Agar bermakna
Sesuai konteks dan kebutuhan
merupakan
ACUAN
Profil Pelajar Pancasila
● Jenjang TK:
https://drive.google.com/file/d/1mZvG5sQTR8PosOghwXPtUcrbCV
srIjn1/view?usp=sharing
● Jenjang SD:
https://drive.google.com/drive/folders/1nKlkqq3cbmAxO_QV4Lv23
qs2alXcizqA?usp=sharing
● Jenjang SDLB:
https://drive.google.com/file/d/17pGQ55oB_e2pU82cJ2zzNBA2vyg
RdFay/view?usp=sharing
Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Sumatera Utara
Contoh Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan, dan Visi,
Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan
per Jenjang Pendidikan
● Jenjang SMP:
https://drive.google.com/drive/folders/1RbDGH3h_OG05AAW-rvg4xf2kT3HwP
Q3K?usp=sharing
● Jenjang SMPLB:
https://drive.google.com/file/d/1wfoR22a9zCYf-MDE9z7mbJ_I35uIWa-f/view?u
sp=sharing
● Jenjang SMA:
https://drive.google.com/drive/folders/1UAuD4gEYByWjaar10LicroxNLq_CZa3V
?usp=sharing
● Jenjang SMALB:
https://drive.google.com/file/d/19GwFmU_8TcTycnDcE9UfIzlUmX0ctWrb/view
?usp=sharing
Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Sumatera Utara
Contoh: PAUD Gemilang
Karakteristik PAUD Gemilang
PAUD Gemilang terletak di Kabupaten Tangerang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif bagi para pelaku industri.
Kabupaten Tangerang dikenal sebagai “Kota Seribu Industri” yang berdekatan dengan ibukota Republik Indonesia dan
memiliki kemudahan akses terhadap berbagai sarana dan prasarana transportasi darat, laut, maupun udara. Kemudahan ini
dapat digunakan untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi kreatif pada masyarakat dengan menyediakan berbagai peluang
usaha dan lapangan kerja.
Sebagai lembaga pendidikan yang berada di kawasan industri, sekolah kami memiliki kekhasan berupa peserta didik yang
berasal dari berbagai etnis dan budaya, dan agama di mana masyarakatnya saling menghormati dan bertoleransi terhadap
keberagaman tersebut. Di sisi lain, keberadaan industri menimbulkan permasalahan lingkungan, seperti polusi udara,
eksploitasi terhadap air tanah serta alih fungsi lahan menjadi kavling industri dan pergudangan.
Para pendiri PAUD Gemilang bercita-cita untuk memberikan layanan pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak usia dini
yang berada di lingkungan Desa Peusar. Segala tantangan permasalahan yang ada di kawasan ini akan memperkaya kurikulum
PAUD Gemiilang. Impian kami adalah mewujudkan profil lulusan yang berbudi pekerti yang luhur, berkarakter sesuai budaya
Indonesia, berwawasan global dan peduli lingkungan.
Pengembangan kurikulum di sekolah kami mengacu pada tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan kekhasan
daerah, karakteristik dan kondisi satuan pendidikan, serta kebutuhan peserta didik. Untuk mewujudkan hal ini, maka
dibentuklah Tim Pengembang Kurikulum Operasional yang terdiri dari pengurus yayasan, guru, kepala sekolah dan komite
sekolah.
Adapun kriteria untuk kelulusan peserta didik dari SD… adalah sebagai berikut:
a.Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b.Memiliki deskripsi sikap minimal baik sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
c.Lulus ujian sekolah.
d.Mencapai nilai rata-rata pencapaian minimal sekolah paling rendah 75.
e.Ditetapkan rapat pleno dewan guru dan kepala sekolah.
Pembagian model di atas didasarkan atas pertimbangan kemiripan karakteristik siswa sehingga memudahkan guru dalam
mengelola dan menyediakan fasilitas serta kegiatan pembelajaran.
Menyelenggarakan proses pembelajaran yang berpusat pada siswa 90% kelas menerapkan pembelajaran yang berpusat pada siswa 80% kelas menerapkan pembelajaran yang berpusat pada siswa.
di semua kelas melalui pembinaan dan pendampingan.
Menciptakan budaya sekolah melalui pembiasaan penerapan nilai- Merancang konsep pendidikan karakter. Semua kelas memiliki Kesepakatan Kelas sebagai bentuk penerapan
nilai baik. nilai-nilai baik.
Mewujudkan sikap bangga dan cinta tanah air yang ditunjukkan Menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga untuk memfasilitasi Menyelenggarakan kegiatan Pekan Budaya, Pahlawanku, Idola-ku,
melalui perilaku warga sekolah. penyelenggaraan kegiatan. Detik-Detik Proklamasi.
Menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menumbuhkan sikap bangga
dan cinta tanah air.
Mewujudkan komunitas belajar melalui berbagai kegiatan Membangun berbagai komunitas belajar, seperti komunitas literasi, Menyelenggarakan:
pengembangan. Focus Group Discussion. • Pelatihan literasi dan numerasi untuk guru.
• Sesi bincang literasi dan numerasi untuk orangtua.
• Pelatihan nilai-nilai Tara Salvia bagi seluruh warga sekolah.
Membangun kesadaran warga sekolah dalam meningkatkan kualitas Melibatkan warga sekolah dalam kegiatan edukasi, sosial, budaya, dan Melibatkan warga sekolah dalam kegiatan Tara Salvia Sehat, Pekan
pendidikan melalui keterlibatan dalam berbagai kegiatan. kerohanian. Buku, dan Pekan Budaya.
Meningkatkan kualitas pendidikan melalui kegiatan evaluasi yang Melaksanakan evaluasi diri sekolah melalui berbagai teknik pengambilan Melakukan survei kualitas penyelenggaraan pendidikan dan
berkesinambungan. data. pelayanan.
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai SMP Model 6 sebagai bentuk mewujudkan visi sekolah yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Jangka Pendek (1 tahun)
a. Membentuk peserta didik yang beriman dan berakhlak mulia.
b. Mendorong peserta didik untuk mampu mengreasikan ide yang dituangkan dalam tulisan atau tindakan yang berakar pada budaya lokal.
c. Menyelenggarakan proses pembelajaran yang memacu peserta didik bernalar kritis, kreatif, dan inovatif dalam mengembangkan ide dan
gagasan.
d. Mengoptimalkan sarana prasarana sekolah yang menunjang peserta didik dalam mengreasikan ide/gagasan yang berakar pada nilai budaya
lokal.
e. Menciptakan peserta didik yang mampu bernalar kritis dalam pelaksanaan kegiatan berbasis proyek yang mengedepankan jiwa kegotong-royongan.
L P S1 S2 Sudah Belum
ASN 21 25 20 26 45 1
GTT 8 6 8 6 1 13
Jumlah 29 31 28 32 46 14
L P S1 S2 Sudah Belum
ASN 21 25 20 26 45 1
GTT 8 6 8 6 1 13
Jumlah 29 31 28 32 46 14
Guru WNI 16
Guru WNA 3
Dalam pellaksanaannya, SMA Model 10 mengadakan kerjasama dengan lembaga pendidikan asing, yaitu Cambridge dengan melihat beberapa
pertimbangan:
Kurikulum Cambridge menggunakan pendekatan active learning, higher order thinking skills dan critical thinking.
Nilai ujian Cambridge diakui dan dapat ditransfer di banyak universitas di dunia.
Karena menggunakan kurikulum Cambridge, maka bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Inggris, bahasa pengantar Bahasa Indonesia
hanya digunakan pada mata pelajaran Pendidikan Agama, PPKn dan Bahasa Indonesia (sesuai dengan ketentuan dalam Permendikbud).
Jika melihat pada karakteristik sosial budaya, sebagian besar siswa SMA Model 10 berasal dari kalangan sosial ekonomi menengah ke atas yang
masih mementingkan identitas dan budaya sebagai bangsa Indonesia. Latar belakang ini mendasari keginginan orangtua untuk menyekolahkan
anak mereka di sekolah dengan kurikulum internasional tetapi yang masih diwarnai dengan identitas budaya dan karakter bangsa Indonesia. Oleh
karena itu walaupun menggunakan kurikulum Cambridge, SMA Model 10 mengintegrasikan pendidikan karakter dan Profil Pelajar Pancasila ke
dalam semua aspek kegiatan dan pembelajaran.
Tantangan • Sebagian besar siswa berasal dari kalangan ekonomi menengah ke atas yang harus berlatih untuk lebih mandiri.
• Agar siswa SMA Model 10 dapat berpartisipasi dalam ajang tingkat dunia (global) dibutuhkan kemampuan
akademis yang memadai yang disertai dengan kecakapan Abad 21.
Strategi menghadapi tantangan • Sekolah melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan student-centered yang bertujuan untuk membuat siswa
sebagai subyek dalam pembelajaran. Dengan demikian kemandirian dapat ditingkatkan.
• Sekolah menerapkan Profil Pelajar Pancasila dalam setiap aspek kegiatan di sekolah agar siswa mengembangkan
kecakapan Abad 21 (untuk dapat bersaing di tingkat dunia) dengan tetap memegang teguh identitas sebagai
bangsa Indonesia.
Visi, misi dan tujuan sekolah merupakan arah dan panduan bagi setiap individu maupun aspek kegiatan di sekolah. Seluruh individu baik
siswa, guru, staf maupun karyawan harus memahami dan menjiwai visi misi sekolah agar dapat berjalan beriringan untuk dapat mencapai
satu tujuan yang sama. Melalui visi dan misi yang diterjemahkan ke dalam setiap aspek kegiatan, sekolah akan mampu menghasilkan lulusan
berkualitas yang mampu berperan aktif dalam perkembangan dunia.
1. Memperlengkapi generasi muda dengan kecakapan Abad 21. Sekolah bukan hanya sekedar mengajarkan materi dalam kurikulum saja, tetapi sekolah memperlengkapi generasi
dengan kecakapan Abad 21 (karakter, literasi dan kompetensi 4C) yang dibutuhkan siswa untuk dapat
mengembangkan diri secara mandiri di masa mendatang.
2. Pembelajar seumur hidup Perkembangan dunia yang pesat menuntut semua orang untuk menjadi pembelajar seumur hidup agar mampu
bersaing dan dapat ikut berperan aktif dalam perkembangan dunia dan globalisasi.
Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, visi SMA Model 10 berjalan beriringan dengan pendidikan karakter dan Profil Pelajar Pancasila yang mempunyai
karakteristik:
Beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
Berkebhinekaan global
Bergotong-royong
Kreatif
Bernalar kritis
Mandiri
Misi Sekolah
Misi adalah bagaimana strategi yang diterapkan sekolah untuk dapat mencapai visi sekolah. Adapaun misi SMA Model 10 adalah sebagai berikut:
1. Mengajarkan kemampuan kolaborasi, komunikasi, berpikir kritis dan kreatif.
2. Pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan student-centered learning dan project-based learning.
3. Mempersiapkan menghadapi globalisasi dengan mengembangkan kecakapan Abad 21.
Mengajarkan kemampuan kolaborasi, komunikasi, Poin 1 Kecakapan Abad 21 ini adalah kemampuan mendasar yang dibutuhkan untuk mampu bersaing di dunia
berpikir kritis dan kreatif dan sekaligus ikut berperan aktif dalam era globalisasi.
Pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan Poin 2 Dalam pendekatan student-centered dan project-based, siswa adalah subyek dalam pembelajaran. Melalui
student-centered pendekatan ini siswa dilatih untuk mengembangkan kemampuan belajar dalam mempelajari materi yang
diberikan oleh guru.
Pembelajaran dilaksanakan untuk memperlengkapi Poin 3 Proses pembelajaran melibatkan pengembangan kecakapan Abad 21 pada siswa.
siswa dengan kecakapan Abad 21
Beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia Setiap pagi kegiatan pembelajaran selalu diawali dengan renungan dalam bentuk:
• Renungan keagamaan
• Renungan moral berbasis keagamaan
• Pembimbingan setiap siswa bermasalah melalui pendekatan keagamaan
Kebhinekaan Global Semua kegiatan di sekolah tidak bertentangan dengan budaya luhur dan identitas bangsa Indonesia. Siswa dididik untuk menghargai budaya lain dengan tetap memegang teguh
budaya luhur bangsa Indonesia.
Kreatif Proses pembelajaran dilakukan untuk mengasah kreativitas siswa agar dapat menghasilkan sesuatu yang orisinil dan bermanfaat bagi masyarakat.
Bernalar Kritis Setiap proses pembelajaran mengarah kepada Higher Order Thinking Skills di mana siswa dituntut untuk dapat melakukan analisis dalam pengambilan keputusan.
Mandiri Dengan sistem pembelajaran student-centered, siswa dituntut untuk mandiri karena siswa merupakan subyek dari proses pembelajaran sehingga dapat menumbuhkan
tanggungjawab siswa terhadap kelangsungan dan keberhasilan proses pembelajaran.
Tujuan Sekolah
Berdasarkan pemahaman akan visi dan misi sekolah, maka semua kegiatan sekolah untuk tahun ajaran 2021-2022 harus mengarah kepada pengembangan kemampuan
siswa untuk dapat menjadi pembelajar seumur hidup. Untuk dapat mencapai ini, SMA Model 10 menerapkan strategi baik untuk siswa maupun untuk guru.
Tujuan sekolah termuat dalam perencanaan jangka pendek, menengah dan panjang. Strategi sekolah untuk mengembangkan kemampuan siswa untuk dapat menjadi
pembelajar seumur hidup dilakukan melalui perencanaan sebagai berikut:
Perencanaan jangka pendek (1 tahun) • Mengintegrasikan Profil Pelajar Pancasila ke dalam kegiatan pembelajaran dan semua kegiatan lain di sekolah.
• Meningkatkan budaya membaca melalui: kegiatan 10 menit membaca per hari; dan tugas membaca buku
minimal 2 buku per semester.
Perencanaan jangka menengah (4 tahun) • Semua siswa memahami dan menerapkan karakteristik Profil Pelajar Pancasila dalam kesehariannya.
• Meningkatkan kemampuan siswa dalam bidang penelitian sebagai bentuk pengembangan dari pendekatan
project-based learning dan higher order thinking skills (HOTS).
Perencanaan jangka panjang (8 tahun) • Profil Pelajar Pancasila merupakan salah satu ciri dari profil lulusan sekolah.
• Lebih banyak siswa yang dapat berpartisipasi dalam ajang bertaraf dunia.
Tujuan sekolah berkaitan erat dengan karakteristik lulusan sekolah. SMA Model 10 mempunyai 2 aspek dalam karakteristik lulusannya yaitu:
Proses pengembangan kemampuan belajar mandiri untuk nantinya di masa mendatang menjadi pembelajar seumur hidup dilaksanakan melalui
kegiatan berikut:
Bentuk kegiatan Uraian kegiatan
Project-based learning Kegiatan pembelajaran dengan siswa sebagai subyek dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek
Camp pengembangan diri Kegiatan agar siswa memahami karakter, kemampuan dan potensi diri sekaligus dengan bagaimana cara
mengembangkannya
Mentoring Pembimbingan intensif per individu atau kelompok kecil yang dilakukan oleh guru yang ditunjuk
Selalu belajar seumur hidup Belajar secara mandiri agar mampu mengikuti perkembangan
Kemampuan berkomunikasi Mendengar untuk belajar dari orang lain dan berani menyampaikan pendapatnya
Kemampuan untuk bekerjasama Tidak mengutamakan kepentingan pribadi, tapi mengutamakan kemajuan bersama
Kemampuan untuk berpikir kritis Mampu melihat dari berbagai sudut pandang dan mampu menganalisis dengan bijak
Tujuan sekolah berkaitan erat dengan karakteristik lulusan sekolah. SMA Model 10 mempunyai 2 aspek dalam karakteristik lulusannya yaitu:
Kemampuan untuk berpikir kreatif Mampu menemukan hal-hal baru yang dapat menjadi solusi dari permasalahan yang ada
Memiliki wawasan global Mampu melihat segala sesuau tidak hanya dari lingkup nasional tetapi juga dari lingkup internasional
Keberhasilan dalam mencapai visi dan misi SMA Model 10 ditandai dengan diterimanya lulusan berkualitas di beberapa universitas terkemuka di indonesia
maupun di luar negeri, antara lain:
• Universitas Indonesia
• Institut Teknologi Bandung
• Universitas Airlangga
• National University of Singapore (NUS)
• Massachusetts Institute of Technology
• Universityof Berkeley California
• Universitas lain di Canada, Selandia Baru, Jerman, Cina, dan lain-lain.
Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Sumatera Utara
Contoh: SMALB Model 13
Karakteristik Satuan Pendidikan
Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Model 13 (SMALB Model 13) merupakan satuan pendidikan yang berada dalam pengelolaan satu atap
bersama dengan jenjang Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) dan Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB) di bawah kepemimpinan seorang
Kepala Sekolah Luar Biasa.
Sekolah berada di wilayah Kota Administrasi Jakarta Barat yang merupakan bagian dari wilayah Provinsi DKI Jakarta. Kondisi geografis berupa
dataran rendah yang terletak 7 meter dari permukaan laut dengan luas wilayah 129,54 km2. Kepadatan penduduk 19.592 jiwa per km persegi
yang merupakan kota terpadat kedua setelah Jakarta Pusat di wilayah Provinsi DKI Jakarta. (Sumber data: Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Prov DKI Jakarta Tahun 2020)
Jakarta Barat merupakan salah satu wilayah pusat industri di Jakarta, ditandai dengan terdapat banyaknya pabrik-pabrik pengolahan industri
ringan, tekstil, maupun bahan-bahan kimia. Pusat perbelanjaan besar baik tradisional maupun modern dan juga sentra ikan hias berada dekat
dengan sekolah. Keberadaan sentra perekonomian tersebut memberikan peluang yang besar bagi sekolah untuk menyiapkan sumber daya
manusia baik dalam bidang pengadaan barang maupun jasa.
Dukungan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat terhadap keberadaan SMALB Model 13 melalui Kelurahan dan UMKM berupa pemberian
2 kios yang tergabung dengan pasar tradisional sangat menunjang pengembangan kewirausahaan peserta didik khususnya kegiatan penjualan
hasil keterampilan di antaranya hasil cetak sablon (kaos, mug, dan keramik), hasil tata boga (kue kering, juice, dan jenis makanan lainnya), dan
hasil tata busana (linen dapur, linen ruang makan dan linen ruang tamu). Lingkungan sekolah yang tergabung dengan dua SDN dalam satu lokasi
memberikan kesempatan bagi peserta didik beradaptasi di masyarakat majemuk dengan latar belakang suku, ras, pendidikan, dan profesi yang
sangat beragam. Oleh sebab itu sangat diperlukan sikap saling menghargai dan menghormati satu sama lain.
Kurikulum Operasional SMKN 1 Tasikmalaya memuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan dan dirancang sebagai pedoman dalam
penyelenggaraan pembelajaran. Untuk menjadikannya bermakna, kurikulum operasional ini dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta
didik, guru, dan industri. Kurikulum ini juga menganut: (1) pembelajaran yang dilakukan guru dalam bentuk proses belajar mengajar yang dikembangkan
berupa kegiatan pembelajaran teori di kelas, pembelajaran keterampilan di ruangan praktik, dan seluruhnya berbasis teaching factory agar peserta didik
memperoleh pengalaman dalam menerapkan budaya kerja; dan (2) Praktik Kerjja Lapangan (PKL), yaitu pengalaman belajar langsung di Industri untuk
membangun kebiasaan kerja. Demikian juga dengan pembelajaran langsung di masyarakat sesuai dengan latar belakang, karakteristik, kompetensi keahlian
dan kemampuan awal peserta didik.
Sumber daya yang dimiliki juga ikut mewarnai penyusunan kurikulum ini, karena tidak dapat dipungkiri bahwa keragaman penguasaan keilmuan yang
dimiliki oleh para guru, sumber dana yang dimiliki, jumlah peserta didik yang mewakili minat dan kepercayaan masyarakat terhadap program yang
ditawarkan SMKN 1 Tasikmalaya ikut mempengaruhi pengembangan kurikulum operasional sekolah. Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) yang dimiliki
berjumlah 119 orang (Guru 100 orang dan Tenaga Kependidikan 19 orang), dan sebagian besar memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan yang
disyaratkan pada Standar Pelayanan Minimal. Sumber daya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SMKN 1 Tasikmalaya cukup lengkap, meliputi ruang
belajar teori dan ruang praktik peserta didik dengan peralatan praktik yang memadai, dan didukung oleh fasilitas lainnya seperti Ruang Kepala Sekolah,
Ruang Guru, Ruang TU, Ruang BP/BK, BKK, Masjid, Hot Spot, Perpustakaan, Minimarket dan Kafetaria, Ballroom, Kamar Hotel, Lapangan Olahraga, Ruang
LSP, Ruang OSIS, Sanggar Pramuka, CCTV, dan lain-lain.
4 Mengembangkan sarana prasarana berdasarkan 4.1 Merevitalisasi infrastruktur fisik sesuai dengan 4.1.1 Dimilikinya ruangan teori atau praktik sesuai dengan Pembangunan infrastruktur
standar sarana prasarana pendidikan yang sesuai kebutuhan industri standar industri
dengan tuntutan perkembangan Dunia Usaha dan
Industri 4.2 Merevitalisasi peralatan pendidikan sesuai dengan 4.2.1 Dimilikinya peralatan praktik sesuai dengan standar Revitalisasi peralatan praktik siswa
standar IDUKA IDUKA
5 Mengembangkan kerjasama dengan sekolah 5.1 Meningkatnya kerjsama dengan sekolah 5.1.1 Meningkatnya kualifikasi akreditasi Pengembangan kerjasama dengan sekolah aliansi
jejaring dan industri untuk menghasilkan lulusan jejaring/sekolah aliansi 5.1.2 Meningkatnya mutu lulusan dan meningkatnya kerjasama
yang cerdas spiritual, emosional, dan intelektual pelaksanaan sertifikasi kompetensi siswa
sehingga mampu bersaing di era global
5.2 Meningkatnya kerjasama sekolah dengan institusi 5.2.1 Memperbanyak MOU untuk peningkatan mutu praktik • Perluasan kemitraan dengan IDUKA
pasangannya baik dalam negeri maupun luar negeri kerja lapangan • Implementasi PKL berbasis skema sertifikasi
5.2.2 Meningkatnya kompetensi siswa dengan membentuk • Uji sertifikasi siswa oleh industri
kelas industri • Optimalisasi peran BKK SMKN 1 Tasikmalaya
5.2.3 Meningkatnya jumlah lulusan yang terserap di dunia kerja
baik di dalam maupun luar negeri
Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Sumatera Utara
Analisis Lingkungan dan Strateginya
Analis ini diidentifikasikan sebagai gambaran kondisi faktual internal SMKN 1 Tasikmalaya dan kondisi di luar sekolah, sebagai dasar
pertimbangan bagi sekolah untuk melakukan studi kelayakan pengembangan sekolah.
Tujuan
Berdasarkan visi dan misi di atas maka disusunlah tujuan sekolah yang akan menjadi landasan dari setiap program yang direncanakan. Tujuan
sekolah, yaitu:
1. Menghasilkan lulusan yang dapat diserap oleh DUDIKA yang relevan.
2. Menghasilkan lulusan yang memiliki karakter Profil Pelajar Pancasila.
3. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan yang bersaing dalam dunia kerja, pendidikan, dan wirausaha.
4. Terjalin kerjasama dengan instansi terkait.