Anda di halaman 1dari 25

PENERAPAN ISO

9001;2015
• Peranan Organisasi/tanggung jawab dan kewenangan
• Sasaran mutu dn perencaan untuk pencapaian
• Rencana perubahan

Kelompok 3 :
• Geysha Dyvainy A.R
• Muh. Fiqramsyah
• Jery Hertadipraja
SISTEM MANAJEMEN MUTU
Sistem manajemen adalah : “serangkaian elemen yang saling terkait atau
saling berinteraksi untuk menetapkan kebijakan dan tujuan, serta untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan“. (definisi ISO 9000:2015)

Sistem manajemen mutu terdiri dari struktur organisasi, prosedur, proses,


dan sumber daya yang dibutuhkan untuk menerapkan manajemen mutu.
SISTEM MANAJEMEN MUTU
ada 3 standart dalam ISO :
1. ISO 9000:2015 Quality Management Systems – Fundamentals and
vocabulary (Memuat konsep, prinsip, dasar dan kosa kata untuk
penerapan sistem manajemen mutu )
2.ISO 9001:2015 Quality Management Systems – Requirements
( Menetapkan persyaratan-persyaratan bagi sistem manajemen mutu,
yang harus dipenuhi dan ditunjukkan kesesuaian penerapannya oleh
sebuah organisasi).
3.ISO 9004:2009 Quality Management Systems – Guidelines for
performance improvement ( Memberikan panduan untuk perbaikan
berkesinambungan dari keseluruhan kinerja organisasi.)
SISTEM MANAJEMEN MUTU

ISO 9001:2015 tidak mempersyaratkan organisasi untuk menunjuk anggota dari


manajemen sebagai wakil manajemen (management representative).
Manajemen puncak harus menunjukkan kepemimpinan dan komitmen dalam sistem
manajemen mutu
PERANAN ORGANISASI DAN TANGGUNG JAWAB
• Berkoordinasi dengan Badan Sertifikasi untuk menentukan jadwal
audit sertifikasi dan surveillance;
• Mempromosikan kesadaran tentang persyaratan pelanggan
• Menyiapkan dan merevisi dokumen sistem manajemen mutu
• Memastikan kepatuhan semua fungsi sesuai standar ISO 9001:2015;
• Mempersiapkan jadwal Audit, melakukan Audit Internal, menyiapkan
laporan audit, menulis laporan Ketidaksesuaian;
• Berkomunikasi dengan Top Management pada isu-isu Kualitas/
Ketidaksesuaian dan laporan Audit;
PERANAN ORGANISASI DAN TANGGUNG JAWAB
• Berkoordinasi dengan Badan Sertifikasi untuk menentukan jadwal
audit sertifikasi dan surveillance;
• Mempromosikan kesadaran tentang persyaratan pelanggan
• Menyiapkan dan merevisi dokumen sistem manajemen mutu
• Memastikan kepatuhan semua fungsi sesuai standar ISO 9001:2015;
• Mempersiapkan jadwal Audit, melakukan Audit Internal, menyiapkan
laporan audit, menulis laporan Ketidaksesuaian;
• Berkomunikasi dengan Top Management pada isu-isu Kualitas/
Ketidaksesuaian dan laporan Audit;
PERANAN ORGANISASI DAN TANGGUNG JAWAB

• Mengukur & Mengawasi kinerja proses;


• Melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan yang diperlukan;
• Membuat ISO/ kesadaran Kualitas untuk rekan dengan pelatihan
internal;
• Review Kebijakan mutu secara berkala;
• Waktu ke waktu meninjau semua fungsi, untuk memeriksa pelaksanaan
yang efektif dari sistem Manajemen Mutu.
Halaman 3

RENCANA PERUBAHAN
(PLANNING OF CHANGE)

Perencanaan Perubahan(planning of change) merupakan persyaratan yang ada


di ISO 9001:2015 untuk memastikan bahwa setiap perubahan direncanakan,
diperkenalkan dan diimplementasikan secara terkendali. Ketika organisasi
menentukan kebutuhan untuk perubahan pada Sistem Manajemen Mutu
perubahan harus dilakukan secara terencana.
Halaman 3

RENCANA PERUBAHAN
(PLANNING OF CHANGE)
Dapat menghindari konsekuensi :
• Kegagalan
• Pengerjaan Ulang
• Pembatalan Layanan
• Penundaan Layanan

Memiliki Nilai Positif


• Pengurangan Output yang tidak sesuai
• Mengurangi insiden kesalahan manusia
Halaman 3

RENCANA PERUBAHAN
(PLANNING OF CHANGE)

Tujuan dari rencana perubahan ini adalah untuk menjaga kemampuan


organisasi untuk terus menyediakan produk dan layanan yang sesuai selama
perubahan.
Halaman 3

RENCANA PERUBAHAN
(PLANNING OF CHANGE)
Kebutuhan dari rencana perubahan dapat dihasilkan dari :
1. transfer jalur produksi dari satu lokasi ke lokasi lain
2. mengubah metode proses untuk meningkatkan tren dalam keluaran yang tidak sesuai
3. menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) baru untuk layanan atau
proses, outsourcing proses-proses penting, orang-orang dalam peran kunci yang
pergi (baik karena pensiun atau masalah medis), atau pindah ke online
Halaman 3

RENCANA PERUBAHAN
(PLANNING OF CHANGE)
Beberapa hal yang harus dipertimbangkan untuk melakukan rencana perubahan yaitu :
1. Tinjau Manajemen
2. Hasil Audit
3. tinjauan ketidaksesuaian
4. analisis keluhan
5. analisis kinerja proses
6. perubahan konteks atau dari kebutuhan yang berubah
7. permintaan dari pelanggan
8. dan pihak berkepentingan terkait lainnya.
Halaman 3

RENCANA PERUBAHAN
(PLANNING OF CHANGE)
Proses manajemen perubahan yang diidentifikasi dalam persyaratan ISO 9001: 2015
dapat sesederhana proses tujuh langkah, sebagai berikut:

1.Indentifikasi kebutuhan untuk perubahan

pada tahap ini organsisasi mengidentifikasi bahwa organisasi dapat kepuasan pelanggan jika Organisasi
menerapkan proses pembelian bahan baku alih-alih mengalihdayakan proses ini; ini disebabkan oleh
berkurangnya waktu pemrosesan.
Halaman 3

RENCANA PERUBAHAN
(PLANNING OF CHANGE)
2. Identifikasi tujuan perubahan dan konsekuensi potensial

untuk mengurangi waktu pemrosesan dan meningkatkan kepuasan pelanggan, tetapi satu konsekuensi
negatif dapat berupa harga yang lebih tinggi (risiko yang perlu ditangani).

3. Pastikan integritas Sistem Manajemen Mutu

Rencana perlu memastikan bahwa Organisasi tidak memiliki masalah di SMM lain karena perubahan ini.
RENCANA PERUBAHAN
(PLANNING OF CHANGE)
4. Tetapkan Sumber Daya

diperlukan untuk menjalankan rencana, dan tetapkan sumber daya tersebut.

5. Identifikasi dan komunikasikan perubahan tanggung jawab

Dengan karyawan baru, mungkin timbul kebutuhan untuk manajemen karyawan tersebut. Kepada siapa
orang-orang pembelian baru akan melapor?
Melaksanakan rencana
RENCANA PERUBAHAN
(PLANNING OF CHANGE)
6. Melaksanakan rencana

Letakkan rencana dengan menggunakan sumber daya yang diidentifikasi.

7. Pastikan efektivitas implementas

Sebelum mempertimbangkan rencana yang akan diselesaikan, penting untuk memastikan bahwa
semuanya telah dicakup dengan memeriksa bahwa tidak ada masalah yang ada sekarang yang perlu
ditangani.
Wallace dan Szilagyi 1.Dirasakannya kebutuhan
(1982: 386) untuk melakukan
mengemukakan bahwa perubahan
proses perubahan 2.Pengenalan bidang
organisasi yang permasalahan
direncanakan (planned 3.Identifikasi hambatan
change) mencakup enam
tahapan, yaitu: 4.Pemilihan strategi
perubahan
5.Pelaksanaan
6.Evaluasi
PERKEMBANGAN Intruduksi Teknologi Baru
PERUBAHAN Pada awalnya, perubahan ditunjukkan dengan adanya
introduksi teknlogi baru pada sekitar tahun 1980.
Perkembangan teknologi dilakukan terus menerus untuk
meningkatkan efisiensi dan dalam banyak hal telah
Perkembangan perubahan berhasil mengembangkan perusahaan.
organisasional menurut Corner
(1992) diklasifikasikan dalam tiga Total Quality Manajemen
kelompok berdasarkan tahapan
merupakan usaha dalam keseluruhan organisasi untuk
proses perkembangannya, yaitu memperbaiki kualitas produk, proses, SDM, dan lingkungan
sebagai berikut. secara kontinu melalui perubahan struktur, sistem, praktik,
dan sikap untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan
meningkatkan daya saing perusahaan.
PERKEMBANGAN
PERUBAHAN
Business Process Reengineering (BPR)
Perkembangan perubahan
merupakan bagian dari TQM yang menjalankan
organisasional menurut Corner
perubahan secara radikal, dramatis, dan fundamental.
(1992) diklasifikasikan dalam tiga Tujuan BPR adalah untuk perbaikan kinerja organisasi
kelompok berdasarkan tahapan melalui efisiensi dan efektivitas proses bisnis yang
mencakup biaya , mutu, delivery, service, dan speed.
proses perkembangannya, yaitu
sebagai berikut.
Halaman 8

SASARAN MUTU

Sasaran Mutu (Quality objektive) adalah target – target yang hendak dicapai oleh perusahaan. Sasaran
mutu juga termasuk salah satu persyaratan wajib yang harus dimilliki perusahaan atau organisasi yang
menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015.
SASARAN MUTU

Dalam penerapan Sasaran Mutu ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :

Sasaran Mutu harus sejalan dengan Misi, Visi dan Kebijakan Perusahaan/ Organisasi.

Sasaran Mutu ditetapkan untuk setiap departemen/ bagian dengan persetujuan Top Manajemen.

harus memenuhi kaidah SMART yakni Specific (Spesifik), Measurable (terukur), Achievable (dapat
dicapai), Relevant (relevan), Time-Bound (Batas waktu).
Sasaran Mutu harus disosialisaikan ke internal departemen/ bagian agar seluruh anggota departemen
memahami dan berusaha mencapainya.
SASARAN MUTU

Dalam penerapan Sasaran Mutu ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :

Sasaran Mutu berlaku selama periode satu tahun dan monitoring atau tinjau ulang (Review) dilakukan
setiap bulan untuk melihat sejauh mana tingkat pencapaiannya per departemen/ bagian.

Jika hasil review Sasaran Mutu menunjukan sasaran tidak tercapai, maka departemen/ bagian tersebut
harus membuat penjelasan tentang masalah ketidaktercapaiannya dengan membuat Tidakan Perbaikan
(Corrective Action).
SASARAN MUTU
Organisasi harus menetapkan sasaran mutu pada fungsi, tingkat dan proses yang diperlukan untuk sistem
manajemen mutu. Sasaran Mutu harus:

• konsisten dengan kebijakan mutu;


• dapat diukur
• memperhitungkan persyaratan yang berlaku
• relevan untuk kesesuaian produk dan layanan dan untuk peningkatan kepuasan pelanggan
• dipantau;
• dikomunikasikan;
• selalu diperbarui sesuai keperluan.
SASARAN MUTU
Ketika merencanakan bagaimana mencapai sasaran mutu, organisasi harus menetapkan:
• apa yang akan dilakukan
• sumber daya yang akan dibutuhkan;
• siapa yang bertanggung jawab;
• kapan akan selesai;
• bagaimana hasil akan dievaluasi.

Ketika organisasi menentukan kebutuhan perubahan pada sistem manajemen mutu, perubahan harus dilakukan
secara terencana :

Organisasi harus mempertimbangkan:


* tujuan dari perubahan dan potensi konsekuensi mereka;
* integritas sistem manajemen mutu;
* ketersediaan sumber daya
* alokasi atau relokasi tanggungjawab dan kewenangan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai