Anda di halaman 1dari 8

KELOMPOK 8

Fikri Andi Fadhillah (11237600025)


Hildegardis Puruhita RarasMadyaratri (11237600031)
Indah Purwandari (11237609005)
Pengertian Proyeksi Laporan
Keuangan
Proyeksi keuangan adalah perkiraan kondisi finansial sebuah organisasi atau perusahaan berdasarkan asumsi dan data yang digunakan saat penyusunannya.
Dalam hal ini, proyeksi keuangan adalah hasil analisis komparatif dari data tahun sebelumnya untuk mendapatkan gambaran tentang apa yang akan terjadi pada
bisnis di masa mendatang.

Adapun klasifikasi proyeksi keuangan menurut ukuran waktunya, yakni jangka pendek dan panjang. Proyeksi jangka pendek pada umumnya mencakup satu tahun
dan dipecah berdasarkan bulan. Sementara proyeksi jangka panjang mencakup tiga sampai lima tahun ke depan dan biasanya digunakan saat membuat rencana
strategis bisnis, atau untuk menarik investor.

Perlu diketahui bahwa laporan keuangan yang masih dalam bentuk perencanaan maka di dalam laporan keuangan tersebut harus dicantumkan kata “proforma”
yang mempunyai arti bahwa laporan keuangan menunjukkan ikhtisar kondisi keuangan perusahaan yang belum dilaksanakan. Informasi yang didalamnya masih
dalam bentuk proyeksi/perencanaan mengenai kondisi keuangan dimasa yang akan datang.

Fa
Hal yang perlu diperhatikan dalam
membuat “Proforma Laporan Keuangan”

Data Keuangan Besaran Angka Besarnya Proyeksi


Proyeksi
Data keuangan yang Besarnya proyeksi
dibuat rancangan, Menyiapkan besaran ditentukan dengan nilai
misalnya Neraca atau angka proyeksi yang akan yang lebih besar menuju
Laba/Rugi atau item dilakukan. Meskipun kearah kebaikan dari
Laba/Rugi yaitu penjualan, besaran angka proyeksi angka yang sudah terjadi
dan lain sebagainya. Data ditetapkan berdasarkan (Laporan Keuangan yang
ini riil atau data angka dari laporan terdahulu).
sebenarnya di tahun yang keuangan yang lalu dan
sudah terjadi. harga pasar, namun
karena angka proyeksi ini
harus mengkalkulasi
adanya nilai waktu (inflasi
dan deflasi), maka angka-
angka tersebut berbeda.
Proses Penyusunan Proyeksi
• Interaksi: Proyeksi dibuat dengan mengkombinasikan antara proposal investasi dan pilihan
pendanaan yang digunakan.
• Pilihan alternatif (options): Proyeksi yang dibuat dengan memberikan kesempatan perusahaan
untuk menentukan beberapa alternatif pilihan berdasarkan skenario yang telah ditentukan.
• Kelayakan/Feasibility: Proyeksi harus dibuat dengan pertimbangan akal sehat dan sesuai
dengan kondisi dan kemampuan perusahaan.
• Hindarkan kejutan (avoiding surprises): Tidak seorangpun yang ingin gagal dan merencanakan
untuk gagal.
Komponen Proyeksi Laporan Keuangan

Laporan Laba Rugi Laporan Arus Kas Neraca

Laporan laba rugi berisikan Laporan arus kas berisikan Laporan neraca memberikan
informasi proyeksi informasi jumlah pendapatan gambaran mengenai
pendapatan dan yang terkumpul dalam kekayaan bersih bisnis Anda
pengeluaran. Dalam proyeksi bentuk kas. Laporan ini akan dalam suatu periode.
keuangan, Anda dapat memudahkan pengambilan Proyeksi neraca mencakup
memperkirakan persentase keputusan menambah modal aset perusahaan, kewajiban
keuntungan yang akan atau menyisihkannya untuk (utang perusahaan), dan
diperoleh. hal lain. Selain itu, laporan ini ekuitas perusahaan.
juga memberikan gambaran
kepada investor mengenai
risiko pemberian modal
untuk bisnis.
Tujuan dan Fungsi Proyeksi Keuangan
Mengajukan Membuat Anggaran Membuat Rencana Menarik Investor Penganggaran Pengawasan
Pinjaman ke Bank Keuangan Bisnis
Sebelum Melalui alokasi budget Proyeksi keuangan
dan Lembaga
Proyeksi keuangan bisa menginvestasikan dana yang tepat berdasarkan dapat membantu
Keuangan Proyeksi keuangan
membantu calon dalam suatu usaha, pada proyeksi mengawasi pergerakan
Sebelum memberikan dapat membantu modal dalam suatu
investor atau bank untuk investor akan mengukur keuangan, perusahaan
pinjaman, bank dan mendapatkan gambaran bisnis. Ini akan sangat
mengetahui kelayakan finansial dapat menentukan dan
lembaga keuangan potensi pertumbuhan bermanfaat bagi
kecenderungan bisnis. Kelayakan merencanakan
biasanya ingin bisnis. Dengan demikian penanam modal.
operasional bisnis. finansial dapat diukur pengeluaran harian
mengetahui kesehatan dapat membuat Pasalnya, mereka tidak
Berdasarkan proyeksi dari pendapatan, biaya, untuk membantu
finansial bisnis anggaran keuangan perlu khawatir modal
keuangan nantinya dan pola pertumbuhan mengoptimalkan
perusahaan. Cara yang yang memungkinkan digunakan untuk hal-hal
mereka bisa menarik bisnis. kinerjanya.
tepat untuk bisnis tumbuh dan yang tidak sesuai.
kesimpulan untuk
menunjukkannya adalah berkembang.
mempertimbangkan
melalui proyeksi tindakan yang akan
keuangan. diambil terhadap bisnis
yang akan mereka beri
dana.

Antisipasi dan Optimalisasi Arus Kas


Arus kas digunakan oleh perusahaan untuk mengetahui kondisi finansial usahanya. Jika terjadi
kesalahan di dalam arus kas tersebut, proyeksi keuangan bisa menunjukkan indikator apa yang
menjadi penyebabnya. Dengan demikian, perusahaan bisa mengantisipasi kesalahan dan
mengoptimalkan arus kas yang dimilikinya.
Kelemahan Model Proyeksi
Laporan Keuangan
Kelemahan proyeksi laporan keuangan adalah sebagai berikut :

Model Proyeksi Keuangan tidak mengindikasikan kebijakan keuangan mana


yang paling baik, namun hanya menggambarkan beberapa alternatif kondisi.

Banyak simplifikasi dari keadaan sebenarnya sedangkan keadaan sebenarnya


dapat berubah menjadi hal yang tidak diduga sebelumnya.

Tanpa perencanaan jangka pendek perusahaan seperti dalam laut yang


berombak tanpa kemudi untuk pegangan. Perencanaan keuangan harus
diterjemahkan dalam detail anggaran keuangan dan operasi.
Cara Membuat Proyeksi Keuangan
Pembuatan proyeksi keuangan dilakukan melalui beberapa tahapan. Cara membuat proyeksi keuangan
sederhana adalah sebagai berikut:

1. Menyiapkan rancangan proyeksi keuangan dengan menggunakan metode bottom-up


(memperkirakan pendapatan dan laba di masa depan)

2. Memproyeksikan income statements sesuai dengan komponennya, yaitu berisi gambaran


pendapatan, pengeluaran, serta laba dan rugi yang dihasilkan organisasi atau perusahaan
3. Membuat proyeksi balance sheets yang berisi gambaran aktiva, kewajiban, dan ekuitas organisasi
atau perusahaan
4. Membuat proyeksi cash flow, yaitu jumlah kas yang dikeluarkan dan diterima oleh organisasi atau
perusahaan

5. Melakukan analisis titik impas (break event point)

Anda mungkin juga menyukai