Penerapan Iso 9001
Penerapan Iso 9001
9001;2015
• Peranan Organisasi/tanggung jawab dan kewenangan
• Sasaran mutu dn perencaan untuk pencapaian
• Rencana perubahan
Kelompok 3 :
• Geysha Dyvainy A.R
• Muh. Fiqramsyah
• Jery Hertadipraja
SISTEM MANAJEMEN MUTU
Sistem manajemen adalah : “serangkaian elemen yang saling terkait atau
saling berinteraksi untuk menetapkan kebijakan dan tujuan, serta untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan“. (definisi ISO 9000:2015)
RENCANA PERUBAHAN
(PLANNING OF CHANGE)
RENCANA PERUBAHAN
(PLANNING OF CHANGE)
Dapat menghindari konsekuensi :
• Kegagalan
• Pengerjaan Ulang
• Pembatalan Layanan
• Penundaan Layanan
RENCANA PERUBAHAN
(PLANNING OF CHANGE)
RENCANA PERUBAHAN
(PLANNING OF CHANGE)
Kebutuhan dari rencana perubahan dapat dihasilkan dari :
1. transfer jalur produksi dari satu lokasi ke lokasi lain
2. mengubah metode proses untuk meningkatkan tren dalam keluaran yang tidak sesuai
3. menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) baru untuk layanan atau
proses, outsourcing proses-proses penting, orang-orang dalam peran kunci yang
pergi (baik karena pensiun atau masalah medis), atau pindah ke online
Halaman 3
RENCANA PERUBAHAN
(PLANNING OF CHANGE)
Beberapa hal yang harus dipertimbangkan untuk melakukan rencana perubahan yaitu :
1. Tinjau Manajemen
2. Hasil Audit
3. tinjauan ketidaksesuaian
4. analisis keluhan
5. analisis kinerja proses
6. perubahan konteks atau dari kebutuhan yang berubah
7. permintaan dari pelanggan
8. dan pihak berkepentingan terkait lainnya.
Halaman 3
RENCANA PERUBAHAN
(PLANNING OF CHANGE)
Proses manajemen perubahan yang diidentifikasi dalam persyaratan ISO 9001: 2015
dapat sesederhana proses tujuh langkah, sebagai berikut:
pada tahap ini organsisasi mengidentifikasi bahwa organisasi dapat kepuasan pelanggan jika Organisasi
menerapkan proses pembelian bahan baku alih-alih mengalihdayakan proses ini; ini disebabkan oleh
berkurangnya waktu pemrosesan.
Halaman 3
RENCANA PERUBAHAN
(PLANNING OF CHANGE)
2. Identifikasi tujuan perubahan dan konsekuensi potensial
untuk mengurangi waktu pemrosesan dan meningkatkan kepuasan pelanggan, tetapi satu konsekuensi
negatif dapat berupa harga yang lebih tinggi (risiko yang perlu ditangani).
Rencana perlu memastikan bahwa Organisasi tidak memiliki masalah di SMM lain karena perubahan ini.
RENCANA PERUBAHAN
(PLANNING OF CHANGE)
4. Tetapkan Sumber Daya
Dengan karyawan baru, mungkin timbul kebutuhan untuk manajemen karyawan tersebut. Kepada siapa
orang-orang pembelian baru akan melapor?
Melaksanakan rencana
RENCANA PERUBAHAN
(PLANNING OF CHANGE)
6. Melaksanakan rencana
Sebelum mempertimbangkan rencana yang akan diselesaikan, penting untuk memastikan bahwa
semuanya telah dicakup dengan memeriksa bahwa tidak ada masalah yang ada sekarang yang perlu
ditangani.
Wallace dan Szilagyi 1.Dirasakannya kebutuhan
(1982: 386) untuk melakukan
mengemukakan bahwa perubahan
proses perubahan 2.Pengenalan bidang
organisasi yang permasalahan
direncanakan (planned 3.Identifikasi hambatan
change) mencakup enam
tahapan, yaitu: 4.Pemilihan strategi
perubahan
5.Pelaksanaan
6.Evaluasi
PERKEMBANGAN Intruduksi Teknologi Baru
PERUBAHAN Pada awalnya, perubahan ditunjukkan dengan adanya
introduksi teknlogi baru pada sekitar tahun 1980.
Perkembangan teknologi dilakukan terus menerus untuk
meningkatkan efisiensi dan dalam banyak hal telah
Perkembangan perubahan berhasil mengembangkan perusahaan.
organisasional menurut Corner
(1992) diklasifikasikan dalam tiga Total Quality Manajemen
kelompok berdasarkan tahapan
merupakan usaha dalam keseluruhan organisasi untuk
proses perkembangannya, yaitu memperbaiki kualitas produk, proses, SDM, dan lingkungan
sebagai berikut. secara kontinu melalui perubahan struktur, sistem, praktik,
dan sikap untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan
meningkatkan daya saing perusahaan.
PERKEMBANGAN
PERUBAHAN
Business Process Reengineering (BPR)
Perkembangan perubahan
merupakan bagian dari TQM yang menjalankan
organisasional menurut Corner
perubahan secara radikal, dramatis, dan fundamental.
(1992) diklasifikasikan dalam tiga Tujuan BPR adalah untuk perbaikan kinerja organisasi
kelompok berdasarkan tahapan melalui efisiensi dan efektivitas proses bisnis yang
mencakup biaya , mutu, delivery, service, dan speed.
proses perkembangannya, yaitu
sebagai berikut.
Halaman 8
SASARAN MUTU
Sasaran Mutu (Quality objektive) adalah target – target yang hendak dicapai oleh perusahaan. Sasaran
mutu juga termasuk salah satu persyaratan wajib yang harus dimilliki perusahaan atau organisasi yang
menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015.
SASARAN MUTU
Dalam penerapan Sasaran Mutu ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
Sasaran Mutu harus sejalan dengan Misi, Visi dan Kebijakan Perusahaan/ Organisasi.
Sasaran Mutu ditetapkan untuk setiap departemen/ bagian dengan persetujuan Top Manajemen.
harus memenuhi kaidah SMART yakni Specific (Spesifik), Measurable (terukur), Achievable (dapat
dicapai), Relevant (relevan), Time-Bound (Batas waktu).
Sasaran Mutu harus disosialisaikan ke internal departemen/ bagian agar seluruh anggota departemen
memahami dan berusaha mencapainya.
SASARAN MUTU
Dalam penerapan Sasaran Mutu ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
Sasaran Mutu berlaku selama periode satu tahun dan monitoring atau tinjau ulang (Review) dilakukan
setiap bulan untuk melihat sejauh mana tingkat pencapaiannya per departemen/ bagian.
Jika hasil review Sasaran Mutu menunjukan sasaran tidak tercapai, maka departemen/ bagian tersebut
harus membuat penjelasan tentang masalah ketidaktercapaiannya dengan membuat Tidakan Perbaikan
(Corrective Action).
SASARAN MUTU
Organisasi harus menetapkan sasaran mutu pada fungsi, tingkat dan proses yang diperlukan untuk sistem
manajemen mutu. Sasaran Mutu harus:
Ketika organisasi menentukan kebutuhan perubahan pada sistem manajemen mutu, perubahan harus dilakukan
secara terencana :