Anda di halaman 1dari 3

RESUME REKAYA POLIMER

AHMAD AL HADI SYIHAB 333 516 0009

ANDRIE PRASETYO 333 516 0054

INTRODUCTION

Hydrogel adalah hidrofolik, berbentuk 3 dimensi, berstruktur polimerik dan mampu menyerap air
atau fluida yang bersifat biological dalam jumlah besar. Hydrogel bisa stabil secara kimiawi atau
dapat juga berdegradasi dan akhirnya hancur dan larut.

Hydrogel dibuat dari material – material seperti gelatin, polisakarida, polyacrylamide,


polyelectrolyte dan polimer atau co-polimer yang berasal dari methacrylateesters. Lebih lanjut,
hydrogel bisa diformulasikan dalam berbagai macam bentuk fisika, termasuk lengkungan,
mikropartikel, nano partikel, lapisan dan film. Sebagai hasilnya, hydrogel umumnya digunakan
dalam praktik klinik dan obat dengan aplikasi yang luas, diantaranya rekayasa jaringan organ, obat
regenerative, diagnostic, imobilisasi seluler, pemisahan biomolekul atau sel, dan lain – lain.

Sifat-sifat fisika hidrogel yang unik ini telah merangsang minat khusus dalam penggunaannya
dalam aplikasi pemberian obat. Struktur hydrogel yang keropos dapat dengan mudah disetel
dengan mengontrol densitas dari cross-links dalam matrix gel dan afinitas dari hydrogel untuk
lingkungan berair. Porositas hydrogel juga memungkinkan pemuatan obat 0 obat kedalam matrix
gel dan pelepasan obat berikutnya pada tingkat yang tergantung pada koefisien difusi molekul
kecil atau makromolekul melalui jaringan gel.

Memang, manfaat dari hydrogel sebagai pengantar obat bisa sama besarnya dengan
pharmacokinetic. Hydrogel juga secara umum sangat berbiokompatibel tinggi. Biodegradabilitas
atau pemutusan dalam kaskus hydrogel dapat berkaitan tentang enzymatic, hydrolytic atau
lingkungan (misal, pH, suhu, electric field) bagaimanapun juga, degradasi tidak selalu diinginkan
bergantung pada waktu dan lokasi dari alat pengantar obat.

Hydrogel relative mampu berdeformasi dan dapat mengikuti ke bentuk permukaan tempat
hydrogel diaplikasikan. Pada konteks akhir, mucoadhesive atau bioadhesive dari hydrogel bisa
menjadi keuntungan dengan tetap menjaga mereka agar tetap diam pada tempat pengaplikasiannya
atau di permukaan yang tidak horizontal. Bagaimanapun juga, jumlah dan kehomogenan dari
muatan obat yang masuk ke hydrogel mungkin terbatas, terutama dalam kasus obat hidrofobik.
Kandungan air yang tinggi dan ukuran pori yang besar dari kebanyakan hydrogel sering
mengakibatkan pelepasan obat yang relatif cepat, selama beberapa jam sampai beberapa hari.
Kemudahan aplikasi bisa juga menjadi masalah, meskipun beberapa hydrogel cukup berdeformasi
untuk disuntikkan, beberapa tidak, karena mengharuskan operasi implant.

Masalah – masalah diatas membatasi penggunaan dari hydrogel yang berdasarkan system
pengantar obat pada praktik klinik.

Klasifikasi dari produk – produk hydrogel

Hydrogel – hydrogel dapat diklasifikasikan secara luas seperti berikut ini:

1) Klasfikasi berdasarkan sumber


Hydrogel bisa diklasifikan menjadi dua grup berdasarkan asalnya atau sintesisnya.

2. Klasifikasi hydrogel mengacu pada komposisi polymer


Metode persiapan mengarahkan pada pembentukan dari berapa kelas dari hydrogels. Hal
ini dapat digambarkan sebagai berikut;
a. Hydrogels homopolimer, merupakan jaringan polimer yang berasal dari satu spesies
dari monomer, yang mana merupakan struktur dasar dari penggabungan dari beberapa
polymer.
b. Hydrogel copolimer, merupakan penggabungan dari dua spesies monomer berbeda
dengan salah satunya komponen hidrofilik, disusun acak, konfigurasi bolak-balik
sepanjang rantai jaringan polimer
c. Hydrogel multipolimer, merupakan salah satu jenis polimer hydrogel yang penting,
dibuat oleh dua monomer bersilangan atau komponen polymer natural, yang terdapat
pada suatu jaringan.
3. Klasifikasi hydrogel berdasarkan konfigurasi
Klasifikasi hidrogel yang mangacu pada struktur fisik dan komposisi kimianya, sebagai
berikut:
a. Amorphous (non-crystalline)
b. Semicrystalline, campuran kompleks antara amorphous dan crystalline
c. Cristalline
4. Klasifikasi hydrogel berdasarkan pada tipe persilangannya
Hydrogel dapat terbagi menjadi dua kategori yang didasari oleh sifat natural kimia dan
fisiknya,
a. Jaringan kimia bersilangan yang memiliki permanent junctions
b. Jaringan fisika memiliki persimpangan sementara yang muncul dari beberapa ikatan
polimer atau interaksi fisik seperti interaksi ionik, ikatan hidrogen atau interaksi
hidrofobik
5. Klasifikasi hidrogel didasari pada penampilan fisiknya.
Penampilan hidrogel sebagai matriks, film, atau microsphere tergantung pada teknik
keterlibatan polimer pada saat proses persiapan.
6. Klasifikasi hidrogel mengacu pada network electrical charge
Hydrogel dapat di kategorikan pada 4 kelompok yang berbasiskan ada tidaknya electrical
charge yang terdapat pada ikatan besilangan polimer.
a. Nonionic
b. Ionic
c. Amphoteric electrolyte yang terkandung didalamya asam dan basa
d. Zwitterionic yang terkadung didalamnya kelompok kation dan anion
7. Klasifikasi hidrogel mengacu pada kontrol mekanisme
a. Kontrol Difusi
b. Kontrol pembengkakan
c. Kontrol kimia
d. Respon lingkungan

Anda mungkin juga menyukai