Anda di halaman 1dari 21

METABOLISME ENERGI DAN ZAT

GIZI MAKRO
Utilisisasi Protein
 Sel hati memiliki kemampuan untuk menyerap dan
mengurai semua asam amino
 Hampir sebagian besar (sekitar 57%) asam amino yang
diserap (taken up) oleh hati kemudian dikatabolisme
 Hati merupakan tempat utama terjadinya katabolisme
asam amino essensial (indispensable amino acids),
kecuali asam amino rantai cabang (branched-chain
amino acids).
 Asam amino indispensable ini dapat digunakan untuk
membuat asam amino dispensable atau non-essensial
 Kecepatan katabolisme asama amino berbeda-beda.
Asam amino rantai cabang sangat lambat dikatabolisme
di hati tetapi cepat dikatabolisme di sel otot.
 Hati terdiri dari beberapa bagian, tiap bagian
berperan untuk asam amino tertentu.
 Misalnya saja, sel hati bagian periportal (periportal
hepatocytes), mengkatabolisme semua asam amino
kecuali glutamate dan aspartat yang dimetabolisme
di bagian perivenous hepatocytes.
 Biasanya langkah pertama dalam metabolisme
asam amino yang bukan untuk sintesis protein,
ialah pelepasan gugus amino
 Pelepasan gugus amino dapat dilakukan dengan
proses transaminasi ataupun deaminasi
Transaminasi
 Reaksi transaminasi mentransfer gugus amino dari satu asam
amino ke satu rangka karbon asam amino atau dikenal juga
α-keto acid (sebuah asam amino tanpa gugus amino).
 α-keto acid yang menerima gugus amino kemudian menjadi
suatu asam amino. Sebaliknya, asam amino yang sudah
kehilangan gugus amino disebut α-keto acid.
 Contoh reaksi ini ialah gugus amino dari aspartate (asam
amino) ditransfer ke α-ketoglutarate (α-keto acid) untuk
membentuk glutamate (asam amino).
 Aspartat yang kehilangan gugus amino akan membentuk α-
keto acid yang dibernama oxaloacetate.
Deaminasi
 Proses deaminasi serupa dengan transaminasi tetapi
bedanya yaitu tidak ada transfer gugus amino ke
senyawa lain.
 Contoh reaksi ini ialah deaminasi threonin oleh
enzim threonin dehydratase untuk membentuk α-
ketobutyrate (α-keto acid) dan ammoniak.
 Amoniak akan digunakan oleh sel hati bagian
periportal untuk sintesis urea.
 Proses transaminasi dan deaminasi membutuhkan
vitamin B6 dalam bentuk PLP dan beberapa jenis
enzim. Reaksi transaminasi dikatalisasi oleh enzim
yang disebut aminotransferase.
 Enzim aminotransferase yang paling aktif ialah
ALT (alanine aminotransferase, dulu dikenal
sebagai glutamate pyruvate transaminase/GPT)
dan AST (aspartate aminotransferase, dulu dikenal
dengan glutamate oxaloacetate
transaminase/GOT)
 Enzim ini terdistribusi pada berbagai jaringan tubuh
dan bereaksi dengan tiga asam amino utama yaitu
alanin, glutamate dan aspartat.
 Enzim AST dalam konsentrasi tinggi terdapat pada
organ hati sedangkan ALT banyak terdapat pada
organ hati, juga ginjal dan jaringan lainnya.
 Konsentrasi serum enzim ini dalam keadaan normal
ialah rendah tetapi pada keadaan tertentu seperti
trauma dan penyakit organ tertentu, serum enzim akan
meningkat dan menjadi indikator organ yang rusak.
 ALT transfer gugus amino dari alanin ke α-keto acid
(misalnya α-ketoglutarate) lalu membentuk piruvat
dan asam amino lain (misalnya: glutamat) AST
transfer gugus amino dari aspartat ke suatu α-keto acid
dan menghasilkan oxaloacetate dan glutamate.
 Reaksi ini bersifat reversible (bolak balik). Glutamat
dan α-ketoglutarat mudah sekali ditransfer dan
menerima gugus amino sehingga keduanya berperan
penting dalam metabolism asam amino.
Turn Over Protein
 Protein tubuh secara konstan selalu dibentuk dan dipecah.
Namun, pada orang dewasa sehat jumlah total protein
didalam tubuh selalu dalam kondisi yang konstan atau
stabil
 Kecepatan tubuh mensintesis protein yang cukup untuk
mengganti protein yang dipecah disebut “protein
turnover” atau pergantian protein didalam tubuh. Sekitar
75% asam amino digunakan untuk sintesis protein
 Asam amino dapat diperoleh dari protein yang berasal dari
makanan atau dari hasil degradasi protein di dalam tubuh
(katabolisme).
 Degradasi ini merupakan proses kontinu. Karena
protein didalam tubuh secara terus menerus diganti
 Protein dalam darah, hati dan organ tubuh lain
mempunyai waktu paruh (half-life) antara 2,5-10
hari. Protein yang terdapat pada jaringan otot
mempunyai t½ = 120 hari
 Rata-rata tiap hari 1,2 gram protein per kilogram
berat badan diubah menjadi senyawa lain
 Kecepatan pergantian protein sangat bervariasi
tergantung fungsi protein tersebut didalam tubuh.
Protein yang kadarnya dibutuhkan untuk mengatur
proses didalam tubuh (misalnya enzim) atau
sebagai sinyal (misalnya hormon), kecepatan
pergantian protein terjadi dengan cepat sesuai
dengan fungsinya untuk regulasi.
 Sebaliknya dengan protein struktural (misalnya
kolagen) yang lebih stabil secara metabolik dan masa
paruhnya relatif lebih panjang hingga setahun atau
lebih. Sedangkan plasma protein dan sebagian besar
protein intrasel masa paruh mungkin satu jam hingga
beberapa hari.
 Sel-sel diseluruh tubuh terus-menerus mensintesis dan
memecah protein. Ketika sel-sel memecah protein
menjadi asam amino kemudian masuk ke depot asam
amino didalam sel lalu kembali ke sirkulasi
 Terminal atau depot asam amino ditemukan
diseluruh jaringan dan cairan
 Beberapa asam amino ini dapat digunakan untuk
sintesis protein, sedangkan kelompok asam amino
lainnya dikeluarkan masuk ke dalam liver dan ada
yang digunakan juga untuk menghasilkan zat energi
atau nonprotein seperti glukosa
 Hal ini merupakan daur ulang protein secara konstan
di dalam tubuh dikenal sebagai protein turnover.
 Dari total asam amino yang memasuki depot asam
amino bebas, hanya 25% yang berasal dari asupan
makanan setiap hari.
 Dari sekitar 300 gram protein yang disintesis oleh
tubuh setiap hari, 200 gram terbuat dari asam
amino daur ulang.
 Kapasitas daur ulang yang luar biasa ini adalah
alasan mengapa kita memerlukan sedikit protein
dalam makanan kita
 Meskipun kebutuhan kita kecil, protein diet sangat
penting. Ketika protein diet tidak memadai,
peningkatan pemecahan protein tubuh
menggantikan depot asam amino.
 Hal ini dapat menyebabkan hancurnya jaringan
tubuh esensial.
Ekskresi Protein
 Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat-zat sisa
metabolisme yang tidak berguna bagi tubuh. Ada 4
alat-alat ekskresi pada manusia, yaitu ginjal, kulit,
hati, dan paru-paru.
 Ginjal mengeluarkan urine, kulit mengeluarkan
keringat, hati mengeluarkan empedu bersama urin,
dan paru-paru mengeluarkan karbondioksida dan
uap air.
Ekskresi Protein
 amoniak yang dibentuk dalam hati merupakan
sumber nitrogen guna mensintesis asam amino.
Selebihnya harus didetoksikasi karena amoniak
bersifat racun, menyebabkan malfungsi otak dan
koma.
Ekskresi Protein
 Amoniak yang didetoksifikasi akan bergabung
dengan karbondioksida dan mengasilkan ureum
yang tidak terlalu bersifat racun.
 Amoniak dihasilkan tubuh dari bukan hanya dari
proses deaminasi tetapi juga dari makanan yang
dingiest dan diserap tubuh, dari penyerapan hasil
lisis urea dan asama amino oleh bakteri di usus.
 Perubahan amoniak menjadi ureum terjadi melalui
reaksi kompleks, yaitu siklus ureum

Anda mungkin juga menyukai