Anda di halaman 1dari 4

HUKUM AGRARIA DAN TATA RUANG

“KEPASTIAN HUKUM HAK ATAS TANAH”

DOSEN PENGAMPU :

TURSUMI JAUHARI,S.H.,M.H

OLEH :

M. RIZKY BAROKAH (NIM:1800874201120)

FAKULTAS HUKUM

UNVERSITAS BATANGHARI JAMBI

2020

KATA PENGANTAR
“ TUGAS MID ”

SOAL :

1. Apakah Pengertian Hukum Agraria / ATR .?


2. Apakah tujuan hukum Agraria / ATR itu .?
3. Apasajakah yang dapat menimbulkan sengketa penguasaan bidang tanah.?
4. Mengapa setiap bidang tanah harus terdaftar dan diberikan tanda bukti hak.?
5. Apakah fungsi tanda bukti Hak Atas Tanah.?

Jawab :

1. Adalah suatu aturan yang mengatur tentang hak-hak kebendaan seseorang/masyarakat


negara yang menyangkut tentang bumi, air, ruang angkasa serta semuanya ini
menyangkut tentang definisi secara umum.
2. A) Meletakkan dasar-dasar bagi penyusunan hukum agraria nasional yang merupakan
alat untuk membawa kemakmuran, kebahagiaan dan keadilan bagi negara dan rakyat
terutama rakyat tani dalam rangka masyarakat adil dan makmur
b) Meletakkan dasar-dasar untuk mengadakan kesatuan dan kesederhanaan dalam
hukum pertanahan
c) Meletakkan dasar-dasar untuk memberikan kepastian hukum mengenai hak-hak atas
tanah bagi rakyat seluruhnya.
3. Faktor yang menimbulkan sengketa
Secara Umum
●.Faktor Hukum
-Regulasi kurang memadai,-Tumpang Tindih Peradilan,-Penyelesaian dan birokrasi
berbeli-belit,Tumpang Tindih Peraturan.
●Faktor non Hukum
-Tumpang Tindih Penguanaan Tanah
-Nilai ekonomis tanah yang tinggi
-Kesadaran masyarakat meningkat
-Tanah tetap, Penduduk bertambah
-Kemiskinan
4. -Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tetap dipertahankan tujuan
diselenggarakannya pendaftaran tanah yang pada hakikatnya sudah ditetapkan dalam
Pasal 19 UUPA yaitu bahwa pendaftaran tanah diselenggarakan dalam rangka
menjamin kepastian hukum di bidang pertanahan. Secara rinci tujuan dari pendaftaran
tanah di jelaskan dalam Pasal 3 dan 4 PP Nomor 24 Tahun 1997.
5. -Sertifikat merupakan surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat pembuktian yang
kuat mengenai data fisik dan data yuruidis yang termuat didalamnya, sepanjang data
“TUGAS UAS “

SOAL :

1. Sebelum UUPA lahir dan berlaku, hukum apakah yang berlaku .?


2. Sebutkan Peraturan Perundang-undangan yang menyangkut tentang tanah yang
lahir setelah UUPA.?
3. UUPA mengatur jenis Hak Atas Tanah mengapa demikian.?
4. Sebutkan Jenis-jenis Hak Atas Tanah.?
5. Apakah yang dimaksud konflik penggunaan Tanah.?

Jawab :

1. -Sebagai negara jajahan belanda di Indonesia berlaku azas corcodanti (penyetaraan)


dengan hukum adat di Indonesia yaitu dengan suatu cara yaitu kodifikasi dan unifikasi
tahun 1848.

Diantara UU yang telah dikodifikasi adalah sbb :

1. Wet boek van Strafrecht (KUHP)

2. Bugerlijk wetboek (BW) kecuali hukum tanah menjadi UU hukum Agraria

3. wet boek van koop handel (KUHD).

Azas korkodansi, kodifikasi dan unifikasi mewarnai hukum Indonesia sekarang paham
liberalisme dan individualisme menjadi jiwa pembentukan hukum belanda.

2. -UU No. 5 Tahun 1960 beirisi tentang Peraturan Dasar Pokok - Pokok Agraria berasal
dari RUU yang berasal dari persetujuan DPR GR oleh Presiden. Dasar - dasar yang
memiliki tujuan sebagai dasar Pokok Agraria adalah :
●Hukum agraria nasional sebagai ppenyusunnya
●Dalam hukum pertanahan maka adanya persatuan dan kesderhanan.
●Bagi rakyat untuk memberikan kepastian hukum
3. Hak-hak atas tanah yang dimaksud dalam pasal 16 jo pasal 53 UUPA ,hak atas tanah
sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayal (1) seperti:-Hak milik,HGU,HGB,Hak
Pakai,Hak Sewa,Hak membuka tanah,Hak memungut hasil hutan,Hak-hak lain yang
tidak termasuk dalam hak-hak tersebut di atas yang ditetapkan oleh UU serta hak-hak
yang sifatnya sementara sebagaimana disebutkan dalam pasal 53,dan dalam pasal 16 UU
agrarian disebutkan ada dua hak yang sebenarnya bukan merupakan hak atas tanah,yaitu
hak membuka tanah dan hak memungut hasil hutan karena hak-hak itu member
wewenang u/ mempergunakan atau mengusahakan tanah tertentu.Namun kedua hak
tersebut tetap tercantumkan dalam pasal 16 UUPA sebagai hak atas tanah hanya untuk
menyelaraskan sistematikanya dengan sistematika hukum adat. Kedua hak tersebut
merupakan pengejawantahan (manifestasi) dari hak ulayat .
4. -Hak Milik ,-Hak Guna Usaha (HGU),-Hak Guna Bangunan (HGB) ,-Hak Pakai ,-Hak Sewa,-
Hak Membuka Tanah,-Hak Memungut Hasil Hutan ,-Hak-hak lain yang tidak termasuk dalam
hak-hak tersebut di atas yang ditetapkan oleh undang-undang serta hak-hak yang sifatnya
sementara sebagaimana disebutkan dalam pasal 53.
5. -Konflik sosial merupakan keadaan dua pihak yang berbeda persepsi, pandangan, dan
perspektif dan masing-masing pihak berusaha membenarkan opininya dengan cara
menyingkirkan lawannya. Konflik sosial dapat terjadi karena empat faktor, perbedaan
struktur dan latar belakang budaya, perbedaan ras dan ciri fisik, perbedaan paham dan
pikiran, serta perbedaan kepentingan antar individu/kelompok.

Anda mungkin juga menyukai