KELOMPOK 1 :
1. ASRINI
A112002
2. MENIK MEGAWATI A1131006
3. NANDA MAPRILIA
A1131008
I.
JUDUL PERCOBAAN
TUJUAN PERCOBAAN
:
1. Membuat sediaan emulsi minyak ikan (Oleum iecoris asselii)
2. Melakukan pengujian sediaan emulsi
3. Menghitung pengaruh HLB terhadap stabilitas emulsi
III.
TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian Emulsi
Menurut FI IV emulsi adalah sistem dua fase, yang salah satu
cairannya terdispersi dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil.
Jika minyak yang merupakn fase terdispersi dan larutan air merupakan fase
pembawa,sistem ini disebut emulsi minyak dalam air. Sebaliknya, jika air
atau larutan air yang merupakan fase terdispersi dan minyak atau bahan
seperti minyak merupakan fase pembawa, sistem ini disebut emulsi air
dalam minyak. Emulsi dapat distabilkan dengan penambahan bahan
pengemulsi yang mencegah koalesensi, yaitu penyatuan tetesan kecil
menjadi tetesan besar
cair lain.
Fase kontinue / fase external / fase luar
Yaitu zat cair dalam emulsi yang berfungsi sebagai bahan dasar
emulsi.
2. Komponen tambahan
Bahan tambahan yang sering ditambahkan pada emulsi untuk
memperoleh hasil yang lebih baik. Misalnya, corrigen saporis,coloris,
preservative (pengawet), antioksidan.
Preservative yang digunakan antara lain metil dan propil paraben, asam
benzoat, asam sorbat, fenol, kresol dan klorobutanol, benzalkonium
klorida, fenil merkuri asetat dan lain-lain.
bidang batas sehingga antara kedua zat cair tersebut akan mudah
bercampur.
2. Teori Orientasi Bentuk Baji (Oriented Wedge)
Setiap molekul emulgator dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
Kelompok hidrofilik, bagian dari emulgator yang suka pada air.
Kelompok lipofilik, bagian yang suka pada minyak.
Masing-masing kelompok akan bergabung dengan zat cair yang
disejenis, kelompok hidrofilik kedalam air dan kelompok lipofil
kedalam minyak. Dengan demikian emulgator seolah-olah menjadi
tali pengikat antara air dan minyak. Antara kedua kelompok
tersebut akan membuat suatu keseimbang.
Setiap jenis emulgator memiliki harga keseimbangan yang
besarnya tidak sama. Harga keseimbangan itu dikenal dengan
istilah HLB (Hydrophyl Lipophyl Balance) yaitu angka yang
menunjukan perbandingan antara kelompok lipofil dengan
kelompok hidrofil.
Semakin besar harga HLB berarti semakin banysuka pada air,
itu artinya emulgator tersebut lebih mudah larut dalam air dan
demikian sebaliknya.
Tabel Harga HLB
HARGA HLB
13
46
79
8 18
13 15
10 18
KEGUNAAN
Anti Foaming Agent
Emulgator tipe W/O
Bahan pembasah (wetting agent)
Emulgator tipe O/W
Detergent
Kelarutan (solubilizing agent)
Cara Perhitungan HLB
Rumus I
A % b = (x HLBb) x 100%
HLBa HLBb
B % a = ( 100% - A% )
Keterangan
Keterangan
: B = Berat emulgator
Rumus III
Cara persentasi
Rumus IV
Cara Aligatie
Nilai HLB Beberapa Surfktan
ZAT
Tween 20
Tween 40
Tween 80
Tween 60
Tween 85
Tween 65
HLB
16,7
15,6
15,0
14,9
11,0
10,5
ZAT
Span 20
Span 60
Span 80
Arlacel 83
Gom
trietanolamin
dispers
Dapat membentuk lapisan film dengan cepat dan dapat menutup
HLB
8,6
4,7
4,5
3,7
8,0
12,0
gom
arab
sebanyak
dari
jumlah
dengan
fase
eksternalnya.
2. Dengan pengecatan / pemberian warna
Zat warna akan tersebar rata dalam emulsi apabila zat
tersebutlarut dalam fase eksternalnya dari emulsi
tersebut. Dilihat dibawah mikroskop.
Emulsi + larutan Sudan III dapat memberi warna merah
pada emulsi tipe W/O
Emulsi + larutan Metilen Blue dapat memberi warna
biru pada emulsi tipe O/W
3. Dengan kertas saring
Bila emulsi diteteskan pada kertas saring, kertas saring
menjadi basah maka tipe O/W, dan apabila timbul noda
minyak pada kertas berarti emulsi tipe W/O
4. Dengan konduktivitas listrik
Alat yang dipakai adalah kawat dan stop kontak dan
lampu neon watt dihubungkan secara seri. Lampu
neon akan menyala bila elektroda dicelupkan dalam
emulsi tipe O/W,dan akan mati apabila dicelupkan
dalam emulsi tipe W/O.
i. Kestabilan Emulsi
TINJAUAN BAHAN
1. Oleum Iecoris Aselii (FI ed IV, 1995, hal 628)
Pemerian : Cairan minyak, encer, berbau khas, tidak tengik, ras dan bau
seperti ikan.
Kelarutan : Sukar larut dalam etanol; mudah larut dalam eter; dalam
kloroform; dalam karbondisulfida dan dalam etil asetat.
Kegunaan : Penambah nafu makan, mempercepat regenerasi sel
Dosis : 3 x 6,97 g/15 ml (Formularium Nasional, 1978, hal 217)
2. Tween 80 (FI ed IV, 1995, hal 687)
Pemerian : cairan seperti minyak, jernih berwarna kuning muda hungga
coklat muda, bau khas lemah, rasa pahit dan hangat.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, larutan tidak berbau dan praktis
tidak berwarna. Larut dalam etanol, dalam etil asetat, tidak larut
dalam minyak mineral.
Kegunaan : Emulgator 1 10% (tipe air)
3. Span 80 (Martindale 577)
Pemerian : Cairan kental berwarna kuning
Kelarutan : Praktis tidak larut, tetapi terdispersi dalam air, dapat
bercampur dengan alkohol, sedikit larut dalam minyak kapas.
Kegunaan : Emulgator 1 10% (tipe minyak)
4. Gliserol (FI ed IV, 1995, hal 413)
Pemerian : Cairan jernih seperti syrup, tidak berwarna, rasa manis, hanya
boleh berbau khas lemah (tajam atau tidak enak) higroskopis,
netral dengan lakmus.
Kelarutan : dapat bercampur dengan air dan dengan etanol, tidak larut
dalam kloroform, dalam eter dan dalam minyak lemak dan
dalam minyak menguap.
Kegunaan : Antimikroba preservative, emolient, pelarut < 30%
(HBE, 2009, hal 284)
5. Sorbitol (FI ed IV, 1995, hal 756)
Pemerian : serbuk, granul, higroskopis, warna putih, rasa manis
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol
Kegunaan : Sweeting agent oral solution 20 35 % (HBE,2009,hal 679)
V.
FORMULASI
R/
VI.
VII.
3,5g/15ml
Tween 80
6%
Span 80
4%
Gliserol
28 %
Sorbitol
30 %
Essence
& FDC
ALAT DAN
BAHAN
Aquadest
ALAT
Beker glass
Termometer
Cawan Perselen
Blender
Mortir & stamper
Timbangan analitik
Batang pengaduk
Tabung reaksi & rak tabung
Piknometer
Viskometer rion
q.s.
ad 150 ml
BAHAN
Oleum Iecoris Aselii
Tween 80
Span 80
Gliserol
Sorbitol
Essence melon
FDC green
Aquadest
Aquadest panas
Metilen Blue
Dosis
(2 / 2+12) x 6,97 g
(3 / 3+12) x 6,97 g
(4 / 4+12) x 6,97 g
(5 / 5+12) x 6,97 g
(6 / 6+12) x 6,97 g
Range Dosis
0,996
1,394
1,743
2,050
2,323
Pemakaian / C
c
1/3 c
c
c
c
Cek Dosis
0,88
0,83
1
0,85
0,75
7
8
9
10
11
12
13
(7 / 7+12) x 6,97 g
(8 / 8+12) x 6,97 g
(9 / 20) x 6,97 g
(10 / 20) x 6,97 g
(11 / 20) x 6,97 g
(12 / 20) x 6,97 g
(13 / 20) x 6,97 g
2,568
2,788
3,137
3,485
3,834
4,182
4,531
c
c
c
c
1c
1c
1c
0,68
0,63
0,86
0,75
0,91
0,83
0,96
Pemakaian / C
3xc
3 x 1/3 c
3xc
3xc
3xc
3xc
3xc
3xc
3xc
3x1c
3x1c
3x1c
Cek Dosis
0,88
0,83
1
0,85
0,75
0,68
0,63
0,86
0,75
0,91
0,83
0,96
Dosis
(2 / 2+12) x 20.91 g
(3 / 3+12) x 20,91 g
(4 / 4+12) x 20,91 g
(5 / 5+12) x 20,91 g
(6 / 6+12) x 20,91 g
(7 / 7+12) x 20,91 g
(8 / 8+12) x 20,91 g
(9 / 20) x 20,91 g
(10 / 20) x 20,91 g
(11 / 20) x 20,91 g
(12 / 20) x 20.91 g
(13 / 20) x 20,91 g
Range Dosis
2,987
4,182
5,228
6,150
6,970
7,704
8,364
9,410
10,455
11,501
12,546
13,592
VIII.
No
Nama Bahan
Perhitungan Bahan
Penimbangan Bahan
.
1
2
3
4
5
6
7
35 g
9g
6g
42 g
45 g
q.s.
Ad 150 ml
35 g
8,983 g
6g
42 g
44,895 g
q.s.
Ad 150 ml
SKEMA KERJA
Timbang Oleum Iecoris Aselii, Span 80. Masukan dalam baker fase minyak,
panaskan sampai suhu 70C.
Timbang Gliserol, Tween 80, Sorbitol. Masukan dalam beker fase air, tambah
sedikit aquadest panas, panaskan sampai suhu 70C.
Tuang cairan dalam beker 1 dan 2 ke dalam mortier, aduk ada homogen,
tambah aquadest panas sedikit demi sedikit, aduk cepat sampai terbentuk
corpus emulsi, encerkan dengan sisa aquadest panas.
Tuang ke beker, homogenkan ulang dengan blender selama 5 menit, tambah
essence melon dan FDC green.
Tuang emulsi ke dalam botol, bilas beker, cukupkan dengan aquadest panas
sampai batas kalibrasi.
IX.
DATA EVALUASI
1. Organoleptis
Warna
: Hijau muda
Rasa
: Manis, rasa melon
Bau
: Bau essence melon, masih tetap ada sedikit aroma amis
Bentuk
: Cairan
2. Uji pH
pH air
:
7,09
pH dapar :
7,64
pH sediaan:
7,43
3. Bobot Jenis
a. Berat piknometer + kertas
=
17,489 g
Berat kertas
=
0,368 g _
Berat piknometer kosong
17,121 g
b. Berat piknometer + air
42,265 g
17,121 g _
25,144 g
=
=
=
BJ Sediaan
=
=
=
massa sediaan
volume sediaan
27,888 g
25,244 ml
1,1047 g/ml
sediaan
air
1,1047 g/ml
0,996 g/ml
1,1091
4. Viskositas
Data viskositas emulsi
Kerapatan
Sediaan
Gliserol
Waktu
10'
10'
Viskositas (cp)
0,35 d.pa.s ~ 35 Mpas ~ 35 cp
2,5 d.pa.s ~ 250 Mpas ~ 250 cp
5. Tipe Emulsi
a. Metode pengenceran
Sediaan diukur 10 ml
masukan beker, tambah aquadest 10 ml
Tetesi Metilen Blue 2 tts.
Sediaan emulsi berubah menjadi warna biru, warna Metilen Blue
terlarut semua, warna tidak memisah.
Termasuk emulsi tipe O/W.
b. Metode pewarnaan
Sediaan emulsi 1 tts
object glass, tambah 1 tts Metilen Blue,
kemudian difiksasi diatas api bebas, setelah preparat jadi beri 1 tts
minyak imersi, diamati di mikroskop.
Preparat terlihat ada warna biru yang menyebar dan di dalam warna
biru ada lingkaran-lingkaran kecil berwarna transparan (partikel
minyak).