Investasi Aset Rill
Investasi Aset Rill
Asset Real
Irmayani - 001801572022
Pendahuluan
Investasi pada aset riil termasuk dalam penganggaran modal (capital
budgeting) yaitu keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan tentang
pengeluaran dana yang jangka waktu pengembaliannya lebih dari satu tahun.
Dengan demikian penganggaran modalmempunyai arti
yang sangat penting bagiperusahaan, karena:
● Jika salah dalam perencanaan dan pengambilan keputusan akan berakibat berat
dan panjang bagi perusahaan, mengingat jumlah dana yang dikeluarkan cukup
besar dan terikat dalam jangka waktu yang lama.
● Jika salah dalam melakukan perkiraan kebutuhannya, misalnya investasi terlalu
besar (over investment) akan timbul beban-beban yang seharusnya tidak perlu.
Sebaliknya, jika investasi terlalu kecil (under investment) perusahaan akan
kekurangan kapasitas produksi.
Sifat Proyek Investasi
Keterbatasan dana yang tersedia untuk membiayai usulan proyek investasi
sering kali merupakan penghambat utama dalam proses penganggaran modal. Oleh karena
hampir semua perusahaan memiliki dana yang jumlahnya terbatas untuk membiayai
usulan proyek investasi, maka beberapa usulan proyek investasi tersebut akan saling
berkompetisi untuk mendapatkan dana yang jumlahnya terbatas.
Banyaknya usulan proyek investasi yang akan dibiayai dapat diperkecil
dengan cara dikelompokkan berdasarkan sifatnya, yaitu:
● Proyek saling lepas (mutually exclusive projects), merupakan proyek investasi yang
mempunyai fungsi yang sama.
● Proyek independen (independent projects), merupakan proyek investasi yang
mempunyai fungsi berbeda.
Penghitungan Arus Kas
Jika proyek investasi pada Jika proyek investasi
aset baru penggantian aset
Jika proyek investasi pada aset baru, arus kas Jika proyek investasi penggantian aset, arus kas dapat dihitung dengan
dapat dihitung sebagai berikut: cara sebagai berikut:
1. Arus kas = EAT + D 1. ICF= CFB – CFL
2. Arus kas = EBIT (1-T) + T(D) 2. ICF= {(PB – PL) – (BOTB - BOTL)}(1 – T) + T(DB –DL)
3. Arus kas = EBITDA (1-T) + T (D)
Rumus di atas digunakan jika proyek tersebut
dibiayai dengan modal sendiri.
Jika terdapat bunga pinjaman, maka gunakan Keterangan:
rumus sbb: • EAT = Laba setelah pajak (Earning After Tax) • CFL= Arus kas dengan menggunakan aset lama
1. Arus kas = (EAT + I)(1 - T) + D • EBIT = Laba sebelum bunga dan pajak (Earning
Before Interest and Tax) •
(Cash Flow Lama)
PB = Penjualan dengan menggunakan aset baru
2. Arus kas = (EBT + I)(1 - T) + D • EBITDA = Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, • PL = Penjualan dengan menggunakan aset lama
dan amortisasi (Earning Before Interest, Tax, • BOTB= Beban operasional tunai dengan
Depreciation, and Amortization) menggunakan aset baru
• D = Penyusutan (Depreciation) • BOTL= Beban operasional tunai dengan
• ICF= Arus kas inkremental (Incremental Cash Flow) menggunakan aset lama
• CFB= Arus kas dengan menggunakan aset baru • DB= Depresiasi aset baru
(Cash Flow Baru) • DL = Depresiasi aset lama
• T = Pajak (Tax)
Penghitungan Nilai Investasi
Awal
Untuk proyek investasi pada aset baru, nilai investasinya sebesar harga perolehan, yaitu sebesar seluruh pengeluaran uang
untuk memperolehnya sampai dengan proyek tersebut siap dioperasikan.
Untuk proyek investasi penggantian aset, nilai investasinya dihitung sebagai berikut:
• Harga perolehan aset baru xxxxx
• Harga jual aset lama xxxxx (-)
• Pajak yang dibayar/dihemat xxxxx (+/-)
Nilai investasi xxxxx
Pajak akan menjadi positif (dibayar) jika hasil penjualan aset lama memperoleh keuntungan. Sebaliknya, pajak akan negatif
(penghematan pajak) jika hasil penjualan aset lama menimbulkan kerugian.
Untuk mencari laba rugi penjualan aset lama sebagai berikut:
• Harga perolehan xxxxx
• Akumulasi penyusutan hingga tanggal penggantian (xxxxx)
• Nilai buku hingga tanggal penggantian xxxxx
• Laba (rugi) penjualan xxxxx
Keterangan:
• Jika nilai buku > harga jual, maka akan mengalami rugi, sehingga terjadi penghematan pajak (-).
• Jika nilai buku < harga jual, maka akan diperoleh laba, sehingga terjadi pembayaran pajak (+).
Metode Penilaian Investasi Pada
Asset Real
Keterangan:
• n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa menutup investasi mula-mula
• a = Jumlah investasi mula-mula
• b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke – n
Usulan proyek
• c = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1
investasi
Rumus periode pengembalian jika arus per tahun jumlahnya sama: • Periode pengembalian
lebih cepat : layak
• Periode pengembalian
lebih lama : tidak layak
• Jika usulan proyek
investasi lebih dari satu
maka periode
pengembalian yang lebih
cepat yang dipilih
Cintoh 1:
Jawaban :
Periode pengembalian 3 tahun lebih kecil dari yang disyaratkan maka usulan proyek investasi adalah diterima
Contoh 2:
Contoh arus kas setiap tahun jumlahnya berbeda:
Suatu usulan proyek investasi senilai Rp. 600 juta
dengan umur ekonomis 5 tahun, Syarat periode Tahun Arus Kas Arus Kas.K
pengembalian 2 tahun dan arus kas pertahun adalah : 1 300 jt 300 jt
• Tahun 1 RP. 300 juta 2 250 jt 550 jt
• Tahun 2 Rp. 250 juta
• Tahun 3 Rp. 200 juta 3 200 jt 750 jt
• Tahun 4 Rp. 150 juta 4 150 jt 900 jt
• Tahun 5 Rp. 100 juta
Arus kas dan arus kas kumulatif: 5 100 jt 1m
Jawaban:
Periode pengembalian lebih dari yang disyaratkan maka usulan proyek investasi ini di tolak
2. Metode Nilai Sekarang Bersih
Metode nilai sekarang bersih ( net present value / NPV)
Menggunakan pertimbangan bahwa nilai uang sekarang lebih tinggi bila dibandingkan dengan
nilai uang pada waktu mendatang, karena adanya faktor bunga.
Rumus jika arus kas berbeda:
NPV =
Keterangan:
● CF : Arus kas
● I : Biaya modal – tingkat bunga
● N : Umur proyek investasi
● OI : Investasi awal
NPV =
Contoh 1:
Contoh kasus Arus kas Berbeda: Tahun Arus kas T. bunga Nilai sekarang
Suatu perusahaan sedang 15% (PV)
mempertimbangkan usulan proyek (1) (2) (3) (4) = (2)×(3)
investasi sebesar Rp. 700 juta, dengan
tingkat pengembalian yang disyaratkan 1 300,000,000 0.8696 260,880,000
15 %, perkiraan arus kas pertahun: 2 250,000,000 0.7561 189,025,000
Keterangan:
PV = present value
IO = Investasi awal
Kriteria penilai:
• PI > 1 : Layak – diterima
• PI < 1 : Tidak layak – ditolak
4. Metode Internal Rate Of Return –
IRR
Tingkat pengembalian internal – internal rate of return – IRR
Tingkat bunga yang dapat menjadikan NPV sama dengan nol, karena PV arus kas pada tingkat bunga tersebut sama dengan
investasi awalnya. Metode ini memperhitungkan nilai waktu uang, jadi arus kas di diskontokan atas dasar biaya modal – tingkat
bunga.
Rumus IRR:
NPV
Keterangan:
• CF = Arus kas
• I = Biaya modal – tingkat bunga yang dicari pada tingkat diskonto NPV akan menjadi nol
• n = Umur proyek investasi
• IO = Investasi awal
Kriteria:
● MIRR ≥ Tingkat pengembalian = Di terima
● MIRR ≤ Tingkat pengembalian = Di Tolak
Contoh :
Sebuah proyek investasi berusia 3 tahun dengan
tingkat pengembalian 10 % dan investasi awal $
6000, dengan arus kas pertahun sbb : Berdasarkan rumus MIRR:
● Tahun 1 $2000
● Tahun 2 $ 3000
● Tahun 3 $ 4000
Tentukan MIRR ?
Penyelesaian :