PPT Implementasi Kurikulum Merdeka (IYEN)
PPT Implementasi Kurikulum Merdeka (IYEN)
Agenda
Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan dan analisis Capaian Pembelajaran
Struktur kurikulum yang kurang fleksibel, jam pelajaran Struktur kurikulum yang lebih fleksibel, jam
ditentukan per minggu pelajaran ditargetkan untuk dipenuhi dalam satu
tahun
Materi terlalu padat sehingga tidak cukup waktu untuk
melakukan pembelajaran yang mendalam dan yang sesuai Fokus pada materi yang esensial, Capaian
dengan tahap perkembangan peserta didik Pembelajaran diatur per fase, bukan per tahun
Materi pembelajaran yang tersedia kurang beragam Memberikan keleluasaan bagi guru menggunakan
sehingga guru kurang leluasa dalam mengembangkan berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan
pembelajaran kontekstual karakteristik peserta didik
Teknologi digital belum digunakan secara sistematis untuk Aplikasi yang menyediakan berbagai referensi bagi
mendukung proses belajar guru melalui berbagi praktik
guru untuk dapat terus mengembangkan praktik
baik
mengajar secara mandiri dan berbagi praktik baik.
Keunggulan Kurikulum Merdeka
1. Lebih Sederhana
dan Mendalam
3. Lebih Relevan
Pembelajaran melalui kegiatan projek dan Interaktif
memberikan kesempatan lebih luas
kepada peserta didik untuk secara aktif
mengeksplorasi isu-isu aktual misalnya
isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya
untuk mendukung pengembangan
karakter dan kompetensi Profil Pelajar
Pancasila.
Kesiapan satuan pendidikan untuk mengimplementasi kurikulum
berbeda-beda, terutama dalam situasi Pandemi COVID-19. Menyadari
kompleksitas tersebut, maka:
Pemerintah tidak
1 mewajibkan satuan
pendidikan untuk
mengimplementasikan
Kurikulum Merdeka
Implementasi Kurikulum
2 Merdeka dapat
disesuaikan dengan
kesiapan masing-masing
satuan pendidikan
Penyediaan ● Perangkat ajar (buku teks, contoh-contoh alur tujuan pembelajaran, kurikulum operasional sekolah, serta
Perangkat ajar: modul ajar dan projek penguatan profil Pelajar Pancasila disediakan melalui platform digital bagi guru.
01 buku teks dan Satuan pendidikan dapat melakukan pengadaan buku teks secara mandiri dengan BOS reguler atas
dukungan Pemda dan yayasan
bahan ajar ● Buku cetak dapat dibeli menggunakan dana BOS melalui SIPLah atau cetak mandiri
pendukung
● Pelatihan mandiri bagi guru dan kepala sekolah melalui micro learning di aplikasi digital.
Pelatihan dan ● Menyediakan berbagai narasumber dalam pelatihan Kurikulum Merdeka. Misalnya, melalui
penyediaan sumber pengimbasan dari Sekolah Penggerak.
02 belajar guru, ● Berbagai sumber belajar untuk guru dalam bentuk e-book, video, podcast dll., yang dapat diakses
daring dan didistribusikan melalui media penyimpanan (flashdisk).
kepala sekolah, dan
● Guru membentuk komunitas belajar untuk saling berbagi praktik baik dalam adopsi Kurikulum
pemda Merdeka, baik di satuan pendidikan maupun di komunitasnya
Jaminan jam
mengajar ● Perubahan struktur mata pelajaran tidak merugikan guru
03 dan tunjangan ● Semua guru yang berhak mendapatkan tunjangan profesi ketika menggunakan Kurikulum 2013
profesi akan tetap mendapatkan hak tersebut
guru
Perangkat ajar merupakan berbagai bahan ajar (tidak hanya buku teks)
yang digunakan untuk mencapai profil pelajar Pancasila dan Capaian
Pembelajaran
Buku teks mata pelajaran Pendidikan Modul ajar Bahasa Indonesia untuk Modul projek penguatan profil pelajar
Pancasila dan Kewarganegaraan untuk Fase D (SMP) Pancasila dengan tema Bhineka
kelas X Tunggal Ika untuk Fase A
Struktur kurikulum
Contoh Perangkat Ajar: Buku Teks Pelajaran, Bahan Ajar, modul ajar mata
pelajaran dan projek profil pelajar Pancasila, contoh kurikulum satuan
pendidikan
FLEKSIBEL/DINAMIS
Satuan pendidikan ● Visi & Misi satuan pendidikan ● Kurikulum operasional
mengembangkan kurikulum
● Konteks dan kebijakan lokal di satuan pendidikan
operasional berdasarkan
● Perangkat ajar yang
kerangka dan struktur kurikulum,
sesuai karakteristik satuan dikembangkan secara
pendidikan mandiri
Struktur Kurikulum Merdeka:
Kegiatan bermain Penguatan kompetensi yang Penyesuaian dengan Program peminatan/ penjurus Dunia kerja dapat terlibat dalam Capaian pembelajaran
sebagai proses belajar mendasar dan pemahaman perkembangan teknologi an tidak diberlakukan pengembangan pembelajaran pendidikan khusus dibuat
yang utama holistik: digital, mata pelajaran hanya untuk yang
Informatika menja di mata Di kelas 10 pelajar menyiap Struktur lebih sederhana dengan memiliki hambatan
Penguatan literasi dini • Untuk memahami
pelajaran wajib kan diri untuk menentukan dua kelompok mata pelajaran, intelektual
dan penanaman karakter lingkungan sekitar, mata
pilihan mata pelajaran di yaitu Umum dan Kejuruan.
melalui kegiatan pelajar an IPA dan IPS Panduan untuk guru
kelas 11. Mata pelajaran yang Persentase kelompok kejuruan Untuk pelajar di SLB yang
bermain-belajar berbasis diga bungkan Informatika disiapkan untuk
dipela jari serupa dengan di meningkat dari 60% ke 70% tidak memiliki hambatan
buku bacaan anak sebagai mata pelajaran membantu guru-guru
SMP intelektual, capaian
Ilmu Pengetahuan Alam pemula, sehingga guru mata
Fase Fondasi untuk Penerapan pembelajaran ber pembelajarannya sama
dan Sosial (IPAS) pelajaran tidak harus Di kelas 11 dan 12 pelajar
meningkatkan kesiapan basis projek dengan mengintegra dengan sekolah reguler
berlatar belakang pendidikan mengikuti mata pelajaran dari
bersekolah • Integrasi computational sikan mata pelajaran terkait. yang sederajat, dengan
informatika Kelompok Mapel Wajib, dan
thinking dalam mata menerapkan prinsip
Pembelajaran berbasis memilih mata pelajaran dari
pelajaran Bahasa Pembelajaran berbasis pro Praktek Kerja Lapangan (PKL) modifikasi kurikulum
projek untuk penguatan kelompok MIPA, IPS, Bahasa,
Indonesia, Matematika, jek untuk penguatan profil Pe menjadi mata pelajaran wajib
profil Pelajar Pancasila dan Keterampilan Vokasi
dan IPAS lajar Pancasila dilakukan minimal 6 bulan (1 semester). Sama dengan pelajar di
dilakukan melalui kegiatan sesuai minat, bakat, dan
minimal 3 kali dalam satu sekolah reguler, pelajar di
perayaan hari besar dan • Bahasa Inggris sebagai aspirasi nya
tahun ajaran Pelajar dapat memilih mata pelajar SLB juga menerapkan
perayaan tradisi lokal mata pelajaran pilihan an di luar program keahliannya pembelajaran berbasis
Pembelajaran berbasis
Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil projek untuk menguatkan
projek untuk penguatan Pelajar Pancasila dilakukan Alokasi waktu khusus projek Pelajar Pancasila dengan
profil Pelajar Pancasila minimal 3 kali dalam satu penguatan profil pelajar mengusung tema yang
dilakukan minimal 2 kali tahun ajaran, dan pelajar Pancasila dan Budaya Kerja sama dengan sekolah
dalam satu tahun ajaran menulis esai ilmiah untuk peningkatan soft skill regu ler, dengan
sebagai syarat kelulusan (karakter dari dunia kerja) kedalaman materi dan
aktivitas sesuai dengan
karakteristik dan
kebutuhan pelajar di SLB
KementerianPendidikan,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Kebudayaan, Riset,
Riset, dandan Teknologi 22
Teknologi
Struktur Kurikulum
Pendidikan Anak Usía Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, dan Pendidikan
Menengah
a. pembelajaran intrakurikuler; dan dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek
b. projek penguatan profil pelajar Pancasila, penguatan profil pelajar Pancasila dari semua mata pelajaran
dialokasikan sekitar 20% (dua puluh persen) dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak
** Satuan pendidikan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
menyediakan minimal 1
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 (satu) jenis seni (Seni Musik,
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Seni Rupa, Seni Teater,
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 dan/atau Seni Tari). Peserta
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 didik memilih 1 (satu) jenis
seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Seni Teater, atau Seni Tari).
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu Alokasi per tahun Alokasi Projek per TOTAL JP PER
1 JP = 35 menit * Diikuti oleh peserta didik
(minggu) tahun TAHUN sesuai dengan
agama/kepercayaan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 masing- masing.
F
Untuk mencapai tujuan tersebut, Pemerintah
menetapkan Kerangka Dasar Kurikulum yang
terdiri dari Struktur Kurikulum, Capaian
Pembelajaran, dan Prinsip Pembelajaran dan
Asesmen.
Pengertian Capaian Pembelajaran
Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir per fase (CP) dan waktu tempuhnya (fase). Satuan
pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan strategi dan cara atau jalur untuk
mencapainya. Agar bisa menentukan strategi yang sesuai, kita perlu tau titik awal keberangkatan
para peserta didik.
Sistematika Capaian Pembelajaran
• Rasional
• Tujuan
• Karakteristik
• CP
Komponen CP 1
Capaian dalam setiap fase secara keseluruhan Capaian setiap fase menurut elemen 3
Kompetensi pembelajaran yang harus dicapai Dibuat dalam bentuk matriks. Setiap elemen
peserta didik pada setiap fase. Dibuat dalam dipetakan menurut perkembangan siswa
bentuk pernyataan yang disajikan dalam paragraf
yang utuh.
4
KI/KD Kelas 1 dan 2 Mata Pelajaran Bahasa Capaian Pembelajaran Kelas 1 dan 2 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Indonesia di Kurikulum 2013
Fase A
(Usia 6-8, umumnya kelas 1-2 SD)
Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada
teman sebaya dan orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan
menyampaikan pesan; mengekspresikan perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan
diskusi secara santun. pelajar mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai
kegiatan berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam.
Pelajar mampu bersikap menjadi penyimak yang baik. Pelajar mampu memahami pesan
Menyimak lisan dan informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan), dan instruksi lisan
yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.
Pelajar mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang baik. Pelajar mampu
memahami informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan,
Membaca & Memirsa narasi imajinatif, dan puisi anak. Pelajar mampu menambah kosakata baru dari teks yang
dibaca atau tayangan yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi.
Capaian pembelajaran dalam bentuk Pelajar mampu melafalkan teks dengan tepat, berbicara dengan santun, menggunakan
volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks. Pelajar mampu bertanya tentang sesuatu,
KI KD sangat banyak dan terpisah- menjawab, dan menanggapi komentar orang lain (teman, guru, dan orang dewasa) dengan
pisah. Berbicara & baik dan santun dalam suatu percakapan. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan
Mempresentasikan secara lisan dengan bantuan gambar dan/atau ilustrasi. Pelajar mampu menceritakan
kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar; dan menceritakan kembali teks narasi
yang dibacakan atau dibaca dengan topik diri dan lingkungan.
Pelajar mampu bersikap dalam menulis di atas kertas dan/atau melalui media digital.
Pelajar mampu menulis deskripsi dengan beberapa kalimat tunggal, menulis rekon tentang
Menulis pengalaman diri, menulis kembali narasi berdasarkan fiksi yang dibaca atau didengar,
menulis prosedur tentang kehidupan sehari-hari, dan menulis eksposisi tentang kehidupan
sehari-hari. Pelajar mengembangkan tulisan tangan yang semakin baik.
41
Contoh: Elemen CP mapel Seni Rupa
Elemen Fase A Fase B Fase C
Berpikir dan Siswa mampu mengenali dan membiasakan diri Siswa mulai terbiasa secara mandiri menggunakan Siswa secara mandiri menggunakan berbagai
Bekerja Artistik dengan berbagai prosedur dasar sederhana untuk berbagai prosedur dasar sederhana untuk berkarya prosedur dasar sederhana untuk berkarya dengan
berkarya dengan aneka pilihan media yang tersedia dengan aneka pilihan media yang tersedia di sekitar. aneka pilihan media yang tersedia di sekitar. Siswa
di sekitar. Siswa mengetahui dan memahami Siswa mengetahui, memahami dan mulai konsisten
2
mengetahui, memahami dan konsisten mengutamakan
keutamaan faktor keselamatan dalam bekerja mengutamakan faktor keselamatan dalam bekerja faktor keselamatan dalam bekerja.
Mengalami Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam dan Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam dan Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam dan
menuangkan pengalaman kesehariannya secara menuangkan pengalaman kesehariannya secara menuangkan pengalaman kesehariannya secara visual
visual dengan menggunakan bentuk-bentuk dasar visual dengan menggunakan garis pijak dan proporsi dengan menggunakan konsep ruang, garis horison,
geometris. Siswa mengeksplorasi alat dan bahan walaupun masih berdasarkan penglihatan sendiri. pemahaman warna, keseimbangan (balance 3 ) dan
dasar dalam berkarya. Siswa juga mengenali Siswa dapat menggunakan alat, bahan dan prosedur irama/ritme (rhythm). Siswa dapat menggunakan dan
prosedur dasar dalam berkarya dasar dalam berkarya. menggabungkan alat, bahan dan prosedur dasar dalam
berkarya
Menciptakan Siswa mampu menciptakan karya dengan Siswa mampu menciptakan karya dengan Siswa mampu menciptakan karya dengan
mengeksplorasi dan menggunakan elemen seni rupa mengeksplorasi dan menggunakan elemen seni rupa mengeksplorasi, menggunakan dan menggabungkan
berupa garis, bentuk dan warna berupa garis, bentuk, tekstur, ruang dan warna. 4 mulai
elemen seni rupa yang telah dipelajari. Siswa
menggunakan garis horizon. Selain itu, siswa mulai
menunjukkan pemahaman warna, keseimbangan dan
irama/ritme dalam karya
Contoh: Elemen CP mapel Seni Rupa
Elemen Fase A Fase B Fase C
Merefleksikan Siswa mampu mengenali dan menceritakan Siswa mampu mengenali dan menceritakan Siswa mampu mengenali dan menceritakan
fokus dari karya yang diciptakan atau fokus dari karya yang diciptakan atau fokus dari karya yang diciptakan atau
dilihatnya (dari teman sekelas karya seni dilihatnya (dari teman sekelas karya seni dilihatnya (dari teman sekelas karya seni
2
dari orang lain) serta pengalaman dan dari orang lain atau era atau budaya dari orang lain atau era atau budaya
perasaannya mengenai karya tersebut. tertentu) serta pengalaman dan tertentu) serta pengalaman dan
perasaannya mengenai karya tersebut perasaannya mengenai karya tersebut
3
Berdampak Siswa mampu menciptakan karya sendiri Siswa mampu menciptakan karya sendiri Siswa mampu menciptakan karya sendiri
yang sesuai dengan perasaan atau yang sesuai dengan perasaan,minat atau yang sesuai dengan perasaan,minat atau
minatnya konteks lingkungannya konteks lingkungannya
4
Pengertian Kompetensi dalam
Capaian Pembelajaran
M
Jika siswa melakukan salah satu dari keenam Aspek/Facet Pemahaman ini (mampu
menjelaskan, menginterpretasi, menerapkan/mengaplikasikan, berempati, memiliki
W
sebuah sudut pandang, atau memiliki pengenalan diri), berarti mereka telah
mendemonstrasikan sebuah tingkat pemahaman.
F
6 aspek pemahaman (Wiggins and Tighe, 2005)
6 facet of understanding; merupakan bentuk-bentuk pemahaman yang digunakan dalam CP. Tidak harus hirarkis M
Penjelasan Mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun hubungan antar topik,
Explanation mendemonstrasikan hasil kerja, menjelaskan alasan/cara/prosedur , menjelaskan sebuah teori
menggunakan data, berargumen dan mempertahankan pendapatnya.
T
Interpretasi Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide,
Interpretation perasaan atau sebuah hasil karya dari satu media ke media lain, dapat membuat analogi,
anekdot, dan model. Melihat makna dari apa yang telah dipelajari dan relevansi dengan dirinya.
Aplikasi Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang W
Application nyata dalam kehidupan sehari-hari atau sebuah simulasi (menyerupai kenyataan)
Perspektif Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari
Perspective sebuah situasi, melihat gambaran besar, melihat asumsi yang mendasari suatu hal dan
memberikan kritik. T
Empati Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/atau
Empathy memahami pikiran yang berbeda dengan dirinya. Menemukan nilai (value) dari sesuatu
Sumber: OECD
(2018)
Pengenalan diri Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta proses F
Self-Knowledge berpikir dan emosi yang terjadi secara internal.
M
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP
Matematika Fase B elemen Bilangan
Penjelasan Mendeskripsikan makna dari bilangan 10.000 dengan
T
Peserta didik menunjukkan pemahaman Explanation kata-kata sendiri, mengaitkan dengan nilai tempat,
mengurutkan dan membandingkan bilangan 10.000
dan intuisi bilangan (number sense)
dengan bilangan lain
untuk bilangan cacah sampai dengan
10.000. Mereka dapat membaca, Interpretasi Menerjemahkan makna 10.000 menggunakan gambar W
menulis, menentukan nilai tempat, Interpretation
membandingkan, mengurutkan,
Aplikasi Menggunakan pemahaman 10.000 untuk memecahkan
menggunakan nilai tempat, melakukan
Application masalah dalam dunia nyata (misalnya berbelanja di
komposisi dan dekomposisi bilangan. kantin dengan uang Rp.10.000,00 atau soal cerita/ T
Mereka juga dapat menyelesaikan simulasi jual-beli)
masalah berkaitan dengan uang
Sumber: OECD (2018) Perspektif Menemukan berbagai cara berbeda untuk mendapatkan
menggunakan ribuan sebagai satuan.
Perspective nilai 10.000
F
Kegiatan: 1
SNP
Struktur Kurikulum
Capaian Pembelajaran
TETAP Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
Ditetapkan oleh pemerintah pusat
Kerangka dasar kurikulum yang ditetapkan oleh
pemerintah pusat
. .
1 3
Menganalisis konteks Menentukan
KARAKTERISTIK PENGORGANISASIA
SATUAN
PENDIDIKAN
2 N PEMBELAJARAN 4
Merumuskan Menyusun
VISI RENCANA
FLEKSIBEL/DINAMIS MISI PEMBELAJARAN
Satuan pendidikan TUJUAN
mengembangkan kurikulum
operasional berdasarkan
kerangka dan struktur
kurikulum, sesuai
karakteristik dan kebutuhan
satuan pendidikan
DINAS
Analisis Karakteristik Satuan UPT
Pendidikan
Sebelum mengembangkan kurikulum satuan pendidikan, sekolah perlu melakukan
MKKS
Berikut adalah pilihan cara
analisis karakteristik dan lingkungan belajar dengan menampung aspirasi anggota
untuk mengumpulkan informasi
komunitas, dan menjadikan visi dan misi sebagai arahan yang disepakati oleh ● Kuesioner, dengan pertanyaan
seluruh warga satuan pendidikan.
disesuaikan dengan tujuan
dan sasaran yang dibutuhkan.
Prinsip-prinsip analisis lingkungan belajar: ● Wawancara, untuk mendapatkan
● Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan
data secara langsung.
● Menggunakan data-data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi
● Diskusi kelompok terpumpun
satuan pendidikan (FGD) dengan mengundang
● Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan, pengorganisasian,
perwakilan dari seluruh warga
analisis dan dokumentasi data satuan pendidikan dan tokoh
● Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk
masyarakat.
mengembangkan strategi atau solusi ● Observasi
● Rapor pendidikan, terkait mutu
Contoh informasi yang perlu didapatkan dalam analisis lingkungan belajar satuan dan hasil belajar, kompetensi dan
pendidikan: kinerja guru dan tenaga
● Apa kekhasan daerah setempat yang penting untuk dilestarikan?
kependidikan, mutu dan
● Bagaimana peran satuan pendidikan sebagai bagian dari masyarakat setempat?
relevansi pembelajaran
● Apa dampak dari satuan pendidikan yang sudah dapat dirasakan saat ini (baik
oleh warga masyarakat maupun warga satuan pendidikan itu sendiri)? Beberapa alat yang dapat
● Bagaimana peran satuan pendidikan dalam menyiapkan peserta didik digunakan
mencapai profil Pelajar Pancasila? untuk menganalisis informasi:
● [SMK] Apa potensi daerah dan kondisi dunia kerja yang relevan? ● Analisis SWOT
● Root Cause
● Fish Bone
[CONTOH] Proses Analisis Karakteristik Satuan
Pendidikan
Analisis lingkungan belajar Visi - Misi - Tujuan Analisis kebutuhan satuan pendidikan
DINAS
Sumber daya alam, sosial, dan budaya ● Seperti apakah gambaran ideal tentang UPT
● Bagaimana mendokumentasikan masa depan dan ingin diwujudkan oleh MKK
semua informasi sistem, sumber daya satuan pendidikan?
dan fasilitas dan mitra yang ada? ● Bagaimana satuan pendidikan bisa S
● Apakah ada sumber daya dari mencapai gambaran ideal tersebut? Peserta didik
lingkungan sekitar yang dapat ● Siapa sajakah peserta didik yang ada di sekolah?
dimanfaatkan oleh satuan Review Visi Misi Bagaimana sekolah bisa mengklasifikasi peserta didik
pendidikan dalam proses belajar? ● Bagian mana yang perlu ditajamkan tersebut? Berdasarkan apakah klasifikasi tersebut?
dalam visi dan misi? ● Dari klasifikasi tersebut, apa saja kebutuhan masing-masing
Sumber pendanaan ● Apakah perlu membuat visi dan misi baru
● Bagaimana proses pendanaan satuan kelompok? Apakah ada kelompok tertentu yang
yang lebih sesuai dengan kondisi
pendidikan? memerlukan perhatian dan pendampingan yang lebih
lingkungan dan karakteristik peserta
● Bagaimana penggunaan dana ini? didik?? banyak?
● Apa saja prioritasnya?
Sistem dan kebijakan di daerah Guru dan tenaga kependidikan
● Apa saja visi, misi, dan tujuan daerah? ● Profil atau kompetensi guru yang diperlukan untuk
● Apa saja kebijakan satuan pendidikan pembelajaran yang optimal menuju visi-misi
terkait indikator? Review Tujuan
● Apa yang menjadi prioritas bagi satuan sekolah
● Apa saja perubahan sistem yang ● Apa saja kelompok-kelompok guru dan tenaga
terjadi? pendidikan (atau program keahlian untuk
SMK) dalam mendukung kompetensi kependidikan yang ada di satuan pendidikan? Apa saja
● Apakah ada integrasi aktivitas untuk kebutuhan setiap kelompok tersebut?
mendukung pencapaian indikator? peserta didik?
● Apa yang mendasari tujuan ini? ● Apakah ada kelompok guru dan tenaga kependidikan yang
● Kompetensi apa saja yang perlu dimiliki membutuhkan bantuan/dampingan lebih banyak?
Kemitraan ● Apakah guru siap memfasilitasi peserta didik dengan
● Siapa saja pihak-pihak yang dapat oleh peserta didik?
● Mengapa kompetensi ini dianggap berbagai latar belakang dan kebutuhan?
dilibatkan untuk mendukung program
satuan pendidikan? (organisasi, penting?
● Apa saja keterampilan yang perlu dikuasai Sarana dan prasarana
komunitas, tokoh, dll.)
peserta didik? ● Apa saja sarana dan prasarana yang dibutuhkan
● Apa karakteristik individu yang ingin untuk pembelajaran yang optimal?
dibangun? ● Apakah satuan pendidikan menjadi lingkungan yang aman dan
● [SMK] Jabatan pekerjaan/okupasi apa saja
sehat (fisik dan mental) bagi warganya?
yang berpotensi untuk diisi oleh lulusan ● Apakah satuan pendidikan memiliki perangkat yang
Kegiatan 2:
Strategi
Kemitraan Review Tujuan
● ………
…………………..
Tujuan Pembelajaran
dan Alur Tujuan
Pembelajaran
3
Tujuan kegiatan analisis capaian pembelajaran untuk:
Untuk menyusun rencana pembelajaran, ● mendapatkan peta kompetensi yang akan menjadi rujukan
jabaran kompetensi pada Capaian
Pembelajaran perlu dipetakan ke dalam untuk pelaksanaan pembelajaran; dan
tujuan pembelajaran dan alur tujuan ● menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan Pembelajaran.
pembelajaran. Peta kompetensi tersebut
kemudian digunakan sebagai acuan
untuk mengembangkan perangkat ajar.
Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai
strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan.
Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur tujuan
pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria berikut ini:
● Kriteria tujuan pembelajaran idealnya terdiri dari beberapa
komponen
● Kriteria alur tujuan Pembelajaran
Kriteria tujuan pembelajaran idealnya terdiri dari beberapa komponen
sebagai berikut:
● Kompetensi yaitu kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik
yang menunjukkan peserta didik telah berhasil mencapai tujuan
pembelajaran.
● Konten yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu
dipahami di akhir satu unit pembelajaran.
● Variasi yaitu pendekatan yang berbeda sesuai karakteristik peserta
didik berkebutuhan khusus *)
60
Tujuan pengembangan modul ajar:
Mengembangkan perangkat ajar yang memandu pendidik
melaksanakan pembelajaran
61
Kriteria yang harus dimiliki oleh modul ajar adalah:
1. Esensial: Pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran
melalui pengalaman belajar dan lintas disiplin.
2. Menarik, bermakna, dan menantang: Menumbuhkan minat
untuk belajar dan melibatkan peserta didik secara aktif dalam
proses belajar. Berhubungan dengan pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki sebelumnya, sehingga tidak terlalu
kompleks, namun juga tidak terlalu mudah untuk tahap
usianya.
3. Relevan dan kontekstual: Berhubungan dengan
pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya,
dan sesuai dengan konteks di waktu dan tempat peserta
didik berada.
4. Berkesinambungan: Keterkaitan alur kegiatan pembelajaran
sesuai dengan fase belajar peserta didik.
62
Kegiatan 3:
1. Ambil satu contoh pengembangan ATP pada
link @pembelajaranparadigmabaru | Linktree
2. Analisis kecukupan kompetensi dan
kontennya.
Modul Ajar Kurikulum
Merdeka,
4
Perencanaan dan
Pelaksanaan
Asesmen Diagnostik
Komponen Modul Ajar
Penulisan modul ajar bertujuan untuk memandu pendidik untuk melaksanakan proses pembelajaran.
Komponen dalam modul ajar ditentukan oleh pendidik berdasarkan kebutuhannya. Secara umum modul ajar
memiliki komponen sebagai berikut:
Informasi umum Komponen inti Lampiran
Tidak semua komponen di atas wajib tercantum dalam modul ajar yang dikembangkan oleh pendidik. Pendidik di
satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam modul ajar sesuai dengan konteks
78
lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik.
Contoh Cuplikan Modul Ajar MA untuk Kelas 3 Matematika 12 JP
Aktivitas 2 (Tes)
Tujuan pembelajaran
Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan panjang dengan satuan baku
● Mengukur panjang dengan satuan
(mm, cm, dan m)
baku (mm, cm, dan m) serta Asesmen Sumatif
mengukur keliling bidang datar Menggambar denah rumah dengan
Aktivitas 3 (Kinerja)
dengan menambahkan semua menyertakan ukuran panjang dengan
Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan keliling segiempat, segitiga,
rusuknya. satuan baku dan luas (dengan
dan segibanyak dengan menambahkan panjang rusuk-rusuk bidang
● Mengukur luas dengan menghitung jumlah bujur sangkar) pada
menghitung jumlah bujur sangkar kertas isometrik.
berukuran 1 cm2 yang menutup Aktivitas 4 (Kinerja)
bidang datar Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan luas suatu gambar benda
dengan menghitung jumlah bujur sangkar berukuran 1 cm2 yang menutup
bidang datar
Bagaimana
ya?
TUjuan Asesmen Diagnostik
Secara umum, sesuai namanya asesmen diagnostik bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan dasar
siswa dan mengetahui kondisi awal siswa.
Asesmen diagnostik terbagi menjadi asesmen diagnostik non-kognitif dan asesmen diagnosis
kognitif. Tujuan dari masing-masing asesmen diagnostik adalah sebagai berikut:
Tindak Lanjut
1. Identifikasi siswa dengan ekspresi emosi negatif dan ajak
berdiskusi empat mata
2. Pelaksanaan
3. Diagnosis dan Tindak Lanjut
Asesmen Diagnostik Kognitif
Contoh kegiatan persiapan & pelaksanaan
Berikan asesmen untuk semua siswa di kelas, baik yang belajar tatap muka di sekolah maupun yang
belajar di rumah
Asesmen Diagnostik Kognitif
Contoh kegiatan tindak lanjut
https://kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id/video-tutorial-pendaf
taran-implementasi-kurikulum-merdeka/
123
kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id
TATA CARA PENDAFTARAN
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA
1 Kunjungi Laman:
kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id 2 Pilih menu DAFTAR pada laman ini
Banner di tengah
laman
atau menu di
akhir laman
3 4
Lalu lakukan log in menggunakan: Ikuti 2 langkah selanjutnya untuk menyelesaikan
Akun SIMPKB untuk Kepala Satuan Pendidikan* pendaftaran, mulai dengan klik DAFTAR
Akun SIMPATIKA untuk Kepala Madrasah
Isi Kuesioner
Menonton
Video
5
Langkah 1: Menonton video penjelasan menarik
terkait dengan kurikulum merdeka 6 Langkah 2: Klik Isi Kuesioner, lalu ikuti tahapan
pengisiannya
Klik Mulai
https://linktr.ee/pembelajaranparadigmabaru
https://guru.kemdikbud.go.id/