Anda di halaman 1dari 30

Sejarah

Perkembangan
Hukum Agraria di
Indonesia

Hukum agraria di Indonesia memiliki sejarah yang kaya dan beragam,


dipengaruhi oleh masa kolonial, kemerdekaan, pemerintahan Soeharto,
dan era reformasi. Dari masa Hindia Belanda hingga saat ini,
perkembangan hukum agraria mengalami transformasi yang signifikan,
mencerminkan perubahan dalam kebijakan pertanahan dan kebutuhan
masyarakat. Mari telaah lebih lanjut tentang setiap fase perkembangan
hukum agraria di Indonesia.
Tonggak Sejarah Hukum Agraria
Indonesia

Pengaruh Hukum Agraria Hindia Pentingnya Hukum Agraria Adat


Belanda
Hukum agraria Adat juga memegang peranan
Pada masa kolonial Hindia Belanda, hukum penting, mengingat sebagian besar tanah di
agraria Barat memiliki pengaruh yang Indonesia diakui sebagai tanah hak Adat. Hal
signifikan dengan asas konkordansi dalam ini menunjukkan keberagaman hukum agraria
penyusunan perundang-undangan. Pengaruh yang ada di Indonesia sejak zaman kolonial.
tersebut terlihat dalam berbagai undang-
undang yang diundangkan pada saat itu.
Undang-undang Pokok Agraria
pada Masa Kemerdekaan

1 Landasan Pembentukan UUPA

Periode kemerdekaan diawali dengan berlakunya Undang-undang Pokok


Agraria (UUPA). UUPA mempunyai tujuan yang jelas, salah satunya adalah
meletakkan dasar-dasar untuk memberikan kepastian hukum mengenai hak-
hak atas tanah bagi rakyat seluruhnya.

2 Penyederhanaan Hukum Pertanahan

Di masa kemerdekaan, ditegaskan pentingnya kesatuan dan kesederhanaan


dalam hukum pertanahan melalui UUPA. Hal ini merupakan langkah awal
dalam mengatur pertanahan secara nasional.
Kebijakan Pertanahan pada Masa
Pemerintahan Soeharto

Penekanan pada Pengaruh terhadap Perubahan dalam


Sektor Industri Kondisi Pertanahan Tatanan Agraria

Pada masa pemerintahan Kebijakan ini berdampak Adopsi kebijakan baru juga
Soeharto, kebijakan pada kondisi pertanahan di menyebabkan perubahan
pertanahan lebih Indonesia, mempengaruhi signifikan dalam tatanan
menitikberatkan pada sektor distribusi tanah dan agraria di Indonesia.
industri yang bersifat padat penggunaannya.
modal.
Era Reformasi dan Pengaruhnya
terhadap Hukum Agraria

Perubahan dalam Retorika Politik

Sejak 1998, terjadi pergeseran retorika politik yang memberikan pengaruh


terhadap hukum agraria di Indonesia.

Transformasi dalam Pengertian Reformasi

Ada berbagai pengertian yang berkembang mengenai makna dan istilah


reformasi, yang secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi
kebijakan hukum agraria.
Hak Penguasaan Atas
Tanah dalam Hukum
Agraria
Hukum agraria merupakan wilayah penting dalam hukum Indonesia yang
mengatur penguasaan dan pengelolaan tanah serta sumber daya alam
terkait. Dalam bab ini, kita akan membahas pengertian dan jenis-jenis hak
penguasaan atas tanah, serta hak-hak terkait seperti air, pertambangan,
perikanan, kehutanan, dan penguasaan atas tenaga dan unsur-unsur dalam
ruang angkasa, serta aspek-aspek penting lainnya yang terkait dengan
hukum agraria.
Pengertian dan Jenis-jenis Hak
Penguasaan Atas Tanah

Pengertian Kata Agraria Jenis-jenis Hak Penguasaan

Kata "agraria" memiliki asal-usul dari bahasa Ada beberapa jenis hak penguasaan atas tanah,
Latin "ager" yang berarti tanah atau sebidang yang meliputi hak atas permukaan bumi, hak
tanah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atas air, hak pertambangan, hak perikanan, hak
(2014), agraria merujuk pada urusan pertanian kehutanan, dan hak penguasaan atas tenaga dan
atau tanah pertanian, serta urusan pemilikan unsur-unsur dalam ruang angkasa. Setiap jenis
tanah dalam konteks hukum agraria. hak memiliki regulasi tersendiri.
Pengertian Hukum Agraria

Definisi Menurut Soedikno Kaidah dalam Hukum


(1988) Agraria

Hukum agraria mencakup keseluruhan Kaidah hukum agraria meliputi


kaidah hukum, baik yang tertulis peraturan tertulis dalam Undang-
maupun tidak tertulis, yang mengatur undang dan peraturan yang tidak
pengelolaan agraria menurut sejarah, tertulis, seperti hukum adat agraria
sumber daya alam, dan kepentingan yang dibuat oleh masyarakat adat
masyarakat di Indonesia. setempat, menggambarkan keragaman
dan kompleksitas hukum agraria di
Indonesia.
Penguasaan Tanah dalam Konteks
Indonesia

Hak Menguasai Negara Tanah Negara

Penguasaan oleh Negara tercakup dalam Pasal "Tanah Negara" merupakan konsep yang vital
33 UUD 1945, yang merupakan landasan utama dalam kerangka hukum agraria Indonesia,
dalam penataan penguasaan dan pengelolaan menegaskan peran Negara dalam pengaturan dan
tanah dalam konteks Indonesia. pengendalian pertanahan sesuai dengan
kepentingan nasional.
Sumber Hukum Agraria

1 Sumber Hukum Tertulis 2 Sumber Hukum Tidak


Tertulis
- Undang-Undang Dasar 1945
terkait Pasal 33 ayat (3) - Undang- - Hukum adat - Hukum kebiasaan
undang Pokok Agraria - Peraturan yang timbul setelah berlakunya
perundang-undangan di bidang UUPA
agraria
Hak-hak Atas Tanah
Hak atas tanah merupakan konsep yang penting dalam hukum properti.
Hal ini meliputi berbagai aspek seperti wewenang, larangan, dan
kewajiban terkait tanah. Negara juga memiliki hak-hak tertentu terkait
dengan penggunaan dan pengaturan tanah. Kami akan membahas lebih
lanjut mengenai hak-hak atas tanah dalam beberapa sub bagian berikut.
Konsep Hak Atas Tanah

1 Wewenang

Hak atas tanah mencakup wewenang untuk menggunakan tanah, air, dan ruang angkasa
sesuai dengan kepentingan penggunaan haknya. Izin khusus diperlukan untuk tindakan
tertentu seperti penggalian tanah.

2 Larangan

Penggunaan wewenang harus memperhatikan larangan yang melarang merugikan pihak


lain. Terdapat juga pembatasan wewenang terkait dengan sifat haknya, seperti dalam
hak guna bangunan.

3 Kewajiban

Pihak yang mempergunakan tanah harus memastikan pemeliharaan tanah yang sesuai
dengan keadaan, serta mengusahakan tanah tersebut secara aktif.
Hak-hak Atas Tanah Menurut UUPA

Hak Milik Atas Tanah Hak Guna Usaha Hak Guna Bangunan

Hak milik merupakan salah Hak untuk mengusahakan Hak untuk mendirikan dan
satu hak atas tanah yang tanah yang dikuasai langsung memiliki bangunan-bangunan
paling utama dan utuh. Ini oleh Negara, seperti untuk atas tanah yang bukan
merupakan hak yang dapat perusahaan pertanian, miliknya sendiri, dengan
beralih dan dialihkan kepada perikanan, atau peternakan. jangka waktu tertentu.
pihak lain.
Hapusnya Hak Milik dan Hak
Guna Usaha

1 Hapusnya Hak Milik 2 Hapusnya Hak Guna Usaha

Ada beberapa alasan yang dapat Hak guna usaha dapat hapus karena
menyebabkan hapusnya hak milik, berakhirnya jangka waktu,
seperti pencabutan oleh negara, dihentikan sebelum berakhir,
penyerahan sukarela, atau karena dilepaskan oleh pemegang haknya,
tanahnya musnah. dicabut untuk kepentingan umum,
diterlantarkan, atau karena tanahnya
musnah.
Hak Pakai dan Kewajiban Terkait

Hak Pakai Wewenang untuk menggunakan dan/atau


memungut hasil dari tanah yang dikuasai
langsung oleh Negara atau tanah milik orang
lain, sesuai dengan keputusan pemberiannya.

Kewajiban Mengelola atau mempergunakan tanah tersebut


sesuai dengan keadaan, sifat, dan tujuan
pemberian haknya; wajib memelihara tanah;
dan mengusahakan tanah tersebut secara aktif.
Pendaftaran Tanah di
Indonesia
Pendaftaran tanah di Indonesia diatur oleh UUPA nomor 5 Tahun 1960.
Kegiatan ini terdiri dari pengumpulan data fisik dan data yuridis,
pengadministrasian bidang-bidang tanah, serta pemberian surat tanda
bukti hak. Dengan berbagai prosesnya, pendaftaran tanah bertujuan untuk
menjamin kepastian hukum bagi pemegang hak, seperti hak milik, hak
guna usaha, hak guna bangunan, dan lainnya.
Pengertian Asas dan Tujuan
Pendaftaran Tanah

Proses Pendaftaran Tanah Kepastian & Perlindungan Hukum

Pendaftaran tanah adalah serangkaian kegiatan Salah satu tujuan pendaftaran tanah adalah untuk
yang secara teratur dilakukan oleh pemerintah memberikan kepastian dan perlindungan hukum
untuk membuktikan hak atas tanah tertentu bagi pemegang hak atas tanah.
melalui pemberian sertifikat hak atas tanah.
Sistem Pendaftaran Tanah

Sistem Negatif Sistem Positif

Pada sistem ini, data bidang tanah yang akan Data tanah yang dimohon dijamin kebenarannya
didaftar belum tentu dimiliki oleh pemilik tanah oleh negara. Apabila ada gugatan atas suatu hak
yang sebenarnya. Pemilik tanah diberikan atas tanah, negara akan memberikan kompensasi
sertifikat, tetapi belum berkekuatan hukum tetap. atas tanah tersebut.
Asas Pendaftaran Tanah
Menurut UUPA

1 Asas Sederhana 2 Asas Aman

Pendafataran tanah dilaksanakan Pendaftaran tanah bertujuan untuk


berdasarkan asas sederhana untuk memberikan kepastian dan
memudahkan pemegang hak atas perlindungan hukum bagi pemegang
tanah. hak atas tanah.
Objek Pendaftaran Tanah

Hak Milik (HM) Hak Pakai

Diatur dalam Pasal 23, yakni kewajiban bagi Sesuai dengan Pasal 41, untuk didaftarkan hak
pemegang Hak Milik untuk mendaftarkan hak atas tanahnya.
atas tanahnya.
Reforma Agraria:
Sejarah dan Makna
Reforma Agraria di Indonesia merupakan sebuah perubahan besar dalam
kepemilikan dan pemanfaatan lahan yang bertujuan untuk mencapai
pemerataan sosial dan ekonomi di masyarakat. Berdasarkan TAP MPR
nomor IX/MPR/2001, reformasi agraria diawali dengan Keputusan MPR
nomor 5 tahun 2003 yang mendorong pemerintah untuk menjalankan
pembaharuan agraria.
Pengertian Land Reform

1 Makna Land Reform 2 Dasar Hukum

Land Reform, secara harfiah, Menurut Noer Fauzi (1999),


merujuk pada perombakan struktur landasan land reform ialah hak
kepemilikan dan pemanfaatan lahan. Negara untuk menguasai kekayaan
Hal ini sangat relevan dengan alam Indonesia berdasarkan Pasal 33
konteks Indonesia sebagai bagian ayat (3) UUD 1945. Implikasinya
dari implementasi pasal 33 ayat (3) adalah bahwa hak ini sama dengan
konstitusi negara. hak ulayat dalam hukum adat,
berbeda dengan asas domein pada
masa kolonial.
Ideologi dan Pelaksanaan Reforma
Agraria

Prinsip Ideologis Strategi Nasional

Reforma agraria di Indonesia diselenggarakan Implementasi reforma agraria juga merupakan


sebagai bentuk pelaksanaan dari amanat Pasal 33 realisasi dari Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 yang
Undang-Undang Dasar 1945. Prinsipnya adalah menuntut pemerataan ekonomi melalui
menjadikan perekonomian negara sebagai sarana pengembangan ekonomi kerakyatan.
untuk mencapai kesejahteraan rakyat.
Program Prioritas Reforma Agraria

Konflik Agraria Pemilikan Tanah Legalitas Tanah

Menguatkan kerangka Penataan penguasaan dan Memberikan kepastian


regulasi dan penyelesaian pemilikan tanah sebagai hukum dan legalisasi hak
konflik agraria yang sering bagian dari upaya atas tanah sebagai bentuk
menghambat implementasi mewujudkan keadilan perlindungan bagi
reforma agraria di sosial. masyarakat yang
lapangan. memanfaatkan lahan
tersebut.
Implementasi dan Kelembagaan
Reforma Agraria

1 Pemberdayaan Masyarakat 2 Struktur Kelembagaan

Memperkuat peran masyarakat Pembentukan dan optimalisasi


dalam penggunaan, pemanfaatan, struktur kelembagaan pelaksana
dan produksi atas tanah yang reforma agraria, baik di tingkat pusat
menjadi obyek reforma agraria. maupun daerah, untuk memastikan
kesuksesan program-program
prioritas.
Konflik Agraria dan
Penyelesaiannya
Konflik agraria telah lama menjadi topik penting dalam studi sosial dan
politik di Indonesia. Dalam konteks ini, konflik agraria tidak hanya
berkaitan dengan sengketa tanah, tetapi juga melibatkan isu-isu sumber
daya alam, perebutan kekuasaan, dan ketimpangan ekonomi. Dalam bab
ini, kita akan mengeksplorasi pengertian konflik pertanahan, sejarah
konflik agraria, hubungannya dengan pemerintahan, dan berbagai upaya
penyelesaiannya.
Pengertian Konflik dan Sengketa
Pertanahan

1 Asal Usul Kata 2 Konflik Agraria 3 Tipologi Kasus


Konflik Pertanahan
Konflik agraria
Konflik berasal dari merupakan konflik BPN
kata kerja latin yang berhubungan mengelompokkan
configere, yang berarti dengan tanah. Ini kasus pertanahan
saling memukul. melibatkan faktor- menjadi delapan
Secara sosiologis, faktor seperti tipologi, termasuk
konflik diartikan penguasaan tanah, penguasaan tanah,
sebagai suatu proses sumber daya alam, dan penetapan hak dan
sosial antara dua orang ketidakserasian terkait pendaftaran tanah,
atau lebih, dimana sumber daya agraria. batas atau letak bidang
salah satu pihak tanah,
berusaha pengadaan/pembebasa
menyingkirkan pihak n tanah, dan tuntutan
lain dengan ganti rugi tanah
menghancurkannya partikelir.
atau membuatnya
tidak berdaya.
Sejarah Konflik Agraria

Tingkatan Konflik Faktor-faktor Konflik Pentingnya


Pengelolaan Sumber
Ada empat tingkatan konflik Konflik agraria dapat Daya Alam
agraria, salah satunya adalah berkaitan dengan ras, suku,
konflik antarnegara. jenis kelamin, agama, status
Konflik agraria sering kali
sosial, ekonomi, bahasa, dan
terkait dengan pengelolaan
keyakinan politik.
sumber daya alam yang tidak
merata, serta isu-isu agama
dan etnis.
Sejarah Urusan Pertanahan dan
Hubungannya dengan Pemerintahan

1 2 3
Pasal 33 Ayat (3) UUD 1945 Peraturan Perundang-undangan Perjalanan Pelaksanaan UU
Terkait Pertanahan
Penyelesaian Konflik Agraria

Mekanisme Penyelesaian Upaya Penyelesaian

Penyelesaian sengketa pertanahan melalui Upaya penyelesaian sengketa pertanahan,


pengajuan sengketa dari masyarakat, termasuk reforma agraria dan keterbukaan
pengkajian yuridis, dan penanganan di BPN. informasi dan partisipasi masyarakat, sesuai
dengan konstitusi Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai