosan karena memiliki
kelebihan dapat menempel pada permukaan mukosa di dalam tubuh. Teknik membuat
hydrogel dengan basis kitosan adalah dengan silang kovalen, nanopartikel berbasis
kitosan dengan metode desolvation, nanopartikel basis kitosan dengan metode silang
ionik, nanopartikel kitosan dnegan metode perpaduan emulsi- tetesan, nanopartikel
basis kitosan dengan metode misel terbalik dan nanopartikel basis kitosan dengan
modifikasi kimia.
Selain kitosan, ada beberapa bahan lagi yang juga dapat digunakan sebagai
basis nanopartikel hidrogel yaitu alginat, poly vinil alkohol, poli etilen oksida dan
polietilen, poli vinil pirolidon.
Pertanyaan:

1. Bagaimana perbedaan penghantaran obat antara hydrogel nanopartikel dengan


hydrogel biasa?
2. Kenapa peghantaran obat dengan hydrogel nanopartikel dianggap lebih aman?
3. Bagaimana mekanisme pengendalian hydrogel dengan waktu dan stimulasi?
4. Kenapa kitosan bisa menempel pada mukosa lambung sehingga dianggap
sebagai kelebihan penggunaan kitosan sebagai basis hydrogel
5. Apakah bahan lain seperti alginat, poly vinil alkohol, poli etilen oksida dan
polietilen , poli vinil pirolidon lebih bagus atau tidak jika dibandingkan dengan
kitosan.

Anda mungkin juga menyukai