U1 HUKUM AGRARIA
UUPA yang menentukan bahwa seluru wilaya indonesia adalah kesatuan tanah
air dari seluru rakyat indonesia, yang bersatu sebagai bangsa indonesia, seluruh
bumi air dan ruang angkasa, termasuk kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dalam wilaya republik indonesia sebagai karunia tuhan yang maha esa
adalah bumi, air dan ruang angkasa bangsa indonesia dan merupakan kekayaan
nasional. Bahwa hubungan antara bangsa indonesia dan bumi, air serta ruang
angkasa adalah hubungan yang versita abadi.
2. asas kekuasaan negara. Asas ini tercermin dalam ketentuan pasal 2 ayat (1),
(2) dan (3) UUPA, yaitu antara lain dikatakan bahwa negara tidak perluh
dantidak pada tempatnya sebagai pemilik tanah, negara sebagai organisasi
kekuasaan dari seluruh rakyat (bangsa) pada tingkatan yang tertinggi untuk
mencapai sebesar-besarnya kemakmuran rakyat indonesia.
3. asas pengakuan terhadap hak ulayat, asas ini tercermin dalam ketentuan pasal
3 UUPA yang menentukan bahwa hak ulayat dari ketentuan-ketentuan hukum
adat, akan menundukkan hak pada tempat yang sewajarnya dengan syarat, bahwa
hak ulayat tersebut sepanjang kenyataannya masih ada dan harus sesuai dengan
kepentingan nasional dan negara serta tidak boleh bertentangan dengan peraturan
perudang-undangan lain yang lebih tinggi.
4. asas semua hak atas tanah. Asa ini tercermin dalam ketentuan pasal 6 UUPA
yang menentukan bahwa semua hak atas tanah berfungsi sosial, dari ketentuan ini
berarati bahwa hak atas tanah apa pun yang ada pada seseorang tidaklah dapat di
benarkan. Bahwa tanahnya itu akan di pergunakan (tidak dipergunakan) semata-
mata untuk kepentingan pribadinya, apa lagi kalau hal itu menimbulkan kerugian
bagi masyarakat. Pengunaan tanah harus sesuai dengan keadaannya dan sifat dari
haknya. Sehingga bermanfaat baik bagi kesejahteraan dan kebahagiaan yang
mempunyai maupun bermanfaat pula bagi masyarakat dan negara.
5. asas kebangsaan. Asal ini tercermin dalam ketentuan pasal 9 jo. Pasal 21 ayat
(1) dinyatakan bahwa hanya warga negara indonesia yang dapat mempunyai hak
milik atas tanah, selanjutnya dalam pasal 26 ayat (2) dinyatakan bahwa
perpindahan hak milik kepada kepada orang asing dilarang. Namun kepada orang
asing tersebut dapat mempunyai tanah dengan hak pakai pasal (42), demikian
pula bagi badan-badan hukum hanya untuk badan hukum yang ditunjuk oleh
pemerintah yang dapat mempunyai hak milik. Sedangkan lainnya dapat
mempunyai hak-hak lainnya (hak guna usaha, hak guna bangunan dan hak pakai).