Anda di halaman 1dari 61

Apakah ekskresi itu?

Ekskresi adalah proses pengeluaran


zat sisa metabolisme yang tidak
berguna lagi bagi tubuh

Terdiri dari apakah zat sisa metabolisme itu?

Sisa-sisa metabolisme ini berupa senyawa-


senyawa yang bersifat toksik (racun)
sehingga jika tidak dikeluarkan dapat
menyebabkan terganggunya fungsi organ-
organ di dalam tubuh
Apakah fungsi sistem ekskresi
Sistem ekskresi merupakan suatu sistem
yang berfungsi untuk mengeluaran zat-zat
sisa metabolisme yang sudah tidak
digunakan lagi oleh tubuh.

Organ-organ pada sistem ekskresi :


1. ginjal
2. Kulit
3. paru-paru
4. hati.
1. Ginjal Urin

2. Kulit Keringat
Alat Ekskresi
3. Hati Empedu

4. Paru-paru Karbondioksida
1. GINJAL
Fungsi Ginjal
1. Menyaring darah
2. Mengeluarkan produk dari tubuh
3. Menyeimbangkan cairan tubuh
4. Memproduksi sel darah merah (menghasilkan
hormone Erytropoietin)
5. Mengatur tekanan darah
6. Mengaktifkan vit D untuk Kesehatan tulang
dan gigi (calcitriol)
Fungsi Ginjal
1. Mengeluarkan zat organic sisa yi urea,asam
urat,kreatinin,amonia, produk penguraian
hemoglobin dan hormon
2. Mengeluarkan racun: obat-obatan, zat kimia
asing, zat aditif makanan dan polutan.
3. Mengatur konsentrasi ion-ion penting: Natrium,
kalium, kalsium,magnesium, sulfat, fosfat.
4. Mengatur keseimbangan asam basa
Fungsi Ginjal
5. Mengatur tekanan darah melalui pengaturan
pengeluaran garam dan air serta menghasilkan enzim renin
yg memicu pembentukan hormon angiostensi yang
memicu sekresi aldosterone ( menjaga konsentrasi Na dan
K dalam darah)
6. Mengatur pembentukkan sel darah merah dalam
sumsum tulang belakang dengan menghasilkan hormon
erythropoietin
7. Mengendalikan konsentrasi nutrisi darah : glukosa dan
asam amino
8. Mengubah vitamin D inaktif menjadi Vit D aktif
Kandung
kemih ( vesika
urunaria
 Ginjal berbentuk seperti kacang.
 Pada manusia dewasa, ukuran ginjal panjang sekitar 11
cm lebar 6 cm
 Manusia memiliki sepasang ginjal, terletak di kanan dan
kiri tulang pinggang, di bawah hati dan limpa.
 Di bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal
(kelenjar anak ginjal/kelenjar suprarenalis).

 Ginjal menerima darah dari sepasang arteri renalis,


dan darah keluar lewat vena renalis.
 Setiap ginjal berhubungan dengan ureter, tabung
yang membawa urin keluar ke kandung kemih.
 Ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea
) dari darah dan membuangnya bersama dengan air
dalam bentuk urin.
Anatomi Ginjal
1. Korteks ginjal

2. Medula ginjal/
Sum-sum ginjal

3. Pelvis ginjal
Anatomi Ginjal
1. Korteks ginjal
Merupakan bagian terluar dari ginjal. Korteks
tersusun atas jutaan nefron (unit penyaring
darah).
2. Medula ginjal/ Sum-sum ginjal
Merupakan bagian tengah dari ginjal terdiri dari lengkung
Henle serta piramida renal, yaitu struktur kecil yang
berisi nefron dan tubulus.

3. Pelvis ginjal
Pelvis ginjal adalah ruang yang terletak di bagian paling
dalam dari ginjal. Pelvis ginjal berfungsi untuk
menampung urin sebelum disalurkan ke kandung kemih.
Struktur Nefron

Nefron terdapat di bagian korteks dan medula


ginjal.
Unit fungsional terkecil dari ginjal adalah nefron
yang berjumlah lebih dari satu juta buah dalam
satu ginjal normal
Bagian-bagian nefron adalah:
- Korpus ginjal — glomerulus dan kapsula Bowman
- Tubulus kontortus proksimal
- Lengkung Henle
- Tubulus kontortus dista
- Tubulus kolektivus ( tubulus pengumpul)
Struktur Nefron

Nefron
Proses Pembentukan Urin

Pembentukkan urin terjadi di nefron.


Ada tiga tahap proses pembentukan
urin :
1. Filtrasi : Terjadi di badan malphigi :
Glomerulus dan kapsul bowman
2. Reabsopsi : terjadi di tubulus
kontortus proksimal ( TKP)
3. Augmentasi : Tubulus kontortus distal
Filtrasi

Darah masuk melalui arteriol aferan, selanjutnya


disaring oleh glomerulus dalam kapsul Bowman, dan
darah yang bersih menuju ke arteriol eferen
Glomerulus bertugas menyaring air, garam, glukosa,
asam amino, urea, dan limbah lainnya agar dapat
melewati kapsul Bowman.
Hasil penyaringan ini disebut sebagai urine primer
( filtrat glomerulus).
Urine primer masih mengandung zat-zat yang
diperlukan oleh tubuh
Kandungan Urine Primer dalam keadaan
normal:
Air (900 gram)
Bikarbonat
Natrium
Klorida
Protein (kurang dari 0,03%)
Kalium
Glukosa
Garam
Asam amino (0,5 gram)
Ion Cl-
Urea (0,3 gram)
Ion anorganik (7,2 gram)
Ion HCO3-
Glukosa, garam, dan asam amino masih bermanfaat bagi tubuh sehingga
akan diserap kembali pada tahap selanjutnya.
Reabsorpsi
Reabsorpsi, yaitu penyaringan ulang atau
penyerapan kembali zat-zat yang berguna
bagi tubuh.
Seperti air, glukosa, asam amino, natrium
dan nutrisi lainnya( dalam urin primer)
diserap kembali ke aliran darah di kapiler
yang mengelilingi tubulus proksimal. Hasil
dari proses ini adalah urine sekunder.
( filtrat tubulus)
Augmentasi

Beberapa zat dalam urin sekunder mengalir menuju tubulus


kontortus distal. Di tubulus kontortus distal terjadi
penyerapan ion Na+, ion Cl- dan juga terjadi penambahan zat-
zat yang tidak diperlukan tubuh seperti ion K+, senyawa NH3,
ion H+ dan urea.

Di tubulus kontortus distal juga terjadi pengaturan jumlah


urin yang disekresikan, yang dikendalikan oleh hormon ADH
( anti deuretika hormon), sehingga di hasilkan urin yang
sesungguhnya, yang selanjutnya menuju ke tubulus kolektifus
dan diteruskan ke pelvis renalis
Komposisi atau kandungan urine
sesungguhnya dalam keadaan normal:

Air (95%-96%) Cl- (0,6%)


SO24- (0,18%) Potasium (0,6%)
Kreatin (0,1%)
Na+
Vitamin
NH4+
Asam urat (0,03%)
NH3 Fospat (0,12%)
H+ Magnesium (0,01%)
Urea (2-2,5%)
Kalsium Amonia (memberi aroma khas
(0,015%) urine, 0,05%)
Obat-obatan
K+
Empedu
Hormon
PO24-
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Produksi Urin

Faktor internal :
1. hormon antideuretik ( ADH)
2. Hormon insulin
3. kondisi spikologis ( emosi dan stres)
4. Usia
Faktor eksternal :
1. suhu lingkungan
2. jumlah air yang diminum
3. konsumsi garam
4. konsumsi alkohol
5. konsumsi zat antideuretika
1.Hormon Antidiuretik (ADH)

Hormon ini mempengaruhi penyerapan air di tubulus


kontortus distal).
Jika kadar hormon ADH di dalam tubuh meningkat
reabsorbsi pun meningkat dan akan dikembalikan ke
dalam darah. Sehingga tubuh memproduksi urin yang
seidikit. Dan sebaliknya, jika hormon ADH di dalam
tubuh mengalami penurunan, maka reabsorbsi pun ikut
menurun sehingga produksi urin meningkat.
2.Hormon insulin
Penyakit kencing manis (diabetes) disebabkan oleh
kekurangan hormon insulin dalam darah. Kadar
hormon insulin yang rendah, kadar glukosa darah
menjadi tinggi, menyebabkan produksi urine
meningkat sehingga penderita sering
mengeluarkan urine.
3.Kondisi psikologis (gejolak emosi dan stress)
Tekanan darah meningkat bila seorang mengalami gejolak
emosi yang tinggi. Hal ini menyebabkan darah lebih banyak
untuk segera disaring oleh ginjal.

Begitu pula gangguan psikologis stress yang


berpengaruh terhadap kontraksi dan tekanan pada
katup kantung kemih. Ini akan mendorong orang untuk
buang air kecil lebih sering.

4. Usia
Pada bayi atau anak keci produksi urin lebih banyak karena
makanannya berupa cairan selain itu nak kecil belum bisa
mengendalikan pengeluaran urin, pada orang yang usianya
diatas 40 tahun fungsi ginjal/ nefron akan menuru sehingga
produksi urin menjadi menurun
2.Faktor Eksternal
4.Suhu lingkungan
Saat cuaca dingin orang lebih sering untuk ingin
mengeluarkan urine. Hal ini disebabkan oleh air yang
terdapat dalam darah lebih banyak menuju ginjal
sehingga produksi urine lebih banyak.

5.Konsumsi garam
Orang yang banyak mengkonsumsi garam
lebih banyak mengeluarkan urine dari
tubuh. Kadar garam yang tinggi dalam
darah menyebabkan ginjal memproduksi
garam mineral yang lebih banyak sehingga
produksi urine meningkat.
6. Jumlah air yang diminum
Orang yang banyak minum akan menyebabkan urine
yang dikeluarkan lebih banyak dari dalam tubuh. Ini
disebabkan oleh sedikitnya air yang meresap ke
dalam darah sehingga lebih banyak diekskresikan
melalui kantong kemih.

7.Konsumsi alkohol
Salah satu kebiasaan yang salah dan dapat
memperbanyak urine yang dikeluarkan tubuh
adalah mengkonsumsi alkohol. Bahan ini dapat
menghambat pembentukan hormone ADH
dalam tubuh, sehingga urin yamg dihasilkan
menjadi lebih banyak
8. Zat deuretika
Merupakan zat yang dapat menghambat
sekresi hormon ADH sehingga produksi urin
meningkat

Terdapat beberapa bahan makanan alami


yang mengandung zat diuretik. Seperti selada
air, ginkgo biloba, minuman kopi ( kafein), teh,
serta susu. Sifat dari bahan makanan tersebut
adalah menghambat proses reabsorbsi ion
Na+ yang menyebabkan hormon antidiuretik
akan berkurang dan membuat volume urine
meningkat.
9. Aldosteron
Aldosteron adalah hormon yang dikeluarkan oleh
korteks adrenal yang mempengaruhi tekanan darah
dan keseimbangan garam. Efek metabolik
aldosteron berkaitan dengan keseimbangan
elektrolit dan cairan.
Fungsi Aldosteron meningkatkan reabsorsi natrium
tubulus proksimal dan menyebabkan ekskresi
kalium dan ion hydrogen ( di TKD)
2. KULIT
Fungsi Kulit
1. Fungsi kulit sebagai organ eksresi adalah
mengeluarkan lemak dan keringat yang
mengandung air, garam, urea, serta ion-ion
seperti Na⁺.

2. Sedangkan fungsi kulit sebagai organ


termoregulasi adalah kelenjar keringat
( glandua sudorifera) dan pembuluh darah
berfungsi mengatur dan mempertahankan
suhu tubuh.
Struktur Kulit
Kulit terdiri dari tiga lapisan
yaitu :
1. Epidermis
2. Dermis
3. Hipodermis
1. Epidermis
Epidermis terdiri dari 4 lapis yaitu:
a. Stratum korneum/ lapisan tanduk: merupakan
lapisan kulit yang paling luar, tersusun atas sel-sel
mati bersifat keras dan selalu mengelupas
b. Stratum lusidum : tersusun dari sel yang tidak
berinti dan berfungsi menggantikan stratum
korneum
c. stratum granulosum : tersusun dari sel-sel
berinti dan mengandung pigmen melanin,
menggantikan sel yang ada di sebelah luarnya
d. Stratum germiativum : tersusun dari sel yang
menghasilkan sel-sel baru kearah luar
2. Dermis
terletak di bawah epidermis, lapisan
ini disebut juga lapisan jangat. Dilapisan
ini terdapat kelenjar keringan, kelenjar
minyak, saraf, pembuluh darah dan akar
rambut.
3. Hipodermis
Merupakan lapisan lemak yang
berfungsi sebagai cadangan makanan,
pelindung tubuh dari benturan dan
menahan panas tubuh.
Keringat diproduksi oleh kelenjar keringat di lapisan dermis
kulit dan dikeluarkan melalui saluran keringat dan akhirnya
keluar melalui pori-pori kulit.
Keringat akan diproduksi dan dilepaskan ketika tubuh itu
dalam kondisi panas.

Tujuan utama dari berkeringat adalah untuk menurunkan


suhu tubuh. Ketika keringat keluar ke permukaan tubuh dan
kemudian menguap, suhu tubuh juga akan menguap
bersama dengan keringat.

Dengan demikian, suhu tubuh bisa diturunkan.


Tetapi jika tubuh dalam kondisi dingin, keringat tidak akan
diproduksi. Ketika dingin, akan ada pemecahan lemak yang
tersimpan dalam lapisan kulit dan kemudian diubah
menjadi energi panas, sehingga tubuh menjadi lebih
hangat.
Proses Pembentukan Keringat
Proses pengeluaran keringat diatur oleh
pusat pengaturan suhu, yaitu Hipotalamus
(otak).
Jika pusat pengatur suhu memperoleh
rangsangan, berupa perubahan suhu,
misalnya suhu tubuh meningkat atau suhu
udara di lingkungan kita tinggi, pembuluh-
pembuluh darah di kulit akan melebar, hal
ini mengakibatkan banyak darah yang
mengalir ke daerah kulit.
Karena pangkal kelenjar keringat
berhubungan dengan pembuluh darah
maka terjadilah penyerapan air, garam
dan sedikit urea oleh kelenjar keringat.
Kemudian air bersama larutannya
( keringat) keluar melalui pori-pori yang
merupakan ujung dari kelenjar keringat.
Keringat yang keluar membawa panas
tubuh, sehingga sangat penting untuk
menjaga agar suhu tubuh tetap normal.
Pusat pengaturan Pembuluh darah
Suhu badan
suhu mendapat pada kulit
meningkat
sinyal melebar

Sehingga Pangkal kelenjar keringat Banyak darah


terbentuklah yang berhubungan mengalir pada
keringat dengan p. darah akan kulit
menyerap air, garam dan
sedikit urea dari darah

Keringat keluar dari pori-pori


ujung kelenjar keringat
dengan membawa panas
keluar dari tubuh
Faktor Yang Dapat Memacu
Pengeluaran Keringat

1.Peningkatan aktivitas tubuh.


2. Peningkatan suhu lingkungan,
3. Makanan
4. Kondisi kesehatan
5. Goncangan emosi.
Emosi akan merangsang saraf simpatis
untuk memperkecil pengeluaran
keringat dengan cara mempersempit
pembuluh darah.
Mengapa ketika udara
panas kita banyak
mengeluarkan keringat,
sedangkan ketika udara
dingin kita sering buang
air kecil??
3. PARU-PARU ( Pulmo)

Paru-paru sebagai organ


ekskresi adalah
mengeluarkan CO2 ( karbon
dioksida) dan uap air
( bersamaan dengan
respirasi)
Hati merupakan kelenjar
terbesar yang terdapat 4. HATI ( HEPAR)
di dalam tubuh manusia

Ciri – Ciri dan Letak Hati


- Letak hati di dalam tubuh manusia yaitu
di bawah diafragma dalam rongga perut di
sebelah kanan atau lebih tepatnya di
sebelah kanan atas abdomen.
- Hati berwarna merah cokelat,
- Hati memiliki berat kurang lebih 1,47 kg,
- Hati memiliki banyak pembuluh darah
yang lunak,.
Anatomi hati terdiri dari empat lobus (bagian)
dengan ukuran yang berbeda.
1. Lobus kanan (right lobe of liver)
Lobus kanan adalah bagian terbesar di hati dengan ukuran 5 – 6 kali
lebih besar daripada lobus kiri.
2. Lobus kiri (left lobe of liver)
Berbeda dengan lobus kanan, bagian hati yang satu ini berbentuk
lebih runcing dan kecil. Lobus kiri dan kanan dipisahkan oleh ligamen
falciform.

3. Lobus kaudatus
Ukuran lobus kaudatus memang lebih kecil dibanding dua lobus
sebelumnya. Letak lobus ini memanjang dari sisi belakan lobus kanan dan
membungkus pembuluh darah balik utama (vena cava inferiori).

4. Lobus kuadrat
Dibandingkan dengan lobus kaudatus, lobus kuadrat berada lebih rendah
dan berada di sisi belakang lobus kanan hingga membungkus kantong
empedu.
Lobus kuadrat dan kaudratus juga jarang terlihat pada gambar anatomi
karena letaknya berada di belakang lobus kiri dan kanan.
Setiap lobus terdiri dari unit terkecil hati
yaitu lobulus dengan bentuk hexagonal

Setiap lobulus hati terdiri dari pembuluh darah


pusat yang dikelilingi oleh enam pembuluh darah
vena porta hepatik dan enam arteri hepatik.
Pembuluh darah ini dihubungkan oleh banyak
saluran pembuluh darah kecil yang berliku-liku,
atau biasa disebut sinusoid.

Setiap sinusoid memiliki dua jenis sel


utama, yaitu sel kupffer dan sel
hepatosit
Sel kupffer berasal dari jaringan sel
darah putih dan memiliki fungsi
untuk menghancurkan zat asing atau
sel mati.
Sel kupffer ini memiliki tugas untuk menangkap dan
memecah sel darah merah yang tua. Selanjutnya
akan meneruskan ke sel hepatosit.

Hepatosit memiliki peran untuk


melakukan sebagian besar dari
fungsi hati berupa pencernaan,
menyimpan, nutrisi, metabolisme,
dan produksi empedu.
Fungsi hati antara lain
• menyimpan glikogen ( mengatur kadar gula darah)
• tempat pembentukan protein(albumin) atau
pemecahan protein,
• detoksifikasi tubuh,
• pembentukan atau perombakan sel darah merah
• menyimpan vitamin A, D, E, K, dan B12.
• Menghasilkan enzim misalnya arginase untuk
menghasilkan urea dan amonia ( pada
metebolisme protein)
• Fungsi imunologi karena terdapat sel kupffer
6 Fungsi Hati dalam Sistem Ekskresi Manusia

1. Menetralkan racun atau detoksifikasi


Jika dalam darah terdapat racun, makan racun akan
diserap oleh hati dan selanjutnya akan dibuang melalui
urine

2. Merombak sel – sel darah merah yang


sudah tua.
Hasil perombakan sel darah merah yaitu globin, zat
besi, dan heme.
Zat besi dan globin akan diproses ulang untuk
menghasilkan hemoglobin baru, yang dapat digunakan
lagi oleh tubuh.
Sedangkan untuk heme akan dirubah menjadi bilirubin
dan biliverdin yang akan dioksidasi di usus menjadi
urobilin yang berguna sebagai zat warna urin dan feses.
3. Menghasilkan empedu.
Empedu berasal dari perombakan sel
darah merah yang sudah tua.
Fungsi Empedu
1. Mengemulsikan lemak
2. Membantu kerja enzim pencernaan
Yaitu menetralkan lingkungan lambung yang terlalu
asam. Ini karena empedu memiliki sifat cenderung basa
dengan pH antara 7,5 – 8,05.

3. Membunuh bakteri merugikan


4. Membantu fungsi enzim lipase
Yaitu dengan mengubah lemak menjadi
bentuk gumpalan dengan ukuran yang lebih
kecil. Dengan ukuran molekul yang lebih
kecil seperti ini, enzim lipase bisa memecah
lemak dengan lebih baik.
4. Mensintesis enzim
Hati menghasilkan beberapa enzim salah
satunya adalah enzim arginase. Enzim ini
berfungsi untuk mengubah arginin menjadi urea
dan ornitin yang diubah menjadi NH3 dan CO2.
NH3 ORNITIN SITRULIN

NH3 SITRULIN ARGININ

ARGININ ARGINASE UREA

CO2 NH3 ORNITIN


5. Metabolisme dan
menyimpan karbohidrat dalam
bentuk glikogen, digunakan
sebagai cadangan untuk
memenuhi kebutuhan glukosa
dalam darah.
6. Menghasilkan Urea dan Amonia, merupakan
sisa dari perombakan protein. Kedua zat tersebut
bersifat racun dan harus dikeluarkan dari dalam
tubuh. Urea dan amoniak terbentuk ketika tubuh
kelebihan asam amino. Dimana asam amino ini
akan diproses melalui proses yang disebut
deaminasi. Urea dan amoniak akan dibuang
melalui feses atau urin.

Amonia, adalah hasil deaminasi yang terjadi


terutama dalam hati, dan bersifat sangat
beracun. Jika amonia tertimbun dalam tubuh
akan berakibat fatal. Oleh karena itu amonia
harus segera diubah dengan cara memakainya
dalam aminasi asam keto,
aminasi asam glutamat, serta pembentukan urea.
Beberapa Macam Teknologi pada
Sistem Eksresi

1. Hemodialisis (Cuci Darah)

adalah proses pembersihan darah dari zat-zat sisa metabolisme melalui


proses penyaringan di luar tubuh. Hemodialisis menggunakan ginjal buatan
berupa mesin dialiser yang berisi membran selektif permeabel dan cairan
dialisat. Dialisat berisi komponen seperti larutan garam dan glukosa yang
dibutuhkan tubuh. Pada mesin juga terdapat alat pencatat serta pengontrol
aliran darah, suhu, dan tekanan. Obat anti pembekuan darah (heparin) di
berikan pada pasien untuk mencegah pembekuan darah selama proses
pencucian darah.

2. Transplantasi Ginjal

adalah terapi pergantian ginjal pasien, dengan ginjal lain yang berasal
dari orang yang hidup atau sudah meninggal. Transplantasi ginjal
menjadi terapi pilihan untuk sebagian besar pasien yang menderita
gagal ginjal dan penyakit ginjal dan penyakit ginjal stadium akhir
dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
4. ESWL (Extra Shock Wave Lithotripsy)
Adalah penghancuran batu saluran kemih dengan
menggunakan gelombang kejut (shock wave) yang
ditransmisikan dari luar tubuh. Terapi ini menggunakan
gelombang ultrasonik yang akan memecah batu saluran
kemih menjadi lebih kecil, sehingga keluar sendiri
bersama urine.

5. Skin grafting (cangkok kulit)


Adalah tidakan memindahkan sebagian atau seluruh
ketebalan kulit dari donor ke resipien yang membutuhkan.
Kulit yang digunakan dapat berasal dari diri sendiri atau
orang lain. Pada umumnya, kulit donor diambil dari paha,
pantat, punggung atau perut. Cangkok kulit bertujuan
untuk penanganan luka bakar yang parah dengan area
luka yang luas.
Sistem Ekskresi pada Hewan

Baca di buku paket Biologi XI Erlangga dan di


LKS Biologi kelas XI
Pelajari Materi di PPT ini sebagai
Bahan PTS2

*** Terima Kasih ***

Anda mungkin juga menyukai