JUDUL
Gel
II. TUJUAN
Mengetahui langkah langkah cara pembuatan sediaan gel yang baik dan tepat .
Teori Pembentukan
Menurut Fardiaz (1989) sifat pembentukan gel bervariasi dari satu jenis hidrokoloidke
hidrokoloid yang lainnya tergantung pada jenisnya. Gel mungkin mengandung 99,9%air
tetapi mempunyai sifat lebih khas seperti padatan, khususnya sifat elastisitas(
elasticity
) dan kekakuan (
rigidity
). Gelasi atau pembentukan gel merupakan fenomenayang menarik dan sangat kompleks,
namun sampai saat ini masih banyak hal-hal yang belum diketahui tentang mekanismenya.
Pada prinsipnya pembentukan gel hidrokoloidterjadi karena adanya pembentukan jala atau
jaringan tiga dimensi oleh molekul primer yang terentang pada seluruh volume gel yang
terbentuk dengan memerangkap sejumlahair di dalamnya.Terjadi ikatan silang pada polimer-
polimer yang terdiri dari molekulrantai panjang dalam jumlah yang cukup maka akan
terbentuk bangunan tiga dimensiyang kontinyu sehingga molekul pelarut akan terjebak
diantaranya, terjadi immobilisasimolekul pelarut dan terbentuk struktur yang kaku dan tegar
yang tahan terhadap gayamaupun tekanan tertentu. Gelasi merupakan fenomena yang
melibatkan penggabungan,atau terjadinya ikatan silang antar arantai-rantai polimer.Ada tiga
teori yang dapat digunakan untuk menjelaskan pembentukan gel danmendapat banyak
dukungan dari para ahli kimia koloid, yaitu :
a. Teori adsorpsi pelarut
Teori ini menyatakan bahwa gel terjadi sebagai akibat adsorpsi molekul pelarutolehpartikel
terlarut selama pendinginan yaitu dalam bentuk pembesaran molekul akibat pelapisan zat
terlarut oleh molekul-molekul pelarut. Pembesaran partikel terjadi terusmenerus sehingga
molekul zat telarut yang telah membesar bersinggungan dan tumpangtindih melingkari satu
sama lain sehingga seluruh system menjadi tetap dan kaku. Adsorpsizat pelarut akan
meningkat dengan makin rendahnya suhu.
a. Pengaruh konsentrasi
Konsentrasi hidrokoloid sangat berpengaruh terhadap kekentalan larutannya. Padakonsentrasi
yang rendah larutan hidrokoloid biasanya akan bersifat sebagai aliran Newtoniandengan
meningkatnya kosentrasi maka sifat alirannya akan berugah menjadi non Newtonian.Hampir
semua hidrokoloid memiliki kekentalan yang tinggi pada konsentrasi yang sangatrendah
antara 1-5% kecuali pada gum arab yang sifat Newtoniannya tetap dipertahankansampai
dengan onsentrasi 40% .
b. Pengaruh suhu
Pada beberapa hidrokoloid suhu akan menyebabkan penurunan kekentalan, karena
itukenaikan suhu dapat mengubah sifat aliran yang semula non Newtonian menjadi
Newtonian.
c. Pengaruh pH
Hidrokoloid pada umumnya akan membentuk gel dengan baik pada kisaran pH tertentu.Hal
ini ditunjukkan oleh terjadinya peningkatan kekentalan dengan meningkatnya pH
hinggamencapai titik tertentu dan kemudian akan makin menurun bila pH terus ditingkatkan.
d. Pengaruh ion
Beberapa jenis hidrokoloid membutuhkan ion-ion logam tertentu untuk membentuk gelnya,
karena pembentukan gel tersebut melibatkan pembentukan jembatan melalui ion-ionselektif.
e. Pengaruh komponen Aktif lainnya
Sifat fungsional beberapa jenis hidrokoloid dapat dipengaruhi oleh adanya hidrokoloidlain.
Pengaruh ini dapat bersifat negatif dalam arti sifat fungsional makin berkurang denganadanya
hidrokoloid lain ataupun bersifat positif karena adanya pengaruh sinergis antarahidrokoloid-
hidrokoloid yang bergabung.
III.
Teori Preparasi
Menurut Khristantyo (2010), pada prinsipnya metode pembuatan sediaan semisolid
dibagimenjadi dua1 :
a). Metode pelehan (fusion), disini zat pembawa dan zat berkhasiat dilelehkan bersamadan
diaduk sampai membentuk fasa yang homogen. Dalam hal ini perlu diperhatikanstabilitas zat
berkhasiat terhadap suhu yang tinggi pada saat pelelehan.
b). Trirurasi, zat yang tidak larut dicampur dengan sedikit basis yang akan dipakai
ataudengan salah satu zat pembantu, kemudian dilanjutkan dengan penambahan basis.Dapat
juga digunakan pelarut organik untuk melarutkan terlebih dahulu zat aktifnya,kemudian baru
dicampur dengan basis yang akan digunakan.
Cara Penyimpanan
- Gel lubrikan harus dikemas dalam tube dan harus disterilkan
- Gel untuk penggunaan mata dikemas dalam tube steril.
- Gel untuk penggunaan pada kulit dapat dikemas dalam tube atau pot salep.Wadah harus
diisi cukup penuh dan kedap udara untuk mencegah penguapan.