Anda di halaman 1dari 31

PROBLEM KHUSUS PENFOR

Citra Wahyuningrum, S.T, M.T


PENGANTAR
PENILAIAN FORMASI
• PENDAHULUAN
• DRILLING LOG
• CORING
• WIRELINE LOG
• WELL TESTING
DRILLING LOG

Drilling log adalah merupakan serangkaian pencatatan data


bawah permukaan yang diperoleh selama operasi pemboran
berlangsung.

Pencatatan data pada proses pemboran ini berupa :


beban di atas pahat (WOB), kecepatan putaran bit (rpm),
laju pemboran, lumpur, jenis batuan formasi yang ditembus,
problema yang terjadi, dan sebagainya.

Metoda Drilling Log :


• Driller’s Log
• Mud log
• Cutting Log
• Measurement While Drilling (MWD)
• LoggingWhile Drilling (MWD)
DRILLER’S LOG
(DRILLING TIME LOG)

Drilling time log merupakan suatu pencatatan


sumur yang kontinyu mengenai laju pemboran
(dalam waktu) untuk setiap feet sepanjang
kedalaman lubang bor, terutama mengenai segala
sesuatu yang berhubungan dengan proses
pengeboran sumur minyak ataupun gas.
MUD LOG

Mud log merupakan hasil analisa terhadap


lumpur bor setelah di sirkulasikan.

Tujuan dari analisa ini adalah untuk menyelidiki


adanya tanda-tanda hidrokarbon (minyak/gas)
yang terbawa oleh sirkulasi lumpur ke
permukaan sewaktu pemboran berlangsung.
CUTTING LOG

Analisa Cutting digunakan untuk menentukan


tanda-tanda adanya minyak atau gas dan juga
untuk diskripsi lithologi batuan.

Dari analisa cutting ini dapat dibuat korelasi antara


hasil diskripsi sampel dengan kedalaman.
MEASUREMENT WHILE DRILLING
(MWD)

Measurement While Drilling ialah pengukuran


karakteristik formasi pada saat pemboran sedang
berlangsung.
Biasanya digunakan untuk pemboran sumur-sumur
berarah atau miring, sehingga dapat mengurangi
kegiatan operasi tripping serta dapat menghemat
waktu pemboran.
LOGGING WHILE DRILLING
(LWD)

Logging While Drilling ialah logging yang dilakukan pada saat pemboran sedang
berlangsung, dimana peralatan logging terletak diatas bit.
CORING

Coring adalah suatu usaha untuk mendapatkan


contoh batuan (core) dari formasi dibawah
permukaan untuk dianalisa sifat fisik batuan secara
langsung.

Sedangkan analisa core adalah kegiatan


pengukuran sifat-sifat fisik batuan yang dilakukan di
laboratorium terhadap contoh batuan.

Pada prinsipnya ada dua metoda coring yang umum


dilakukan di lapangan, yaitu :
• Bottom Hole Coring
• Sidewall Coring
BOTTOM HOLE CORING

Yaitu cara pengambilan core yang


dilakukan pada waktu pemboran
berlangsung. Pada metoda bottom
hole coring mempergunakan core
bit, sejenis pahat yang
ditengahnya terbuka dan
Core Bit
mempunyai sejenis pemotong
pahat.

Bottom Hole Coring


SIDEWALL CORING

Yaitu cara pengambilan


core yang dilakukan
setelah operasi
pemboran selesai atau
pada waktu pemboran
berhenti. Pengambilan
core dengan teknik
sidewall coring dilakukan
pada dinding dari lubang
bor.
Sidewall Coring
WIRELINE LOG (LOGGING)
Electric Log : - Spontaneous Potential (SP) Log
- Resistivity Log

Acoustic Log : - Sonic Log

Radioactive Log : - Gamma Ray Log


- Neutron Log
- Density Log

Pengantar Penilaian Formasi 11


SPONTANEOUS POTENTIAL (SP) LOG

SP log merupakan pencatatan perbedaan potensial antara


elektrode tetap di permukaan dengan elektrode yang
bergerak di dalam lubang bor, terhadap kedalaman lubang
bor.
Kegunaan dari log SP adalah untuk :
1.Identifikasi lapisan-lapisan permeabel
2.Mencari batas-batas lapisan permeabel dan korelasi
antar sumur berdasarkan batasan lapisan itu.
3.Menentukan nilai resistivitas air formasi, Rw
4.Memberikan indikasi kualitatif lapisan serpih

Pengantar Penilaian Formasi 12


Hasil rekaman SP Log
RESISTIVITY LOG

Resistivity log adalah suatu


alat yang dapat mengukur
tahanan batuan formasi
beserta isinya, yang mana
tahanan ini tergantung pada
porositas efektif, salinitas
air formasi, dan banyaknya
hidrokarbon dalam pori
batuan.

Hasil rekaman Resistivity Log


SONIC LOG

Sonic log digunakan untuk mengukur porositas


batuan formasi dengan cara mengukur interval
transite time, yaitu waktu yang dibutuhkan oleh
gelombang suara untuk merambat didalam
batuan formasi sejauh satu feet.
Hasil rekaman Sonic Log Peralatan Sonic Log
GAMMA RAY LOG

Gamma Ray Log adalah suatu kurva dimana kurva tersebut


menunjukkan besaran intensitas radioaktif yang ada dalam
formasi.

Kegunaan log Gamma Ray :


1. Evaluasi kandungan serpih
2. Menentukan lapisan permeabel
3. Evaluasi biji mineral yang radioaktif
4. Evaluasi lapisan mineral yang bukan radioaktif
5. Korelasi log pada sumur berselubung
6. Korelasi antar sumur
Peralatan Gamma Ray Log

Hasil rekaman Gamma Ray Log


NEUTRON LOG

Prinsip kerja dari alat ini yaitu menembakkan partikel


neutron berenergi tinggi kedalam formasi secara terus
menerus dan konstan dari suatu sumber radioaktif.

Neutron log ini dapat digunakan sebagai porosity tool


pada batuan dengan porositas rendah sampai sedang,
dan dapat juga digunakan untuk korelasi batuan.
Hasil rekaman Neutron Log Peralatan Neutron Log
DENSITY LOG

Density Log adalah kurva yang menunjukkan


besarnya densitas (bulk density) dari batuan yang
ditembus lubang bor.

Kegunaan log Density :


1.Menentukan besarnya porositas
2.Mendeteksi adanya hidrokarbon atau air
bersama-sama dengan neutron log
3.Menentukan besarnya densitas hidrokarbon
4.Membantu didalam evaluasi lapisan shaly
Peralatan Density Log

Hasil rekaman Density Log


Composite Log
WELL TESTING

Well testing adalah penentuan kemampuan suatu


lapisan reservoar atau formasi untuk berproduksi.

Informasi penting yang akan diperoleh antara lain :


permeabilitas, skin factor, tekanan reservoar,
kemampuan suatu reservoar dan lain sebagainya
PRESSURE BUILD UP TESTING

Pressure build-up adalah suatu teknik pengujian


transien tekanan yang paling dikenal dan banyak
dilakukan orang.

Pada dasarnya, pengujian ini dilakukan dengan


memproduksikan sumur selama suatu selang
tertentu dengan laju alir yang tetap, kemudian
menutup sumur tersebut.
PRESSURE DRAWDOWN TESTING

Pressure Drawdown Testing adalah suatu pengujian


dengan jalan membuka sumur dan mempertahankan
laju produksi tetap selama pengujian berlangsung.

Sebelum pembukaan sumur, tekanan hendaknya


seragam di seluruh reservoar, yaitu dengan cara
menutup sumur sementara waktu agar dicapai
keseragaman tekanan di reservoar tersebut.

Pengantar Penilaian Formasi 26


PRODUCTION TEST

Pengukuran data produksi dimaksudkan untuk


mengetahui besarnya produksi tiap sumur, yaitu
produksi air, minyak dan gas. Dengan demikian
selanjutnya dapat dihitung besarnya Water Oil
Ratio (WOR) maupun Gas Oil Ratio (GOR).
DELIVERABILITY
Yaitu penurunan laju produksi terhadap tekanan
reservoar, sebagai akibat berlangsungnya proses
“Depletion” dari suatu reservoar gas.

Untuk memperoleh deliverability ini dapat


dilakukan dengan tiga macam test, yaitu :
• Back pressure
• Isochronal
• Modified Isochronal

Pengantar Penilaian Formasi 28


Back Pressure Test Isochronal Test

Modified Isochronal
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai